Salah satu pantai yang dibuka baru-baru ini ialah Pantai Watu Lawang. Pantai ini diapit oleh dua pantai, di sebelah baratnya ada pantai Indrayanti, sedangkan di sebelah timurnya terdapat Pantai Pok Tunggal. Bebatuan karang yang berpadu dengan pasir yang putih bersih merupakan daya tarik Pantai Watu Lawang. Dinamakan Watu lawang karena adanya gua batu yang biasanya digunakan oleh warga setempat untuk upacara adat sadranan atau nyadran. Nyadran ialah upacara adat yang pelaksanaannya sesuai kalender Islam, yakni pada bulan Sya’ban. “Watu” merupakan kata dari bahasa Jawa yang bermakna batu, sedangkan “lawang” bermakna pintu. Jadi, “watu lawang” berarti baru yang mirip pintu. Nah, pintu batu itu hanya dibuka dan dimasuki pada saat pelaksanaan upacara nyadran. Masyarakat sekitar Pantai Watu Lawang percaya bahwa konon, gua tersebut merupakan bekas jejak prabu Brawijaya IV. Pantai ini pun terbagi menjadi dua; bagian timur gua dengan area yang luas, sedangkan pada bagian barat dengan area tidak terlalu luas. Hal yang hanya bisa dijumpai Pantai Watu Lawang ialah cekungan-cekungan pada batu karang. Cekungan ini merupakan tempat tinggal ikan-ikan kecil yang cantik. Selain itu, pengunjung bisa kamping di pantai ini. Namun, semua peralatan dan kebutuhan dipersiapkan sendiri, ya. Sebab, pantai ini belum menyiapkan tempat persewaan peralatan kamping. Ingin melihat lautan luas? Pengunjung bisa melihat hal itu dari gardu pandang atau gazebo yang berada di atas batu karang. Di tempat ini, pengunjung juga bisa berfoto mengabadikan moment bersama rekan maupun keluarga. Tidak hanya gazebo, ada pula jembatan bambu yang membuat suasana semakin alami dan eksotis. Namun, ada baiknya pengunjung berhati-hati ketika menyeberang ke karang atau gazebo. Sebab, ombak yang besar sangat berbahaya. Bagi pencinta mentari pagi dan penikmat senja, bisa, lho, mengunjungi Pantai Watu Lawang pada pagi maupun sore hari. Sebab, suasananya memang mendukung bagi pemburu sunset dan sunrise. Pantai ini berada di Kecamatan Tepus,
Salah satu pantai yang dibuka baru-baru ini ialah Pantai Watu Lawang. Pantai ini diapit oleh dua pantai, di sebelah baratnya ada pantai Indrayanti, sedangkan di sebelah timurnya terdapat Pantai Pok Tunggal. Bebatuan karang yang berpadu dengan pasir yang putih bersih merupakan daya tarik Pantai Watu Lawang. Dinamakan Watu lawang karena adanya gua batu yang
Air terjun apa yang sedang booming di Yogyakarta? Tentu saja, jawabannya adalah Air Terjun Seribu Batu. Air terjun ini juga disebut Air Terjun Cengkehan karena berada di Dusun Cengkehan. Air Terjun Seribu baru berada di tempat beriklim sejuk. Pemandangan di sekitarnya pun indah. Airnya pun masih jernih. Sehingga, pengunjung betah berlama-lama karena suasana alami tersebut. Jumlah bebatuan yang sangat banyak hingga tak terhitung jumlahnya, mulai dari batu berukuran kecil hingga besar, menjadi awal mula nama Seribu Batu. Konon, bebatuan di sepanjang aliran sungai air terjun itu bermula sejak jutaan tahun lalu, tepatnya dari letusan Gunung Api Nglangeran. Waw...! Air Terjun tidak terlalu tinggi, hanya setinggi sekitar 8 meter. Walaupun begitu, hal ini tidak mengurangi keindahannya. Di bawahnya, terdapat kolam yang terbentuk akibat gerusan air dalam waktu lama. Kedalaman kolam ini sekitar 1 meter. Pengunjung bisa bermain-main air dan mandi di kolam ini. Dibandingkan dengan air terjun lainnya, Air Terjun Seribu Batu memiliki ciri khas atau keunikan