Keindahan air terjun dan puncak bukit di Yogyakarta juga tidak bisa dilewatkan begitu saja. Salah satunya ialah Bukit Jangkang yang berada di Kulon Progo. Bukit yang ditumbuhi banyak pohon Jangkang ini dijadikan objek wisata sejak tahun 2017. Sebelumnya, pepohonan itu sempat ditebang. Namun, pada akhirnya menjadi tempat wisata yang memukau banyak orang. Bukit yang juga disebut sebagai Jangkang Hill ini menyuguhkan pemandangan yang amat menakjubkan. Dari atas bukit, kita bisa melihat Waduk Sermo dikelilingi pepohonan di sekitarnya. Terdapat juga spot foto yang tak bisa diabaikan begitu saja, yakni di area Waduk Sermo dan di gardu pandang di atas bukit. Pada akhir pekan, Bukit ini ramai pengunjung. Ada baiknya, bila mengunjungi bukit ini pada pagi atau sore hari. Sebab, pada pagi hari, udara masih sangat segar disertai kabut tipis. Pengunjung dapat menghirup udara dalam-dalam untuk menambah nikmatnya suasana dan memanjakan mata dari atas gardu pandang. Sehingga, tidak hanya pemandangannya yang indah, udara yang segar juga membuat kita betah dan napas menjadi ringan. Nah, bila ingin memanjakan mata dengan pesona matahari terbenam, sebaiknya datang pada waktu sore hari. Dari ketinggian Bukit, sunset tampak menakjubkan. Tentu saja, akan sangat sayang apabila tidak diabadikan melalui foto. Bagi pengunjung yang ingin mengabadikan moment di Bukit Jangkang, pengelola menyediakan perlengkapan keamanan berupa tali. Bukit ini berada di Dusun Sermo Lor, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Akses untuk ke sana pun mudah karena jalan sudah bagus dan layak dilalui kendaraan. Namun, untuk menuju puncaknya, kita harus berjalan sekitar 5 hingga 10 menit dari tempat parkir. Harga tiketnya pun tidak mahal, yakni hanya sekitar 5.000,- rupiah per orang. Sedangkan, biaya parkirnya sebesar 2.000,- rupiah untuk sepeda motor dan 5.000,- rupiah untuk mobil. Fasilitas di Bukit Jangkang juga cukup lengkap, di antaranya tempat parkir, warung makan, gardu pandang, dan tempat duduk. Jika ingin berkunjung
Keindahan air terjun dan puncak bukit di Yogyakarta juga tidak bisa dilewatkan begitu saja. Salah satunya ialah Bukit Jangkang yang berada di Kulon Progo. Bukit yang ditumbuhi banyak pohon Jangkang ini dijadikan objek wisata sejak tahun 2017. Sebelumnya, pepohonan itu sempat ditebang. Namun, pada akhirnya menjadi tempat wisata yang memukau banyak orang. Bukit yang juga
Bukan rahasia lagi jika Gunungkidul dikenal sebagai surganya pantai di Jogja. Hal ini tidak lain karena memang di bagian selatan Gunungkidul memiliki deretan pantai dengan keindahan yang luar biasa. Di sini terdapat banyak pantai, baik yang sudah terkenal maupun yang baru saja dikenal dan belum banyak dikunjungi wisatawan.Pantai Ngrenehan Belum lama ini, Gunungkidul kembali membuka destinasi wisata pantai baru untuk wisatawan. Salah satu pantai yang baru dikenalkan ini adalah Pantai Ngrenehan yang memiliki potensi wisata luar biasa indahnya. Nama Ngrenehan berasal dari bahasa Jawa, yaitu “reneh” yang berarti ajakan atau suruhan untuk datang ke sini. Setibanya di pantai ini, pengunjung langsung disambut dengan suasana klasik. Terlihat jelas pasir putih menghiasi tepi pantai dan ditambah dengan birunya air laut menambah suasana pantai begitu nyaman dan menenteramkan. Pemandangan tebing yang tinggi di setiap sisi pantai menambah lengkap keindahan Pantai Ngrenehan sehingga membuat pengunjung tidak cepat bosan. Di sini, pengunjung juga bisa melihat perahu yang biasa digunakan nelayan untuk mencari ikan. Perahu-perahu itu berjejer di tepi