Campa.com- Di daerah Bantul Yogyakarta terdapat banyak wisata alam yang terkenal dari Pantai Parangtritis, Hutan Pinus Pengger, Mangunan, dan masih banyak lagi. Salah satu tempat wisata yang terkenal lainnya adalah Pucak Becici. Tempat wisata alam ini memiliki hutan pinus seluas 4,4 hektar dengan alamnya yang masih alami dan hijau, udara yang masih segar dan hawa sejuk yang belum tercemar oleh polusi. Banyak sekali spot foto yang ada disini terlebih lagi ketika sunset tiba, dengan background warna jingga dari pancaran matahari yang akan tenggelam membuat foto yang diambil sangat indah. Selain itu Puncak becici juga biasa digunakan untuk pemrotetan model sampai foto pre wedding karena alamnya yang indah. kawasan ini dikelola oleh para warga setempat secara swadaya. Warga setempat secara gotong-royong mambangun fasilitas sederhana seperti lokasi parkir kendaraan, pemerataan jalan masuk, hingga tempat istirahat pengunjung Sejarah Nama Beicici berasal dari gabungan kata “ambeg’ yang mempunyai arti berdiam diri dan kata suci, dua kata tersebut merujuk pada cerita turun temurun yang dipercayai masyarakat setempat. Cerita tersebut tentang putra pendiri Desa Muntuk yang bertapa di bukit barat hutan pinus dan kemudian dia ingin disemayamkan di bukit yang sama ketika meninggal dunia. Apa yang menarik? Di tempat ini ada gardu pandang yang bisa dipakai oleh wisatawan untuk melihat pemandangan sejauh mata memandang. Dari Puncak Becici ini wisatawan dapat melihat deretan pohon hijau yang tumbuh dengan rapat dari ketinggian dengan latar belakang Gunung Merbabu dan Gunung Merapi. Banyak sekali kegiatan yang dapat dilakukan disini, yang pertama adalah bagi para pemburu senja. Para pengunjung dapat melihat sinar matahari senja yang apik sekali tentunya untuk diabadikan. Pemandangan yang berlangsung singkat ini sangat sayang jika dilewatkan ketika berada di Puncak Becici. Di Puncak Becici ini juga sudah disediakan camping ground yang cukup luas bagi pengunjung yang ingin merasakan pengalaman camping yang seru. Banyak sekali spot foto yang ada
Campa.com– Di daerah Bantul Yogyakarta terdapat banyak wisata alam yang terkenal dari Pantai Parangtritis, Hutan Pinus Pengger, Mangunan, dan masih banyak lagi. Salah satu tempat wisata yang terkenal lainnya adalah Pucak Becici. Tempat wisata alam ini memiliki hutan pinus seluas 4,4 hektar dengan alamnya yang masih alami dan hijau, udara yang masih segar dan hawa
Museum patung pertama dan terbesar di Indonesia ialah Museum De Arca. Berbagai parung di museum ini dubuat oleh seniman asal Yogyakarta bernama Dunadi. Berbagai patung tokoh yang mirip sengan aslinya dibuat oleh Dunadi menggunakan lilin dan resin atau getah tumbuhan yang disesuaikan dengan iklim di Yogyakarta. Museum ini mirip Museum Patung Lilin Madam Tussaud di Hongkong. Keunikan Museum De Arca ialah kentalnya budaya Yogyakarta dan penataan ruangannya. Terdapat patung Spiderman mengenakan pakaian adat Yogyakarta. Unik, bukan? Selain itu, ada pula tokoh kenamaan, baik dari dalam maupun luar negeri, mulai dari presiden, penyanyi, pahlawan, bahkan pemain bola. Museum De Arca terbagi atas 3 zona, yakni Zona presiden dunia, tokoh nasional, dan tokoh dunia. Pada zona tokoh nasional, terdapat parung Mbah Maridjan, Dahlan Iskan, Cut Nyak Dien, dan lain sebagainya. Di zona presiden dunia, terdapat patung Soekarno, SBY, Ratu Eluzabeth II, Barack Obama, dan lain sebagainya. Nah, di zona tokoh dunia, pengunjung bisa menjumpai patung Brad Pitt, Christiano Ronaldo, Jackie Chan, Dalai Lama, jack Sparrow, Thor, dan lain sebagainya. Daya tarik lainnya di