tersendiri. Sebab, ada semacam kepercayaan di masyarakat terkait air terjun ini. Konon, air yagn mengalir membawa banyak manfaat, seperti awet muda, serta mempererat hubungan suami dan istri. Nah, moment di Air Terjun Seribu Batu tidak bisa tidak diabadikan. Keindahannya sangat instagramable dan tidak mengecewakan bila di-upload ke sosial media. Air terjun dengan suasana hutan alami dan pedesaan yang jauh dari polusi perkotaan anak menarik perhatian siapa pun. Agar tetap lestari, ada baiknya pengunjung menjaga kebersihan, tidak merusak ekosistem, juga tidak menyoret-nyoret bebatuan di sekitar air terjun. Air Terjun Seribu Batu berada di Desa Wisata Wukisari, Dusun Cengkehan, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY. Pengunjung belum dikenakan biaya untuk memasuki kawasan wisata ini. Menarik, bukan? Pengunjung hanya dikenakan biaya parkir sebesar 3.000,- rupiah untuk motor dan 5.000,- rupiah untuk mobil. Sedangkan, fasilitasnya masih belum memadai. Sehingga, apabila ingin ke kamar
Air terjun apa yang sedang booming di Yogyakarta? Tentu saja, jawabannya adalah Air Terjun Seribu Batu. Air terjun ini juga disebut Air Terjun Cengkehan karena berada di Dusun Cengkehan. Air Terjun Seribu baru berada di tempat beriklim sejuk. Pemandangan di sekitarnya pun indah. Airnya pun masih jernih. Sehingga, pengunjung betah berlama-lama karena suasana alami
Suasana asri, damai, dan tenang membuat Hutam Pinus Mangunan atau Hutan Pinus Imogiri menjadi pilihan wisata bagi masyarakat yang menginginkan ketenangan. Hutan pinus ini dikelola oleh RPH (Resort Pengelola Hutan) dan memiliki luas 500 hektar. Letaknya pun tidak jauh dari Makam Raja-Raja Imogiri. Dulu, hutan in merupakan kawasan yang tandus. Lalu, pengelola melakukan penghijauan dengan menanam pohon pinus, akasia, mahoni, dan lain sebagainya. Sehingga, sekarang hutan ini digunakan sebagai hutan lindung dan objek wisata. Untuk menikmati suasana yang alami dan lebih segar di Hutan Pinus Mangunan, ada baiknya pengunjung datang pada waktu pagi. Pengunjung akan disambut dengan udara segar serta suara gesekan daun-daun yang diterpa angin. Sungguh alami dan damai, bukan? Di Hutan Pinus ini, terdapat panggung dengan kursi-kursi kayu yang ditata rapi. Inilah ikon hutan ini. Jangan lupa untuk mengabadikan moment di tempat ini, ya! Selain itu, ada pula gardu pandang yang menjadi spot menarik untuk dikunjungi wisatawan. Pengunjung bisa melihat pemandangan menakjubkan di sekitar hutan pinus dari gardu pandang ini. Pemandangan itu, di antaranya rindangnya pepohonan hijau nan asri, bukit-bukit hijau dari jauh, dan lain sebagainya. Pengunjung juga bisa tracking di sini, lho! Pengunjung bisa berpetualang melalui jalur outbond menuju Watu Abang. Nah, konon, Watu Abang ini merupakan tempat pertapaan Sultan Agung Hanyokrokusumo. Daya tarik Hutan Pinus Mangunan lainnya yang tidak bisa dilewatkan oleh pengunjung ialah bersantai dan menikmati udara segar dan damainya suasana dengan berayun-ayun di atas hammock. Pengunjung bisa melepas segala kepenatan dan merasakan embusan angin yang disertai gemerisik dedaunan. Hutan Pinus Mangunan berada di Sukorame, Mangunan, Imogiri, Bantul, DIY. Untuk masuk ke objek wisata ini, pengunjung dikenakan biaya sebesar 2.500,- rupiah per orang. Biaya parkirnya sebesar 3.000,- rupiah untuk motor, 5.000,- rupiah untuk mobil, dan 10.000 ,- rupiah untuk bus. Nah, bila ingin prewedding, maka dikenakan biaya sebesar 50.000,- rupiah.
