Puncak Gunung Lanang termasuk salah satu daya tarik Kulon Progo. Sebenarnya, ada dua Gunung Lanang, yakni Astana lingga yang berada di dekat Pantai Glagah dan di perbukitan Menoreh. Gunung lanang di perbukitan Menorehlah yang akan kita bahas. Konon, kawasan puncak Gunung Lanang ini dijadikan tempat pertapaan Kyai Lanang dan Nyi Rantam Sari. Bahkan, hingga sekarang, gua yang dulu sebagai tempat semedi pun masih dugunakan oleh masyarakat untuk hal itu pula. Kyai Lanang bersemedi di dekat puncak gunung. Sedangkan, Nyi Rantam Sari bersemedi di bawah puncaknya. Mitosnya, barang siapa bersemedi dengan membawa gula merah (gula Jawa) dan gula tersebut mampu dibakar menggunakan korek api, maka orang tersebut akan mendapatkan kesaktian. Dari Gunung Lanang, pengunjung dapat menikmati keindahan deburan ombak Samudra Hindia di sebelah selatan, walaupun hanya samar-samar. Namun, untuk melihat hal menakjubkan tersebut, ada banyak anak tangga yang harus dilalui oleh pengunjung. Pengunjung juga harus tracking berjalan menyusuri jalan setapak yang terbilang lumayan terjal. Untuk itu, pengunjung harus hati-hati dan waspada, serta berkonsentrasi. Pada pagi hari, pengunjung bisa menikmati pemandangan, udara segar, dan suasana ketika matahari terbit di Puncak Gunung Lanang. Sedangkan, ketika sore hari, warna jingga dari mata hari terbenam pun membawa kita pada suasana romantis. Nah, dari Gunung Lanang ini, pengunjung juga bisa melihat Kota Wates dari ketinggian dan beberapa view gunung secara jelas, di antaranya Gunung Merapi dan Merbabu. Nah, tidak asyik bila tempat wisata tidak ada spot fotonya. Di Puncak Gunung Lanang ini, terdapat pula spot foto yang menarik. Bahkan, ada tiga titik spot foto sebagai tempat mengabadikan moment berlibur bersama saudara maupun teman-teman, sembari menikmati keindahan alam bangsa ini. Gunung Lanang berada di Dusun Sibolong, Desa Jatimulyo, Girimulyo, KulonProgo, DIY. Untuk memasuki objek wisata ini, pengunjung dikenakan tarif retribusi sebesar 3.000,- rupiah per orang. Biaya parkirnya pun terjangkau, yakni sebesar 2.000,- rupiah untuk motor dan
Puncak Gunung Lanang termasuk salah satu daya tarik Kulon Progo. Sebenarnya, ada dua Gunung Lanang, yakni Astana lingga yang berada di dekat Pantai Glagah dan di perbukitan Menoreh. Gunung lanang di perbukitan Menorehlah yang akan kita bahas. Konon, kawasan puncak Gunung Lanang ini dijadikan tempat pertapaan Kyai Lanang dan Nyi Rantam Sari. Bahkan, hingga
Mau menikmati wisata bernuansa pegunungan di Yogyakarta? Salah satunya ialah Puncak Dipowono. Objek wisata ini selalu ramai, baik ketika liburan maupun hari biasa. Meskipun begitu, suasananya tetap nyaman dan sangat sejuk. Pengunjung dapat menikmati hamparan perbukitan menoreh dari ketinggian di Puncak Dipowono. Di arah selatan, pengunjung juga bisa menikmati keindahan panorama Waduk Sermo dan sekitarnya yang berupa hutan. Nah, lebih jauh lagi, pengunjung dapat melihat Pantai Selatan. Jika dirangkum, berada di puncak ini bisa menikmati pemandangan alam yang eksotis yang tak terlupakan. Baca Juga: 2h1m Paket Jogja Kalibiru Eksotisme Yang Tak Terlupakan Nah, ada pula spot foto di atas pohon di Puncak Dipowono ini. Dari spot ini, pengunjung bisa berfoto dengan background Kecamatan Wates dan Waduk Sermo. Atau, boleh juga menikmati sunset pada sore hari, lho. Terdapat pula gardu pandang dengan berbagai macam bentuk, mulai dari yang berbentuk biasa hingga perahu. Dulu, daerah Puncak Dipowono merupakan hutan tandus. Warga setempat pun berinisiatif untuk menjadikannya objek wisata. Kini, terbukti bahwa puncak ini memiliki pemandangan eksotis yang tak terlupakan . Beberapa waktu lalu, Puncak Dipowono diresmikan oleh Bupati Kulon Progo. Objek wisata ini hampir mirip dengan objek wisata Kalibiru yang sama-sama memiliki spot berlatar belakang Waduk Sermo. Kelompok hutan kemasyarakatan Sido Akur bekerja sama dengan warga setempat untuk mengembangkan objek wisata ini. Mereka melengkapi fasilitas di objek wisata ini dengan berbagai wahana, di antaranya seperti flying fox dan tempat untuk outbound. Bagi pengunjung yang ingin camping, ada tempatnya juga, lho. Pastikan cuaca cerah sebelum mengunjungi Puncak Dipowono. Selain itu, jangan lupa membawa bekal, seperti makanan, air minum, dan lain sebagainya. Siapkan pula fisik dan kendaraan agar kondisi badan terjaga, juga perjalanan lancar serta selalu berhati-hati. Lokasi dan Rute Puncak Dipowono berada di Jl. Clereng Tamanan KM. 6, Desa Hargowilis, Kokap, Clapar 2, Hargowilis, Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Harga tiket masuk