Museum De Arca ialah adanya objek foro bertema tiga dimensi. Pengunjung bisa berfoto bersama patung orang terkenal tesebut, sehingga seolah-oleh berforo dengan tokoh yang sebenarnya. Museum ini berada di Jalan Veteran, Kecamatan Umbulharjo, Gedung XT Square, Yogyakarta. Nah, harga tiket masuknya, yakni: 1. Hari Senin – Jum’at pukul 10.00 – 15.00 WIB, 35.000,- rupiah 2. Hari Senin – Jum’at pukul 15.00 – 22.00 WIB, 50.000,- rupiah 3. Hari Senin – Minggu pukul 10.00 – 22.00 WIB, 60.000,- rupiah 4. Untuk anak usia di bawah 5 tahun gratis Biaya parkir di museum ini, yaitu 2.000,- rupiah untuk motor, 5.000,- rupiah untuk mobil, dan 15.000,- rupiah untuk bus. Sedangkan, fasilitasnya di antaranya mushala, toilet, kantin, parkir yang luas, spot foto, merchandise store, snack counter, serta costum
Museum patung pertama dan terbesar di Indonesia ialah Museum De Arca. Berbagai parung di museum ini dubuat oleh seniman asal Yogyakarta bernama Dunadi. Berbagai patung tokoh yang mirip sengan aslinya dibuat oleh Dunadi menggunakan lilin dan resin atau getah tumbuhan yang disesuaikan dengan iklim di Yogyakarta. Museum ini mirip Museum Patung Lilin Madam Tussaud di
Tahu seniman Affandi? Karya-karyanya sangat fenomenal. Kita bisa melihat karya-karya tersebut di Museum Affandi di Yogyakarta. Di Museum Affandi, terdapat sekitar 300 karya Affandi. Affandi lahir di Cirebon pada tahun 1907. Ia merupakan putra dari R. Koesoema, yaitu seorang mantri ukur di pabrik gula. Affandi merupakan seniman lukis yang menganut aliran ekspresionisme atau abstrak. Ia juga dikenal dengan gaya sarungan dan pipa cerutu yang selalu menempel di bibir. Pada tahun 1974, Museum Affandi didirikan. Semua koleksi di museum ini merupakan karya affandi, mulai dari gaya klasik hingga modern. Dulu, pada tahun 1962, hanya terdapat 1 galeri. Kemudian, pada tahun 1974, museum ini pun diresmikan oleh Ida Bagus Mantra, yaitu direktur Kebudayaan Umum pada waktu itu. Luas Museum Affandi sekitar 3.500 meter persegi. Ada 2 studio untuk belajar seni rupa dan kediaman Affandi yang sekarang digunakan sebagai kafe. Di sana, terdapat 4 galeri. Galeri pertama berisi semua karya Affandi dan berbagai benda pribadinya, seperti sandal jepit, sepeda onthel, mobil sedan kuno, ember, kliping berita koran, dan foto-foto. Galeri kedua merupakan tempat pameran lukisan Affandi yang dijual, juga pameran karya pelukis lainnya. Nah, di galeri kedua, terdapat lukisan abstrak di lantai pertama dan lukisan realis di lantai kedua. Pada galeri ketiga, lantai pertama merupakan ruang pamer lukis milik keluarga Affandi, termasuk putrinya, yakni Kartika Affandi. Lantai kedua adalah ruang perawatan lukisan. Nah, pada galeri keempat, berisi berbagai karya cucu Affandi, yakni Didit. Museum Affandi berada di Jl. Laksda Adisucipto No.167, Papringan, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY. Harga tiket untuk masuknya: 1. Wisatawan lokal 25.000,- rupiah per orang. 2. Wisatawan asing 50.000,- rupiah per orang. 3. Anak-anak 10.000,- rupiah per orang. 4. Membawa kamera digital 20.000,- rupiah per orang. 5. Membawa kamera ponsel (HP) 10.000,- rupiah orang. Untuk biaya parkir motor, yaitu sebesar 2.000,- rupiah dan mobil sebesar
Tahu seniman Affandi? Karya-karyanya sangat fenomenal. Kita bisa melihat karya-karya tersebut di Museum Affandi di Yogyakarta. Di Museum Affandi, terdapat sekitar 300 karya Affandi. Affandi lahir di Cirebon pada tahun 1907. Ia merupakan putra dari R. Koesoema, yaitu seorang mantri ukur di pabrik gula. Affandi merupakan seniman lukis yang menganut aliran ekspresionisme atau abstrak.
