Air terjun apa yang sedang booming di Yogyakarta? Tentu saja, jawabannya adalah Air Terjun Seribu Batu. Air terjun ini juga disebut Air Terjun Cengkehan karena berada di Dusun Cengkehan. Air Terjun Seribu baru berada di tempat beriklim sejuk. Pemandangan di sekitarnya pun indah. Airnya pun masih jernih. Sehingga, pengunjung betah berlama-lama karena suasana alami tersebut. Jumlah bebatuan yang sangat banyak hingga tak terhitung jumlahnya, mulai dari batu berukuran kecil hingga besar, menjadi awal mula nama Seribu Batu. Konon, bebatuan di sepanjang aliran sungai air terjun itu bermula sejak jutaan tahun lalu, tepatnya dari letusan Gunung Api Nglangeran. Waw...! Air Terjun tidak terlalu tinggi, hanya setinggi sekitar 8 meter. Walaupun begitu, hal ini tidak mengurangi keindahannya. Di bawahnya, terdapat kolam yang terbentuk akibat gerusan air dalam waktu lama. Kedalaman kolam ini sekitar 1 meter. Pengunjung bisa bermain-main air dan mandi di kolam ini. Dibandingkan dengan air terjun lainnya, Air Terjun Seribu Batu memiliki ciri khas atau keunikan tersendiri. Sebab, ada semacam kepercayaan di masyarakat terkait air terjun ini. Konon, air yagn mengalir membawa banyak manfaat, seperti awet muda, serta mempererat hubungan suami dan istri. Nah, moment di Air Terjun Seribu Batu tidak bisa tidak diabadikan. Keindahannya sangat instagramable dan tidak mengecewakan bila di-upload ke sosial media. Air terjun dengan suasana hutan alami dan pedesaan yang jauh dari polusi perkotaan anak menarik perhatian siapa pun. Agar tetap lestari, ada baiknya pengunjung menjaga kebersihan, tidak merusak ekosistem, juga tidak menyoret-nyoret bebatuan di sekitar air terjun. Air Terjun Seribu Batu berada di Desa Wisata Wukisari, Dusun Cengkehan, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY. Pengunjung belum dikenakan biaya untuk memasuki kawasan wisata ini. Menarik, bukan? Pengunjung hanya dikenakan biaya parkir sebesar 3.000,- rupiah untuk motor dan 5.000,- rupiah untuk mobil. Sedangkan, fasilitasnya masih belum memadai. Sehingga, apabila ingin ke kamar
Air terjun apa yang sedang booming di Yogyakarta? Tentu saja, jawabannya adalah Air Terjun Seribu Batu. Air terjun ini juga disebut Air Terjun Cengkehan karena berada di Dusun Cengkehan. Air Terjun Seribu baru berada di tempat beriklim sejuk. Pemandangan di sekitarnya pun indah. Airnya pun masih jernih. Sehingga, pengunjung betah berlama-lama karena suasana alami
Suasana asri, damai, dan tenang membuat Hutam Pinus Mangunan atau Hutan Pinus Imogiri menjadi pilihan wisata bagi masyarakat yang menginginkan ketenangan. Hutan pinus ini dikelola oleh RPH (Resort Pengelola Hutan) dan memiliki luas 500 hektar. Letaknya pun tidak jauh dari Makam Raja-Raja Imogiri. Dulu, hutan in merupakan kawasan yang tandus. Lalu, pengelola melakukan penghijauan dengan menanam pohon pinus, akasia, mahoni, dan lain sebagainya. Sehingga, sekarang hutan ini digunakan sebagai hutan lindung dan objek wisata. Untuk menikmati suasana yang alami dan lebih segar di Hutan Pinus Mangunan, ada baiknya pengunjung datang pada waktu pagi. Pengunjung akan disambut dengan udara segar serta suara gesekan daun-daun yang diterpa angin. Sungguh alami dan damai, bukan? Di Hutan Pinus ini, terdapat panggung dengan kursi-kursi kayu yang ditata rapi. Inilah ikon hutan ini. Jangan lupa untuk mengabadikan moment di tempat ini, ya! Selain itu, ada pula gardu pandang yang menjadi spot menarik untuk dikunjungi wisatawan. Pengunjung bisa melihat pemandangan menakjubkan di sekitar hutan pinus dari gardu pandang ini. Pemandangan itu, di antaranya rindangnya pepohonan hijau nan asri, bukit-bukit hijau dari jauh, dan lain sebagainya. Pengunjung juga bisa tracking di sini, lho! Pengunjung bisa berpetualang melalui jalur outbond menuju Watu Abang. Nah, konon, Watu Abang ini merupakan tempat pertapaan Sultan Agung Hanyokrokusumo. Daya tarik Hutan Pinus Mangunan lainnya yang tidak bisa dilewatkan oleh pengunjung ialah bersantai dan menikmati udara segar dan damainya suasana dengan berayun-ayun di atas hammock. Pengunjung bisa melepas segala kepenatan dan merasakan embusan angin yang disertai gemerisik dedaunan. Hutan Pinus Mangunan berada di Sukorame, Mangunan, Imogiri, Bantul, DIY. Untuk masuk ke objek wisata ini, pengunjung dikenakan biaya sebesar 2.500,- rupiah per orang. Biaya parkirnya sebesar 3.000,- rupiah untuk motor, 5.000,- rupiah untuk mobil, dan 10.000 ,- rupiah untuk bus. Nah, bila ingin prewedding, maka dikenakan biaya sebesar 50.000,- rupiah.