pantai dengan rapi. Pantai Ngrenehan tergolong curam, tetapi ombaknya tidak besar seperti ombak di pantai di Gunungkidul lainnya. Uniknya, pengunjung dapat menemukan bentuk pantai seperti teluk karena adanya kumpulan batu karang di pinggir pantai. Di sini juga banyak ditemukan cangkang berukuran kecil yang tersebar sehingga sekilas mirip dengan koral laut. Bonus yang diperoleh di pantai ini adalah pengunjung dapat melihat aktivitas warga sekitar, mulai dari persiapan melaut, menjual hasil tangkapan, hingga memperbaiki jaring ikan yang rusak. Selain itu, di sini juga terdapat pelelangan ikan, sehingga pengunjung dapat langsung membeli hasil tangkapan nelayan yang masih segar. Tentu saja, dengan harga yang lebih terjangkau jika dibandingkan beli di pasar atau supermarket. Untuk masuk ke Pantai Ngrenehan, pengunjung dikenakan biaya yang cukup terjangkau. Hanya diperlukan 5.000 rupiah per orang, pengunjung bisa menikmati keindahan yang ada di pantai ini. Selain biaya
Bukan rahasia lagi jika Gunungkidul dikenal sebagai surganya pantai di Jogja. Hal ini tidak lain karena memang di bagian selatan Gunungkidul memiliki deretan pantai dengan keindahan yang luar biasa. Di sini terdapat banyak pantai, baik yang sudah terkenal maupun yang baru saja dikenal dan belum banyak dikunjungi wisatawan.Pantai Ngrenehan Belum lama ini, Gunungkidul kembali membuka
Salah satu Wisata Alam di Yogyakarta yang berada di Gunungkidul adalah Watu Amben. Tepatnya, berada di salah satu Puncak Bukit Seribu, yakni di dekat Bukit Bintang. Nama wisata ini diambil dari Bahasa Jawa yang memiliki makna tempat tidur yang terbuat dari batu. Sesuai dengan namanya, di sini terdapat batu yang bentuknya mirip dengan tempat tidur atau ranjang. Uniknya, batu ini terletak di tepi jurang yang mana kedalaman jurang dapat mencapai ratusan meter. Karena masih tergolong baru, lokasi wisata ini belum banyak dikunjungi oleh wisatawan. Meskipun demikian, pemandangan yang disuguhkan tidak dapat dipandang sebelah mata. Pemandangan yang sangat indah dan menarik untuk dikunjungi menjadi rekomendasi pas bagi kalian yang ingin melepas penat. Sebelum dijadikan lokasi wisata, Watu Amben sering dijadikan tempat istirahat bagi petani yang sedang mencari pakan untuk ternak mereka. Tentu saja, tempat ini dipilih karena keindahan alamnya yang memukau sehingga bisa menghilangkan rasa capek setelah mencari rumput. Dari sini, kalian bisa melihat indahnya kota Jogja dari ketinggian. Saat cuaca sedang mendukung, kalian juga bisa melihat indahnya Gunung Merapi, Sumbing, dan Merbabu. Tak kalah menarik, sunset di sini juga terkenal sangat indah dan menawan. Udara yang sejuk dan pemandangan yang indah menjadi perpaduan sempurna bagi pengunjung yang ingin berwisata. Selain itu, lokasi ini juga sangat pas untuk berswafoto sebagai pelengkap koleksi di galeri ponsel maupun di media sosial. Tidak hanya siang hari, pengunjung juga bisa menangkap gambar pada malam hari. Lampu yang menghiasi kota Joga seperti bintang yang bertaburan di angkasa. Indah sekali tentunya. Di sini, pengunjung juga bisa menemukan beberapa gazebo yang dapat digunakan sebagai tempat untuk bersantai. Atau, dapat pula menikmati pemandangan indah ditemani makanan khas yang disediakan di warung sekitar Watu Amben. Kabar baiknya, pengunjung tidak dikenakan biaya untuk bisa menikmati keindahan alam dari Watu Amben ini. Tetapi, pengunjung perlu membayar parker 2.000 rupiah untuk motor dan