Air terjun apa yang sedang booming di Yogyakarta? Tentu saja, jawabannya adalah Air Terjun Seribu Batu. Air terjun ini juga disebut Air Terjun Cengkehan karena berada di Dusun Cengkehan. Air Terjun Seribu baru berada di tempat beriklim sejuk. Pemandangan di sekitarnya pun indah. Airnya pun masih jernih. Sehingga, pengunjung betah berlama-lama karena suasana alami tersebut. Jumlah bebatuan yang sangat banyak hingga tak terhitung jumlahnya, mulai dari batu berukuran kecil hingga besar, menjadi awal mula nama Seribu Batu. Konon, bebatuan di sepanjang aliran sungai air terjun itu bermula sejak jutaan tahun lalu, tepatnya dari letusan Gunung Api Nglangeran. Waw...! Air Terjun tidak terlalu tinggi, hanya setinggi sekitar 8 meter. Walaupun begitu, hal ini tidak mengurangi keindahannya. Di bawahnya, terdapat kolam yang terbentuk akibat gerusan air dalam waktu lama. Kedalaman kolam ini sekitar 1 meter. Pengunjung bisa bermain-main air dan mandi di kolam ini. Dibandingkan dengan air terjun lainnya, Air Terjun Seribu Batu memiliki ciri khas atau keunikan tersendiri. Sebab, ada semacam kepercayaan di masyarakat terkait air terjun ini. Konon, air yagn mengalir membawa banyak manfaat, seperti awet muda, serta mempererat hubungan suami dan istri. Nah, moment di Air Terjun Seribu Batu tidak bisa tidak diabadikan. Keindahannya sangat instagramable dan tidak mengecewakan bila di-upload ke sosial media. Air terjun dengan suasana hutan alami dan pedesaan yang jauh dari polusi perkotaan anak menarik perhatian siapa pun. Agar tetap lestari, ada baiknya pengunjung menjaga kebersihan, tidak merusak ekosistem, juga tidak menyoret-nyoret bebatuan di sekitar air terjun. Air Terjun Seribu Batu berada di Desa Wisata Wukisari, Dusun Cengkehan, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY. Pengunjung belum dikenakan biaya untuk memasuki kawasan wisata ini. Menarik, bukan? Pengunjung hanya dikenakan biaya parkir sebesar 3.000,- rupiah untuk motor dan 5.000,- rupiah untuk mobil. Sedangkan, fasilitasnya masih belum memadai. Sehingga, apabila ingin ke kamar
Air terjun apa yang sedang booming di Yogyakarta? Tentu saja, jawabannya adalah Air Terjun Seribu Batu. Air terjun ini juga disebut Air Terjun Cengkehan karena berada di Dusun Cengkehan. Air Terjun Seribu baru berada di tempat beriklim sejuk. Pemandangan di sekitarnya pun indah. Airnya pun masih jernih. Sehingga, pengunjung betah berlama-lama karena suasana alami
Suasana asri, damai, dan tenang membuat Hutam Pinus Mangunan atau Hutan Pinus Imogiri menjadi pilihan wisata bagi masyarakat yang menginginkan ketenangan. Hutan pinus ini dikelola oleh RPH (Resort Pengelola Hutan) dan memiliki luas 500 hektar. Letaknya pun tidak jauh dari Makam Raja-Raja Imogiri. Dulu, hutan in merupakan kawasan yang tandus. Lalu, pengelola melakukan penghijauan dengan menanam pohon pinus, akasia, mahoni, dan lain sebagainya. Sehingga, sekarang hutan ini digunakan sebagai hutan lindung dan objek wisata. Untuk menikmati suasana yang alami dan lebih segar di Hutan Pinus Mangunan, ada baiknya pengunjung datang pada waktu pagi. Pengunjung akan disambut dengan udara segar serta suara gesekan daun-daun yang diterpa angin. Sungguh alami dan damai, bukan? Di Hutan Pinus ini, terdapat panggung dengan kursi-kursi kayu yang ditata rapi. Inilah ikon hutan ini. Jangan lupa untuk mengabadikan moment di tempat ini, ya! Selain itu, ada pula gardu pandang yang menjadi spot menarik untuk dikunjungi wisatawan. Pengunjung