Campa.com- Yogyakarta memiliki banyak sekali kekayaan alam. Ada bukit, sungai, danau, pantai dan berbagai hal lainnya. Di Kabupaten Bantul, tak hanya mempunyai pantai Parangtritis aja. Di Bantul, banyak sekali obyek wisata, salah satunya adalah Pantai Goa Cemara. Di pantai ini wisatawan dapat menikmati pantai yang sejuk dan nyaman. Sesuai dengan namanya, pantai ini dipenuhi dengan pohon cemara dan membentuk seperti goa. Menurut warga setempat, terdapat sekitar 6000 lebih pohon cemara udang yang memenuhi lahan seluas 20 hektar di pinggir pantai. Wisatawan yang berkunjung ke tampat ini pastilah akan tertarik untuk berfoto di dalam lorong jejeran pohon ini. Destinasi ini dijaga keasriannya oleh pengelola agar tetap terjaga keasriannya. Pohon Cemara ini bertujuan untuk melindungi abrasi air laut dan menahan gumuk pasir supaya tidak mengalamai perpindahan akibat tiupan angin. Nilai lebih lainnya adalah terletak di bentang gumuk pasir antara Muara Sungai Opak dan Sungai Progo. Lokasi ini menjadikan Pantai Goa Cemara eksklusif sebagai satu-satunya pantai di bentangan gumuk pasir di Asia dan hanya beberapa di dunia. Dengan ombak khas pantai selatan, membuat wisatawan menenangkan diri setelah seminggu bekerja. Seperti pantai lain yang terletak di Yogyakarta, Pantai Goa Cemara tidak lepas dari sejarah dan mitos soal Nyi Roro Kidul. Ombak besar, korban yang seolah terhisap, dan jasad yang kadang tidak ditemukan selalu dikaitkan dengan keberadaan penguasa Laut Selatan tersebut. Pantai ini dijadikan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul sebagai melakukan penangkaran berbagai jenis penyu laut yaitu jenis Penyu Hijau, Penyu Sisik, Penyu Lekang, dan Penyu Belimbing. Program penangkaran penyu yang bertajuk "Save Our Turtles". Nilai lebih lainnya adalah terletak di bentang gumuk pasir antara Muara Sungai Opak dan Sungai Progo. Lokasi ini menjadikan Pantai Goa Cemara eksklusif sebagai satu-satunya pantai di bentangan gumuk pasir di Asia dan hanya beberapa di dunia. Meski memanjakan mata, pengunjung harus mewaspadai risiko ombak besar dan rip
Campa.com– Yogyakarta memiliki banyak sekali kekayaan alam. Ada bukit, sungai, danau, pantai dan berbagai hal lainnya. Di Kabupaten Bantul, tak hanya mempunyai pantai Parangtritis aja. Di Bantul, banyak sekali obyek wisata, salah satunya adalah Pantai Goa Cemara. Di pantai ini wisatawan dapat menikmati pantai yang sejuk dan nyaman. Sesuai dengan namanya, pantai ini dipenuhi dengan
Berwisata menikmati keindahan alam melalui ketinggian memang tak membosankan. Untuk hal satu ini, Kabupaten Bantul lah destinasi yang sempurna. Di kabupaten ini, terdapat objek wisata bernama Watu Goyang. Asal nama Watu Goyang berasal dari bahasa Jawa yang berarti batu yang bergoyang. Konon, tepatnya di puncaknya, terdapat sebuah batu yang bisa bergoyang ketika disentuh atau didorong. Namun, batu yang sejak ratusan tahun lalu ada ini tidak pernah roboh ketika disentuh atau dipanjat. Walaupun begitu, pengelola melarang keras para pengunjung untuk memanjat batu ini. Sebab, tentu saja ini sangat berbahaya! Hal unik lainnya dari Watu goyang ialah strukturnya yang memuat banyak tonjolan yang unik. Bahkan karena keindahan dan keunikan alamnya Presiden Jokowi pun, pernah datang ke lokasi ini sekedar melepas penat dan ikut mengabadikan momen indah di lokasi Watu Goyang, bersama Ibu Iriana dan Keluarga. Bagi Anda tentunya rugi besar jika melewatkan lokasi yang satu ini, apalagi jika sudah sampai Jogja tidak mampir. Apa Yang Bisa di Lakukan? 1 Melihat Hamparan Alam Jogja dari Ketinggian Pengunjung bisa melihat pesona Gunung Merapi dan keindahan alam hijau sekitarnya. Ini sangat cocok untuk melepas penat dari segala aktivitas harian yang membosankan di perkotaan. Di puncak Watu Goyang ini, udara sejuk menguar, terutama pada pagi hari. Pada siang hari, udara panas akan terbantu dengan embusan angin yang membuat badan lebih segar dan nyaman. Baca Juga: Paket Tour Jogja Murah, Terlengkap, dan Terbaik 2020 2 Berburu Sunset dan Berburu Momen Pagi dari Ketinggian Jika datang pada pagi hari, maka pengunjung bisa melihat kabut menyelimuti tempat ini. Sehingga, seperti negeri di atas awan. Lantaran berkabut, tentu saja pengunjung tidak dapat menikmati sunrise. Hal ini menjadikan foto Anda lebih dramatis karena kabut. Namun, pada waktu sore hari, pengunjung bisa melihat pemandangan yang luar biasa mempesona. Ya, sunset yang sempurna karena Puncak Watu Goyang terletak persis ke arah barat. 3.
