Jaman sekarang ngopi menjadi tren yang ada dikalangan anak-anak milenial. Menikmati kopi sambil berkumpul dengan teman-teman menjadi pilihan bagus di akhir pekan. Di tambah dengan tempatnya yang cozy dan instagramable tentu saja akan betah berlama-lama. Kali ini kami akan membahas salah satu tempat nongkrong minum kopi yang estetik. Namanya adalah Coffee Angkasa. Destinasi ini berada di Kulon Progo tepatnya di Bukit Pule Payung Kulon Progo. Coffee Angkasa sebenarnya spot terbaru Wisata Bukit Pule Payung yang merupakan spot ngopi sembari menikmati view perbukitan dari ketinggian. Wisata ini merupakan destinasi wisata di kawasan perbukitan menoreh Kulon Progo yang sampai sekarang masih populer. Apalagi ditambah dengan spot barunya yang bernama Coffee Angkasa ini, tentu membuat wisata Bukit Pule Payung semakin ramai pengunjung. Pesona Coffee Angkasa Coffee Angkasa merupakan salah satu tempat nongkrong baru yang berada di kabupaten kulon progo yogyakarta. tempat ini memiliki konsep kekinian yang menawarkan kenikmatan ngopi diatas Bukit Menoreh Kulon Progo. Tempatnya yang instragramable menjadikan tempat ini cepat ramai didatangi pengunjung. Cafe cantik ini menyuguhkan pemandangan indah berupa hamparan perbukitan dan waduk sermo nan eksotis. di cafe ini wisatawan dapat melihat sunset cantik sekaligus romantisnya malam hari penuh bintang. Sejauh mata memandang, wisatawan dapat melihat perbukitan yang masih hijau dan asri. Cafe ini memiliki konsep outdoor berupa panggung terbuka yang terbuat dari papan kayu, membuat wisatawan yang datang bisa ngopi saambil lesehan yang sudah dilengkapi dengan meja, karpet dan juga bean bag. Spot Coffee Angkasa ini berada di tepi jurang sehingga view yang terlihat adalah hamparan hutan dan pegunungan yang luas. Di samping itu suasana destinasi ini sangat sejuk dan asri sehingga membuat destinasi ini cocok untuk bersantai dan melepas penat. Fasilitas Coffee Angkasa Coffee Angkasa Jogja telah memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Uniknya Coffee Angkasa Jogja juga memiliki area glamping alias glamour camping. Selain itu ada juga fasilitas umum seperti
Jaman sekarang ngopi menjadi tren yang ada dikalangan anak-anak milenial. Menikmati kopi sambil berkumpul dengan teman-teman menjadi pilihan bagus di akhir pekan. Di tambah dengan tempatnya yang cozy dan instagramable tentu saja akan betah berlama-lama. Kali ini kami akan membahas salah satu tempat nongkrong minum kopi yang estetik. Namanya adalah Coffee Angkasa. Destinasi ini berada
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak sekali peninggalan-peninggalan sejarah. Entah itu peningalan Belanda, saksi bisu sisa perang, bahkan peninggalan Kraton Yogyakarta sendiri. Kraton Yogyakarta juga memiliki banyak sekali peninggalan yang masih bisa dilihat hingga sekarang. Salah satu di antaranya adalah situs Warungboto. Situs Warungboto merupakan salah satu destinasi peninggalan sejarah yang emakin populer dan menjadi tempat hunting foto bagi kaum milenial. Situs ini menjadi semakin populer ketika putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu bersama Bobby Nasution melakukan foto pre-wedding dan tersebar di instagram. Setelah tersebarnya foto itu, tempat ini mulai ramai dikunjungi oleh kaum milenial dan menjadi spot foto. Awal mula Pada awalnya, Situs Warungboto adalah sebuah pesanggrahan dan pemandian karena di tempat tersebut terdapat sebuah umbul atau sumber mata air. Menurut salah satu pengageng Keraton Yogyakarta bernama K.R.T. Jatiningrat, Situs Warungboto adalah petilasan yang mulai dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I dan pembangunannya diteruskan pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono II. Sebelum direnovasi, situs ini hanyalah reruntuhan dan puing bangunan yang kurang terawat. Setelah dilakukan