Salah satu Wisata Alam di Yogyakarta yang berada di Gunungkidul adalah Watu Amben. Tepatnya, berada di salah satu Puncak Bukit Seribu, yakni di dekat Bukit Bintang. Nama wisata ini diambil dari Bahasa Jawa yang memiliki makna tempat tidur yang terbuat dari batu. Sesuai dengan namanya, di sini terdapat batu yang bentuknya mirip dengan tempat tidur
Jika kita berkunjung ke suatu daerah, lokasi yang hampir selalu ada adalah Alun-Alun. Ya, tak terkecuali di Jogja, orang akan menemukan Alun-Alun di kota pelajar ini. Bahkan, Keraton Yogyakarta memiliki dua Alun-Alun, yaitu Alun-Alun Selatan (Kidul) dan Alun-Alun Utara. Sesuai namanya, Alun-Alun Utara terletak di sebelah utara Keraton, dan Alun-Alun Kidul terletak di sebelah selatan Keraton. Meskipun sama-sama alun-alun, tetapi keduanya berbeda secara fungsi. Alun-Alun Utara sering digunakan sebagai lokasi untuk mengadakan kegiatan besar yang bersifat massal diantaranya adalah setiap jumat sabtu diadakan Sodoran atau pertandingan menggunakan tombak tumpul kemudian menaiki kuda, kedua saling menyerang. Atau alun-alun utara juga digunakan Pepe atau protes kepada Raja atau Sultan dengan cara massa berkumpul di alun-alun dan berdiam diri, hingga raja mendatangi untuk menanyakan hal yang menjadi tuntutan masyarakat. Selain itu kegiatan massal lain adalah Rampog Macan sebuah pertunjukan beradu dengan hewan buas harimau. Fungsi lain tentunya Alun-Alun Utara lebih difungsikan sebagai pintu gerbang masuknya para tamu Sultan yang ingin menemui beliau, untuk itu dibangun bangunan-bangunan pendopo atau joglo yang berada di beberapa titik mengelilingi alun-alun utara, fungsinya adalah sebagai tempat transit untuk istirahat dikarenakan jaman dahulu perjalanan hanya menggunakan kuda atau jalan kaki. Sedangkan, Alun-Alun Kidul kabarnya digunakan untuk tempat istirahat bagi dewa dan untuk menenangkan hati. Selain itu, konon Alun-Alun Kidul dulu dijadikan lokasi untuk berlatih para prajurit keraton untuk persiapan perang dan pertahanan atau yang di sebut sebagai kegiatan Gladhi Yudha. 5 Aktivitas Seru yang bisa kamu lakuin di Alun-Alun Kidul 1. Aktivitas Seru dan Unik Masangin Berawal digunakan sebagai tempat melatih konsentrasi prajurit dengan mata tertutup, Alun-Alun Kidul memiliki mitos unik yang masih dipercaya hingga saat ini. Yaitu, jika ada orang yang dapat berjalan lurus melewati di antara dua pohon beringin, maka keinginannya akan terwujud atau kegiatan ini dikenal dengan Masangin. Untuk melakukan kegiatan ini tentunya Anda harus meggunakan
Jika kita berkunjung ke suatu daerah, lokasi yang hampir selalu ada adalah Alun-Alun. Ya, tak terkecuali di Jogja, orang akan menemukan Alun-Alun di kota pelajar ini. Bahkan, Keraton Yogyakarta memiliki dua Alun-Alun, yaitu Alun-Alun Selatan (Kidul) dan Alun-Alun Utara. Sesuai namanya, Alun-Alun Utara terletak di sebelah utara Keraton, dan Alun-Alun Kidul terletak di sebelah selatan
Apa hanya Pantai Glagah saja yang ada di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta? Tentu saja tidak! Kulon Progo juga dikenal surganya pantai, selain di Gunungkidul dan Bantul. Selain Pantai Glagah, Kulon Progo memiliki banyak pantai lain yang tidak kalah indah, diantaranya Pantai Bugel, Pantai Congot dan Pantai Pasir Kadilangu. Pantai Pasir Kadilangu merupakan destinasi wisata yang banyak dikunjungi karena potensi keindahannya sangat memukau. Di sini, pengunjung tidak akan menjumpai pantai dengan pasir putih seperti di Gunungkidul. Pemandangan yang terlihat adalah hamparan mangrove yang hijau dan rindang, sehingga menyejukkan setiap mata yang memandangnya. Adanya tanaman mangrove di sini bukan hanya sebagai pemikat wisatawan, tetapi juga