Suasana asri, damai, dan tenang membuat Hutam Pinus Mangunan atau Hutan Pinus Imogiri menjadi pilihan wisata bagi masyarakat yang menginginkan ketenangan. Hutan pinus ini dikelola oleh RPH (Resort Pengelola Hutan) dan memiliki luas 500 hektar. Letaknya pun tidak jauh dari Makam Raja-Raja Imogiri. Dulu, hutan in merupakan kawasan yang tandus. Lalu, pengelola melakukan penghijauan
Sebagai salah satu museum yang memiliki lukisan 3D terbanyak, koleksi di Museum De Mata sebanyak sekitar 120. Setiap lukisan mempunyai konsep dengan latar belakang yang nyata, mulai dari yang berukuran biasa hingga 5 meter. Kategori lukisannya pun ada bermacam-macam, di antaranya ornamen, olahraga, landscape, superhero, tokoh-tokoh, hingga tema sirkus. Pengunjung bisa menikmati pengalaman unik dan seru, seperti berjalan di atas jembatan kayu yagn di bawahnya terdapat jurang yang curam, memadamkan api dari mulut naga, dan lain sebagainya. Lukisan itu tampak nyata dengan hasil efek yang menipu mata. Di Museum De Mata, terdapat horor room. Bagi pencinta horor, rumah sakit jiwa kosong disertai banyak darah yang tampak seperti nyata tentu akan menarik. Disertai tengkorak yang berdarah-darah dan rayap, ruangan ini akan membuat pengalaman semakin seru. Selain horor, Museum ini juga menyajikan lukisan dengan tema karakter film bergenre fantasi action dan fiksi ilmiah, seperti “Avatar” dan “Wolverine”. Nah, yang tak kalah menarik ialah ruangan terbalik D’Walik. Ruangan ini termasuk baru dan memiliki sebanyak 30 ruangan berbeda. Isinya ialah baby room, bengkel, studio musik, angkringan, dan lain sebagainya. Uniknya, semua ruangan dibuat terbalik. Pengunjung pun seolah-olah berada di atap. Di D’Walik, ada pula ruangan antigravitasi, yakni ruang barber dengan bentuk 90 derajat, ruang angkringan, dan disko. Museum ini berada di XT Square, Jl. Veteran, Pandeyan, Umbulharjo, DIY. Unntuk harga tiketnya, yaitu sebagai berikut: - Happy tour (Senin-Jum’at/10.00-15.00) 30.000,- dan tiket terusan Rp 100.000, - Weekday (Senin-Juan/15.00-22.00) 40.000,- rupiah dan tiket terusan 120.000,- rupiah, dan - Weekend (Sabtu, Minggu, dan hari libur/10.00-22.00) 50.000,- rupiah dan tiket terusan 140.000,- rupiah. Jika membeli tiket terusan, maka pengunjung dapat mengunjungi 4 museum, yakni De Mata 1, De Mata 2, De Arca dan D’Walik. Nah, tiket parkir Museum De Mata, yakni 2.000,- untuk motor, 5.000,- untuk mobil, dan 10.000,- untuk bus.