Mau menikmati wisata bernuansa pegunungan di Yogyakarta? Salah satunya ialah Puncak Dipowono. Objek wisata ini selalu ramai, baik ketika liburan maupun hari biasa. Meskipun begitu, suasananya tetap nyaman dan sangat sejuk. Pengunjung dapat menikmati hamparan perbukitan menoreh dari ketinggian di Puncak Dipowono. Di arah selatan, pengunjung juga bisa menikmati keindahan panorama Waduk Sermo dan sekitarnya
Keindahan destinasi wisata di Yogyakarta memang tak habis dieksplorasi. Salah satunya ialah Goa Kiskendo yang berada di Kulon Progo. Gua ini berada di Pegunungan Menoreh, di atas ketinggian 1200 m dari permukaan air laut. Sekitarnya berupa hutan, tetapi sudah ada perkampungan dan jalan alternatif yang bisa dilewati. Pada tahun 1820, Goa Kiskendo ditemukan. Kemudian, pada tahun 1964, gua ini dijadikan destinasi wisata religi. Nah, baru pada tahun 1974 hingga 1975, Goa Kiskendo dikembangkan oleh Dinas Pariwisata Yogyakarta. Kemudian, pada tahun 1979, gua ini diresmikan menjadi tempat wisata. Nama Goa Kiskenda ini tidak terlepas dari kisah pewayangan. Konon, asal-usul gua ini terkait kisah Subali yang dimintai bantuan oleh para dewa untuk menyelamatkan Dewi Tara yang dibawa ke bumi oleh Patih Lembusura atas perintah kakaknya, yakni Prabu Mahesasura. Jika ingin mengetahui kisah ini, kita bisa datang langsung, mengunjungi Goa yang tepatnya berada di Jalan Goa Kiskendo, Girimulyo, Sokomoyo, Jatimulyo, Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Terlepas dari mitos tersebut, keindahan Goa ini mampu membuat banyak orang takjub. Suasananya sangat sejuk dan dingin. Juga, terdapat relief kisah pewayangan asal-usulnya. Secara ilmiah, gua ini terbentuk karena resapan air. Resapan air ini ada selama ratusan tahun yang panjangnya kurang dari 600 m, bercabang banyak, serta cahaya remang-remang. Kesan mistis Goa ini pun bertambah dengan adanya tempat untuk bertapa, yakni Pertapaan Tledek, Lumbung Kampek, Padasan, Selumbung, Sabtri Tani, Semelong, Kusuma, dan lain sebagainya. Bahkan, beberapa waktu lalu, di dekat gua ini diadakan sendratari, tentu saja dengan kisah Sugriwa dan Subali yang lekat dengan gua ini. Hal ini merupakan tema perwakilan Girimulyo dalam rangkaian HUT RI. Meskipun lokasinya jauh dari pusat kota, akses menuju objek wisata Goa Kiskendo cukup mudah. Harga tiketnya pun murah, yakni 5.000,- rupiah saja per orang. Sementara itu, untuk parkit, pengunjung hanya dikenakan biaya sebesar 2.000,- rupiah untuk motor dan 5.000,- rupiah
Keindahan destinasi wisata di Yogyakarta memang tak habis dieksplorasi. Salah satunya ialah Goa Kiskendo yang berada di Kulon Progo. Gua ini berada di Pegunungan Menoreh, di atas ketinggian 1200 m dari permukaan air laut. Sekitarnya berupa hutan, tetapi sudah ada perkampungan dan jalan alternatif yang bisa dilewati. Pada tahun 1820, Goa Kiskendo ditemukan. Kemudian, pada
Keindahan air terjun dan puncak bukit di Yogyakarta juga tidak bisa dilewatkan begitu saja. Salah satunya ialah Bukit Jangkang yang berada di Kulon Progo. Bukit yang ditumbuhi banyak pohon Jangkang ini dijadikan objek wisata sejak tahun 2017. Sebelumnya, pepohonan itu sempat ditebang. Namun, pada akhirnya menjadi tempat wisata yang memukau banyak orang. Bukit yang juga disebut sebagai Jangkang Hill ini menyuguhkan pemandangan yang amat menakjubkan. Dari atas bukit, kita bisa melihat Waduk Sermo dikelilingi pepohonan di sekitarnya. Terdapat juga spot foto yang tak bisa diabaikan begitu saja, yakni di area Waduk Sermo dan di gardu pandang di atas bukit. Pada akhir pekan, Bukit ini ramai pengunjung. Ada baiknya, bila mengunjungi bukit ini pada pagi atau sore hari. Sebab, pada pagi hari, udara