Suasana asri, damai, dan tenang membuat Hutam Pinus Mangunan atau Hutan Pinus Imogiri menjadi pilihan wisata bagi masyarakat yang menginginkan ketenangan. Hutan pinus ini dikelola oleh RPH (Resort Pengelola Hutan) dan memiliki luas 500 hektar. Letaknya pun tidak jauh dari Makam Raja-Raja Imogiri. Dulu, hutan in merupakan kawasan yang tandus. Lalu, pengelola melakukan penghijauan
Puncak Gunung Lanang termasuk salah satu daya tarik Kulon Progo. Sebenarnya, ada dua Gunung Lanang, yakni Astana lingga yang berada di dekat Pantai Glagah dan di perbukitan Menoreh. Gunung lanang di perbukitan Menorehlah yang akan kita bahas. Konon, kawasan puncak Gunung Lanang ini dijadikan tempat pertapaan Kyai Lanang dan Nyi Rantam Sari. Bahkan, hingga sekarang, gua yang dulu sebagai tempat semedi pun masih dugunakan oleh masyarakat untuk hal itu pula. Kyai Lanang bersemedi di dekat puncak gunung. Sedangkan, Nyi Rantam Sari bersemedi di bawah puncaknya. Mitosnya, barang siapa bersemedi dengan membawa gula merah (gula Jawa) dan gula tersebut mampu dibakar menggunakan korek api, maka orang tersebut akan mendapatkan kesaktian. Dari Gunung Lanang, pengunjung dapat menikmati keindahan deburan ombak Samudra Hindia di sebelah selatan, walaupun hanya samar-samar. Namun, untuk melihat hal menakjubkan tersebut, ada banyak anak tangga yang harus dilalui oleh pengunjung. Pengunjung juga harus tracking berjalan menyusuri jalan setapak yang terbilang lumayan terjal. Untuk itu, pengunjung harus hati-hati dan waspada, serta berkonsentrasi. Pada pagi hari, pengunjung bisa menikmati pemandangan, udara segar, dan suasana ketika matahari terbit di Puncak Gunung Lanang. Sedangkan, ketika sore hari, warna jingga dari mata hari terbenam pun membawa kita pada suasana romantis. Nah, dari Gunung Lanang ini, pengunjung juga bisa melihat Kota Wates dari ketinggian dan beberapa view gunung secara jelas, di antaranya Gunung Merapi dan Merbabu. Nah, tidak asyik bila tempat wisata tidak ada spot fotonya. Di Puncak Gunung Lanang ini, terdapat pula spot foto yang menarik. Bahkan, ada tiga titik spot foto sebagai tempat mengabadikan moment berlibur bersama saudara maupun teman-teman, sembari menikmati keindahan alam bangsa ini. Gunung Lanang berada di Dusun Sibolong, Desa Jatimulyo, Girimulyo, KulonProgo, DIY. Untuk memasuki objek wisata ini, pengunjung dikenakan tarif retribusi sebesar 3.000,- rupiah per orang. Biaya parkirnya pun terjangkau, yakni sebesar 2.000,- rupiah untuk motor dan
Puncak Gunung Lanang termasuk salah satu daya tarik Kulon Progo. Sebenarnya, ada dua Gunung Lanang, yakni Astana lingga yang berada di dekat Pantai Glagah dan di perbukitan Menoreh. Gunung lanang di perbukitan Menorehlah yang akan kita bahas. Konon, kawasan puncak Gunung Lanang ini dijadikan tempat pertapaan Kyai Lanang dan Nyi Rantam Sari. Bahkan, hingga
Pantai Slili berdekatan dengan pantai yang berada di Gunungkidul lainnya, seperti Pantai Sadranan dan Pantai Krakal yang dipisahkan oleh dua buah bukit. Pantai ini terbilang mungil, hanya memiliki luas sekitar 100 meter persegi. Walaupun ukurannya kecil, keindahan pantai ini tidak kalah dari pantai lainnya. Selain itu, suasana tenang karena belum banyak pengunjung sangat cocok untuk pengunjung yang ingin menikmati suasana tanpa keramaian dan me-refresh pikiran. Lantaran berada dekat dengan Pantai Sadranan, Pantai Slili pun menawarkan hal yang sama, yaitu snorkeling. Pengunjung bisa menyewa peralatan snorkeling dengan harga yang tak terlalu mahal. Dengan