Temanggung adalah salah satu kota di Indonesia yang berada di daerah dataran tinggi. Selain tembakau, kopi, rempah, sayur dan berbagai hasil perkebunan atau pertanian lainnya, Temanggung juga dikenal dengan kota yang memiliki potensi wisata menarik yang dapat dikunjungi oleh setiap wisatawan. Wisata alam dari mulai gunung, perkebunan teh hingga embung/waduk buatan dapat ditemui disini. Salah satu wisata alam berupa embung yang sangat mempesona ialah Embung Kledung. Tentang Embung Kledung Temanggung Embung ini merupakan sebuah waduk buatan yang berfungsi sebagai lokasi tampung air untuk pengairan warga yang berada disekitarnya saat musim kemarau datang. Waduk buatan ini dapat ditemui di kaki gunung Sumbing Sindoro. Meski awalnya memiliki fungsi sebagai tempat penampungan air, Embun Kledung tetap memiliki daya tarik tersendiri dari sisi wisatanya. Hal ini juga dikarenakan lokasi alam disekitarnya yang masih fresh, alami, dan dikelilingi dengan perkebunan hijau dengan view utama lereng Gunung Sumbing Sindoro. Waduk ini dibangun pada tahun 2010 dengan luas keseluruhan sebesar empat hektar. Lokasi Embung Kledung Embung Kledung Temanggung berada di Desa Kledung, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah, dengan alamat lengkap Jl. Raya Parakan-Wonosobo, Area Sawah, Tlahap, Kledung, Temanggung, Jawa Tengah,56264. dan tepat berada di Lereng Gunung Sumbing dan Sindoro. Bagaimana Rute dan Kondisi Jalan menuju Embung Kledung Temanggung? Kondisi Jalan menuju Embung Kledung Temanggung terbilang relatif aman, karena jalan sudah beraspal. Hanya saja dari aspal menuju ke Embung Kledung, anda akan melewati jalan yang telah di cor dan berbatu. Nah, maka disarankan untuk selalu mengecek kondisi rem dan ban kendaraan anda terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan. Kemudian untuk rute jalannya jika anda dari arah magelang, ambilah jalur Magelang Wonosobo via Secang. Ikuti jalur tersebut hingga sampai ke perbatasan kledung perbatasan Wonosobo – Temanggung. sesampai di perbatasan tersebut terdapat pom bensin, dan kuburan, sebelum kuburan terdapat jalan setapak, di kanan jalan. Masuk ke jalan setapak tersebut menuju
Temanggung adalah salah satu kota di Indonesia yang berada di daerah dataran tinggi. Selain tembakau, kopi, rempah, sayur dan berbagai hasil perkebunan atau pertanian lainnya, Temanggung juga dikenal dengan kota yang memiliki potensi wisata menarik yang dapat dikunjungi oleh setiap wisatawan. Wisata alam dari mulai gunung, perkebunan teh hingga embung/waduk buatan dapat ditemui disini. Salah
Manado sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu destinasi wisata populer di Indonesia Tengah. Sama seperti beberapa provinsi di Sulawesi lainnya, Sulawesi Utara memiliki potensi wisata bahari terutama di kawasan Manado. Kota yang terkenal dengan semboyannya "Torang Samua Basudara" yang berarti Kita Semua Bersaudara memang menegakkan semboyan tersebut. Kota ini terkenal dengan keramahannya terutama pada para pendatang yang berkunjung wisata di Manado. Manado merupakan kota yang biasa dijadikan sebagai tempat singgah bari para penyelam yang ingin mengunjungi spot diving di Manado yang terkenal di dunia, yaitu Taman Laut Bunaken. Akan tetapi selain bunaken, Manado juga memiliki beragam destinasi wisata. Taman Laut Bunaken Taman Laut Bunaken dikenal mancanegara karena memiliki alasan tertentu. Taman Laut ini merupakan salah satu Taman Laut di dunia yang sudah diakui sebagai situs warisan dunia. UNESCO menobatkan Taman Laut Bunaken sebagai situs