[:en]“Traveling Experiment” di Rote Sudah bukan rahasia lagi bahwa aktivitas wisata turut menyumbang sampah di destinasi yang kita kunjungi. Sampah yang paling banyak dan paling membahayakan adalah sampah plastik! Campa mencoba melakukan “traveling experiment” bersama peserta Indonesia Diversity selama tour ke Rote. Sampah plastik akan paling banyak disumbangkan dari botol minuman yang kita konsumsi. Sangat wajar, karena kita butuh banyak cairan ketika melakukan aktivitas wisata. Paling tidak dua botol air mineral ukuran sedang dibutuhkan selama perjalanan. Bagi yang sangat suka dan sangat butuh minum, apalagi jika destinasinya pantai dan tempat yang sangat panas, kebutuhannya bisa mencapai dua botol air mineral ukuran besar! Nah, coba saja kalikan berapa sampah plastik yang akan dihasilkan. Jika dalam satu kelompok tour terdapat lima orang, dimana setiap orang menyumbang-mengkonsumsi minimal dua botol air mineral per hari, lalu kita kalikan dengan jumlah hari berwisata (misal: lima hari), maka hasilnya … 50 botol plastik! Lalu bagaimana jika satu kelompok terdiri dari lebih dari 5 orang? Bagaimana jika per orang-nya minum lebih dari dua botol? Bagaimana jika kunjungan wisatawan dilakukan sepanjang tahun? Waw! Pasti hasilnya fantastis! Bisa dibayangkan bagaimana jika sampah plastik ini terus ada dan menumpuk di destinasi yang kita kunjungi… Wisata bukannya menjadi berkah, malah akhirnya menjadi bencana. Tempat yang tadinya kita puji karena keindahannya pun jadi ternodai karena sampah plastik yang kini terserak dimana-mana. Tips Mengurangi Sampah Plastik Lalu, bagaimana cara untuk mengurangi sampah botol plastik para traveler? 1.Kurangi Minum Jika tidak ingin pusing khawatir karena menyumbang sampah plastik dari botol minuman. Coba kurangi minum. Lebih baik lagi kalau puasa minum selama perjalanan. Tapi, apa kuat? Bisa-bisa yang terjadi adalah kita pusing dan lemas selama perjalanan karena kekurangan cairan:D 2.Sedia Botol Minum Sendiri Awal mulanya, kami buat kesepakatan untuk menyimpan botol minum yang pertama kali dibeli. Lalu, kami menantang diri untuk mencari, dimana kami bisa
[:en]“Traveling Experiment” di Rote Sudah bukan rahasia lagi bahwa aktivitas wisata turut menyumbang sampah di destinasi yang kita kunjungi. Sampah yang paling banyak dan paling membahayakan adalah sampah plastik! Campa mencoba melakukan “traveling experiment” bersama peserta Indonesia Diversity selama tour ke Rote. Sampah plastik akan paling banyak disumbangkan dari botol minuman yang kita konsumsi. Sangat