Tak hanya pantai, Gunung Kidul, Yogyakarta, juga mempunyai Taman Hutan Raya. Taman hutan ini diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono pada tahun 2012 dengan luas sekitar 634 hektar. 6,2 hektar kawasan ini adalah area penangkaran rusa timor (Cervus Timorensis) yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta dan kelompok tani di sekitarnya. Hingga saat ini, terdapat sebanyak lebih dari 30 ekor rusa timor. Ada juga Arboretum seluas 10,7 hektar dengan berbagai tanaman hutan. Tak hanya itu, persemaian dan pabrik pengelolaan minyak kayu putih “Sendang Mole” ada di kawasan ini. Taman Hutan Raya sering digunakan sebagai wilayah konservasi penelitian yang berada di Yogyakarta. Bahkan, banyak peneliti dari luar Yogyakarta datang karena berbagai flora dan faunanya. Terlebih, tempat ini didukung oleh berbagai potensi kawasan yang terkenal, seperti Hutan Wanagama, yang merupakan area pendidikan dan penelitian. Salah satu vegetasi di kawasan Taman Hutan Raya ialah tanaman yang meranggas pada musim kemarau. Pada musim seperti itu, hutan akan tampak lebih terbuka. Uniknya, bagian tepi hutan tetap hijau karena mengalir sungai Oyo. Berbagai bibit tanaman juga dikembangkan di Taman Hutan Raya, di antaranya tanaman tati, mahoni, kayu putih, dan jambu mete. Dengan jumlah produksi lebih dari dua juta bibit per tahun, berbagi tanam ini merupakan program reboisasi. Bila ingin bermain dengan rusa, menyentuh dan memberinya makan, pengunjung bisa menuju penangkaran rusa. Hewan-hewan liar itu berada di kandang berukuran 40x40 meter yang berada di sebelah timur area persemaian. Selain rusa, ada juga burung madu srigati, elang ular bido, alap-alap sapi, elang alpacina, raja udang, burung madu kelapa, cucak kutilang, dan kepodang. Taman Hutan Raya dibagi menjadi 3 zona. Zona 1 terdiri atas atraksi gajah, areal cycling, kuliner gantung, cultur show, dan camping ground. Sedangkan, zona 2 terdiri atas pabrik minyak kayu putih, persemaian, research centre, serta pusat indukan rusa. Sementara itu, zona 3 merupakan
Tak hanya pantai, Gunung Kidul, Yogyakarta, juga mempunyai Taman Hutan Raya. Taman hutan ini diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono pada tahun 2012 dengan luas sekitar 634 hektar. 6,2 hektar kawasan ini adalah area penangkaran rusa timor (Cervus Timorensis) yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta dan kelompok tani di sekitarnya. Hingga
Salah satu pantai di Gunung Kidul, Yogyakarta, yang menakjubkan ialah Pantai Watu Kodok. Pasirnya yang putih dan air yang berwarna biru membuat pantai ini tampak eksotis. Selain itu, batu karang yang terjal menjadi daya tarik dan keunikan tersendiri di pantai ini. Lantaran masih baru, pantai ini masih sangat alami dan lestari. Sehingga, cocok untuk menghabiskan liburan bersama teman atau keluarga. Asal mula nama Pantai Watu Kodok karena adanya dua batu karang yang berbentuk menyerupai kodok di sisi barat dan timur pantai. Sehingga, dua batu karang ini menjadi ikon Pantai Watu Kodok. Di sekitar pantai, banyak terdapat pohon cemara udang dan pandan laut. Pengunjung bisa berteduh di bawah pepohonan itu sembari menikmati suasana pantai. Selain itu, pengunjung boleh berenang, tetapi harus berhati-hati karena ombak di pantai ini sama berbahayanya seperti pantai lainnya. Di Pantai Watu Kodok, terdapat spot foto yang instagramable serta area camping. Keindahan pantai yang menakjubkan layak dipasang di sosial media. Sedangkan, bagi pengunjung yang ingin bermalam, tidak perlu khawatir karena ada keamanan yang menjaga area pantai. Area Pantai ini memang bisa dikatakan sepi pengunjung dan seperti surga tersembunyi, pasalnya selain akses jalan masuk menuju pantai ini yang tidak memungkinkan bus pariwisata memasuki area ini dikarenakan hanya cukup dilalui satu mobil saja dan harus bergantian jika ada dua mobil yang berpapasan. Sepinya pengunjung justru membuat alam Pantai Watu Kodok menjadi terjaga dari hiruk pikuk wisatawan. Di Pantai ini juga terdapat private resort yang mengangkat tema natural. Resort yang bernama Villa Watu Kodok, unikmya villa ini dibangun diatas bukit-bukit kecil-kecil yang mengelilingi pantai Watu Kodok. Konsep bangunan Joglo atau limasan di padukan dengan lingkungan alam sekitar menjadikan villa Watu Kodok sangat nyaman ditinggali. kebanyakan hanya turis asing yang menginap disana. Memanjakan mata dengan keindahan pantai, menghirup aroma laut, menikmati angin sepoi, dan menenangkan pikiran sejenak bisa menjadi pelepas stres. Lantaran
