Ambarawa merupakan salah satu kawasan yang berada diantara Semarang dan Magelang. Ambarawa terletak di atas pegunungan. Jika dituju dari Magelang, anda akan melewati jalan yang menanjak dengan pemandangan pegunungan di sisi kanan kiri. Karena berada di pegunungan, kota ini begitu nyaman karena udaranya yang sejuk dan tidak terlalu padat. Di kota ini juga merupakan saksi perkembangan kereta api di Indonesia. Oleh karena itu terdapat Museum Kereta Api di sini, dimana objek wisata utamanya adalah Kereta Uap Ambarawa.
Nah pada saat liburan anda bisa mencoba mengelilingi pegunungan Ambarawa dengan kereta api uap ini yang sangat bersejarah. Selain pemandangan, udara pegunungan yang sejuk pastinya menjadikan liburan anda semakin asyik.
Kereta Uap Ambarawa merupakan kereta wisata yang dikelola dan dimiliki oleh PT Kereta Api Indonesia. Kereta ini melayani tujuan wisata jarak dekat yaitu dari Ambarawa ke Bendono pulang pergi. Di salah satu rute kereta wisata ini, terdapat jalur menanjak. Pada jalur ini rel kereta dipasangi alat khusus berupa rel bergerigi agar kereta dapat melewati jalur menanjak tersebut. Keunikan kereta api uap adalah jumlahnya yang terbatas. Di dunia kereta sejenis hanya bisa ditemukan di tiga negara yaitu Indonesia, India, dan Swiss.
Sejak satu tahun lalu tepatnya pada tanggal 27 bulan Oktober tahun 2016, PT KAI Daerah Operasi V Semarang bekerja sama dengan Unit Preservation and Museum Ambarawa untuk membuka jalur kereta api khusus wisata tersebut sepanjang 8 km. Tujuan utama dibuka jalur wisata ini dengan kereta uap Ambarawa adalah salah satu upaya untuk menarik wisatawan untuk berlibur ke Jawa Tengah dan mengangkat wisata berbasis kereta api.
Kereta uap ini memiliki rangkaian dua gerbong yang ditarik oleh “kereta uap” berupa lokomotif seri B2503. Kereta uap Amabarawa ini merupakan peninggalan jaman Belanda. Kereta Uap ini memiliki alasan utama mengapa hanya dapat ditemukan di Ambarawa. Alasannya adalah jalur kereta api yang menanjak di Ambarawa hanya bisa dilewati dengan rel bergerigi dimana satu-satunya jenis kereta yang dapat melintasinya adalah jenis kereta api uap tersebut. Lokomotif sejenis dengan fungsi yang sama untuk melewati rel yang menanjak dapat ditemukan di India dan Swiss.
Keberangkatan kereta uap Ambarawa akan dimulai dari staisun musem Ambarawa. Kecepatan maksimal yang mampu dicapai lokomotif ini adalah 20 km/jam. Namun karena basisnya wisata, justru penumpang bisa menikmati pemandangan sekitar berupa pegunungan dan sawah. Terdapat juga perkebunan kopi yang akan di lewati. Selain itu sebelum rel tanjakan, kerena akan melaju di sebelah jalan raya Provinsi Semarang – Yogyakarta.
Nah uniknya pada saat kereta akan mencapai rel menanjak, kereta akan berhenti di stasiun Jambu. Posisi lokomotif akan berpindah ke belakang gerbong untuk menghadapi rel bergerigi. Sehingga saat posisi kereta uap melewati rel bergerigi, maka gerbong tidak ditarik dari depan melainkan di dorong dari belakang.
Jalur dilewati kereta api uap ini merupakan rangkaian rel yang masih asli sejak tahun 1900an. Oleh karena itu selama sesi wisata seolah-olah para penumpang diajak kembali ke masa lalu.
Panjang rel menanjak yang bergerigi tersebut adalah 4 KM. Setelah melewati rel bergerigi maka kereta akan sampai di Stasiun Bendono. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke Bendono adalah sekitar 1 jam, mengingat terbatasnya kecepatan kereta api uap ketika melewati rel bergerigi. Selama di stasiun Bendono kereta akan melakukan pengisian air. Para penumpang bisa turun sejenak untuk melihat-lihat stasiun Bendono. Setelah persiapan kereta api uap siap, maka akan dilakukan perjalanan kembali menuju stasiun Ambarawa. Nah pada saat kembali, posisi lokomotif tidak berubah masih di belakang gerbong. Selama perjalanan kembali ke Ambarawa, kereta akan berjalan mundur.
Kereta uap Ambarawa ini mampu menampung penumpang sebanyak 80 orang. Untuk merasakan sensasi perjalanan kereta api uap, wisatawan bisa menyewanya dengan biaya sewa Rp 15 Juta sekali jalan perjalanan pulang pergi dari Ambarawa ke Bendono.
Comments