bisa melihat pemandangan menakjubkan di sekitar hutan pinus dari gardu pandang ini. Pemandangan itu, di antaranya rindangnya pepohonan hijau nan asri, bukit-bukit hijau dari jauh, dan lain sebagainya. Pengunjung juga bisa tracking di sini, lho! Pengunjung bisa berpetualang melalui jalur outbond menuju Watu Abang. Nah, konon, Watu Abang ini merupakan tempat pertapaan Sultan Agung Hanyokrokusumo. Daya tarik Hutan Pinus Mangunan lainnya yang tidak bisa dilewatkan oleh pengunjung ialah bersantai dan menikmati udara segar dan damainya suasana dengan berayun-ayun di atas hammock. Pengunjung bisa melepas segala kepenatan dan merasakan embusan angin yang disertai gemerisik dedaunan. Hutan Pinus Mangunan berada di Sukorame, Mangunan, Imogiri, Bantul, DIY. Untuk masuk ke objek wisata ini, pengunjung dikenakan biaya sebesar 2.500,- rupiah per orang. Biaya parkirnya sebesar 3.000,- rupiah untuk motor, 5.000,- rupiah untuk mobil, dan 10.000 ,- rupiah untuk bus. Nah, bila ingin prewedding, maka dikenakan biaya sebesar 50.000,- rupiah.
Suasana asri, damai, dan tenang membuat Hutam Pinus Mangunan atau Hutan Pinus Imogiri menjadi pilihan wisata bagi masyarakat yang menginginkan ketenangan. Hutan pinus ini dikelola oleh RPH (Resort Pengelola Hutan) dan memiliki luas 500 hektar. Letaknya pun tidak jauh dari Makam Raja-Raja Imogiri. Dulu, hutan in merupakan kawasan yang tandus. Lalu, pengelola melakukan penghijauan
Sebagai salah satu museum yang memiliki lukisan 3D terbanyak, koleksi di Museum De Mata sebanyak sekitar 120. Setiap lukisan mempunyai konsep dengan latar belakang yang nyata, mulai dari yang berukuran biasa hingga 5 meter. Kategori lukisannya pun ada bermacam-macam, di antaranya ornamen, olahraga, landscape, superhero, tokoh-tokoh, hingga tema sirkus. Pengunjung bisa menikmati pengalaman unik dan seru, seperti berjalan di atas jembatan kayu yagn di bawahnya terdapat jurang yang curam, memadamkan api dari mulut naga, dan lain sebagainya. Lukisan itu tampak nyata dengan hasil efek yang menipu mata. Di Museum De Mata, terdapat horor room. Bagi pencinta horor, rumah sakit jiwa kosong disertai banyak darah yang tampak seperti nyata tentu akan menarik. Disertai tengkorak yang berdarah-darah dan rayap, ruangan ini akan membuat pengalaman semakin seru. Selain horor, Museum ini juga menyajikan lukisan dengan tema karakter film bergenre fantasi action dan fiksi ilmiah, seperti “Avatar” dan “Wolverine”. Nah, yang tak kalah menarik ialah ruangan terbalik D’Walik. Ruangan ini termasuk baru dan memiliki sebanyak 30 ruangan berbeda. Isinya ialah baby room, bengkel, studio musik, angkringan, dan lain sebagainya. Uniknya, semua ruangan dibuat terbalik. Pengunjung pun seolah-olah berada di atap. Di D’Walik, ada pula ruangan antigravitasi, yakni ruang barber dengan bentuk 90 derajat, ruang angkringan, dan disko. Museum ini berada di XT Square, Jl. Veteran, Pandeyan, Umbulharjo, DIY. Unntuk harga tiketnya, yaitu sebagai berikut: - Happy tour (Senin-Jum’at/10.00-15.00) 30.000,- dan tiket terusan Rp 100.000, - Weekday (Senin-Juan/15.00-22.00) 40.000,- rupiah dan tiket terusan 120.000,- rupiah, dan - Weekend (Sabtu, Minggu, dan hari libur/10.00-22.00) 50.000,- rupiah dan tiket terusan 140.000,- rupiah. Jika membeli tiket terusan, maka pengunjung dapat mengunjungi 4 museum, yakni De Mata 1, De Mata 2, De Arca dan D’Walik. Nah, tiket parkir Museum De Mata, yakni 2.000,- untuk motor, 5.000,- untuk mobil, dan 10.000,- untuk bus.
