Bogor atau kota hujan merupakan kota yang mencirikan romantisme. Mungkin hampir sama dengan Kota Bandung dimana Dilan menampakan jejak sejarahnya yang diceritakan oleh Pidi Baiq melalui karya – karyanya. Kota Bogor seringkali menjadi salah satu sweet escape bagi masyarakat Indonesia yang ingin melepaskan penatnya sekaligus mengajak keluarga atau pasangannya berlibur. Hal tersebut masuk akal karena selain kota ini mencirikan romatisme, Kota Bogor juga memiliki banyak sekali destinasi wisata yang bisa dijamah. Wisata tersebut bisa berbentuk taman hiburan dan kebun binatang, kuliner dan wisata alam serperti Curug Cakrawardan.a. Pesona Curug Cakrawardana Wisata alam yang cukup terkenal di Kota Bogor adalah curug, dan salah satu curug yang memiliki panorama indah adalah Curug Cakrawardana. Curug ini kini tengah menjadi perbincangan dikalangan traveller karena masih belum terekspose atau terkenla di media sosial. Selain memiliki pemandangan yang memukau, Curug Cakrawardana juga ditunjang oleh berbagai fasilitas yang memungkin kamu untuk betah berlama – lama di curug tersebut. Fasilitas tersebut adalah lahan parkir yang luas, kamar ganti dan bilas, gazebo (tempat istirahat), penginapan, rumah makan serta spot instagrammable yang akan menambah stok foto untuk feed IG kamu. Pict by: https://jejakpiknik.com/ Harga Tiket dan Parkir Curug Cakrawardana Curug Cakrawardana ini memang memiliki panorama indah dan fasilitas penunjang yang lengkap, namun tahukah kamu harga tiket untuk bisa menikmati itu semua? Sejujurnya kamu gak perlu khawatir karena untuk bisa menikmati Curug Cakrawardana ini, kamu hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 10.000 (weekday) dan Rp 15.000 (weekend) untuk tiket masuknya. Selain tiket masuk, kamu juga perlu meminta bantuan orang lain untuk menjaga kendaraan kamu, maka dari itu tarif parkir untuk roda dua adalah Rp 5.000 dan Rp 10.000 untuk roda empat. Cukup murahkan kan? Dengan tarif yang tidak mahal, kamu dan orang yang kamu cintai bisa menikmati pemandangan yang sangat memukau serta tidak menutup kemungkinan kamu berenang di aliran air terjun asli dari pegunungan yang
Bogor atau kota hujan merupakan kota yang mencirikan romantisme. Mungkin hampir sama dengan Kota Bandung dimana Dilan menampakan jejak sejarahnya yang diceritakan oleh Pidi Baiq melalui karya – karyanya. Kota Bogor seringkali menjadi salah satu sweet escape bagi masyarakat Indonesia yang ingin melepaskan penatnya sekaligus mengajak keluarga atau pasangannya berlibur. Hal tersebut masuk akal karena selain kota
Jika mendengar wisata di Bantul, Jogja, apa yang terpikirkan oleh kalian? Pantai Parangtritis? Ya, jawaban tersebut tidak salah. Namun, jangan salah ya, karena banyak sekali destinasi wisata di Bantul yang bisa dikunjungi selain Pantai Parangtritis. Salah satu destinasi yang bisa dikunjungi di Bantul adalah Air Terjun Tuwondo. Saat ini, air terjun ini masih dalam masa pengembangan sebagai objek wisata baru di Bantul yang berbasis pedesaan alami. Uniknya, air terjun yang satu ini memiliki bentuk seperti tangga yang terbuat dari batu. Sehingga, nama Tuwondo disematkan untuk air terjun ini yang berarti “watu” dan “ondo”. Dalam bahasa Indonesia, artinya adalah batu bertangga. Keunikan lain yang ditemui di air terjun ini adalah aliran airnya yang terbelah menjadi dua. Air mengalir melewati batu-batu bertangga sejumlah tiga tingkat. Masing-masing tingkat memiliki ketinggian kurang lebih 3 sampai 5 meter. Selain itu, pepohonan jati di sekitar air terjun juga menambah keindahan alam yang terpancar dengan jelas. Saat sampai di kawasan ini, pengunjung akan menemukan banyak himbauan agar tidak bersandar di dinding yang ada di sekitar Air Terjun Tuwondo. Karena, hal itu berbahaya dan demi keamanan pengunjung itu sendiri. Seperti sebagian besar air terjun di Jogja, debit air di sini juga sangat tergantung dengan musim. Tentu saja, pada musim hujan debit airnya semakin besar dan keruh. Namun, keruhnya air di air terjun ini memang disebabkan adanya partikel tanah merah yang terdapat di dalam aliran air. Jika dibandingkan dengan air terjun lain, memang di sini airnya lebih keruh. Destinasi wisata Air Terjun Tuwondo ini masih dikelola secara manual oleh penduduk sekitar dan karang taruna. Sehingga, belum ditemukan fasilitas yang lengkap seperti objek wisata lain di Jogja. Namun, oleh karena itu pula, pengunjung masih diberlakukan tarif suka rela, baik untuk memasuki kawasan ini maupun untuk parkir. Mengunjungi Air Terjun Tuwondo saat masih alami tentu akan memberi kesan tersendiri bagi pengunjung.
Jika mendengar wisata di Bantul, Jogja, apa yang terpikirkan oleh kalian? Pantai Parangtritis? Ya, jawaban tersebut tidak salah. Namun, jangan salah ya, karena banyak sekali destinasi wisata di Bantul yang bisa dikunjungi selain Pantai Parangtritis. Salah satu destinasi yang bisa dikunjungi di Bantul adalah Air Terjun Tuwondo. Saat ini, air terjun ini masih dalam masa