begitu, pengunjung bisa menikmati keindahan bawah laut yang menakjubkan. Menarik, bukan? Ternyata, Pantai Slili memiliki nama lain, yakni Pantai Watu Lawang dan Slili Love. Dinamakan Watu Lawang karena ada bukit karang yang di bagian bawahnya terdapat sebuah lubang mirip pintu. Sedangkan, diberi nama Slili Love karena terdapat hiasan dari bunga plastik berbentuk hati yang di tengahnya tertulis “Slili Beach”. Nah, hiasan ini termasuk salah satu spot foto yang menarik, selain spot foto bunga sakura. Berbagai aktivitas dapat dilakukan di Pantai Slili, di antaranya bermain pasir dan air di pinggir pantai, berfoto, menikmati kuliner laut di warung dekat pantai, bahkan sekadar bersantai di gazebo yang telah disediakan oleh pengelola. Selain itu, pengunjung juga bisa melakukan tracking dengan mendaki bukit yang memisahkan pantai Slili dan Krakal. Bukit Kobengan yang berada di sebelah timur pantai ini juga bisa dinaiki. Dari atas bukit ini, panorama pantai dan sekitarnya bisa kita nikmati keindahannya.Pantai Slili Gunung Kidul Pantai Slili berada di Jalan Pantai Krakal, Tepus, Gunungkidul, DIY. Untuk memasuki pantai ini, pengunjung dikenakan biaya sebesar 10.000,- rupiah. Harga itu sudah termasuk untuk memasuki pantai lain di sekitarnya, lho. Nah, untuk biaya parkir, pengunjung harus membayar sebesar 2.000,- rupiah untuk sepeda motor, 5.000,- rupiah untuk mobil, dan 15.000,- rupiah untuk bus. Sedangkan, fasilitas pantai ini,
Pantai Slili berdekatan dengan pantai yang berada di Gunungkidul lainnya, seperti Pantai Sadranan dan Pantai Krakal yang dipisahkan oleh dua buah bukit. Pantai ini terbilang mungil, hanya memiliki luas sekitar 100 meter persegi. Walaupun ukurannya kecil, keindahan pantai ini tidak kalah dari pantai lainnya. Selain itu, suasana tenang karena belum banyak pengunjung sangat cocok untuk
campatour.com- Pantai Seruni sangat cocok untuk berlibur tanpa keramaian. Nama seruni diambil dari nama bunga, yakni bunga seruni atau Chrysanthemun/Chrysous yang berarti emas. Pantai ini masih sepi, sehingga masih terkesan alami. Bagi masyarakat perkotaan atau pekerja kantoran, tentunya suasana seperti ini sangat membantu me-refresh pikiran. Pantai yang berada di Gunungkidul ini termasuk bersih. Dan, salah satu daya tariknya berupa gemericik air pada saat musim hujan dan hamparan pasir seluas sekitar 500 meter. Beberapa celah batu pada air terjun di Pantai Seruni ini telah dipasang pipa-pipa pralon. Sebab, dari celah-celah batu tersebut, keluarlah air tawar yang bersih, sehingga dapat memenuhi kebutuhan air bersih warganya. Ombak di Pantai ini besar dan dapat mencapai bagian pasir pantai pada waktu dan musim tertentu. Padahal, biasanya atau pada saat ombak tenang, dasar karang pantai akan tampak indah. Pada saat ombak tinggi, tentu saja pengunjung dilarang untuk berenang. Nah, ada baiknya, hal ini tidak dilanggar, ya? Hal ini demi keselamatan para pengunjung karena sangat berbahaya. Bila kebetulan mengunjungi Pantai Seruni pada saat ombak sedang tinggi, pengunjung yang bermain air di pantai harus tetap waspada karena ombak besar dapat menyeret sewaktu-waktu. Pada saat ombak tenang, Pantai Seruni mempunyai view pemandangan yang eksotis. Para pengunjung tidak akan tahan untuk tidak berfoto dengan latar belakang pemandangan pantai dengan bebatuan karang yang cantik. Air terjun yang keluar dari tebing juga menarik. Pengunjung bisa bermain-main di sana. Daya tarik lainnya ialah pemandangan dari bawah tebing atau di bawah pohon yagn berada di pantai ini. Pada pagi hari, pengunjung bisa menikmati sinar mentari pagi dan udara pantai yang segar. Sedangkan, pada sore hari, keindahan senja dari laut lepas pun memanjakan suasana. Pantai Seruni berlokasi di Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Harga retribusi untuk masuk Pantai Seruni sebesar 10.000,- rupiah per orang. Harga ini termasuk retribusi untuk wisata lainnya, di antaranya
