Tau kah Anda di sekitar Candi borobudur terdapat beberapa Candi peninggalan Agama Budha lainnya yang mempunyai sejarah dan fakta unik yang jarang diketahui orang. salah satunya adalah Candi Pawon. Apakah fakta unik yang melakat di Candi Pawon tersebut? untuk lebih detailnya yuk simak artikel ini. Abu Jenazah Sejarah penemuan Candi Pawon Candi Pawon ditemukan di Brojonalan, Wanurejo, Borobudur, Dusun 1, Wanurejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah sekitar Abad ke 19, setelah penemuan besar Candi Borobudur oleh Inggris. Kemudian di bawah kepemimpinan Dinas Purbakala dan J.G de Casparis, ahli bahasa dalam sejarah asal Belanda, candi ini pun diperbaiki. Terdapat pahatan Kuwera atau Dewa Kekayaan dan sepasang burung berkepala manusia yang disebut Kinari dan Kinara. Dan Candi Pawon diperkirakan dibangun pada pertengahan abad ke-8 Masehi, masa yang sama dengan pembangunan Candi Borobudur, Mendut, dan Prambanan. 7 Fakta Menarik Candi Pawon 1. Tempat Penyimpanan Abu Jenazah Raja Samaratungga “Pawon” merupakan bahasa Jawa yang berarti dapur. Namun, menurut bahasa Jawa Kuno, kata “pawon” di sini berarti “pawuan” atau tempat abu. Jadi, Candi Pawon ini merupakan tempat untuk menyimpan abu jenazah Raja Indra, yakni ayah Raja Samaratungga, pada zaman Syailendra. 2.Candi Pawon mempunyai nama lain Candi Pawon juga mempunyai nama lain, yaitu Candi Branjanalan. Fungsinya sebagai tempat menyimpan senjata milik Dewa Indra (penguasa petir dan halilintar), yakni Vajranala dan Branjanalan. Vajranala berasal dari kata “vajra” yang berarti halilintar dan “anala” yang berarti api. Sedangkan, Branjanalan merupakan nama dusun tempat candi ini berada. 3. Candi Berelief manusia setangah burung Candi Pawon mempunyai dua sisi relief yang mengambaran mahluk mitologi Kinara Kinari yang digambarkan mahluk berbadan burung dan berkepala manusia yang mengapit pohon surgawi Kalpataru. 4. Candi yang di bangun garis lurus dengan Candi Mendut dan Candi Borobudur Candi Pawon jika Anda menarik garis lurus menggunakan google map akan terlihat sejajar lurus dengan Candi Mendut dan Candi Pawon,
Tau kah Anda di sekitar Candi borobudur terdapat beberapa Candi peninggalan Agama Budha lainnya yang mempunyai sejarah dan fakta unik yang jarang diketahui orang. salah satunya adalah Candi Pawon. Apakah fakta unik yang melakat di Candi Pawon tersebut? untuk lebih detailnya yuk simak artikel ini. Abu Jenazah Sejarah penemuan Candi Pawon Candi Pawon ditemukan di
Tak jauh dari Candi Ratu Boko, Candi barong, dan Candi Ijo, terdapat candi bercorak Buddha. Candi ini bernama Candi Banyunibo. Dibangun pada abad ke-9 pada masa Kerajaan Mataram Kuno, candi ini berdiri megah dengan stupa pada bagian atasnya yang merupakan ciri khas Buddha. Di dusun sekitar Candi Banyunibo, ada juga candi yang berserakan. Pada sekitar tahun 1940, Candi Banyunibo disusun kembali setelah ditemukan dalam keadaan rusak. Nama Banyunibo sendiri berarti air yang jatuh atau menetes. Walaupun jarang dikunjungi oleh wisatawan, sebenarnya Candi Banyunibo sangat potensial karena keindahan, keunikan, dan eksotisnya. Banyaknya ornamen atau hiasan di candi ini menjadi daya tariknya. Bahkan, hampir setiap bagian candi terdapat relief. Beberapa bagian candi mempunyai ornamen yang sama. Hal ini tidak mengurangi keagungan candi ini. Nah, hiasan itu terdiri atas beberapa bidang yang terdapat ornamen tanaman yang berada di pot. Terletak di antara ladang tebu dan persawahan, candi utamanya menghadap ke arah barat. Di sekitarnya, terdapat 6 candi perwira atau pendamping yang berbentuk stupa dan terletak di sebelah selatan dan timur candi utama. Dua relief candi ini merujuk pada Dewi Hariti, yakni dewi kesuburan dalam agama Buddha; serta Vaisravana, yaitu suami Dewi Jariti. Dewi Hariti juga dianggap sebagai Dewi Ibu dan Dewi Kekayaan. Dahulu, warga setempat menyebut Candi Banyunibo sebagai Si Sebatang Kara Banyunibo. Sebab, letaknya terpisah dari candi-candi lainnya. Terdapat singa di sebelah kanan dan kiri pintu masuknya. Hal ini melambangkan penjaga candi. Aktivitas yang bisa dilakukan di Candi Banyunibo Candi Banyunibo Anda tidak sebatas hanya berfoto atau mempelajari sejarah candi saja. Kini ada sebuah aktivitas lain yaitu Jemparingan atau memanah gaya mataraman yang mungkin sebagian orang belum banyak yang mengetahui aktivitas ini. Beberapa tahun ini Jemparingan mulai banyak di minati oleh beberapa anak muda, bahkan banyak komunitas Jemparingan yang sudah aktif dan mulai membuat kejuaraan atau event tahunan. Termasuk di area Candi
Tak jauh dari Candi Ratu Boko, Candi barong, dan Candi Ijo, terdapat candi bercorak Buddha. Candi ini bernama Candi Banyunibo. Dibangun pada abad ke-9 pada masa Kerajaan Mataram Kuno, candi ini berdiri megah dengan stupa pada bagian atasnya yang merupakan ciri khas Buddha. Di dusun sekitar Candi Banyunibo, ada juga candi yang berserakan. Pada sekitar