Keindahan air terjun dan puncak bukit di Yogyakarta juga tidak bisa dilewatkan begitu saja. Salah satunya ialah Bukit Jangkang yang berada di Kulon Progo. Bukit yang ditumbuhi banyak pohon Jangkang ini dijadikan objek wisata sejak tahun 2017. Sebelumnya, pepohonan itu sempat ditebang. Namun, pada akhirnya menjadi tempat wisata yang memukau banyak orang. Bukit yang juga disebut sebagai Jangkang Hill ini menyuguhkan pemandangan yang amat menakjubkan. Dari atas bukit, kita bisa melihat Waduk Sermo dikelilingi pepohonan di sekitarnya. Terdapat juga spot foto yang tak bisa diabaikan begitu saja, yakni di area Waduk Sermo dan di gardu pandang di atas bukit. Pada akhir pekan, Bukit ini ramai pengunjung. Ada baiknya, bila mengunjungi bukit ini pada pagi atau sore hari. Sebab, pada pagi hari, udara masih sangat segar disertai kabut tipis. Pengunjung dapat menghirup udara dalam-dalam untuk menambah nikmatnya suasana dan memanjakan mata dari atas gardu pandang. Sehingga, tidak hanya pemandangannya yang indah, udara yang segar juga membuat kita betah dan napas menjadi ringan. Nah, bila ingin memanjakan mata dengan pesona matahari terbenam, sebaiknya datang pada waktu sore hari. Dari ketinggian Bukit, sunset tampak menakjubkan. Tentu saja, akan sangat sayang apabila tidak diabadikan melalui foto. Bagi pengunjung yang ingin mengabadikan moment di Bukit Jangkang, pengelola menyediakan perlengkapan keamanan berupa tali. Bukit ini berada di Dusun Sermo Lor, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Akses untuk ke sana pun mudah karena jalan sudah bagus dan layak dilalui kendaraan. Namun, untuk menuju puncaknya, kita harus berjalan sekitar 5 hingga 10 menit dari tempat parkir. Harga tiketnya pun tidak mahal, yakni hanya sekitar 5.000,- rupiah per orang. Sedangkan, biaya parkirnya sebesar 2.000,- rupiah untuk sepeda motor dan 5.000,- rupiah untuk mobil. Fasilitas di Bukit Jangkang juga cukup lengkap, di antaranya tempat parkir, warung makan, gardu pandang, dan tempat duduk. Jika ingin berkunjung
Keindahan air terjun dan puncak bukit di Yogyakarta juga tidak bisa dilewatkan begitu saja. Salah satunya ialah Bukit Jangkang yang berada di Kulon Progo. Bukit yang ditumbuhi banyak pohon Jangkang ini dijadikan objek wisata sejak tahun 2017. Sebelumnya, pepohonan itu sempat ditebang. Namun, pada akhirnya menjadi tempat wisata yang memukau banyak orang. Bukit yang juga
Pantai Ngetun termasuk salah satu pantai yang masih sangat alami di Gunung Kidul. Memiliki daya tarik tersendiri dengan pemandangan alam yang cantik, pantai ini menyuguhkan pemandangan unik lainnya. Bagi yang mempunyai hobi memancing, pantai ini sangat cocok untuk Anda. Bahkan, kita bisa menemukan banyak hewan laut di pantai ini, mulai dari ikan, lobster, ubur-ubur, kelomang, penyu, dan lain sebagainya. Di pantai ini, penyu-penyu mendarat dan bertelur dengan nyaman. Sebab, pantai ini masih belum banyak terjamah manusia, sehingga aman bagi aktivitas hewan - hewan itu. Pemandangan menarik lainnya ialah masyarakat yang biasa mencari lobster di sekitar pantai, baik di tepi pantai maupun atas bukit. Ada dua buah bukit di pantai Ngetun. Di bukit inilah, lobster-lobster bersembunyi, sehingga banyak masyarakat memancing lobster di sini. Tak hanya itu, bukit ini juga biasa dijadikan latar belakang foto oleh para wisatawan. Ketika matahari mulai terbenam, pantai ini tak meredup kecantikannya. Langit terlihat kekuningan, berwarna jingga. Cocok untuk pemuja dan penikmat senja. Sedangkan, bila pagi menjelang, perpaduan cahaya matahari pagi dan pasir putih membuat keindahan pantai ini semakin memancar, terkesan segar dan bersemangat. Bagi penyuka fotografi, hal ini bisa dijadikan