Sebagai salah satu museum yang memiliki lukisan 3D terbanyak, koleksi di Museum De Mata sebanyak sekitar 120. Setiap lukisan mempunyai konsep dengan latar belakang yang nyata, mulai dari yang berukuran biasa hingga 5 meter. Kategori lukisannya pun ada bermacam-macam, di antaranya ornamen, olahraga, landscape, superhero, tokoh-tokoh, hingga tema sirkus. Pengunjung bisa menikmati pengalaman unik dan
Puncak Gunung Lanang termasuk salah satu daya tarik Kulon Progo. Sebenarnya, ada dua Gunung Lanang, yakni Astana lingga yang berada di dekat Pantai Glagah dan di perbukitan Menoreh. Gunung lanang di perbukitan Menorehlah yang akan kita bahas. Konon, kawasan puncak Gunung Lanang ini dijadikan tempat pertapaan Kyai Lanang dan Nyi Rantam Sari. Bahkan, hingga sekarang, gua yang dulu sebagai tempat semedi pun masih dugunakan oleh masyarakat untuk hal itu pula. Kyai Lanang bersemedi di dekat puncak gunung. Sedangkan, Nyi Rantam Sari bersemedi di bawah puncaknya. Mitosnya, barang siapa bersemedi dengan membawa gula merah (gula Jawa) dan gula tersebut mampu dibakar menggunakan korek api, maka orang tersebut akan mendapatkan kesaktian. Dari Gunung Lanang, pengunjung dapat menikmati keindahan deburan ombak Samudra Hindia di sebelah selatan, walaupun hanya samar-samar. Namun, untuk melihat hal menakjubkan tersebut, ada banyak anak tangga yang harus dilalui oleh pengunjung. Pengunjung juga harus tracking berjalan menyusuri jalan setapak yang terbilang lumayan terjal. Untuk itu, pengunjung harus hati-hati dan waspada, serta berkonsentrasi. Pada pagi hari, pengunjung bisa menikmati pemandangan, udara segar, dan suasana ketika matahari terbit di Puncak Gunung Lanang. Sedangkan, ketika sore hari, warna jingga dari mata hari terbenam pun membawa kita pada suasana romantis. Nah, dari Gunung Lanang ini, pengunjung juga bisa melihat Kota Wates dari ketinggian dan beberapa view gunung secara jelas, di antaranya Gunung Merapi dan Merbabu. Nah, tidak asyik bila tempat wisata tidak ada spot fotonya. Di Puncak Gunung Lanang ini, terdapat pula spot foto yang menarik. Bahkan, ada tiga titik spot foto sebagai tempat mengabadikan moment berlibur bersama saudara maupun teman-teman, sembari menikmati keindahan alam bangsa ini. Gunung Lanang berada di Dusun Sibolong, Desa Jatimulyo, Girimulyo, KulonProgo, DIY. Untuk memasuki objek wisata ini, pengunjung dikenakan tarif retribusi sebesar 3.000,- rupiah per orang. Biaya parkirnya pun terjangkau, yakni sebesar 2.000,- rupiah untuk motor dan
Puncak Gunung Lanang termasuk salah satu daya tarik Kulon Progo. Sebenarnya, ada dua Gunung Lanang, yakni Astana lingga yang berada di dekat Pantai Glagah dan di perbukitan Menoreh. Gunung lanang di perbukitan Menorehlah yang akan kita bahas. Konon, kawasan puncak Gunung Lanang ini dijadikan tempat pertapaan Kyai Lanang dan Nyi Rantam Sari. Bahkan, hingga
Pantai Slili berdekatan dengan pantai yang berada di Gunungkidul lainnya, seperti Pantai Sadranan dan Pantai Krakal yang dipisahkan oleh dua buah bukit. Pantai ini terbilang mungil, hanya memiliki luas sekitar 100 meter persegi. Walaupun ukurannya kecil, keindahan pantai ini tidak kalah dari pantai lainnya. Selain itu, suasana tenang karena belum banyak pengunjung sangat cocok untuk pengunjung yang ingin menikmati suasana tanpa keramaian dan me-refresh pikiran. Lantaran berada dekat dengan Pantai Sadranan, Pantai Slili pun menawarkan hal yang sama, yaitu snorkeling. Pengunjung bisa menyewa peralatan snorkeling