warisan dunia tersebut pada tahun 2005 lalu. Berbeda dengan Taman Laut Indonesia lain yang masih bertaraf nasional, keanekaragaman hayati di Bunaken sungguh luar biasa. Beragam terumbu karang dan ikan dengan beragam jenis dan spesies dapat ditemukan di kawasan Bunaken ini. Tak heran Bunaken menjadi spot diving di Manado yang terkenal seantero dunia. Bagi para penyelaman, Taman Laut Bunaken bagaikan surga yang tersendiri. Sudah acap kali Bunaken menjadi spot fotografi air dan masuk dalam majalah-majalah luar negeri. Tak hanya penyelam, Bunaken bisa dinikmati baik dengan berenang ataupun snorkeling. Sampai saat ini terdapat 39 spot diving di bunaken yang sering menjadi kawasan penyelaman. Yakinlah tak cukup hanya sekali sesi penyelaman untuk menikmati keindahan taman laut Bunaken. Saking terkenalnya, di bunaken disediakan kapal selam wisata khusus bagi para wisatawan yang tidak bisa berenang atau menyelam sehingga mereka tetap bisa melihat secara langsung bagaimana keindahan situ warisan dunia ini. Untuk mendapatkan momen yang tepat, sebaiknya kamu mengunjungi bunaken diantara bulan Mei dan Agustus. Pada masa ini cuacanya terbilang tenang
Manado sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu destinasi wisata populer di Indonesia Tengah. Sama seperti beberapa provinsi di Sulawesi lainnya, Sulawesi Utara memiliki potensi wisata bahari terutama di kawasan Manado. Kota yang terkenal dengan semboyannya “Torang Samua Basudara” yang berarti Kita Semua Bersaudara memang menegakkan semboyan tersebut. Kota ini terkenal dengan keramahannya
Jika menyebut Nusa Tenggara Timur, sebagian orang pasti teringat dengan pulau Komodo. Namun jangan salah, NTT menyimpan banyak destinasi wisata tidak hanya Pulau Komodo yang salah satunya adalah Pulau Alor. Salah satu pulau yang memiliki kekayaan wisata bahari ini memiliki beragam spot diving di Alor yang menjadi rekomendasi para penyelam dari seluruh dunia. Namun selain wisata bahari ada beragam wisata yang bisa kamu nikmati termasuk wisata budaya dan sejarah. Selain kekayaan alam dan wisata alam, warga lokal yang berada di Pulau Alor sangat ramah dan pandai menggaet para wisatawan. Selain itu beragama akomodasi bagi para pelancong juga tersedia dengan harga yang relatif lebih murah dari pada lokasi wisata lain. Kemudian akses menuju Pulau Alor juga sangat mudah. Hal inilah yang menjadikan Pulau Alor semakin dikenal para wisatawan dan setiap tahunnya semakin banyak pelancong yang berlibur. Nah kali ini akan saya bahas beberapa tips liburan ke pulau Alor dari mulai transport, akomodasi, hingga destinasi yang harus kamu kunjungi. Cara Menuju Pulau Alor NTT memiliki bandara yang berada di ibu kotanya yaitu Kupang yang bernama bandara El Tari. Dengan adanya bandara kini akses ke pulau Alor menjadi lebih mudah. Beberapa kota besar sudah memiliki penerbangan langsung menuju Kupang yaitu Jakarta dan Denpasar. Setelah sampai di bandara El Tari di Kupang, kamu bisa langsung menuju pulau Alor dengan menggunakan pesawat kecil yang salah satunya disediakan oleh Trans Nusa dan Wings Air untuk menuju pulau Alor. Waktu tempuh pesawat jurusan Kupang Alor sekitar 50 menit. Namun jika ingin menggunakan transportasi yang lebih terjangkau, kamu bisa menggunakan kapal penyeberangan dari Kupang ke Alor. Namun perjalanan yang dibutuhkan lewat kapal terbilang lama yaitu hampir 10 jam. Akomodasi Sampai saat ini terdapat tiga macam model akomodasi yang berada di pulau Alor yaitu homestay, hotel dan dive resort. Karena terdapat banyak spot diving di Alor, di sini dapat dengan mudahnya kamu mencari dive resort. Untuk