campatour.com– Pantai Seruni sangat cocok untuk berlibur tanpa keramaian. Nama seruni diambil dari nama bunga, yakni bunga seruni atau Chrysanthemun/Chrysous yang berarti emas. Pantai ini masih sepi, sehingga masih terkesan alami. Bagi masyarakat perkotaan atau pekerja kantoran, tentunya suasana seperti ini sangat membantu me-refresh pikiran. Pantai yang berada di Gunungkidul ini termasuk bersih. Dan, salah
Di lereng Gunung Merapi terdapat objek wisata yang menarik yakni Bukit Kali Kuning Selain pemandangan yang indah, tempat wisata ini sangat cocok untuk camping (berkemah) dan outbound. Dikelilingi bebatuan andesit, Bukit Kali Kuning sungguh menakjubkan. Pengunjung harus berjalan menyusuri jalan setapak sekitar sepanjang 1 km untuk sampai ke tempat ini. Jalan ini biasa dilalui oleh warga untuk mencari rumput sebagai pakan ternak. Nah, bila bertemu mereka, jangan sungkan untuk menyapa. Dengan begitu, suasana desa yang rukun dan damai dapat kita nikmati. Bukit Kali Kuning, Tempat Rehat Sejenak untuk Camping Taman Nasional Gunung Merapi mengelola Bukit Kali Kuning yang juga sebagai bagian dari melestarikan dan menjaga alam kita. Nah, pada bulan Januari 2017, objek wisata ini mulai dikembangkan. Selanjutnya, pada pertengahan bulan Februari, barulah objek wisata ini dibuka untuk umum. Dengan hamparan bunga rasamal dan puspa yang indah, juga hutan pinus yang luas, Bukit Kali Kuning cocok untuk refreshing bagi pekerja kantoran. Selain itu, ada pula tebing yang menjulang tinggi dan kokoh menjadi daya tariknya. Suara jangkrik yang saling beradu memberi suasana asri nan alami. Terdapat juga mata air yang mengalir dan memiliki ketinggian 1250 mpdl di Bukit ini. Oleh warga, mata air yang diberi nama Umbul Wadon ini dimanfaatkan sebagai sarana kebutuhan sehari-hari. Mata air ini terbentuk akibat letusan Gunung Merapi dan merupakan aliran dari air sungai DAS Opak, Progo, dan Oya. Walaupun pada masa musim kemarau, mata air ini tidak pernah kering. Baca Juga: Paket Tour Murah Jogja 4D3N (Pantai Teras Kaca) Pemandangan Sepanjang Kali Kuning Dalam perjalanan menuju Kali Kuning, pengunjung akan menemukan tempat bernama Kali Adem. Kamu diajak untuk memanjakan mata dan diri dengan suasana asri hutan pinus, gemericik air, serta udara yang sejuk dan segar. Perjalanan jauh tidak akan dirasa capek karena suasana sejuk, walaupun pada siang hari. Pengunjung juga bisa menikmati keunikan bunga kantong semar
Di lereng Gunung Merapi terdapat objek wisata yang menarik yakni Bukit Kali Kuning Selain pemandangan yang indah, tempat wisata ini sangat cocok untuk camping (berkemah) dan outbound. Dikelilingi bebatuan andesit, Bukit Kali Kuning sungguh menakjubkan. Pengunjung harus berjalan menyusuri jalan setapak sekitar sepanjang 1 km untuk sampai ke tempat ini. Jalan ini biasa dilalui oleh