sebagai objek foto. Banyak pepohonan di sekitar Pantai Ngetun. Pohon ini dihuni oleh burung-burung yang siap menyambut kita dengan kicauannya. Suasana menjadi lebih damai. Karena di pantai ini belum ada fasilitas gazebo, kita bisa duduk di bawah pohon ini sembari melihat pantai dan mendengar kicauan burung. Hal ini justru menjadi daya tarik karena minimalis dan alami. Warna air laut yang kebiruan karena bersih dan tidak tercemar limbah membuat kita betah memandang keindahan Pantai Ngetun. Bahkan, pada saat air laut surut, karang-karang kecil, tanaman laut, dan ikan-ikan kecil berenang terlihat jelas. Kita bisa camping bersama teman atau keluarga menikmati keindahan alam atau refreshing sejenak dari kepenatan di Pantai Ngetun ini. Lokasinya berada di Sureng, Purwodadi, Tepus, Pantai,
Pantai Ngetun termasuk salah satu pantai yang masih sangat alami di Gunung Kidul. Memiliki daya tarik tersendiri dengan pemandangan alam yang cantik, pantai ini menyuguhkan pemandangan unik lainnya. Bagi yang mempunyai hobi memancing, pantai ini sangat cocok untuk Anda. Bahkan, kita bisa menemukan banyak hewan laut di pantai ini, mulai dari ikan, lobster, ubur-ubur, kelomang,
Selain dikenal dengan wisata pantai, ternyata Gunungkidul juga memiliki wisata yang berupa susur goa. Jika selama ini kalian hanya mengenal Goa Pindul, maka sebenarnya masih banyak goa yang ada di Gunungkidul dan sangat direkomendasikan untuk disusuri, salah satunya adalah Goa Gelatik. Kisah penemuan Goa Gelatik tergolong unik. Awalnya, ada sesepuh yang memberi tahu kepada warga bahwa ada goa yang bagus dan menarik di daerah tersebut. Namun, sayangnya goa tersebut terkubur di bawah tanah tidak bisa dilihat secara langsung. Akhirnya, karena rasa penasaran yang tinggi, warga sepakat untuk mencari dan menggali goa yang dimaksud. Butuh waktu yang agak lama untuk menemukannya, yaitu sekitar 4-5 bulan. Penamaan goa ini didasarkan pada saat pertama kali menemukannya. Konon, awalnya goa ini dihuni oleh burung gelatik yang banyak jumlahnya. Dengan adanya penemuan itu, goa ini kemudian diberi nama Goa Gelatik. Goa yang memiliki panjang 400 meter ini diduga sempat dijadikan lokasi bertapa oleh kaum spiritual. Karena, memang gua ini sangat gelap dan tenang, sehingga sangat cocok digunakan untuk menenangkan diri. Selain itu, yang membuat unik goa ini adalah adanya stalaktit dan stalakmit yang masih aktif hingga saat ini. Sebenarnya, goa ini termasuk goa kering, tetapi di beberapa bagian terdapat tetesan air dari bebatuan yang membuat ruangan di dalamnya lembab dan sedikit ada genangan air. Untuk menyusuri goa ini, pengunjung harus ditemani oleh pemandu lokal. Karena, pengunjung memerlukan peralatan susur goa, seperti senter, sepatu tahan air, pelampung, dan lain sebagainya yang hanya bisa disewa kepada pengelola lokal. Karena masih alami dan belum banyak dikunjungi seperti Goa Pindul, pengalaman susur goa di Goa Gelatik semakin menantang dan berkesan. Selain itu, pengunjung juga dapat berfoto ria untuk mengabadikan momen susur goa tersebut. Pengunjung dikenakan biaya sebesar 30.000 rupiah per orang untuk menyusuri goa. Harga tersebut sangat sesuai dengan pengalaman dan keindahan saat menyusuri goa. Selain itu, ada pula
Selain dikenal dengan wisata pantai, ternyata Gunungkidul juga memiliki wisata yang berupa susur goa. Jika selama ini kalian hanya mengenal Goa Pindul, maka sebenarnya masih banyak goa yang ada di Gunungkidul dan sangat direkomendasikan untuk disusuri, salah satunya adalah Goa Gelatik. Kisah penemuan Goa Gelatik tergolong unik. Awalnya, ada sesepuh yang memberi tahu kepada warga