Jika menyebut Nusa Tenggara Timur, sebagian orang pasti teringat dengan pulau Komodo. Namun jangan salah, NTT menyimpan banyak destinasi wisata tidak hanya Pulau Komodo yang salah satunya adalah Pulau Alor. Salah satu pulau yang memiliki kekayaan wisata bahari ini memiliki beragam spot diving di Alor yang menjadi rekomendasi para penyelam dari seluruh dunia. Namun selain wisata
Air terjun Tumpak Sewu adalah sebuah objek wisata yang berada di kota Lumajang, Jawa Timur. Pesona keindahan yang ditawarkan oleh air terjun ini tidaklah dapat dielakkan oleh setiap mata yang memandangnya dan setiap hati yang merasakannya, baik itu para wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Air terjun yang memiliki lokasi tepatnya di desa Sidomulyo, kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur ini juga dikenal dengan sebutan Niagaranya Indonesia. Hal ini tidak lepas dari keunikan serta bentuk alamiah dari air terjun yang dapat dilihat dengan seksama menyerupai air terjun terbesar yang ada di dunia yaitu Niagara yang berada di perbatasan Amerika Serikat. Untuk dapat mengunjungi panorama eksotis dari air terjun Tumpak Sewu ini, seluruh wisatawan asing maupun lokal akan disuguhi dengan beberapa akses yang dapat dipilih sesuai dengan keinginan. Dalam artikel ini, akan dibahas cara termudah menuju air terjun Tumpak Sewu yang berada di kabupaten Lumajang, Jawa Timur ini. Untuk dapat menuju ke air terjun Tumpak Sewu, pertama yang dapat dilakukan oleh para pengunjung adalah dengan berkendara menggunakan transportasi darat menuju ke kota Malang. Tentu saja rute ini adalah cara termudah menuju air terjun Tumpak Sewu bagi para pengunjung darimanapun mereka berasal. Setelah berkendara menuju ke kota Malang, tujuan selanjutnya adalah dengan melanjutkan perjalanan bersama degan rombongan ataupun sendiri untuk menuju ke daerah Dampit. Dari daerah Dampit ini, para pengunjung dapat terus mengikuti papan penunjuk jalan yang biasa terpampang di seberang jalan dengan mengambil arah menuju ke daerah Tirtomoyo. Selanjutnya, dari Tirtomoyo ini para pengunjung dapat terus melajukan kendaraannya dan masuk ke kecamatan Pronojiwo yang berada di kabupaten Lumajang. Kecamatan Pronojiwo sendiri berada di perbatasan Lumajang Malang. Setelah itu, para pengunjung dapat melanjutkan perjalanan untuk masuk ke dalam desa Sidomulyo, tempat dimana air terjun Tumpak Sewu ini berada. Setelah para pengunjung masuk ke desa Sidomulyo ini, para pengunjung baik asing maupun lokal tinggal mengikuti
Air terjun Tumpak Sewu adalah sebuah objek wisata yang berada di kota Lumajang, Jawa Timur. Pesona keindahan yang ditawarkan oleh air terjun ini tidaklah dapat dielakkan oleh setiap mata yang memandangnya dan setiap hati yang merasakannya, baik itu para wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Air terjun yang memiliki lokasi tepatnya di desa Sidomulyo, kecamatan Pronojiwo,
Pulau Binongko sangat dikenal dengan nama Kepulauan Tukang Besi. Bukan tanpa alasan, pulau ini dinamakan demikian karena tukang besi di pulau ini mampu menghasilkan produk-produk dari besi dengan kualitas bagus. Pulau Binongko terletak di Kabupaten Wakatoni, Sumatra Tenggara. Pulau ini sangat indah, layaknya pulau lain di Wakatobi, namun memiliki daya tarik lebih lengkap jika dibandingkan dengan pulau lain di Wakatobi. Tebing yang mengelilingi pulau berpadu dengan pantai berpasir putih dan ditambah rumah tradisional penduduk yang ada di tepian tebing membuat pemandangan