Salah satu pantai di Gunung Kidul, Yogyakarta, yang menakjubkan ialah Pantai Watu Kodok. Pasirnya yang putih dan air yang berwarna biru membuat pantai ini tampak eksotis. Selain itu, batu karang yang terjal menjadi daya tarik dan keunikan tersendiri di pantai ini. Lantaran masih baru, pantai ini masih sangat alami dan lestari. Sehingga, cocok untuk menghabiskan
Sebagai surganya pantai, daerah Gunung Kidul, Yogyakarta menawarkan banyak keindahan alam yang menjadi pilihan liburan. Pantai Sadeng yang juga sering disebut sebagai surganya nelayan termasuk pantai yang menarik untuk dikunjungi. Terbukti, baik wisatawan mancanegara maupun lokal banyak yang berkunjung ke pantai ini. Pantai ini disebut sebagai surganya para nelayan karena dahulu, pada tahun 1982, para nelayan dari daerah Gombong yang berbondong-bondong datang dan mendirikan perkampungan. Perkampungan ini pun berkembang seiring waktu, bahkan hingga lebih dari 35 tahun. Konon, lokasi Pantai Sadeng ini merupakan muara Sungai Bengawan Solo Purba, selain terdapat pelabuhan ikan. Salah satu objek wisata yang ada di Pantai Sadeng ialah Telaga Suling. Penduduk daerah ini meyakini bahwa telaga ini menyimpan sisa-sisa air dari sungai Bengawan Solo Purba. Hal ini dibuktikan dengan adanya dua perbukitan kabur yang memanjang dan terdapat lembah berada di tengahnya. Lembah yang memiliki panjang 7 kilometer ini amat subur. Sehingga, kini menjadi ladang palawija bagi masyarakat sekitarnya. Nah, bila ingin melihat aktivitas para nelayan, maka Pantai Sadeng tempatnya. Wisatawan dapat menikmati pemandangan aktivitas yang natural, mulai dari kegiatan para nelayan yang sedang membersihkan perahu, membawa hasil tangSalah satu objek wisata yang ada di Pantai Sadeng ialah Telaga Suling. Penduduk daerah ini meyakini bahwa telaga ini menyimpan sisa-sisa air dari sungai Bengawan Solo Purba. Hal ini dibuktikan dengan adanya dua perbukitan kabur yang memanjang dan terdapat lembah berada di tengahnya. kapan, menggiling es untuk mengawetkan ikan, hingga yang tak kalah menarik ialah proses pelelangan ikan. Tidak lengkap rasanya bila ke pantai, tetapi tidak menikmati seafood. Nah, selain menikmati keindahan pantai dan melihat aktivitas nelayan di Pantai Sadeng, wisata kuliner juga tak boleh terlewatkan. Pasalnya, kuliner aneka seafood di pantai ini juga terkenal. Menariknya lagi, berbagai makanan laut ini bisa kita dapatkan dengan harga relatif murah. Jadi, pengunjung tidak perlu khawatir soal harga. Menikmati makanan laut yang
Sebagai surganya pantai, daerah Gunung Kidul, Yogyakarta menawarkan banyak keindahan alam yang menjadi pilihan liburan. Pantai Sadeng yang juga sering disebut sebagai surganya nelayan termasuk pantai yang menarik untuk dikunjungi. Terbukti, baik wisatawan mancanegara maupun lokal banyak yang berkunjung ke pantai ini. Pantai ini disebut sebagai surganya para nelayan karena dahulu, pada tahun 1982, para
Perbukitan Menoreh termasuk salah satu destinasi wisata yang banyak dipilih pengunjung karena menyajikan pemandangan alam yang indah dan alami. Di sini terdapat beberapa lokasi wisata yang sangat direkomendasikan, yaitu Kalibiru, Kebun Teh, dan Puncak Suroloyo. Namun, kini ada satu lagi destinasi yang juga tak kalah menarik untuk dikunjungi, yakni Air Terjun Setawing. Tepatnya, destinasi alam ini terletak di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Wisata air terjun yang juga dikenal dengan Curug Setawing ini istimewa karena terletak di atas perbukitan, yaitu sekitar 45 meter di atas permukaan laut. Keindahan air terjun ini semakin sempurna karena bentuknya berundak-undak dan air yang jatuh melebar karena