mahasiswa dan peneliti yang ingin meneliti untuk keperluan studi. Meskipun memiliki potensi wisata yang luar biasa, ternyata pengelolaan wisata ini belum ditopang oleh pemerintah. Hingga saat ini, pengelolaan dan pengembangan pantai baru dilakukan oleh warga sekitar. Namun, meskipun dikelola oleh warga, perkembangan Pantai Pasir Kadilangu tergolong pesat. Hasil dari pengelolaan ini pun dapat menopang kehidupan warga sekitar. Di sini, pengunjung dapat berkeliling hutan mangrove melewati jalan setapak yang terbuat dari kayu. Selain itu, pengunjung juga bisa menyewa perahu yang disewakan oleh warga sekitar. Jika ingin berkunjung, sebaiknya pada pagi dan sore hari. Karena, pada waktu-waktu inilah udara tidak terlalu panas, sehingga pengunjung dapat bersantai menikmati keindahan alam di hutan mangrove. Selain itu, pada sore hari, pengunjung dapat melihat indahnya sunset dengan latar belakang air di pantai dan langit yang indah. Bagi generasi milenial, di sini juga ada lho spot foto yang sengaja disediakan oleh warga sekitar agar pengunjung dapat mengabadikan momen liburan sepuasnya. Material untuk membangun spot foto ini adalah bambu yang dibentuk dengan unik. Sehingga, sangat bagus untuk menghasilkan foto terbaik. Beberapa bentuk spot foto yang bisa ditemui di sini adalah jembatan seperti yang ada di Queensboro Bridge di New York, kerang berukuran besar, rumah pohon,
Apa hanya Pantai Glagah saja yang ada di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta? Tentu saja tidak! Kulon Progo juga dikenal surganya pantai, selain di Gunungkidul dan Bantul. Selain Pantai Glagah, Kulon Progo memiliki banyak pantai lain yang tidak kalah indah, diantaranya Pantai Bugel, Pantai Congot dan Pantai Pasir Kadilangu. Pantai Pasir Kadilangu merupakan destinasi wisata yang
Tidak dipungkiri bahwa Gunungkidul yang merupakan Kabupaten di Yogyakarta ini memiliki banyak sekali pantai yang indah dan sangat direkomendasikan untuk dikunjungi. Bahkan, salah satu acara bergengsi di Korea Selatan pernah memilih salah satu pantai di Gunungkidul untuk lokasi syuting. Ya, lokasi itu adalah Pantai Timang. Namun, selain wisata pantai, Gunungkidul juga dikenal dengan wisata puncak yang memang indah dan memukau. Baru-baru ini, dibuka wisata bukit yang menyuguhkan keindahan dari atas ketinggian, Bukit Parangendog. Meskipun belum terlalu dikenal, tetapi keindahannya tidak bisa dipandang sebelah mata. Potensi untuk wisatanya sangat tinggi. Bukit ini juga dikenal dengan nama lain, yaitu Bukit Paralayang dan Bukit Parangtritis. Karena, lokasinya berdekatan dengan Pantai Parangendog dan Pantai Parangtritis. Bukit ini disebut dengan Bukit Paralayang karena sering digunakan sebagai spot paralayang. Karena lokasinya yang sangat strategis, pengunjung dapat melihat sunset dari bukit ini. Bahkan, bukit ini merupakan spot terbaik bagi pengunjung yang ingin melihat sunset dengan indah dan jelas. Pemandangan sunset ini dipercantik dengan latar belakang berupa Pantai Parangtritis dari ketinggian yang terkenal luas itu. Pengunjung diharuskan menaiki anak tangga untuk sampai pada puncak bukit ini. Sesampainya di atas, pengunjung akan disambut dengan suara desiran ombak dan angin yang cukup kencang. Birunya air laut membuat mata siapa pun menjadi terpana. Sementara itu, di pemandangan lain yang berbeda akan ditemui di arah berlawanan dengan pantai. Pemandangan berupa bukit karang yang tinggi dan terlihat kokoh akan menyapa pengunjung. Bagi yang suka menantang adrenalin, pengunjung dapat merasakan sensasi bermain paralayang dari bukit ini hingga di atas laut lepas. Di sini juga ada pemandu yang siap mendampingi paralayang pemula. Sehingga, pengunjung tidak perlu khawatir. Paralayang ini lepas landas di Pucak Bukit Gupit dan area pendaratan berada di Pantai Parangkusumo dan Pantai Depok. Tentu saja menjadi sensasi tersendiri menikmati keindahan pantai dan laut dari ketinggian dengan paralayang. Untuk masuk ke Bukit Parangendog, pengunjung