dengan harga yang tak terlalu mahal. Dengan begitu, pengunjung bisa menikmati keindahan bawah laut yang menakjubkan. Menarik, bukan? Ternyata, Pantai Slili memiliki nama lain, yakni Pantai Watu Lawang dan Slili Love. Dinamakan Watu Lawang karena ada bukit karang yang di bagian bawahnya terdapat sebuah lubang mirip pintu. Sedangkan, diberi nama Slili Love karena terdapat hiasan dari bunga plastik berbentuk hati yang di tengahnya tertulis “Slili Beach”. Nah, hiasan ini termasuk salah satu spot foto yang menarik, selain spot foto bunga sakura. Berbagai aktivitas dapat dilakukan di Pantai Slili, di antaranya bermain pasir dan air di pinggir pantai, berfoto, menikmati kuliner laut di warung dekat pantai, bahkan sekadar bersantai di gazebo yang telah disediakan oleh pengelola. Selain itu, pengunjung juga bisa melakukan tracking dengan mendaki bukit yang memisahkan pantai Slili dan Krakal. Bukit Kobengan yang berada di sebelah timur pantai ini juga bisa dinaiki. Dari atas bukit ini, panorama pantai dan sekitarnya bisa kita nikmati keindahannya.Pantai Slili Gunung Kidul Pantai Slili berada di Jalan Pantai Krakal, Tepus, Gunungkidul, DIY. Untuk memasuki pantai ini, pengunjung dikenakan biaya sebesar 10.000,- rupiah. Harga itu sudah termasuk untuk memasuki pantai lain di sekitarnya, lho. Nah, untuk biaya parkir, pengunjung harus membayar sebesar 2.000,- rupiah untuk sepeda motor, 5.000,- rupiah untuk mobil, dan 15.000,- rupiah untuk bus. Sedangkan, fasilitas pantai ini,
Pantai Slili berdekatan dengan pantai yang berada di Gunungkidul lainnya, seperti Pantai Sadranan dan Pantai Krakal yang dipisahkan oleh dua buah bukit. Pantai ini terbilang mungil, hanya memiliki luas sekitar 100 meter persegi. Walaupun ukurannya kecil, keindahan pantai ini tidak kalah dari pantai lainnya. Selain itu, suasana tenang karena belum banyak pengunjung sangat cocok untuk
campatour.com- Pantai Seruni sangat cocok untuk berlibur tanpa keramaian. Nama seruni diambil dari nama bunga, yakni bunga seruni atau Chrysanthemun/Chrysous yang berarti emas. Pantai ini masih sepi, sehingga masih terkesan alami. Bagi masyarakat perkotaan atau pekerja kantoran, tentunya suasana seperti ini sangat membantu me-refresh pikiran. Pantai yang berada di Gunungkidul ini termasuk bersih. Dan, salah satu daya tariknya berupa gemericik air pada saat musim hujan dan hamparan pasir seluas sekitar 500 meter. Beberapa celah batu pada air terjun di Pantai Seruni ini telah dipasang pipa-pipa pralon. Sebab, dari celah-celah batu tersebut, keluarlah air tawar yang bersih, sehingga dapat memenuhi kebutuhan air bersih warganya. Ombak di Pantai ini besar dan dapat mencapai bagian pasir pantai pada waktu dan musim tertentu. Padahal, biasanya atau pada saat ombak tenang, dasar karang pantai akan tampak indah. Pada saat ombak tinggi, tentu saja pengunjung dilarang untuk berenang. Nah, ada baiknya, hal ini tidak dilanggar, ya? Hal ini demi keselamatan para pengunjung karena sangat berbahaya. Bila kebetulan mengunjungi Pantai Seruni pada saat ombak sedang tinggi, pengunjung yang bermain air di pantai harus tetap waspada karena ombak besar dapat menyeret sewaktu-waktu. Pada saat ombak tenang, Pantai Seruni mempunyai view pemandangan yang eksotis. Para pengunjung tidak akan tahan untuk tidak berfoto dengan latar belakang pemandangan pantai dengan bebatuan karang yang cantik. Air terjun yang keluar dari tebing juga menarik. Pengunjung bisa bermain-main di sana. Daya tarik lainnya ialah pemandangan dari bawah tebing atau di bawah pohon yagn berada di pantai ini. Pada pagi hari, pengunjung bisa menikmati sinar mentari pagi dan udara pantai yang segar. Sedangkan, pada sore hari, keindahan senja dari laut lepas pun memanjakan suasana. Pantai Seruni berlokasi di Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Harga retribusi untuk masuk Pantai Seruni sebesar 10.000,- rupiah per orang. Harga ini termasuk retribusi untuk wisata lainnya, di antaranya
