Bila ingin melihat berbagi peninggalan Pangeran Diponegoro, maka Museum Monumen Pangeran Diponegorolah jawabannya. Di museum ini, ada pula rumah kediaman Pangeran Diponegoro. Pangeran Diponegoro termasuk salah satu pahlawan yang gagah berani melawan penjajahan Belanda pada tahun 1825 hingga 1830.
Nah, untuk mengenang berbagai jasanya, didirikanlah museum ini. Dahulu, Museum Monumen Pangeran Diponegoro adalah tempat tinggal Pangeran Diponegoro beserta keluarganya. Selanjutnya, museum ini didirikan oleh Mayjen TNI Surono. Pada akhirnya, pendirian museum ini dilanjutkan oleh Mayjen TNI Widodo.
Panitia persiapan pembangunan Monumen Pangeran Diponegoro pun dibentuk, tepatnya pada tanggal 2 Juli. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan Pangdam VII Diponegoro. Beruntung, salah satu ahli waris menyetujui monumen itu dibangun di atas tanah peninggalan Pangeran Diponegoro.
Surat Pernyataan itu pun ditandatangani oleh KRT. Prodjodiningrat, Nyi Hajar Dewantara, dan dr. Sahir Nitiharjo. Kemudian, pada tanggal 5 Oktober 1968, Pangdam VII selaku pembina Rumpun Diponegoro menanam prasasti “Ngesti Paras Gapuraning Tunggal” yang menunjukkan angka 1968 M di tanah bekas puri Pangeran Diponegoro. Arti prasasti tersebut, yaitu “untuk mencapai cita-cita yang indah dengan jalan tenar akan terjalin suatu persatuan”.
Pada tanggal 9 Agustus 1969, Jenderal TNI (purnawirawan) Soeharto meresmikan Museum Monumen Pangeran Diponegoro. Dengan luas sekitar 2 hektar, museum ini memiliki arsitektur Jawa. Pendapa dan pringritan di museum ini berisi berbagai benda bersejarah, terutama senjata tradisional, seperti keris, tombak, pedang, panah, dan lain sebagainya.
Salah satu hal menarik di Museum Pangeran Diponegoro ialah lubang yang menjadi jalan keluar bagi Pangeran Diponegoro untuk meloloskan diri dari kepungan tentara Belanda. Ada pula barang peninggalan Sri Sultan HB II, seperti ketipung dan wilahan bonang penembung dari kayu serta perunggu merah dan kuning.
Jumlahnya pun sebanyak lebih dari 100 buah. Selain itu, terdapat meriam di depan dan sebelah timur pendopo, serta berbagai macam peralatan rumah tangga, di antaranya tempat sirih, canting, teko, juga bokor.
Museum Monumen Pangeran Diponegoro berada di Jl. HOS Cokroaminoto TR-III/430, Tegalrejo, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisatawan hanya dikenai biaya parkir sebesar 2.000,- rupiah untuk motor atau 5.000,- rupiah untuk mobil karena biaya untuk masuk seikhlasnya. Fasilitasnya cukup memadai, di antaranya area parkir, pemandu/guide, kamar mandi/toilet, dan warung.
Bila ingin mengunjungi Museum Monumen Pangeran Diponegoro atau destinasi wisata lainnya di Jogja, segera pesan paket wisata Jogja di campatour.com.A
Comments