di Pulau Binongko sangat mengagumkan. Pulau Binongko memiliki spot Diving yang sangat indah, pantai, hutan mangrove, benteng Palahidu, Taman Batu, Pemandian (Topa Labalago), dan tari khas bernama Tari Balumpa. Mengunjungi Binongko sama dengan berwisata dengan paket lengkap dalam satu lokasi. Pemandangan indah langsung menyambut kedatangan wisatawan yang berkunjung. Khusus untuk Tari Tradisional Balumpa, tari ini bida disaksika oleh pengunjung ketika ada acara besar yang diadakan di Wakatobi. Tarian ini akan secara khusus dipersembahkan untuk pengunjung. Seklias, tarian ini dibawakan oleh 8 gadis berparas cantik dengan diiringi nyanyian Kabanti yang merupakan nyanian khas daerah. Musik yang mengiringipun juga khas, yaitu alunan musik gambus.Kesan pertama saat menyaksikan tarian ini, suasana lembut dan ramah langsung terasa di mata para wisatawan. Pulau Binongko merupakan pulau di Wakatobi yang termasuk jarang dikunjungi wisatawan meskipun memiliki banyak obyek wisata. Alasannya adalah karena akses dan lokasi Pulau Binongko sangat sulit untuk dijangkau. Sangat disarankan jika wisatawan ingin mengunjungi Pulau ini untuk memesan pemandu wisata yang banyak ditemui di Pulau Wangi Wangi. Selain lebih aman, dengan jasa pemandu ini wisatawan dapat mencapai lokasi dengan lebih mudah karena tanpa harus bertanya ke sana kemari. Selain itu, dengan menggunakan jasa pemandu, secara tidak langsung wisatawan membantu penghasilan masyarakat di sana.
Pulau Binongko sangat dikenal dengan nama Kepulauan Tukang Besi. Bukan tanpa alasan, pulau ini dinamakan demikian karena tukang besi di pulau ini mampu menghasilkan produk-produk dari besi dengan kualitas bagus. Pulau Binongko terletak di Kabupaten Wakatoni, Sumatra Tenggara. Pulau ini sangat indah, layaknya pulau lain di Wakatobi, namun memiliki daya tarik lebih lengkap jika dibandingkan
Wisata ke Sulawesi Tenggara, terutama ke Wakatobi tidak melulu berjelajah ke dunia bawah lautnya yang indah. Namun wisatawan bisa berlibur ke desa tradisional yang bernama Desa Haka di Pulau Lintea Tiwolu. Kehidupan lokal di Desa Haka menawarkan suatu hal yang menarik dan unik. Salah satu hal yang menarik di desa ini adalah dimana penduduknya memiliki pengalaman dalam membuat kapal dan memancing ikan secara tradisional. Seperti pada penduduk di Wakatobi lainnya, penduduk di Pulau Lintea Tiwolu ini juga berprofesi sebagai nelayan. Pemandangan alam di Desa Haka sangat indah. Keindahan ini semakin bertambah dengan adanya rumah-rumah penduduk asli yang terbuat dari kayu dan tidak dicat sehingga menambah keunikan desa ini. Sensasi lain jika wisatawan mengunjungi desa ini adalah ketika ingin berkunjung dari rumah ke rumah. Wisatawan harus berjalan secara hati-hati karena sebagian besar rumah penduduk dibangun di atas air. Di pinggir pantai berjajar perahu yang terbuat dari bahan kayu menandakan masyarakat di sini berburu ikan dengan mengunakan cara tradisional. Suguhan menarik dari Desa Haka di Pulau Lintea Tiwolu ini adalah ketika malam hari banyak nelayan yang pergi mencari ikan. Rutinitas nelayan di Desa Haka selalu mencari ikan pada malam hari. Jika wisatawan beruntung, ia akan bertemu dengan nelayan yang mengijinkan mereka ikut mencari ikan. Namun sebagian dari nelayan memang tidak mengijinkan wisatawan ikut serta. Sebagai gantinya, wisatawan ini diperkenankan melihat nelayan ketika bersiap mencari ikan dan bersedia menjawab beberapa pertanyaan tentang bagaimana cara menangkap ikan di laut. Selain menyuguhkan pemadangan dan budaya, banyak mayarakat lokal yang biasa menyuguhkan makanan khas Desa Haka secara cuma-Cuma. Untuk itu, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati makanan khas berupa Kapusu, Ikan Bakar, Luluta, Tombole dan berbagai masakan lain sebelum memutuskan untuk pulang. Akses menuju ke Desa Haka di Pulau Lintea Tiwolu bisa ditempuh dengan menggunakan kapal dari Pulau Wangi Wangi. Sebelum sampai di Pulau Lintea Tiwolu, wisatawan