Tidak dipungkiri bahwa Gunungkidul yang merupakan Kabupaten di Yogyakarta ini memiliki banyak sekali pantai yang indah dan sangat direkomendasikan untuk dikunjungi. Bahkan, salah satu acara bergengsi di Korea Selatan pernah memilih salah satu pantai di Gunungkidul untuk lokasi syuting. Ya, lokasi itu adalah Pantai Timang. Namun, selain wisata pantai, Gunungkidul juga dikenal dengan wisata puncak
Air Terjun Perawan Sidoharjo, ketika kalian mendengar nama itu pasti kalian akan beranggapan dan bertanya-tanya dalam hati, apa sih istimewanya air terjun ini sehingga dinamakan "Air Terjun Perawan Sidoharjo"? Sebelum kita bahas lebih dalam apa saja keistimewaannya, apakah kalian tahu Air Terjun ini terletak dimana? Yap seperti namanya Air Terjun Perawan Sidoharjo terletak di Dusun Gonolangu, Desa Sidoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Air Terjun ini tidak mudah untuk di cari, bahkan ketika dicari di Google Maps terkadang tidak mudah untuk ditemukan secara cepat, dan tidak sedikit wisatawan yang kebinggungan untuk mencari tempat ini. Nah disini akan dibahas terkait rute, akses jalan, fasilitas, harga tiket masuk dan keistimewaannya. So, jangan lewatkan ulasannya. Meskipun keberadaan Air Terjun ini terbilang masih membinggungkan, tetapi Air Terjun ini selalu menjadi sasaran empuk para wisatawan yang Tour ke Jogja. Rugi apabila tidak menyempatkan untuk berkunjung ke Air Terjun Perawan Sidoharjo ini. Rute Dari arah Kota Jogja menuju ke Air Terjun Perawan Sidoharjo kalian perlu menempuh jarak sekitar 30 km dengan lama perjalanan kurang lebih 1 jam. Dari Arah Yogyakarta menuju ke perempatan Ring Road Demak Ijo > Jalan Godean > Jembatan Sungai Progo > ada perempatan Nanggulan belok ke kanan ( ambil ke arah utara) > ada perempatan Dekso ambil arah ke kiri (menuju ke arah Samigaluh) > ada pertigaan di jalan menanjak > ambil kanan > MTs Sidoharjo > setelah Mts ambil kanan masuk jalan kecil di sebelahnya menuju ke > Air Terjun Perawan Sidoharjo. Harga Tiket masuk Saat anda berkunjung ke Air Terjun Perawan, anda tidak akan dikenakan biaya tiket masuk, hanya perlu membayar parkir, untuk kendaraan roda 2 dikenakan biaya 2.000 rupiah, sedangkan untuk kendaraan roda 4 dikenakan biaya 5.000 rupiah. Fasilitas untuk fasilitas disini terbilang masih sangat terbatas, parkiran, dan toilet, dan sebaiknya pengunjung mempersiapkan sendiri bekal yang akan dibawa
Air Terjun Perawan Sidoharjo, ketika kalian mendengar nama itu pasti kalian akan beranggapan dan bertanya-tanya dalam hati, apa sih istimewanya air terjun ini sehingga dinamakan “Air Terjun Perawan Sidoharjo”? Sebelum kita bahas lebih dalam apa saja keistimewaannya, apakah kalian tahu Air Terjun ini terletak dimana? Yap seperti namanya Air Terjun Perawan Sidoharjo terletak di Dusun