adanya bebatuan yang ada di bawahnya. Meskipun debit airnya menurun, saat musim kemarau, Air Terjun Setawing tetap indah. Dan, jika ingin melihat debit airnya lebih tinggi, pengunjung bisa datang saat musim penghujan. Kedua musim ini memberikan kesan indah yang berbeda bagi Air Terjun Setawing. Namun, pada saat musim penghujan pengunjung harus meningkatkan kewaspadaan karena akses untuk menuju destinasi ini umumnya menjadi licin. Warga setempat di sekitar Air Terjun ini sudah mulai mengembangkan fasilitas agar pengunjung lebih nyaman. Beberapa di antaranya adalah membangun gazebo yang dapat digunakan sebagai tempat duduk bagi pengunjung yang ingin beristirahat maupun menikmati pemandangan. Udara yang sejuk dan segar membuat banyak pengunjung berlama-lama di sini. Selain berswafoto dengan latar belakang pemandangan yang indah, pengunjung juga dapat bermain air untuk menikmati segarnya air di perbukitan. Pemandangan yang begitu memukau mampu membuat pengunjung betah berlama-lama mengambil foto di berbagai spot. Berfoto tidak hanya bisa dilakukan di sekitar air terjun saja, tetapi pemandangan sawah yang hijau dan indah di sepanjang perjalanan juga dapat menjadi latar belakang yang bagus. Tidak perlu membayar mahal untuk dapat menikmati keindahan Air Terjun Setawing. Karena, pengunjung belum dikenakan harga resmi, tetapi hanya bersifat sukarela. Tarif ini dikenakan karena pengunjung menggunakan fasilitas yang disediakan oleh
Perbukitan Menoreh termasuk salah satu destinasi wisata yang banyak dipilih pengunjung karena menyajikan pemandangan alam yang indah dan alami. Di sini terdapat beberapa lokasi wisata yang sangat direkomendasikan, yaitu Kalibiru, Kebun Teh, dan Puncak Suroloyo. Namun, kini ada satu lagi destinasi yang juga tak kalah menarik untuk dikunjungi, yakni Air Terjun Setawing. Tepatnya, destinasi alam
Di Jogja, terdapat beberapa wisata yang bernama Banyunibo, yakni Candi Banyunibo, Air Terjun Banyunibo, dan Curug Banyunibo. Meskipun memiliki nama yang sama, namun ketiganya terletak di tiga tempat berbeda. Air Terjun Banyunibo terletak di Gunungkidul dan Candi Banyunibo terletak di dekat Candi Ratu Boko, sedangkan Curug Banyunibo berada di Bantul. Curug Banyunibo merupakan destinasi wisata baru yang sedang dikembangkan oleh pemerintah Kabupaten Bantul, Jogja. Meskipun sudah lama ada, tetapi belum banyak orang yang mengetahui. Destinasi wisata alam yang satu ini tahun 2013 mulai banyak dikunjungi, tetapi pada saat itu hanya ramai pada weekend. Untuk itu, pemerintah dan pengelola setempat mulai serius mengembangkan dan memperkenalkan Curug Banyunibo kepada pengunjung agar lebih menarik perhatian. Uniknya, Curug ini terletak di tengah hutan yang masih sangat asri dan alami. Bahkan, untuk mencapainya, pengunjung harus berjalan kaki sekitar 100 meter dari penitipan motor karena akses yang tidak memungkinkan membawa kendaraan lebih dekat lagi. Di sepanjang perjalanan menuju curug dari penitipan kendaraan, kita dapat duduk bersantai di gazebo yang telah disediakan oleh pihak pengelola. Banyak pengunjung yang sengaja duduk santai di gazebo untuk menikmati keindahan alam, sejuknya udara, dan juga suara gemericik air yang menenangkan. Selain itu, pengunjung dapat pula bermain air di bawah Curuh Banyunibo yang memiliki ketinggian 10 meter tersebut. Kolam airnya yang tidak terlalu dalam dan debit air yang tidak terlalu deras membuat pengunjung nyaman saat bermain air. Air di sini sangat jernih dan alami, sehingga baik dipandang maupun dipakai untuk bermain air tetap akan membuat hati siapa pun menjadi tenang. Untuk itu, jangan melewatkan berswafoto di sini yang pemandangannya masih sangat alami dan indah. Untuk memasuki Curug Banyunibo, pengunjung belum dikenakan biaya. Namun, ada biaya jasa untuk penitipan kendaraan bermotor, yakni 2.000 rupiah untuk sepeda motor dan 10.000 rupiah untuk kendaraan roda empat. Jika ingin berkunjung ke Jogja, Curug Banyunibo, dan berbagai