Wisata ke Sulawesi Tenggara, terutama ke Wakatobi tidak melulu berjelajah ke dunia bawah lautnya yang indah. Namun wisatawan bisa berlibur ke desa tradisional yang bernama Desa Haka di Pulau Lintea Tiwolu. Kehidupan lokal di Desa Haka menawarkan suatu hal yang menarik dan unik. Salah satu hal yang menarik di desa ini adalah dimana penduduknya memiliki
Pulau Wangi Wangi dikenal juga dengan nama Pulau Wanci. Pulau ini terletak di Sulawesi Tenggara, Kabupaten Wakatobi. Pulau Wangi Wangi juga merupakan pusat administrasi di Kabupaten Wakatobi yang mengakomodasi berbagai administrasi di pulau-pulau lain di Wakatobi, yaitu Pulau Wangi Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko. Dari pulau ini lah pengunjung bisa menikmati taman laut Wakatobi yang terkenal keindahan dunia di bawah lautnya yang amat mempesona. Anda bisa sampai di tempat indah ini dengan melakukan penerbangan menunju Kendari atau Bau-Bau. Jika melalui Kendari, perjalanan dilanjutkan dengan kapal ferry dari pelabuhan Kendari menuju ke Pulau Wangi Wangi dengan lama perjalanan 10 jam. Jika perjalanan dilanjutkan dari Bau-Bau yang ada di Pulau Buton menuju Pulau Wangi Wangi dengan kapal ferry dan memerlukan waktu 9 jam. Namun jika ingin memangkas waktu perjalanan, Anda bisa menggunakan jalur udara dengan menggunakan pesawat terbang dari Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar menuju ke Bandara Matahora di Wangi Wangi yang hanya menghabiskan waktu 2 jam saja. Namun sayangnya tidak setiap hari ada jadwal penerbangan ke Pulau Wangi Wangi. Selain banyak spot Diving, di Pulau Wangi Wangi terdapat lokasi wisata lain yang tak kalah indahnya. Di sana terdapat banyak pantai yang terbentang luas dengan memiliki keindahan berbeda pada setiap tempat. Misalnya Pantai Kaluku, Pantai Moli’i Sahatu, Pantai Sousu dan masih banyak lagi yang lain. Selain keindahan pantai, di Pulau Wangi Wangi terdapat punak yang terletak di Desa Waginopo dan Desa Waha. Dari atas puncak, pengunjung bisa menikmati pemandangan yang berupa hamparan luas tanah di Pulau Wangi Wangi yang indah dihiasi lautan, perkebunan penduduk dan sunset yang begitu eksotik dan memukau. Di Pulau Wangi Wangi sudah terdapat banyak fasilitas yang memadai untuk pengunjung. Fasilitas yang ada di sana antara lain adalah Bank, rumah sakit, bandara, hotel, sekolah, resort, dan berbagai penginapan sudah tersedia di Pulau ini. Di Pulau Wangi Wangi tak hanya
Pulau Wangi Wangi dikenal juga dengan nama Pulau Wanci. Pulau ini terletak di Sulawesi Tenggara, Kabupaten Wakatobi. Pulau Wangi Wangi juga merupakan pusat administrasi di Kabupaten Wakatobi yang mengakomodasi berbagai administrasi di pulau-pulau lain di Wakatobi, yaitu Pulau Wangi Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko. Dari pulau ini lah pengunjung bisa menikmati taman laut Wakatobi yang