Jika mendengar wisata di Bantul, Jogja, apa yang terpikirkan oleh kalian? Pantai Parangtritis? Ya, jawaban tersebut tidak salah. Namun, jangan salah ya, karena banyak sekali destinasi wisata di Bantul yang bisa dikunjungi selain Pantai Parangtritis. Salah satu destinasi yang bisa dikunjungi di Bantul adalah Air Terjun Tuwondo. Saat ini, air terjun ini masih dalam masa pengembangan sebagai objek wisata baru di Bantul yang berbasis pedesaan alami. Uniknya, air terjun yang satu ini memiliki bentuk seperti tangga yang terbuat dari batu. Sehingga, nama Tuwondo disematkan untuk air terjun ini yang berarti “watu” dan “ondo”. Dalam bahasa Indonesia, artinya adalah batu bertangga. Keunikan lain yang ditemui di air terjun ini adalah aliran airnya yang terbelah menjadi dua. Air mengalir melewati batu-batu bertangga sejumlah tiga tingkat. Masing-masing tingkat memiliki ketinggian kurang lebih 3 sampai 5 meter. Selain itu, pepohonan jati di sekitar air terjun juga menambah keindahan alam yang terpancar dengan jelas. Saat sampai di kawasan ini, pengunjung akan menemukan banyak himbauan agar tidak bersandar di dinding yang ada di sekitar Air Terjun Tuwondo. Karena, hal itu berbahaya dan demi keamanan pengunjung itu sendiri. Seperti sebagian besar air terjun di Jogja, debit air di sini juga sangat tergantung dengan musim. Tentu saja, pada musim hujan debit airnya semakin besar dan keruh. Namun, keruhnya air di air terjun ini memang disebabkan adanya partikel tanah merah yang terdapat di dalam aliran air. Jika dibandingkan dengan air terjun lain, memang di sini airnya lebih keruh. Destinasi wisata Air Terjun Tuwondo ini masih dikelola secara manual oleh penduduk sekitar dan karang taruna. Sehingga, belum ditemukan fasilitas yang lengkap seperti objek wisata lain di Jogja. Namun, oleh karena itu pula, pengunjung masih diberlakukan tarif suka rela, baik untuk memasuki kawasan ini maupun untuk parkir. Mengunjungi Air Terjun Tuwondo saat masih alami tentu akan memberi kesan tersendiri bagi pengunjung.
Jika mendengar wisata di Bantul, Jogja, apa yang terpikirkan oleh kalian? Pantai Parangtritis? Ya, jawaban tersebut tidak salah. Namun, jangan salah ya, karena banyak sekali destinasi wisata di Bantul yang bisa dikunjungi selain Pantai Parangtritis. Salah satu destinasi yang bisa dikunjungi di Bantul adalah Air Terjun Tuwondo. Saat ini, air terjun ini masih dalam masa
Bosen dengan segala aktivitas sehari-hari yang membuat penat? Berwisata adalah salah satu solusi tepat agar pikiran kembali segar. Salah satu lokasi wisata paling direkomendasikan di Jogja adalah Puncak Suroloyo. Puncak ini merupakan yang paling tinggi di Perbukitan Menoreh. Ketinggian Puncak Suroloyo lebih dari 2000 meter di atas permukaan laut. Uniknya, puncak ini membentang dari Yogyakarta hingga Jawa Tengah. Dari Puncak Suroloyo ini, pengunjung dapat melihat pemandangan kota Jogja dari atas. Selain kota Jogja, pengunjung juga dapat melihat pemandangan Candi Borobudur. Pengunjung dapat menikmati pemandangan dari ketinggian dengan duduk di pendopo atau gardu yang telah disediakan. Pendopo yang paling bawah bernama Suroloyo, sedangkan pendopo kedua terletak sekitar 200 meter dari Suroloyo ke arah barat. Dari pendopo kedua, pemandangan yang dapat dilihat adalah Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro. Untuk menuju pendopo ke tiga, pengunjung harus sedikit melakukan pendakian sekitar 200 meter. Pendakian dilakukan dengan menaiki anak tangga yang telah disiapkan. Pendopo ketiga bernama Kaendran yang mana dari sini pengunjung dapat melihat keindahan Pantai Glagah Kulon Progo. Selain menyuguhkan keindahan alam, Puncak Suroloyo juga terdapat sebuah cerita sejarah. Dulu kala, konon di Puncak ini Raden Mas Rangsang mendapat gelar Sultan Agung Hanyokrokusumo. Setelah mendapat wangsit, ia melakukan pertapaan di puncak ini. Dibalik keindahan yang dimiliki Puncak Suroloyo ternyata puncak ini