Air Terjun Perawan Sidoharjo, ketika kalian mendengar nama itu pasti kalian akan beranggapan dan bertanya-tanya dalam hati, apa sih istimewanya air terjun ini sehingga dinamakan "Air Terjun Perawan Sidoharjo"? Sebelum kita bahas lebih dalam apa saja keistimewaannya, apakah kalian tahu Air Terjun ini terletak dimana? Yap seperti namanya Air Terjun Perawan Sidoharjo terletak di Dusun Gonolangu, Desa Sidoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Air Terjun ini tidak mudah untuk di cari, bahkan ketika dicari di Google Maps terkadang tidak mudah untuk ditemukan secara cepat, dan tidak sedikit wisatawan yang kebinggungan untuk mencari tempat ini. Nah disini akan dibahas terkait rute, akses jalan, fasilitas, harga tiket masuk dan keistimewaannya. So, jangan lewatkan ulasannya. Meskipun keberadaan Air Terjun ini terbilang masih membinggungkan, tetapi Air Terjun ini selalu menjadi sasaran empuk para wisatawan yang Tour ke Jogja. Rugi apabila tidak menyempatkan untuk berkunjung ke Air Terjun Perawan Sidoharjo ini. Rute Dari arah Kota Jogja menuju ke Air Terjun Perawan Sidoharjo kalian perlu menempuh jarak sekitar 30 km dengan lama perjalanan kurang lebih 1 jam. Dari Arah Yogyakarta menuju ke perempatan Ring Road Demak Ijo > Jalan Godean > Jembatan Sungai Progo > ada perempatan Nanggulan belok ke kanan ( ambil ke arah utara) > ada perempatan Dekso ambil arah ke kiri (menuju ke arah Samigaluh) > ada pertigaan di jalan menanjak > ambil kanan > MTs Sidoharjo > setelah Mts ambil kanan masuk jalan kecil di sebelahnya menuju ke > Air Terjun Perawan Sidoharjo. Harga Tiket masuk Saat anda berkunjung ke Air Terjun Perawan, anda tidak akan dikenakan biaya tiket masuk, hanya perlu membayar parkir, untuk kendaraan roda 2 dikenakan biaya 2.000 rupiah, sedangkan untuk kendaraan roda 4 dikenakan biaya 5.000 rupiah. Fasilitas untuk fasilitas disini terbilang masih sangat terbatas, parkiran, dan toilet, dan sebaiknya pengunjung mempersiapkan sendiri bekal yang akan dibawa
Air Terjun Perawan Sidoharjo, ketika kalian mendengar nama itu pasti kalian akan beranggapan dan bertanya-tanya dalam hati, apa sih istimewanya air terjun ini sehingga dinamakan “Air Terjun Perawan Sidoharjo”? Sebelum kita bahas lebih dalam apa saja keistimewaannya, apakah kalian tahu Air Terjun ini terletak dimana? Yap seperti namanya Air Terjun Perawan Sidoharjo terletak di Dusun
Perbukitan Menoreh termasuk salah satu destinasi wisata yang banyak dipilih pengunjung karena menyajikan pemandangan alam yang indah dan alami. Di sini terdapat beberapa lokasi wisata yang sangat direkomendasikan, yaitu Kalibiru, Kebun Teh, dan Puncak Suroloyo. Namun, kini ada satu lagi destinasi yang juga tak kalah menarik untuk dikunjungi, yakni Air Terjun Setawing. Tepatnya, destinasi alam ini terletak di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Wisata air terjun yang juga dikenal dengan Curug Setawing ini istimewa karena terletak di atas perbukitan, yaitu sekitar 45 meter di atas permukaan laut. Keindahan air terjun ini semakin sempurna karena bentuknya berundak-undak dan air yang jatuh melebar karena adanya bebatuan yang ada di bawahnya. Meskipun debit airnya menurun, saat musim kemarau, Air Terjun Setawing tetap indah. Dan, jika ingin melihat debit airnya lebih tinggi, pengunjung bisa datang saat musim penghujan. Kedua musim ini memberikan kesan indah yang berbeda bagi Air Terjun Setawing. Namun, pada saat musim penghujan pengunjung harus meningkatkan kewaspadaan karena akses untuk menuju destinasi ini umumnya menjadi licin. Warga setempat di sekitar Air Terjun ini sudah mulai mengembangkan fasilitas agar pengunjung lebih nyaman. Beberapa di antaranya adalah membangun gazebo yang dapat digunakan sebagai tempat duduk bagi pengunjung yang ingin beristirahat