Jangan mengaku pecinta Diving jika belum mengunjungi Pulau Tomia di Wakatobi. Sudah sedari dulu pulau ini dikenal sebagai surganya pecinta Diving baik dari dalam maupun luar negeri. Pulau yang memiliki keindahan dibawah maupun di luar lautnya ini bisa ditemukan di Provinsi Sulawesi Tenggara, Kabupaten Wakatobi, Pulau Tomia. Akses menuju Pulau Tomia yang indah ini sangat mudah dan tidak memakan waktu yang lama. Transportasi yang digunakan adalah perahu yang bisa ditemukan di Wanci, Ibukota Kabupaten Wakatobi selama 4 jam. Pengunjung akan dimanjakan dengan lebih dari 16 spot Diving yang sangat popular di sana. Yang perlu dilakukan adalah hanya dengan menghubungi pengelola dive resort untuk memilih spot yang diinginkan. Jangan heran jika sudah sampai disana dan kalian mengalami kebingungan untuk menentukan spot Diving karena semua spot menawarkan pemandangan yang indah dan masing-masing memiliki keunggulan tersendiri. Tak heran jika Pulau Tomia ini merupakan surga keindahan di bawah laut. Hal ini dikarenakan Pulau Tomia terletak di kawasan segitiga terumbu karang yang diliputi oleh Indonesia, kepulauan Solomon, dan Philipina. Kawasan ini dikenal dengan daerah yang keanekaragaman terumbu karang dan biohayai laut lainnya mendapat predikat terbaik dan tertinggi di seluruh dunia. Sungguh sangat disayangkan bukan jika Anda para pecinta Diving tak mengagendakan liburan ke sana? Jika mengunjungi Pulau Tomia, pastikan membawa kamera yang dapat digunakan untuk mengambil gambar di under water. Pemandangan yang indah di bawah laut akan sangat disayangkan untuk dilewatkan tanpa mengabadikannya. Selain itu, pastikan perlengkapan diving yang Anda bawa dalam kondisi baik dan layak untuk menjamin keselamatan ketika mengarungi keindahan bawah laut yang luar biasa. Bagi kalian yang tidak menguasai Diving, mengunjungi Pulau Tomia juga menjadi sebuah hal yang disarankan. Selain keindahan bawah lautnya, Pulau Tomia memiliki keindahan laut yang mempesona. Pasirnya putih, airnya jernih dan bersih, serta dihiasi berbagai pepohonan yang mengelilingi bibir pantai menambah keindahan pantai di Pulau Tomia tersebut. Di
Jangan mengaku pecinta Diving jika belum mengunjungi Pulau Tomia di Wakatobi. Sudah sedari dulu pulau ini dikenal sebagai surganya pecinta Diving baik dari dalam maupun luar negeri. Pulau yang memiliki keindahan dibawah maupun di luar lautnya ini bisa ditemukan di Provinsi Sulawesi Tenggara, Kabupaten Wakatobi, Pulau Tomia. Akses menuju Pulau Tomia yang indah ini sangat
Jika berwisata ke Indonesia Bagian Timur, ada baiknya melirik berbagai pulau yang ada di Kabupaten Maluku Barat Daya. Sebagian besar kawasan ini terdiri dari wilayah pesisir yang indah dan tersembunyi di balik hamparan laut yang luas. Salah satu Pulau yang ada di Kabupaten Maluku Barat Daya yang indah dan berpenduduk ramah adalah Pulau Romang. Letaknya perisis di tengah-tengah antara Pulau Wetar dan Pulau Damer. Pulau Romang tersohor dengan adanya aktivitas pertambangan emas yang mendominasi di Pulau ini. Namun dengan alasan merugikan warga asli di Pulau Romang, aktivitas pertambangan emas menjadi perdebatan antara ditutup atau harus dilanjutkan. Selain adanya aktivitas pertambangan, di pulau ini memiliki pantai yang sangat luas, berpasir halus dan putih. Kenyamanan dan kealamian pantainya tidak bisa diragukan lagi. Pulau ini sangat cocok untuk dijadikan tempat menenangkan diri sejenak dari hingar bingar perkotaan. Pulau Romang masuk dalam Kecamatan Pulau – Pulau Terselatan. Beberapa pulau yang masuk dalam Kecamatan Pulau – Pulau Terselatan bersama dengan Pulau Romang adalah Pulau Juga, Kisar, Laut, Mitan, Limtutu, Maopora, Nyata, dan Lirang. Namun pada tahun 2012 lalu, Kecamatan Romang sudah berdiri mandiri dan merupakan pemekaran dari Kecamatan Pulau-Pulau Terselatan. Masih sangat minim akses menuju ke Pulau Romang ini. Transportasi udara belum tersedia hingga Pulau Romang, melainkan hanya sampai pada Pulau Kisar. Hanya transportasi melalui laut dengan kapal perintis atau kapal feri (ASDP) dengan lama perjalanan 2-3 hari dari Pulau Wetar ke Pantai Nama di Pulau Kisar. