Agama Marapu merupakan salah satu dari agama Nusantara yang berkembang sebelum agama-agama global seperti Hindu, Budha, Islam, Katolik, dan Kristen memasuki alam spiritual masyarakat nusantara dan secara halus menggantikan agama asli nusantara, baik dengan cara asimilisai maupun akulturasi. Seperti halnya Agama Parmalim yang merupakan agama asli orang Batak atau agama Helo atau Kaharingan dalam tradisi masyarakat Dayak semua agama pada intinya basis adalah kepercayaan adanya zat nenek moyang dan zat tunggal yang selalu mempengaruhi setiap aktivitas lahiriyah manusia. Untuk itu dalam agama nusantara muncul berbagai upacara adat yang ditujukan untuk memohon restu kepada nenek moyang. Agama Marapu juga menekan pada acara ritual yang selalu ditujukan untuk leluhur orang Sumba. Upacara ini dimulai sejak acara kematian. Acara kematian menjadi penting karena dalam benak masyarakat Sumba, kematian adalah gerbang menuju ke asal yaitu tempat leluhur-leluhur mereka. Orang Sumba percaya bahwa orang yang meninggal atau nenek moyang mereka mampu menjadi jembatan untuk menuju ke zat yang paling puncak yaitu para dewa atau Anatala yang di sebut juga Hupu Ima Hupu Ama (ibu dan bapa segalah sesuatu) tingal di langit. Marapu juga mempunyai konsep tentang pembagian alam semesta, yang jugaa dikenal dalam agama-agama lainnya. Dalam kosmologi masyarakat Sumba, alam semesta terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan atas (langit), lapisan tengah (bumi), dan lapisan bawah (di bawah bumi), di lapisan atas itulah Anatala bersemayam. Dalam kepercayaan Marapu dan juga kepercayaan agama-agama lain di Nusantara, ada sebuah ritual yang ditujukan untuk rasa syukur terhadap limpahan alam yang telah di berikan oleh Anatala atau zat tertinggi dan leluhur. Salah satunya adalah Pasola. Pasola selalu dikaitkan sebagai expresi keagamaan masyarakat Sumba, sebagai bukti ketaatan terhadap leluhur mereka hingga saat ini. Pasola dari kata "sola" atau "hola" yang berarti adalah lembing yang selalu digunakan untuk melempar atau senjata untuk melumpuhkan lawan. Pasola sampai saat ini masih konsisten dilakukan oleh
Agama Marapu merupakan salah satu dari agama Nusantara yang berkembang sebelum agama-agama global seperti Hindu, Budha, Islam, Katolik, dan Kristen memasuki alam spiritual masyarakat nusantara dan secara halus menggantikan agama asli nusantara, baik dengan cara asimilisai maupun akulturasi. Seperti halnya Agama Parmalim yang merupakan agama asli orang Batak atau agama Helo atau Kaharingan dalam tradisi