campatour.com– Pantai Seruni sangat cocok untuk berlibur tanpa keramaian. Nama seruni diambil dari nama bunga, yakni bunga seruni atau Chrysanthemun/Chrysous yang berarti emas. Pantai ini masih sepi, sehingga masih terkesan alami. Bagi masyarakat perkotaan atau pekerja kantoran, tentunya suasana seperti ini sangat membantu me-refresh pikiran. Pantai yang berada di Gunungkidul ini termasuk bersih. Dan, salah
Yogyakarta, Campatour - Wisata Instagramable Terbaru 2025 di Jogja, Pilihan Tepat Spot Selfie! Daerah Istimewa Yogyakarta atau lebih di kenal dengan nama Jogja merupakan destinasi wisata yang di kenal 'serba ada'. Mulai dari wisata sejarah, kuliner dan alam. Nggak perlu keluar banyak uang, kamu sudah bisa mengunjungi banyak tempat wisata cantik dan kulineran disini. Campa Tour akan membahas beberapa destinasi wisata instagramable terbaru 2025 di Jogja. Apa saja nih tempat yang menarik pengunjung? Destinasi Wisata Instagramable Terbaru 2025 Pilihan Campa Tour Ada banyak pilihan detinasi wisata terbaru di Jogja yang bisa di pilih. Tetapi Campa Tour membuat 5 ulasan yang paling tertinggi berdasarkan permintaan pelanggan kami. Pilihan wisata instagramable terbaru 2025 di Jogja yaitu: Baca Juga: Paket Tour Jogja 2h1m (Pule Payung dan Hutan Pinus Pengger) Wisata Instagramable Terbaru - HeHa Sky View Bisa d ibilang Heha Sky View merupakan wisata yang paling terbaru di Jogja. Jadi jika kamu datang ke Jogja, HeHa Sky View adalah pilihan terbaik. Di sini pihak pengembang memang menyediakan berbagai macam spot selfie yang bisa di explore. Mengandalkan keindahan pemandangan dari ketinggian, Heha Sky View mendapatkan animo dari banyak wisatawan domestik dan mancanegara. Terlebih tak hanya menawarkan keindahan spot selfie, HeHa Sky View juga menawarkan tempat makan seperti restoran dan food stall. Berlokasi di Gunung Kidul dan masih berada di kawasan Dlingo, baiknya kamu bisa explore juga Hutan Pinus Pengger yang masih banyak diminati wisatawan. Agrowisata Bhumi Merapi Agrowisata Bhumi Merapi pada dasarnya mengusung konsep Agrowisata edukasi. Sangat cocok untuk liburan bersama keluarga dan anak-anak. Tetapi kini menjadi salah satu tempat yang menarik di kunjungi karena spot-spot yang memiliki kemiripan seperti destinasi luar negeri. Salah satunya seperti di foto ini, seperti di Swiss kan? Nggak usah jauh-jauh kesana. Di Agrowisata Bhumi Merapi kamu juga bisa menemukan spot destinasi Negara lain seperti Santorini. seru lho! Watu
Yogyakarta, Campatour – Wisata Instagramable Terbaru 2025 di Jogja, Pilihan Tepat Spot Selfie! Daerah Istimewa Yogyakarta atau lebih di kenal dengan nama Jogja merupakan destinasi wisata yang di kenal ‘serba ada’. Mulai dari wisata sejarah, kuliner dan alam. Nggak perlu keluar banyak uang, kamu sudah bisa mengunjungi banyak tempat wisata cantik dan kulineran disini. Campa