Sebagai salah satu museum yang memiliki lukisan 3D terbanyak, koleksi di Museum De Mata sebanyak sekitar 120. Setiap lukisan mempunyai konsep dengan latar belakang yang nyata, mulai dari yang berukuran biasa hingga 5 meter. Kategori lukisannya pun ada bermacam-macam, di antaranya ornamen, olahraga, landscape, superhero, tokoh-tokoh, hingga tema sirkus. Pengunjung bisa menikmati pengalaman unik dan
Menjadi salah satu museum batik pertama di Kota Yogyakarta, Museum Batik Yogyakarta didirikan oleh Hadi Nugroho. Bersama istrinya yang bernama Dewi, Hadi Nugroho mengelola museum ini. Museum yang diresmikan pada tanggal 12 Mei 1977 oleh Kanwil P & K DIY ini memiliki luas sekitar 400 meter persegi. Museum Batik Yogyakarta pernah memperoleh penghargaan MURI atas karya “Sulaman Terbesar” menggunakan batik berukuran 90x400 cm persegi pada tahun 2000. Pada tahun 2001, penghargaan dari MURI didapat kembali sebagai pemrakarsa berdirinya Museum Sulaman pertama di Indonesia. Koleksi batik di Museum Batik Yogyakarta sebanyak 1.200, terdiri atas 500 lembar kain batik tulis, 560 batik cap, 124 canting, dan 35 wajan serta bahan pewarna, juga malam. Koleksi ini pun terbagi atas tiga kelompok, yakni batik pedalaman, pesisir daerah, dan peralatan batik kuno. Pengunjung disuguhi deskripsi sejarah batik begitu masuk museum, mulai dari berdirinya museum ini, penjelasan peralatan dan bahan untuk membatik, hingga berbagai langkah membatik. Di ruangan selanjutnya, terdapat koleksi batu dari Pulau Jawa beserta motifnya, mulai dari batik Yogyakarta, Solo, Indramayu, Pekalongan, dan lain sebagainya. Salah satu daya tarik museum ini ialah berbagai motif, mulai dari warna, corak, serta filosofinya. Diperkirakan, koleksi museum ini mencapai 500 jenis batik tulis dan 550 jenis batik cap. Ada pula beberapa batik yang diperkirakan berusia 1700 tahun. Di Museum Batik , ada pula koleksi batik kuno yang dibuat oleh orang asing. Eliza Van Zuylen, pengrajin batik asal Belanda, membuat motif buketan bunga yang disebut Van Zuylen Bouquet. Ia mengenal batik pada saat tinggal di Pekalongan bersama suaminya. Ada karya Oey Soe Tjoen dari Tiongkok yang menggabungkan budaya Tiongkok dan Belanda. Museum Batik juga melakukan pelestarian dengan merekam proses membatik dengan berbagai macam motif. Ada pula klinik perawatan untuk menjaga berbagai koleksinya. Museum Batik Yogyakarta berada di Jl. Doktor Sutomo No.13A, Bausasran, Danurejan, Kota Yogyakarta, DIY. Tiket masuknya pun
Menjadi salah satu museum batik pertama di Kota Yogyakarta, Museum Batik Yogyakarta didirikan oleh Hadi Nugroho. Bersama istrinya yang bernama Dewi, Hadi Nugroho mengelola museum ini. Museum yang diresmikan pada tanggal 12 Mei 1977 oleh Kanwil P & K DIY ini memiliki luas sekitar 400 meter persegi. Museum Batik Yogyakarta pernah memperoleh penghargaan MURI atas
Museum Wayang Kekayon yang berada di jalan Wonosari ini memiliki banyak koleksi. Berdiri pada tahun 1990, museum ini memiliki banyak koleksi wayagn dan topeng , serta menampilkan sejarah wayang dari abad ke-6 hingga 20. Mulai dari wayang kulit, kayu, kain, hingga kertas, ada di Museum Wayang Kekayon. Sedangkan, berbagai jenis koleksi wayangnya, yakni wayang Purwa, Madya (menceritakan peristiwa Perang Baratayuda), Thengul, Klitik (tentang Damarwulan dan Minakjinggo), Beber, Gedhong (cerita tentang Dewi Candra Kirana), Suluh (tentang sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia), dan