pemugaran dan renovasi oleh BPCB DIY (Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta) yang selesai pada tanggal 23 Desember 2016, bangunan Situs Warungboto kini dapat dinikmati oleh masyarakat Yogyakarta ataupun wisatawan yang sedang berlibur di Yogyakarta. Sekilas Sejarah Ketika memerintah Kasultanan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono I tersebut lantas membangun keraton dengan berbagai sarana dan prasarana untuk mendukung keberlangsungan eksistensi kekuasaan kerajaannya. Beberapa pembangunan yang dilakukan atas perintah dari Sri Sultan Hamengku Buwono I antara lain pembangunan cepuri (benteng keliling yang berada di dalam keraton) maupun pembangunan baluwarti (benteng keliling yang berada di luar keraton), pembangunan jagang (parit), pembangunan pesanggrahan (taman), serta pembangunan beberapa pemukiman yang diperuntukkan bagi para abdi dalem kasultanan. Adapun beberapa pesanggrahan di Yogyakarta yang dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I antara lain Pesanggrahan
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak sekali peninggalan-peninggalan sejarah. Entah itu peningalan Belanda, saksi bisu sisa perang, bahkan peninggalan Kraton Yogyakarta sendiri. Kraton Yogyakarta juga memiliki banyak sekali peninggalan yang masih bisa dilihat hingga sekarang. Salah satu di antaranya adalah situs Warungboto. Situs Warungboto merupakan salah satu destinasi peninggalan sejarah yang emakin populer dan menjadi tempat
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak destinasi wisata menarik. Mulai dari wisata sejarah, wisata alam, wisata budaya, dan sebagainya. Kali ini kami akan membahas salah satu tujuan wisata di Yogyakarta, tepatnya di daerah Sleman, yaitu Tebing Breksi. Taman wisata Tebing Breksi adalah salah satu wisata alam di Yogyakarta. Sesuai dengan namanya, destinasi ini berupa perbukitan batuan breksi. Batuan ini di ukir sedemikian rupa agar cantik dan menarik. Sejarah Sebelum tempat ini menjadi sebuah destinasi wisata, tempat ini dulunya merupakan tempat penambang batuan alam. Di sekitar lokasi penambangan terdapat tempat-tempat pemotongan batuan hasil penambangan untuk dijadikan bahan dekorasi bangunan. Pada tahun 2014, penambangan di tempat ini ditutup oleh pemerintah. Penutupan ini berdasarkan hasil kajian yang menyatakan bahwa batuan yang ada di lokasi penambangan ini merupakan batuan yang berasal dari aktivitas vulkanis Gunung Api Purba Nglanggeran. Kemudian lokasi penambangan ditetapkan sebagai tempat yang dilindungi dan tidak diperkenankan untuk kegiatan penambangan. Setelah penutupan aktivitas tambang tersebut, masyarakat mendekorasi lokasi bekas pertambangan ini menjadi tempat wisata yang layak untuk dikunjungi. Tepatnya pada bulan Mei 2015, Tebing Breksi ini diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai tempat wisata baru di Jogja. Apa yang menarik di sini? Kehadiran tebing sendir sudah sangat menarik. Pasalnya, potensi wisata alam yang dimilikinya menawarkan banyak hal yang tidak boleh dilewatkan, diantaranya adalah pemandangan dinding tebing dengan ornamen patahan yang terlihat begitu artistik. Sebab, pada dasarnya tebing ini memang sudah terbentuk jutaan tahun yang lalu dan dijadikan sebagai tempat penambangan. Walaupun saat ini sudah tidak lagi dijadikan sebagai tempat penambangan, tapi sisa-sisa dari aktivitas penambangan tersebut mampu menghadirkan ornamen pahatan yang membuat tebing tersebut tampak seperti kue lapis. Berfoto dengan latar tebing tentu saja menjadi salah satu hal yang wajib untuk dilakukan. Oleh karena itu, tak heran jika tebing ini menjadi salah satu tempat favorit untuk berfoto, terutama bagi