Tidak pernah habis Daerah Istimewa Yogyakarta untuk di Explore. Setiap saat selalu terdengar destinasi baru di sini. Gunung Kidul merupakan salah satu Kabupaten Daaerah Istimewa Yogyakarta yang mempunyai sejuta destinasi wisata. Ya, rasanya tak berlebihan jika menyebutnya sejuta karena apa saja bisa ditemukan di sana mulai dari kuliner, wisata alam maupun adventure. Penasaran dengan destinasi wisata terbaru HeHa Sky View di Gunung Kidul 2020? Tentang Heha Sky View Asal muasal branding HeHa diambil dari nama depan pemilik resto yakni Herry Zudianto dan Handoyo Mawardi. Heha Sky View berada di kawasan perbukitan dan memiliki pemandangan alam yang sangat memanjakan mata. Oleh sebab itu HeHa menjadi salah satu destinasi wisata yang bisa melihat pemandangan Yogyakarta dari ketinggian. Sangat menarik kan? Daya Tarik Heha Sky View Bangunan setinggi tiga lantai ini dibagi menjadi beberapa bagian. Kekuatan branding HeHa Sky View adalah selfie spot yang terdiri dari tujuh tempat yang bisa di explore. Masing-masing tempat Selfie ini pengunjung akan di banderol harga yang bervariatif. Seperti apa pemandangan yang bisa dilihat dari Heha Sky View yang sempat viral di social media? Baca Juga: Paket Tour Jogja 4D3N (Rafting Sungai Elo dan Sky View Heha) Sky Glass (Teras Kaca) Spot ini sepertinya sedang banyak jadi bahan konten penyedia wisata, termasuk di Heha membuat spot selfie dengan konsep Teras Kaca dengan pemandangan sangat indah yang tampak dari belakang lanskap Yogyakarta. Sky Balloon (Balon Udara) Tidak perlu buru-buru pergi ke luar negeri untuk merasakan pemandangan dari ketinggian balon udara. Kamu bisa menikmati di destinasi terbaru tour Jogja di HeHa Sky View. Sangat menarik untuk feeds instagram kamu kan? Reflecting Pool Spot Selfie yang banyak dipilih cewek-cewek untuk diupload di feeds instagram. Duduk diatas bunga teratai seperti Dewi. Kamu juga bisa mencobanya lho kalo kesana. Superman Swing, Wall Climbing, Enthong (Giant Spoon) dan Pesawat Heha Serta Spot selfie lainnya
Tidak pernah habis Daerah Istimewa Yogyakarta untuk di Explore. Setiap saat selalu terdengar destinasi baru di sini. Gunung Kidul merupakan salah satu Kabupaten Daaerah Istimewa Yogyakarta yang mempunyai sejuta destinasi wisata. Ya, rasanya tak berlebihan jika menyebutnya sejuta karena apa saja bisa ditemukan di sana mulai dari kuliner, wisata alam maupun adventure. Penasaran dengan destinasi
Di lereng Gunung Merapi terdapat objek wisata yang menarik yakni Bukit Kali Kuning Selain pemandangan yang indah, tempat wisata ini sangat cocok untuk camping (berkemah) dan outbound. Dikelilingi bebatuan andesit, Bukit Kali Kuning sungguh menakjubkan. Pengunjung harus berjalan menyusuri jalan setapak sekitar sepanjang 1 km untuk sampai ke tempat ini. Jalan ini biasa dilalui oleh warga untuk mencari rumput sebagai pakan ternak. Nah, bila bertemu mereka, jangan sungkan untuk menyapa. Dengan begitu, suasana desa yang rukun dan damai dapat kita nikmati. Bukit Kali Kuning, Tempat Rehat Sejenak untuk Camping Taman Nasional Gunung Merapi mengelola Bukit Kali Kuning yang juga sebagai bagian dari melestarikan dan menjaga alam kita. Nah, pada bulan Januari 2017, objek wisata ini mulai dikembangkan. Selanjutnya, pada pertengahan bulan Februari, barulah objek wisata ini dibuka untuk umum. Dengan hamparan bunga rasamal dan puspa yang indah, juga hutan pinus yang luas, Bukit Kali Kuning cocok untuk refreshing bagi pekerja kantoran. Selain itu, ada pula tebing yang menjulang tinggi dan kokoh menjadi daya tariknya. Suara jangkrik yang saling beradu memberi suasana asri nan alami. Terdapat juga mata air yang mengalir dan memiliki