lain sebagainya. Hal menarik lainnya ialah poster penggambaran strategi perang Baratayuda, yakni Sapit Urang dan Gajah. Di depan Museum Wayang Kekayon, terdapat sarana mempelajari lingkungan dan kebudayaan bangsa Indonesian dengan angka untuk tanda Kekayon (7), Siaga (8), Angsti (9), dan Wiyata (1). Ini merupakan angka tahun selesainya pembangunan Museum Wayang Kekayon. Pengunjung akan disambut dengan udara yang sejuk dan kicauan burung ketika memasuki area museum ini. Terdapat oleksi Wayang Purwa gaya Yogkayarta pada unit pertama dan kedua. Terbaginya kerajaan Mataram menjadi Surakarta dan Yogyakarta juga mempengaruhi gaya pewayangan keduanya. Koleksi wayang ini sudah lengkap, mulai dari wayagn tua hingga desain sederhana. Di unit ini, ada juga manekin wayang, termasuk Raden Gatotkaca yang tersimpan di dalam kotak besar. Pada unit lain, ada berbagai koleksi wayang pada zaman dahulu, mulai dari Wayang madya. Gedhong, hingga Golek. Sedangkan, pada unit ke delapan dan sembilan, terdapat bermacam-macam topeng dan pagelaran mini. Sementara itu, pada unit terakhir, terdapat berbagai macam wayang, seperti wayang Thaiand, Potehi, Kraton, Turis, dan lain sebagainya. Ada pula koleksi astrologi wayang yang menjadi daya tarik wisatawan. Sebab, pengunjung bisa menyocokkan watak zodiak dengan karakter para tokoh wayang. Museum Wayang Kekayon berada di Jl. Laksamana Adi Sucipto Demangan, Kalangan, Baturetno, Gondokusuman, Bantul, Yogyakarta. Untuk memasuki objek wisata ini, pengunjung dikenakan biaya sebesar 7.000,- rupiah per orang untuk pelajar atau umum dan 20.000,-
Museum Wayang Kekayon yang berada di jalan Wonosari ini memiliki banyak koleksi. Berdiri pada tahun 1990, museum ini memiliki banyak koleksi wayagn dan topeng , serta menampilkan sejarah wayang dari abad ke-6 hingga 20. Mulai dari wayang kulit, kayu, kain, hingga kertas, ada di Museum Wayang Kekayon. Sedangkan, berbagai jenis koleksi wayangnya, yakni wayang Purwa,
Di dekat Alun-Alun Utara dan wisata Keraton Yogyakarta, terdapat masjid yang dibangun di atas tanah Keraton, yakni Masjid Gedhe Kauman. Masjid ini termasuk salah satu masjid tertua di Indonesia. Atas izin Sri Sultan Hamengku Buwono I dengan Kyai Fakih Ibrahim Diponingrat, dibangunlah masjid ini. Kyai Fakih Ibrahim Diponingrat adalah penghulu yang pertama. Akhirnya, pada tanggal 29 Mei 1773, masjid ini dibangun. Pada awalnya, masjid ini sebagai sarana ibadah keluarga Raja beserta rakyatnya. Dengan atap berlapis tiga dengan gaya tradisional Jawa yang bernama Tajuk Lambang Teplok, masjid ini terlihat unik dan berkelas. Serambi masjid ini bernama Al Makhamah Al Kabiroh. Serambi ini berfungsi atau dipakai untuk para jamaah yang semakin banyak. Dua tahun kemudian, serambi ini juga menjadi tempat pertemuan para alim ulama, pengajian, pengadilan agama, pernikahan, perceraian, pembagian waris, dan tempat peringatan hari besar Islam. Masjid Gedhe Kauman memiliki luas sekitar 16.000 meter persegi. Masjid ini juga memiliki dua buah pagoan yang terletak di sebelah utara dan selatan yang digunakan untuk meletakkan gamelan. Selain itu, ada 2 pajangan atau tempat berjaga. Ada pula pengulun, yakni tempat tinggal para ulama dan imam. Hal lain yang bisa ditemukan ialah makam, kantor sekretariat, dewan takmir, juga kantor urusan agama atau KUA. Ruang utamanya Masjid Gedhe Kauman terdiri atas beberapa tiang yang terbuat