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak destinasi wisata menarik. Mulai dari wisata sejarah, wisata alam, wisata budaya, dan sebagainya. Kali ini kami akan membahas salah satu tujuan wisata di Yogyakarta, tepatnya di daerah Sleman, yaitu Tebing Breksi. Taman wisata Tebing Breksi adalah salah satu wisata alam di Yogyakarta. Sesuai dengan namanya, destinasi ini berupa perbukitan batuan
Keindahan destinasi wisata di Yogyakarta memang tak habis dieksplorasi. Salah satunya ialah Goa Kiskendo yang berada di Kulon Progo. Gua ini berada di Pegunungan Menoreh, di atas ketinggian 1200 m dari permukaan air laut. Sekitarnya berupa hutan, tetapi sudah ada perkampungan dan jalan alternatif yang bisa dilewati. Pada tahun 1820, Goa Kiskendo ditemukan. Kemudian, pada tahun 1964, gua ini dijadikan destinasi wisata religi. Nah, baru pada tahun 1974 hingga 1975, Goa Kiskendo dikembangkan oleh Dinas Pariwisata Yogyakarta. Kemudian, pada tahun 1979, gua ini diresmikan menjadi tempat wisata. Nama Goa Kiskenda ini tidak terlepas dari kisah pewayangan. Konon, asal-usul gua ini terkait kisah Subali yang dimintai bantuan oleh para dewa untuk menyelamatkan Dewi Tara yang dibawa ke bumi oleh Patih Lembusura atas perintah kakaknya, yakni Prabu Mahesasura. Jika ingin mengetahui kisah ini, kita bisa datang langsung, mengunjungi Goa yang tepatnya berada di Jalan Goa Kiskendo, Girimulyo, Sokomoyo, Jatimulyo, Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Terlepas dari mitos tersebut, keindahan Goa ini mampu membuat banyak orang takjub. Suasananya sangat sejuk dan dingin. Juga, terdapat relief kisah pewayangan asal-usulnya. Secara ilmiah, gua ini terbentuk karena resapan air. Resapan air ini ada selama ratusan tahun yang panjangnya kurang dari 600 m, bercabang banyak, serta cahaya remang-remang. Kesan mistis Goa ini pun bertambah dengan adanya tempat untuk bertapa, yakni Pertapaan Tledek, Lumbung Kampek, Padasan, Selumbung, Sabtri Tani, Semelong, Kusuma, dan lain sebagainya. Bahkan, beberapa waktu lalu, di dekat gua ini diadakan sendratari, tentu saja dengan kisah Sugriwa dan Subali yang lekat dengan gua ini. Hal ini merupakan tema perwakilan Girimulyo dalam rangkaian HUT RI. Meskipun lokasinya jauh dari pusat kota, akses menuju objek wisata Goa Kiskendo cukup mudah. Harga tiketnya pun murah, yakni 5.000,- rupiah saja per orang. Sementara itu, untuk parkit, pengunjung hanya dikenakan biaya sebesar 2.000,- rupiah untuk motor dan 5.000,- rupiah
Keindahan destinasi wisata di Yogyakarta memang tak habis dieksplorasi. Salah satunya ialah Goa Kiskendo yang berada di Kulon Progo. Gua ini berada di Pegunungan Menoreh, di atas ketinggian 1200 m dari permukaan air laut. Sekitarnya berupa hutan, tetapi sudah ada perkampungan dan jalan alternatif yang bisa dilewati. Pada tahun 1820, Goa Kiskendo ditemukan. Kemudian, pada
Di Jogja, terdapat beberapa wisata yang bernama Banyunibo, yakni Candi Banyunibo, Air Terjun Banyunibo, dan Curug Banyunibo. Meskipun memiliki nama yang sama, namun ketiganya terletak di tiga tempat berbeda. Air Terjun Banyunibo terletak di Gunungkidul dan Candi Banyunibo terletak di dekat Candi Ratu Boko, sedangkan Curug Banyunibo berada di Bantul. Curug Banyunibo merupakan destinasi wisata baru yang sedang dikembangkan oleh pemerintah Kabupaten Bantul, Jogja. Meskipun sudah lama ada, tetapi belum banyak orang yang mengetahui. Destinasi wisata alam yang satu ini tahun 2013 mulai banyak dikunjungi, tetapi pada saat itu hanya ramai pada weekend. Untuk itu, pemerintah dan pengelola setempat mulai serius mengembangkan dan memperkenalkan Curug Banyunibo kepada pengunjung agar lebih menarik perhatian. Uniknya, Curug ini terletak di tengah hutan yang masih sangat asri dan alami. Bahkan, untuk mencapainya, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 100 meter dari penitipan motor karena akses yang tidak memungkinkan membawa kendaraan lebih dekat lagi. Di sepanjang perjalanan menuju curug dari penitipan