masih sangat segar disertai kabut tipis. Pengunjung dapat menghirup udara dalam-dalam untuk menambah nikmatnya suasana dan memanjakan mata dari atas gardu pandang. Sehingga, tidak hanya pemandangannya yang indah, udara yang segar juga membuat kita betah dan napas menjadi ringan. Nah, bila ingin memanjakan mata dengan pesona matahari terbenam, sebaiknya datang pada waktu sore hari. Dari ketinggian Bukit, sunset tampak menakjubkan. Tentu saja, akan sangat sayang apabila tidak diabadikan melalui foto. Bagi pengunjung yang ingin mengabadikan moment di Bukit Jangkang, pengelola menyediakan perlengkapan keamanan berupa tali. Bukit ini berada di Dusun Sermo Lor, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Akses untuk ke sana pun mudah karena jalan sudah bagus dan layak dilalui kendaraan. Namun, untuk menuju puncaknya, kita harus berjalan sekitar 5 hingga 10 menit dari tempat parkir. Harga tiketnya pun tidak mahal, yakni hanya sekitar 5.000,- rupiah per orang. Sedangkan, biaya parkirnya sebesar 2.000,- rupiah untuk sepeda motor dan 5.000,- rupiah untuk mobil. Fasilitas di Bukit Jangkang juga cukup lengkap, di antaranya tempat parkir, warung makan, gardu pandang, dan tempat duduk. Jika ingin berkunjung
Keindahan air terjun dan puncak bukit di Yogyakarta juga tidak bisa dilewatkan begitu saja. Salah satunya ialah Bukit Jangkang yang berada di Kulon Progo. Bukit yang ditumbuhi banyak pohon Jangkang ini dijadikan objek wisata sejak tahun 2017. Sebelumnya, pepohonan itu sempat ditebang. Namun, pada akhirnya menjadi tempat wisata yang memukau banyak orang. Bukit yang juga
Tidak dipungkiri bahwa Jogja memiliki banyak wisata budaya dan sejarah. Karena, banyak tempat di Jogja yang menjadi jejak dan saksi sejarah saat Indonesia memperjuangkan kemerdekaan. Tidak hanya di jantung kotanya, lokasi bersejarah ini tersebar hampir di seluruh penjuru Yogyakarta. Salah satu lokasi yang terkenal adalah Goa Sriti yang ada di Kabupaten Kulon Progo. Sayangnya, sebagai lokasi wisata, Goa Sriti masih tergolong sepi pengunjung. Karena, belum banyak pengunjung yang menyukai wisata sejarah. Sebaliknya, tidak dipungkiri pada zaman serba digital ini, pengunjung lebih memburu lokasi wisata yang Instagramble dan lokasi-lokasi yang penuh pilihan wahana permainan. Sejarah mencatat bahwa Goa Sriti ini adalah salah satu lokasi yang dijadikan persembunyian oleh Pangeran Diponegoro saat diburu oleh Belanda. Pengejaran ini berlangsung antara tahun 1825-1930 dan disebut sebagai Perang Diponegoro karena beliau sendiri yang memimpin perang tersebut. Di sini pula, Pangeran Diponegoro dilantik sebagai Abdul Hamid yang sekaligus menjadikan dirinya sebagai pemimpin negeri dan agama yang merdeka dari penjajah. Jika dilihat dari nilai sejarahnya, sebenarnya harga tiket untuk mengunjungi Goa Sriti tergolong murah, yakni hanya 30.000 rupiah per orang. Dengan harga tersebut, pengunjung dapat menyusuri jejak sejarah di sepanjang Goa Sriti dengan puas. Durasi waktu tidak ditentukan dan pengunjung juga bebas mengambil gambar di dalam goa. Harga tiket masuk Goa Sriti terbilang cukup standar bagi pengunjung. Bagi Anda yang ingin berkunjung ke Goa Sriti Kulon Progo akan dikenakan biaya Rp. 30.000 per orang. Dengan harga tersebut Anda dapat dengan puas menyusuri Goa Sriti yang merupakan bekas tempat persembunyian Pangeran Diponegoro. Sedangkan, untuk biaya untuk parkir standar, yakni 2.000 rupiah untuk sepeda motor dan 5.000 rupiah untuk kendaraan roda empat. Dari kota Jogja, lokasi Goa Sriti dapat ditempuh selama kurang lebih 45 menit dengan jarak tempuh kira-kira 25,4 km. Meskipun lokasinya adalah goa, pengunjung tidak perlu khawatir dengan berbagai fasilitas yang ada di sana. Karena, pihak pengelola
Tidak dipungkiri bahwa Jogja memiliki banyak wisata budaya dan sejarah. Karena, banyak tempat di Jogja yang menjadi jejak dan saksi sejarah saat Indonesia memperjuangkan kemerdekaan. Tidak hanya di jantung kotanya, lokasi bersejarah ini tersebar hampir di seluruh penjuru Yogyakarta. Salah satu lokasi yang terkenal adalah Goa Sriti yang ada di Kabupaten Kulon Progo. Sayangnya, sebagai