Berbicara mengenai Banda Naira Kepulauan Banda, Maluku Tengah, Maluku, Indonesia tidak akan bisa dilepaskan dengan berbagai jalur komoditas perdagangan yang terjadi di masa sebelum kemerdekaan. Komoditas terbesar yang menjadi perebutan bangsa bangsa di masa itu adalah Pala yang sampai dengan saat ini masih Berjaya dan menjadi salah satu penghasil Rempah Pala terbaik serta terbesar yang berada di Indonesia. Perdagangan Pala di masa lalu juga tidak dapat dilepaskan degan perjalanan bangsa Belanda melalui VOCnya. Di masa lalu, Belanda membangun jalur jalur perdagangannya di seluruh Indonesia termasuk adalah Kepulauan Banda yang merupakan rumah kejayaan rempah-rempah khususnya Rempah Pala. Beberapa jenderal VOC pun pernah mendarat di Banda ini yang salah satunya menjadi gubernur jenderal VOC yakni Jan Pieter Zoon Coen. Istana Gubernur VOC Di Banda Naira merupakan salah satu peninggalan bersejarah dimana kala itu Jan Pieter Zoon Coen mengendalikan komoditas perdagangan Pala melalui VOC dengan bertempat tinggal di Istana yang saat ini dinamakan dengan Istana Mini. Istana Gubernur VOC Di Banda Naira ini diketahui dibangun dan diresmikan di abad ke 16 masa silam. Istana ini menjadi tempat kerja sekaligus rumah tinggal bagi Gubernur Jendral VOC Jan Pieter Zoon Coen pada masa silan sebelum dirinya berpindah ke Batavia atau yang saat ini disebut dengan Jakarta. Istana Mini ini pada masanya dibangun sebelum adanya istana Merdeka yang berlokasikan di Ibukota Jakarta. Desain dari Istana Merdeka sendiri diketahui hampir mirip dengan Istana Gubernur VOC Di Banda Naira ini. Arsitek serta gaya pembangunannya juga hampir mirip. Besar kemungkinan bahwa Istana Merdeka dengan gaya serta desainnya merupakan hasil mengambil contoh dari Istana Mini yang ada di Banda ini. Terlepas dari itu semua, Istana Gubernur VOC Di Banda Naira ini merupakan salah satu peninggalan bersejarah bangsa Indonesia yang patut dilestarikan sampai dengan saat ini. Istana Mini ini juga sangatlah cocok dikunjungi oleh para penikmat wisata sejarah baik asing maupun
Berbicara mengenai Banda Naira Kepulauan Banda, Maluku Tengah, Maluku, Indonesia tidak akan bisa dilepaskan dengan berbagai jalur komoditas perdagangan yang terjadi di masa sebelum kemerdekaan. Komoditas terbesar yang menjadi perebutan bangsa bangsa di masa itu adalah Pala yang sampai dengan saat ini masih Berjaya dan menjadi salah satu penghasil Rempah Pala terbaik serta terbesar yang
Indonesia merupakan Negara penghasil rempah-rempah terbaik sepanjang sejarahnya. Tidak khayal jika pada masa silam, banyak bangsa bangsa asing yang datang silih berganti untuk saling berebut jalur perdagangan rempah rempah di Negara Indonesia ini. Salah satu hasil rempah rempah terbaik dan terbesar di hasilkan di Pulau Banda, salah satu pulau idaman bagi pencari hasil rempah rempah berupa Pala. Nilai jual yang tinggi dari Pala ini menjadi salah satu sektor ekonomi masyarakat yang terpelihara sampai dengan saat ini. Kepulauan Banda merupakan satu satunya pulau penghasil Pala terbesar serta terbaik di Indonesia yang didalamnya menyediakan fasilitas berupa destinasi Tour Perkebunan Di Pulau Banda Besar. Tour Perkebunan Di Pulau Banda Besar ini dapat dikatakan sebagai tour agrowisata juga sebagai tour perkenalan sejarah bangsa terkait dengan penjajah di jaman sebelum kemerdekaan yang berebut untuk memperdagangkan kuantitas serta khualitas Pala di Kepulauan Banda. Ada beberapa komunitas yang menaungi Tour Perkebunan Pala di Pulau Banda Besar. Mereka adalah kelompok kelompok pengembang wisata agrowisata beserta dengan perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar lokasi. Tour Perkebunan Di Pulau Banda Besar adalah salah satu destinasi menarik yang wajib dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun asing saat berkunjung ke Pulau Banda Besar. Tanah yang berada di lokasi Perkebunan Pala adalah tanah berwarna hitam yang sangat subur dari waktu ke waktu. Tanah yang subur ini merupakan hasil dari lahar letusan gunung api Banda yang meletus di masa lalu. Oleh karena itulah Pala sangatlah subur dan bisa hidup di Kepulauan Banda, Maluku Tengah, Maluku, Indonesia. Perjalanan menuju ke perkebunan Pala adalah perjalanan yang ditemani dengan banyak pohon Pala di sekeliling jalan kampong sebelum memasuki kawasan agrowisata Pala Pulau Banda. Selain itu, di lokasi ini para wisatawan dapat menyaksikan secara langsung kegiatan para penduduk atau petani yang sedang memanen hasil panen dari pohon Pala. Para wisatawan baik asing maupun lokal akan mendapatkan sajian yang sangat