Salah satu pantai terunik di Kawasan Gunungkidul ialah Pantai Jogan. Kenapa? Sebab, tidak hanya keindahan bentangan laut yang tampak, bahkan aliran Air Terjun di bibir pantai mampu membius hati para wisatawan. Air Terjun di Pantai Jogan mengalir dari tebing di bibir pantai setinggi 10 meter, air mengalir dari sungai, jatuh membasahi batuan karang yang tersebar di bawah tebing dan bermuara langsung ke laut. Bagi anda yang ingin berkunjung ke Pantai Jogan wajib untuk mengetahui kondisi dan rute menuju kesana supaya liburan anda lebih berkesan dan aman, Yuk simak ulasannya berikut ini yaa.. Jangan sampai terlewatkan karena ada banyak keindahan di sini Rute dan Kondisi Jalan di Pantai Jogan Jalan menuju Pantai Jogan searah dengan jalan menuju Pantai Siung, hanya saja jalan menuju Pantai Jogan masih berkonblok berbeda dengan arah menuju ke Pantai Siung yang sudah beraspal. Ketika anda menggunakan motor, memerlukan waktu sekitar 2 jam untuk bisa sampai ke Pantai Jogan dari arah Jogja dengan menyusuri jalanan aspal mulus berkelok-kelok membelah batuan karst di kawasan Gunung Kidul. Bila kita sampai di Pos Retribusi Pantai Siung, pertanda lokasi Pantai Jogan Jogja sudah dekat, sebab, sekitar 400 meter dari pos itu, akan terlihat papan kayu penunjuk arah menuju Jogan. Jalan aspal berganti menjadi jalan setapak yang akan memandu perjalanan selanjutnya. Tambah asyik lagi, anda akan di dampingi dengan dua sungai kecil di sisi kiri yang nantinya akan menyatu dan menjelma menjadi air terjun. Tiket masuk ke Pantai Jogan Tiket masuk di Pantai Jogan per orang harus membayar retribusi sebesar 10.000 rupiah, dan untuk tiket parkir sepeda motor sebesar 3.000 rupiah, mobil 5.000 rupiah dan bus sebesar 20.000 rupiah. Fasilitas di objek wisata ini pun cukup memadai, di antaranya gazebo, kamar mandi, warung, dan tempat parkir. Ada banyak sekali aktivitas seru yang dapat anda lakukan disini, diantaranya 1. Menikmati kesegaran air yang jatuh
Salah satu pantai terunik di Kawasan Gunungkidul ialah Pantai Jogan. Kenapa? Sebab, tidak hanya keindahan bentangan laut yang tampak, bahkan aliran Air Terjun di bibir pantai mampu membius hati para wisatawan. Air Terjun di Pantai Jogan mengalir dari tebing di bibir pantai setinggi 10 meter, air mengalir dari sungai, jatuh membasahi batuan karang yang tersebar
Siapa tak kenal Pantai Siung? Kini, pantai ini terkenal dengan keindahannya di jajaran pantai di Gunungkidul. Pantai yang bersih, hamparan pasir putih, dan tanaman pandan di pinggir pantai membuat turis domestik maupun mancanegara tertarik.Terletak di antara batuan besar beserta pegunungan, Pantai Siung menawarkan keindahan yang alami dan olah raga panjat tebing. Pengunjung bisa menaiki bukit di sebelah timur pantai. Di sana, terdapat jalan setapak yang telah diperbaiki oleh pengelola, sehingga memudahkan dan mampu menuntun pengunjung menuju bukit. Dari atas bukit, Pantai Siung terlihat kecil. Meskipun begitu, pengunjung dapat melihat panorama pantai dan sekitarnya yang eksotis, seperti tanaman padi milik warga Purwodadi dan laut lepas biru yang bersih. Angin sepoi yang khas di atas bukit ini juga mampu membangkitkan suasana pantai. Jangan lupa untuk berfoto guna mengabadikan moment ini. Kembali lagi ke pantai, pengunjung bisa bermain air dan pasir. Lantaran terdapat karang datar di sepanjang pantai, berenang di pantai ini cukup aman, kok. Kedalaman airnya saja hanya sekitar 1 meter pada bagian tepi. Mengasyikkan, bukan? Nah, ada yang unik di Pantai Siung, yakni bebatuan dan pegunungannya. Bebatuannya berbentuk runcing dan tajam. Dari bebatuan inilah, nama Pantai Siung berasal. Pasalnya, ada bebatuan besar seperti gigi kera atau Siung Wanara. Sehingga, terciptalah nama Pantai Siung. Hingga kini, batu itu menjadi ikon pantai ini. Ingin camping di