dari kayu jati Jawa tanpa sambungan. Sedangkan, tiangnya berjumlah sekitar 36 tiang dan tiang utama terdiri atas 4 tiang dengan tinggi masing-masing 4 meter. Hingga sekarang, tiang ini masih berdiri kokok. Padahal, pembangunannya sudah sejak 400 hingga 500 tahun lalu. 3 Peristiwa penting dan bersejarah di Masjid Kauman Beberapa peristiwa penting yang terjadi di Masjid Gedhe Kauman ini, menurut Rohib Winastuan, yakni pertama: K.H. Ahmad Dahlan menjabat sebagai ulama Keraton dan berhasil membetulkan arah kiblat yang selisih kemiringannya 23 derajat. Kedua, sebagai tempat menyusun strategi bagi Tentara Rakyat Indonesia bersama pejuang
Di dekat Alun-Alun Utara dan wisata Keraton Yogyakarta, terdapat masjid yang dibangun di atas tanah Keraton, yakni Masjid Gedhe Kauman. Masjid ini termasuk salah satu masjid tertua di Indonesia. Atas izin Sri Sultan Hamengku Buwono I dengan Kyai Fakih Ibrahim Diponingrat, dibangunlah masjid ini. Kyai Fakih Ibrahim Diponingrat adalah penghulu yang pertama. Akhirnya, pada tanggal
Salah satu wisata unik yang wajib dikunjungi di Kulon Progo, Yogyakarta, ialah Air Terjun Grojogan Sewu. Grojogan Sewu berarti “seribu pancuran”. Disebut Grojogan sewu karena air terjun ini memiliki debit air yang besar, sehingga seperti seribu pancuran. Konon, air terjun ini berkaitan erat dengan legenda pewayangan Mahabharata. Ceritanya, Prabu Kresna meminta kakaknya, yaitu Prabu Baladewa untuk bertapa di air terjun ini. Hal ini bertujuan agar kakaknya tidak ikut berperang. Sebab, pada saat itu, perang besar yang disebut Baratayuda akan terjadi. Prabu Kresna pun berpikir bahwa suara gemuruh dari air terjun ini mampu meredam suara peperangan itu. Perang besar itu pun terjadi. Namun, benar saja, Prabu Baladewa tidak mengetahui peristiwa tersebut sedang berlangsung dan terus bertapa. Air Terjun Grojogan Sewu, Keelokan Wisata Alam Kulon Progo Asal mula Air Terjun Grojogan Sewu ini dikenal oleh wisatawan yaitu karena program wisata anak-anak KKN dari UGM. Lalu menjadi berkembang dengan ide dari Pak Dukuh setempat. Tempat wisata ini mulai menjadi viral dan dikenal banyak orang sejak tahun 2015. Sejak saat itu maka sering berdatangan pengunjung ke Air Terjun Grojogan Sewu di Kulon Progo. Setelah sampai di lokasi retribusi Air Terjun Grojogan Sewu, kamu perlu berjalan kaki sekitar 200 meter. Suara air terjun sangat menjernihkan kepala yang penat dan saat kamu sampai di lokasi, suguhan kecantikan Air Terjun Grojokan Sewu ini akan terbayar. Lamanya waktu tempuh dan jarak lokasi yang jauh dari kota Yogyakarta pun tak terasa. Selain pemandangan alam yang mempesona, berbagai hal, seperti air yang jernih, udara yang sejuk, perbukitan yang asri, dan suasana yang segar merupakan daya tarik Gerojokan Sewu. Banyak orang mengunjungi air terjun ini pada sore hari, yakni pada pukul tiga hingga sore hari. Air terjun ini berpadu dengan embung beraliran air berwarna kebiru-biruan. Hal ini membuat Gerojokan Sewu tampak cantik dan eksotis. Pada pagi hari, ada kabut di atas
Salah satu wisata unik yang wajib dikunjungi di Kulon Progo, Yogyakarta, ialah Air Terjun Grojogan Sewu. Grojogan Sewu berarti “seribu pancuran”. Disebut Grojogan sewu karena air terjun ini memiliki debit air yang besar, sehingga seperti seribu pancuran. Konon, air terjun ini berkaitan erat dengan legenda pewayangan Mahabharata. Ceritanya, Prabu Kresna meminta kakaknya, yaitu Prabu Baladewa