Indonesia merupakan Negara penghasil rempah-rempah terbaik sepanjang sejarahnya. Tidak khayal jika pada masa silam, banyak bangsa bangsa asing yang datang silih berganti untuk saling berebut jalur perdagangan rempah rempah di Negara Indonesia ini. Salah satu hasil rempah rempah terbaik dan terbesar di hasilkan di Pulau Banda, salah satu pulau idaman bagi pencari hasil rempah rempah
10 Destinasi Pulau Banda Naira 2018 yang wajib kamu kunjungi ini selalu ramai oleh para wisatawan baik lokal maupun wisatawan manca negara. Selain menyimpan berbagai sejarah pada jaman penjajahan Belanda, Pulau Banda Nira juga menyimpan berjuta-juta keindahan yang wajib kamu kunjungi di tahun 2018. Berut adalah 10 destinasi Pulau Banda Naira 2018 yang wajib kamu kunjungi. Benteng Belgica Destinasi yang pertama adalah benteng Belgica yang pada awalnya dibangun oleh VOC pada abad ke 16. Benteng ini ada di pusat kota dan hanya dibuka sampai sore hari saja. Pulau Hatta Destinasi selanjutnya adalah Pulau Hatta. Dahulu pulau ini bernama dengan Pulau Rosengin. Namun karena untuk mengenang tokoh proklamator maka diubah menjadi Pulau Hatta. Kamu dapat bersnorkeling dan menikmati keindahan alan di pulau ini. Desa Lontoir Destinasi selanjutnya adalah Desa Lontoir. Desa ini merupakan tempat wisata yang selalu ramai dikunjungi karena keindahan alanya, terutama spor sunset yang sangat terkenal di daerah ini. Pulau Nailaka Destinasi selanjutnya adalah Pulau Nailaka. Pulau ini memilii karakter yang unik yaitu bagian pinggiran pulau ada batu karang dan pasir putihnya. Sehingga kamu akan merasakan seakan-seakan di surge dunia ketika berada di pulau ini. Pulau Rhun 10 destinasi Pulau banda Naira 2018 selanjutnya adalah Pulau Rhun yang begitu elok dan mempesona. Kamu bakal kangen untuk menikmati keindahan di pulau ini. Gunung Api Banda Destinasi yang satu ini selalu menarik minat para wisatawan untuk menaklukan puncaknya. Kamu akan menikmati keindahan alam ketka berada di puncak gunung api ini. Pulau Pisang Destinasi selanjutnya adalah Pulau Pisang yang begitu menawan dan selalu ramai dkunjungi oleh para wisatawan. Lavva Flow Destinasi selanjutnya adalah Lava yang merupakan spot untuk snorkeling untuk menikmati keindahan alam bawah lautnya. Rumah Budaya Destinasi selanjutnya adalah rumha budaya yang merupakan peninggalan sejarah masa penjajahan VOC. Rumah Budaya Banda Neira selalu rama dikunjungi oleh para wisatawan. Istana Mini 10
10 Destinasi Pulau Banda Naira 2018 yang wajib kamu kunjungi ini selalu ramai oleh para wisatawan baik lokal maupun wisatawan manca negara. Selain menyimpan berbagai sejarah pada jaman penjajahan Belanda, Pulau Banda Nira juga menyimpan berjuta-juta keindahan yang wajib kamu kunjungi di tahun 2018. Berut adalah 10 destinasi Pulau Banda Naira 2018 yang wajib kamu
When I red a book entitled Dewa Ruci: Pelayaran Pertama Menaklukkan Tujuh Samudra by Cornelis Kowaas. One of the chapters told about the glorious of Banda, Maluku. Marvelous! When I red this book, I just realized that in the past centuries, Banda was struggled by Netherlands and England. Indeed, “Banda’s enchantment” competed with New York which called New Amsterdam at the past time. When Banda Island More Precious Than New York Believe or not, rempah-rempah “spice” (nutmeg, clove, pepper) was the main factor which supported world’s developing movement. Based on ancient history recorded, spices had brought to Middle East for more than four thousand years ago through sea and land tracks. Then, it continued to the Middle East through the well-known silk road and come out to the mountain and desert. Experts said that in the 2600 BC, Egyptian gave the spice that took from Asia to the laborer who built Pyramid in order to have extra power. According to archaeological sites recorded that Mesopotamia, now is Syria, had took the advantage of the spice from Maluku to home needed function. It seemed, spice made Aria who have high cultural level moved to India. European people should pay more expensive to get the spice that controlled by Arabian trader. Therefore, European people attempted to find the sources that they say it located in the sacred island of bird paradise spot where the birds never flew away surround it but landed when they dead. This case occurred the desire to discover the source of spices. The journey’s note from China to Asia by Marco Polo affected European people. This matter supported Columbus’ sailing to America. He named the people who have dark skin in the new continent as “Indian” and he also invented the red spicy fruits called red pepper. He
When I red a book entitled Dewa Ruci: Pelayaran Pertama Menaklukkan Tujuh Samudra by Cornelis Kowaas. One of the chapters told about the glorious of Banda, Maluku. Marvelous! When I red this book, I just realized that in the past centuries, Banda was struggled by Netherlands and England. Indeed, “Banda’s enchantment” competed with New York