ketinggian 1250 mpdl di Bukit ini. Oleh warga, mata air yang diberi nama Umbul Wadon ini dimanfaatkan sebagai sarana kebutuhan sehari-hari. Mata air ini terbentuk akibat letusan Gunung Merapi dan merupakan aliran dari air sungai DAS Opak, Progo, dan Oya. Walaupun pada masa musim kemarau, mata air ini tidak pernah kering. Baca Juga: Paket Tour Murah Jogja 4D3N (Pantai Teras Kaca) Pemandangan Sepanjang Kali Kuning Dalam perjalanan menuju Kali Kuning, pengunjung akan menemukan tempat bernama Kali Adem. Kamu diajak untuk memanjakan mata dan diri dengan suasana asri hutan pinus, gemericik air, serta udara yang sejuk dan segar. Perjalanan jauh tidak akan dirasa capek karena suasana sejuk, walaupun pada siang hari. Pengunjung juga bisa menikmati keunikan bunga kantong semar
Di lereng Gunung Merapi terdapat objek wisata yang menarik yakni Bukit Kali Kuning Selain pemandangan yang indah, tempat wisata ini sangat cocok untuk camping (berkemah) dan outbound. Dikelilingi bebatuan andesit, Bukit Kali Kuning sungguh menakjubkan. Pengunjung harus berjalan menyusuri jalan setapak sekitar sepanjang 1 km untuk sampai ke tempat ini. Jalan ini biasa dilalui oleh
Salah satu pantai terunik di Kawasan Gunungkidul ialah Pantai Jogan. Kenapa? Sebab, tidak hanya keindahan bentangan laut yang tampak, bahkan aliran Air Terjun di bibir pantai mampu membius hati para wisatawan. Air Terjun di Pantai Jogan mengalir dari tebing di bibir pantai setinggi 10 meter, air mengalir dari sungai, jatuh membasahi batuan karang yang tersebar di bawah tebing dan bermuara langsung ke laut. Bagi anda yang ingin berkunjung ke Pantai Jogan wajib untuk mengetahui kondisi dan rute menuju kesana supaya liburan anda lebih berkesan dan aman, Yuk simak ulasannya berikut ini yaa.. Jangan sampai terlewatkan karena ada banyak keindahan di sini Rute dan Kondisi Jalan di Pantai Jogan Jalan menuju Pantai Jogan searah dengan jalan menuju Pantai Siung, hanya saja jalan menuju Pantai Jogan masih berkonblok berbeda dengan arah menuju ke Pantai Siung yang sudah beraspal. Ketika anda menggunakan motor, memerlukan waktu sekitar 2 jam untuk bisa sampai ke Pantai Jogan dari arah Jogja dengan menyusuri jalanan aspal mulus berkelok-kelok membelah batuan karst di kawasan Gunung Kidul. Bila kita sampai di Pos Retribusi Pantai Siung, pertanda lokasi Pantai Jogan Jogja sudah dekat, sebab, sekitar 400 meter dari pos itu, akan terlihat papan kayu penunjuk arah menuju Jogan. Jalan aspal berganti menjadi jalan setapak yang akan memandu perjalanan selanjutnya. Tambah asyik lagi, anda akan di dampingi dengan dua sungai kecil di sisi kiri yang nantinya akan menyatu dan menjelma menjadi air terjun. Tiket masuk ke Pantai Jogan Tiket masuk di Pantai Jogan per orang harus membayar retribusi sebesar 10.000 rupiah, dan untuk tiket parkir sepeda motor sebesar 3.000 rupiah, mobil 5.000 rupiah dan bus sebesar 20.000 rupiah. Fasilitas di objek wisata ini pun cukup memadai, di antaranya gazebo, kamar mandi, warung, dan tempat parkir. Ada banyak sekali aktivitas seru yang dapat anda lakukan disini, diantaranya 1. Menikmati kesegaran air yang jatuh
Salah satu pantai terunik di Kawasan Gunungkidul ialah Pantai Jogan. Kenapa? Sebab, tidak hanya keindahan bentangan laut yang tampak, bahkan aliran Air Terjun di bibir pantai mampu membius hati para wisatawan. Air Terjun di Pantai Jogan mengalir dari tebing di bibir pantai setinggi 10 meter, air mengalir dari sungai, jatuh membasahi batuan karang yang tersebar