Berwisata menikmati keindahan alam melalui ketinggian memang tak membosankan. Untuk hal satu ini, Kabupaten Bantul lah destinasi yang sempurna. Di kabupaten ini, terdapat objek wisata bernama Watu Goyang. Asal nama Watu Goyang berasal dari bahasa Jawa yang berarti batu yang bergoyang. Konon, tepatnya di puncaknya, terdapat sebuah batu yang bisa bergoyang ketika disentuh atau didorong.
Kabupaten Bantul, Yogyakarta, mempunyai banyak destinasi wisata. Nah, salah satu destinasi wisata religinya ialah Goa Cerme. Kata “cerme” yang digunakan untuk nama goa ini berasal dari kata “ceramah” yang bermakna sebuah pembicaraan. Konon, Goa Cerme sering dikaitkan dengan Walisongo yang sering singgah di goa ini dalam rangka melakukan syiar agama Islam di Pulau Jawa. Dahulu, goa ini digunakan oleh para wali untuk pertemuan atau membicarakan berbagai hal mengenai Islam dan penyebarannya. Bahkan, di sini juga digunakan untuk membahas rencana pendirian Masjid Agung Demak. Sekarang, setiap hari Senin atau Selasa pasaran wage, ada upacara syukuran meminta berkah kepada Tuhan. Mari membahas Goa Cerme lebih detail dan informasi berikut pastinya akan sangat berguna bagi kamu yang berencana datang ke sana. Check it out! Mengulik Wisata Tour Jogja Religi dan Mistis di Goa Cerme Berada di ketinggian sekitar 500 mdpl, Goa Cerme tidak hanya menawarkan keindahan salakmit dan stalaktit. Keindahan air terjun dan sungai bawah tanah juga terpapar nyata. Goa ini memiliki panjang 1,5 kilometer. Satu mulut goa berada di Bantul, sedangkan pintu keluarnya di Gunungkidul. Dengan kedalaman sekitar 750 meter, Goa Cerme termasuk goa yang panjang dan dalam. Untuk mencapai dasar gua, pengunjung harus meniti sebanyak 760 anak tangga. Di dalam gua ini, terdapat sarang kelelawar. Ada pula air yang menggenang sekitar 1 hingga 1,5 meter. Sehingga pengunjung harus berhati-hati. Selain itu banyak peninggalan sejarah di ruangan di dalam gua, di antaranya panggung pertemuan, air suci 9 zam-zam, watu kaji, pelungguhan atau paseban, gamelan kahyangan, Grojogan Sewu, air penguripan, batu hilang, dan lain sebagainya. Ada pula batu padi dan goa yang dulunya terdapat pusaka berbentuk kubah emas. Nah, pada sekitar tahun 1965, pusaka kubah emas itu menghilang secara misterius. Konon, tak sembarang orang bisa mengambil benda pusaka tersebut. Baca Juga: Paket Tour Jogja 3D2N (Sukarame, Pantai Timang dan Gumuk pasir) Meskipun menjadi
Kabupaten Bantul, Yogyakarta, mempunyai banyak destinasi wisata. Nah, salah satu destinasi wisata religinya ialah Goa Cerme. Kata “cerme” yang digunakan untuk nama goa ini berasal dari kata “ceramah” yang bermakna sebuah pembicaraan. Konon, Goa Cerme sering dikaitkan dengan Walisongo yang sering singgah di goa ini dalam rangka melakukan syiar agama Islam di Pulau Jawa. Dahulu,