kendaraan, kita dapat duduk bersantai di gazebo yang telah disediakan oleh pihak pengelola. Banyak pengunjung yang sengaja duduk santai di gazebo untuk menikmati keindahan alam, sejuknya udara, dan juga suara gemericik air yang menenangkan. Selain itu, pengunjung dapat pula bermain air di bawah Curuh Banyunibo yang memiliki ketinggian 10 meter tersebut. Kolam airnya yang tidak terlalu dalam dan debit air yang tidak terlalu deras membuat pengunjung nyaman saat bermain air. Air di sini sangat jernih dan alami, sehingga baik dipandang maupun dipakai untuk bermain air tetap akan membuat hati siapa pun menjadi tenang. Untuk itu, jangan melewatkan berswafoto di sini yang pemandangannya masih sangat alami dan indah. Untuk memasuki Curug Banyunibo, pengunjung belum dikenakan biaya. Namun, ada biaya jasa untuk penitipan kendaraan bermotor, yakni 2.000 rupiah untuk sepeda motor dan 10.000 rupiah untuk kendaraan roda empat. Jika ingin berkunjung ke Jogja, Curug Banyunibo, dan berbagai
Di Jogja, terdapat beberapa wisata yang bernama Banyunibo, yakni Candi Banyunibo, Air Terjun Banyunibo, dan Curug Banyunibo. Meskipun memiliki nama yang sama, namun ketiganya terletak di tiga tempat berbeda. Air Terjun Banyunibo terletak di Gunungkidul dan Candi Banyunibo terletak di dekat Candi Ratu Boko, sedangkan Curug Banyunibo berada di Bantul. Curug Banyunibo merupakan destinasi wisata
Selain refreshing, tujuan orang berwisata adalah untuk mengoleksi berbagai foto yang bagus untuk diunggah di media sosial. Nah, jika ingin mendapatkan hasil foto unik dan bagus, kalian bisa mengunjungi wisata indoor Upside Down World Jogja. Di sini, kalian akan menemui berbagai spot foto yang Instagramable banget. Selain Snack Wonderland dan Ice Cream World, Upside Down World Jogja adalah wisata indoor yang begitu menarik perhatian pengunjung. Upside Down World Jogja dibangun pada tahun 2016 yang terdiri dari dua lantai. Konsep yang diusung oleh destinasi ini adalah dunia terbalik. Maksudnya, segala perabotan dan properti yang ada di dalamnya sengaja diposisikan secara terbalik. Sehingga, saat masuk, kalian akan merasakan di dalam dunia yang terbalik. Di dalam gedung dua lantai ini, terdapat 12 spot foto dengan pemandangan serba terbalik. Masing-masing spot memiliki tema berbeda yang disesuaikan dengan beberapa ruangan yang sering terdapat dalam suatu rumah. Kalian akan menjumpai kamar tidur, ruang keluarga, dapur, kamar mandi, dan ruang tamu yang semua perabotannya ditata secara terbalik. Sofa, kulkas, ranjang, meja, dan televisi posisinya terbalik. Sehingga, lokasi ini memang begitu direkomendasikan bagi wisatawan domestik maupun asing. Tak lengkap rasanya jika datang ke Upside Down World Jogja hanya menikmati suasananya saja tanpa mengambil gambar. Nah, kalian bisa mengambil gambar pada masing-masing spot foto yang mana hasilnya kalian terlihat seperti melayang dan berpijak pada atap. Di sini juga terdapat fotografer dan penata gaya juga, lho. Tentu saja, hasil jepretan foto yang bagus ini dapat menghiasi feed di Intagram kalian sehingga jadi makin kece. Selain foto di spot yang bernuansa terbalik, kalian juga dapat berswafoto di ruangan yang khusus menyediakan lukisan 3D. Semua lukisan dibuat secara 3D sehingga saat berfoto di lokasi tersebut dapat terlihat seperti asli. Untuk itu, Upside Down World adalah destinasi yang tepat banget bagi generasi milenial saat ini. Untuk harga tiket masuknya adalah 80.000 rupiah untuk
Selain refreshing, tujuan orang berwisata adalah untuk mengoleksi berbagai foto yang bagus untuk diunggah di media sosial. Nah, jika ingin mendapatkan hasil foto unik dan bagus, kalian bisa mengunjungi wisata indoor Upside Down World Jogja. Di sini, kalian akan menemui berbagai spot foto yang Instagramable banget. Selain Snack Wonderland dan Ice Cream World, Upside Down