Pantai Siung? Bisa, kok. Pasir putihnya bisa menjadi kasur alami. Bahkan, pada akhir pekan, biasanya banyak pencinta alam yang berkemah di sini. Jangan lupa untuk selalu menjaga kelestarian dan kebersihannya, ya. Untuk berkemah di sini, pengunjung dikenakan biaya sebesar 10.000,- rupiah. Rute Menuju ke Pantai Siung Pantai Siung berada di Duwet, Purwodadi, Tepus, Gunung Kidul, DIY. Jika Anda dari Kota Yogyakarta Anda bisa mengambil arah ke Kota Wonosari melalui jalan ring rod selatan atau melalui jalur tengah yaitu perempatan SGM, dilanjut ke Kebun Binatang lalu kearah ring
Siapa tak kenal Pantai Siung? Kini, pantai ini terkenal dengan keindahannya di jajaran pantai di Gunungkidul. Pantai yang bersih, hamparan pasir putih, dan tanaman pandan di pinggir pantai membuat turis domestik maupun mancanegara tertarik.Terletak di antara batuan besar beserta pegunungan, Pantai Siung menawarkan keindahan yang alami dan olah raga panjat tebing. Pengunjung bisa menaiki bukit
Mau menikmati wisata bernuansa pegunungan di Yogyakarta? Salah satunya ialah Puncak Dipowono. Objek wisata ini selalu ramai, baik ketika liburan maupun hari biasa. Meskipun begitu, suasananya tetap nyaman dan sangat sejuk. Pengunjung dapat menikmati hamparan perbukitan menoreh dari ketinggian di Puncak Dipowono. Di arah selatan, pengunjung juga bisa menikmati keindahan panorama Waduk Sermo dan sekitarnya yang berupa hutan. Nah, lebih jauh lagi, pengunjung dapat melihat Pantai Selatan. Jika dirangkum, berada di puncak ini bisa menikmati pemandangan alam yang eksotis yang tak terlupakan. Baca Juga: 2h1m Paket Jogja Kalibiru Eksotisme Yang Tak Terlupakan Nah, ada pula spot foto di atas pohon di Puncak Dipowono ini. Dari spot ini, pengunjung bisa berfoto dengan background Kecamatan Wates dan Waduk Sermo. Atau, boleh juga menikmati sunset pada sore hari, lho. Terdapat pula gardu pandang dengan berbagai macam bentuk, mulai dari yang berbentuk biasa hingga perahu. Dulu, daerah Puncak Dipowono merupakan hutan tandus. Warga setempat pun berinisiatif untuk menjadikannya objek wisata. Kini, terbukti bahwa puncak ini memiliki pemandangan eksotis yang tak terlupakan . Beberapa waktu lalu, Puncak Dipowono diresmikan oleh Bupati Kulon Progo. Objek wisata ini hampir mirip dengan objek wisata Kalibiru yang sama-sama memiliki spot berlatar belakang Waduk Sermo. Kelompok hutan kemasyarakatan Sido Akur bekerja sama dengan warga setempat untuk mengembangkan objek wisata ini. Mereka melengkapi fasilitas di objek wisata ini dengan berbagai wahana, di antaranya seperti flying fox dan tempat untuk outbound. Bagi pengunjung yang ingin camping, ada tempatnya juga, lho. Pastikan cuaca cerah sebelum mengunjungi Puncak Dipowono. Selain itu, jangan lupa membawa bekal, seperti makanan, air minum, dan lain sebagainya. Siapkan pula fisik dan kendaraan agar kondisi badan terjaga, juga perjalanan lancar serta selalu berhati-hati. Lokasi dan Rute Puncak Dipowono berada di Jl. Clereng Tamanan KM. 6, Desa Hargowilis, Kokap, Clapar 2, Hargowilis, Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Harga tiket masuk
Mau menikmati wisata bernuansa pegunungan di Yogyakarta? Salah satunya ialah Puncak Dipowono. Objek wisata ini selalu ramai, baik ketika liburan maupun hari biasa. Meskipun begitu, suasananya tetap nyaman dan sangat sejuk. Pengunjung dapat menikmati hamparan perbukitan menoreh dari ketinggian di Puncak Dipowono. Di arah selatan, pengunjung juga bisa menikmati keindahan panorama Waduk Sermo dan sekitarnya