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan kapal motor kayu selama kurang lebih 4-6 jam menuju ke Pulau Romang. Akes ini dibilang sangat minim karena hanya ada satu kali dalam sebulan dan itupun jika kondisi alam sedang bersahabat (tidak terjadi gelombang tinggi). Potensi wisata yang dapat dinikmati antara lain adanya pantai berpasir putih yang berikilau dan memiliki kedalaman yang sedang. Pengunjung bisa bersantai di pantai di Pulau Romang dan juga bisa
Jika berwisata ke Indonesia Bagian Timur, ada baiknya melirik berbagai pulau yang ada di Kabupaten Maluku Barat Daya. Sebagian besar kawasan ini terdiri dari wilayah pesisir yang indah dan tersembunyi di balik hamparan laut yang luas. Salah satu Pulau yang ada di Kabupaten Maluku Barat Daya yang indah dan berpenduduk ramah adalah Pulau Romang. Letaknya
Pulau Leti merupakan sebuah Pulau yang terletak di Laut Timor dan sekaligus perbatasan dengan Timor Leste. Secara administrative, Pulau Leti berada di wilayah pemerintahan Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Di Pulau ini terdapat kurang lebih 10.549 penduduk yang mendiami pulau kecil, dikelilingi lautan dan sangat indah. Pantai di sekitar pulau ini sangat indah dan menarik untuk dikunjungi untuk menghilangkan penat dari aktivitas sehari-hari. Akses menuju Pulau Leti terbilang masih sangat minim meski sudah bisa dijangkau dengan kapal laut maupun udara. Jika menggunakan jalur udara, yang digunakan adalah pesawat regular rute Ambon – Kisar. Perjalanan dilanjutkan dari Kisar menuju ke Pulau Leti dengan mengunakan kapal cepat yang memerlukan waktu sekitar 5 jam. Jalur laut yang paling dekat adalah dari Kupang. Dari Kupang ini bisa menggunakan kapan Pelni maupun kapal Perintis yang menuju ke Nusa Tenggara Timur dan Maluku. Rute dari Kupang adalah Kupang – Wetar – Kisar – Leti, dengan waktu tempuh menghabiskan sekitar 34 jam. Meski sangat lama dan terkesan sangat melelahkan, perjalanan yang jauh seolah dibayar dengan keindahan alamnya yang begitu memanjakan mata. Pantainya didominasi dengan pantai berpasir putih dan berkilau. Jika bersantai di pantainya, suasana tenang langsung menyerbu ke dalam diri. Perlu diketahui bahwa di Pulau Leti Maluku ini belum terdapat banyak fasilitas yang memadai. Jangan membayangkan di sana semua penjuru terdapat listrik dan alat komunikasi bisa digunakan dengan baik. Hanya beberapa wilayah saja yang dijangkau oleh listrik dan alat komunikasi sangat terbatas untuk digunakan. Salah satu minuman khas di Pulau Leti adalah ‘sagero’ yang dalam bahasa Jawa biasa disebut ‘legen’. Minuman ini terbuat dari buah pohon aren atau buah siwalan yang memiliki rasa manis dan berwarna putih. Jika berkunjung ke Pulau Leti, jangan lupa mencicipi manisan buah mangga dan madu pohon yang merupakan makanan khas Pulau Leti yang dibuat secara alami. Jangan lupa membawa bekal makanan
Pulau Leti merupakan sebuah Pulau yang terletak di Laut Timor dan sekaligus perbatasan dengan Timor Leste. Secara administrative, Pulau Leti berada di wilayah pemerintahan Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Di Pulau ini terdapat kurang lebih 10.549 penduduk yang mendiami pulau kecil, dikelilingi lautan dan sangat indah. Pantai di sekitar pulau ini sangat indah dan