maupun menikmati pemandangan. Udara yang sejuk dan segar membuat banyak pengunjung berlama-lama di sini. Selain berswafoto dengan latar belakang pemandangan yang indah, pengunjung juga dapat bermain air untuk menikmati segarnya air di perbukitan. Pemandangan yang begitu memukau mampu membuat pengunjung betah berlama-lama mengambil foto di berbagai spot. Berfoto tidak hanya bisa dilakukan di sekitar air terjun saja, tetapi pemandangan sawah yang hijau dan indah di sepanjang perjalanan juga dapat menjadi latar belakang yang bagus. Tidak perlu membayar mahal untuk dapat menikmati keindahan Air Terjun Setawing. Karena, pengunjung belum dikenakan harga resmi, tetapi hanya bersifat sukarela. Tarif ini dikenakan karena pengunjung menggunakan fasilitas yang disediakan oleh
Perbukitan Menoreh termasuk salah satu destinasi wisata yang banyak dipilih pengunjung karena menyajikan pemandangan alam yang indah dan alami. Di sini terdapat beberapa lokasi wisata yang sangat direkomendasikan, yaitu Kalibiru, Kebun Teh, dan Puncak Suroloyo. Namun, kini ada satu lagi destinasi yang juga tak kalah menarik untuk dikunjungi, yakni Air Terjun Setawing. Tepatnya, destinasi alam
Di Jogja, terdapat beberapa wisata yang bernama Banyunibo, yakni Candi Banyunibo, Air Terjun Banyunibo, dan Curug Banyunibo. Meskipun memiliki nama yang sama, namun ketiganya terletak di tiga tempat berbeda. Air Terjun Banyunibo terletak di Gunungkidul dan Candi Banyunibo terletak di dekat Candi Ratu Boko, sedangkan Curug Banyunibo berada di Bantul. Curug Banyunibo merupakan destinasi wisata baru yang sedang dikembangkan oleh pemerintah Kabupaten Bantul, Jogja. Meskipun sudah lama ada, tetapi belum banyak orang yang mengetahui. Destinasi wisata alam yang satu ini tahun 2013 mulai banyak dikunjungi, tetapi pada saat itu hanya ramai pada weekend. Untuk itu, pemerintah dan pengelola setempat mulai serius mengembangkan dan memperkenalkan Curug Banyunibo kepada pengunjung agar lebih menarik perhatian. Uniknya, Curug ini terletak di tengah hutan yang masih sangat asri dan alami. Bahkan, untuk mencapainya, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 100 meter dari penitipan motor karena akses yang tidak memungkinkan membawa kendaraan lebih dekat lagi. Di sepanjang perjalanan menuju curug dari penitipan kendaraan, kita dapat duduk bersantai di gazebo yang telah disediakan oleh pihak pengelola. Banyak pengunjung yang sengaja duduk santai di gazebo untuk menikmati keindahan alam, sejuknya udara, dan juga suara gemericik air yang menenangkan. Selain itu, pengunjung dapat pula bermain air di bawah Curuh Banyunibo yang memiliki ketinggian 10 meter tersebut. Kolam airnya yang tidak terlalu dalam dan debit air yang tidak terlalu deras membuat pengunjung nyaman saat bermain air. Air di sini sangat jernih dan alami, sehingga baik dipandang maupun dipakai untuk bermain air tetap akan membuat hati siapa pun menjadi tenang. Untuk itu, jangan melewatkan berswafoto di sini yang pemandangannya masih sangat alami dan indah. Untuk memasuki Curug Banyunibo, pengunjung belum dikenakan biaya. Namun, ada biaya jasa untuk penitipan kendaraan bermotor, yakni 2.000 rupiah untuk sepeda motor dan 10.000 rupiah untuk kendaraan roda empat. Jika ingin berkunjung ke Jogja, Curug Banyunibo, dan berbagai
Di Jogja, terdapat beberapa wisata yang bernama Banyunibo, yakni Candi Banyunibo, Air Terjun Banyunibo, dan Curug Banyunibo. Meskipun memiliki nama yang sama, namun ketiganya terletak di tiga tempat berbeda. Air Terjun Banyunibo terletak di Gunungkidul dan Candi Banyunibo terletak di dekat Candi Ratu Boko, sedangkan Curug Banyunibo berada di Bantul. Curug Banyunibo merupakan destinasi wisata