memiliki suatu misteri. Yaitu sebuah mitos bahwa Puncak Suroloyo sudah ada sejak dulu dan di puncah tersebut merupaka tampat bekas Raden Mas Rangsang memiliki gelar Sultan Agung Hanyokrokusumo. Di ini Raden Mas Rangsang melakukan pertapaan setelah dia menerima sebuah wangsit. Meskipun menyuguhkan pemandangan yang sangat indah, rupanya untuk masuk ke destinasi wisata alam ini hanya dikenakan harga tiket yang sangat murah. Pengunjung hanya perlu membayar 2.000 rupiah. Jika tidak ingin terlalu capek saat menuju puncak, pengunjung dapat menyewa ojek dari pertigaan Bendo. Tarifnya untuk pulang pergi adalah sekitar 50.000 rupiah. Biaya parkir yang
Bosen dengan segala aktivitas sehari-hari yang membuat penat? Berwisata adalah salah satu solusi tepat agar pikiran kembali segar. Salah satu lokasi wisata paling direkomendasikan di Jogja adalah Puncak Suroloyo. Puncak ini merupakan yang paling tinggi di Perbukitan Menoreh. Ketinggian Puncak Suroloyo lebih dari 2000 meter di atas permukaan laut. Uniknya, puncak ini membentang dari Yogyakarta
Di Jogja, terdapat beberapa wisata yang bernama Banyunibo, yakni Candi Banyunibo, Air Terjun Banyunibo, dan Curug Banyunibo. Meskipun memiliki nama yang sama, namun ketiganya terletak di tiga tempat berbeda. Air Terjun Banyunibo terletak di Gunungkidul dan Candi Banyunibo terletak di dekat Candi Ratu Boko, sedangkan Curug Banyunibo berada di Bantul. Curug Banyunibo merupakan destinasi wisata baru yang sedang dikembangkan oleh pemerintah Kabupaten Bantul, Jogja. Meskipun sudah lama ada, tetapi belum banyak orang yang mengetahui. Destinasi wisata alam yang satu ini tahun 2013 mulai banyak dikunjungi, tetapi pada saat itu hanya ramai pada weekend. Untuk itu, pemerintah dan pengelola setempat mulai serius mengembangkan dan memperkenalkan Curug Banyunibo kepada pengunjung agar lebih menarik perhatian. Uniknya, Curug ini terletak di tengah hutan yang masih sangat asri dan alami. Bahkan, untuk mencapainya, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 100 meter dari penitipan motor karena akses yang tidak memungkinkan membawa kendaraan lebih dekat lagi. Di sepanjang perjalanan menuju curug dari penitipan kendaraan, kita dapat duduk bersantai di gazebo yang telah disediakan oleh pihak pengelola. Banyak pengunjung yang sengaja duduk santai di gazebo untuk menikmati keindahan alam, sejuknya udara, dan juga suara gemericik air yang menenangkan. Selain itu, pengunjung dapat pula bermain air di bawah Curuh Banyunibo yang memiliki ketinggian 10 meter tersebut. Kolam airnya yang tidak terlalu dalam dan debit air yang tidak terlalu deras membuat pengunjung nyaman saat bermain air. Air di sini sangat jernih dan alami, sehingga baik dipandang maupun dipakai untuk bermain air tetap akan membuat hati siapa pun menjadi tenang. Untuk itu, jangan melewatkan berswafoto di sini yang pemandangannya masih sangat alami dan indah. Untuk memasuki Curug Banyunibo, pengunjung belum dikenakan biaya. Namun, ada biaya jasa untuk penitipan kendaraan bermotor, yakni 2.000 rupiah untuk sepeda motor dan 10.000 rupiah untuk kendaraan roda empat. Jika ingin berkunjung ke Jogja, Curug Banyunibo, dan berbagai
Di Jogja, terdapat beberapa wisata yang bernama Banyunibo, yakni Candi Banyunibo, Air Terjun Banyunibo, dan Curug Banyunibo. Meskipun memiliki nama yang sama, namun ketiganya terletak di tiga tempat berbeda. Air Terjun Banyunibo terletak di Gunungkidul dan Candi Banyunibo terletak di dekat Candi Ratu Boko, sedangkan Curug Banyunibo berada di Bantul. Curug Banyunibo merupakan destinasi wisata