Di Jogja, terdapat beberapa wisata yang bernama Banyunibo, yakni Candi Banyunibo, Air Terjun Banyunibo, dan Curug Banyunibo. Meskipun memiliki nama yang sama, namun ketiganya terletak di tiga tempat berbeda. Air Terjun Banyunibo terletak di Gunungkidul dan Candi Banyunibo terletak di dekat Candi Ratu Boko, sedangkan Curug Banyunibo berada di Bantul. Curug Banyunibo merupakan destinasi wisata
Banyaknya Universitas, baik negeri maupun swasta, di Yogyakarta tidak menjadikan daerah istimewa ini hanya dikenal sebagai kota pelajar. Di kota yang juga dikenal dengan nama Jogja ini memiliki kelebihan lain selain sebagai kota pelajar. Salah satunya adalah sebagai daerah tujuan wisata yang banyak diburu oleh wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Salah satu tujuan wisata yang mulai banyak dikunjungi di Jogja adalah Air Terjun Luweng Sampang yang terletak di Kabupaten Gunungkidul. Seperti yang diketahui selama ini, bahwa Gunungkidul memiliki tanah berbatu dan bercadas. Rupanya keadaan inilah yang membuat Air Terjun Luweng Sampang unik dan berbeda dengan sebagian besar wisata air terjun yang ada di Jogja. Air Terjuan Luweng Sampang tampak indah karena dihiasi oleh batuan cadas yang ada di sisi kanan dan kirinya. Pemandangan ini tentu saja sangat kontras dengan birunya warna air terjun yang jernih. Uniknya lagi, bebatuan cadas di sekitar air terjun memperlihatkan bekas adanya erosi akibat air yang mengikis. Bekas erosi ini sangat indah dan mirip dengan tebing Antelope Canyon yang ada di Arizona. Bedanya, jika di Arizona berwarna merah bata dan cerah, di air terjun ini memiliki bebatuan yang berwarna khas bebatuan, yakni cokelat gelap. Tidak seperti air terjun lain di Jogja yang memiliki ketinggian belasan hingga puluhan meter, Air Terjun Luweng Sampang hanya memiliki ketinggian sekitar lima meter. Namun, karena ini pula, pengunjung dapat menikmati keindahan air terjun dari atas ketinggian. Pengunjung dapat memanjat ke atas dan menikmati ait terjun dari atas bebatuan. Pengunjung akan melihat air terjun yang mengalir dengan bentuk seperti luweng. Dengan ketinggian yang hanya lima meter, debit air terjun ini tidak terlalu besar. Sehingga, pengunjung dapat mandi di bawah air terjun dengan aman dan nyaman. Namun, debit air di sini sering berubah sesuai dengan musim, yakni akan lebih besar ketika musim penghujan, dan akan lebih rendah dan jernih pada musim kemarau.
Banyaknya Universitas, baik negeri maupun swasta, di Yogyakarta tidak menjadikan daerah istimewa ini hanya dikenal sebagai kota pelajar. Di kota yang juga dikenal dengan nama Jogja ini memiliki kelebihan lain selain sebagai kota pelajar. Salah satunya adalah sebagai daerah tujuan wisata yang banyak diburu oleh wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Salah satu tujuan wisata
Berbicara soal wisata alam, Yogyakarta tidak diragukan. Di daerah yang terkenal dengan sebutan kota pelajar ini, banyak sekali wisata alam yang dapat dijumpai. Mulai dari wisata pantai, desa wisata, bukit, hutan, goa, hingga air terjun dapat ditemui di Jogja. Demi keindahannya, keaslian dan keasrian wisata-wisata alam tersebut tetap dijaga dengan baik. Salah satu wisata alam yang banyak dijadikan tujuan wisata adalah Air Terjun Tlogo Muncar. Air terjun ini terletak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Letaknya yang berada di lereng Gunung Merapi membuat wisata yang satu ini begitu indah, sehingga banyak menarik perhatian turis. Suasana di air terjun ini pun sangat sejuk dan menenangkan. Air Terjun Tlogo Mucar ini terletak di ketinggian sekitar 878 mdpl dan memiliki suhu udara sekitar 20 hingga 25 derajat celcius. Ketinggian Air Terjun Tlogo Muncar ialah 30 hingga 40 meter, sehingga sangat indah saat dijadikan latar belakang sebuah foto. Suhu udara yang relatif dingin di air terjun ini tidak menjadi halangan bagi pengunjung untuk berlama-lama bersantai di wisata ini. Sebab, airnya yang jernih dan segar mampu menghipnotis siapa pun yang datang. Aliran air di air terjun ini berasal dari lereng bukit Plawangan yang berada tidak jauh dari air terjun tersebut. Seperti air terjun pada umumnya, Air Terjun Tlogo Muncar memiliki debit air yang kurang deras saat musim kemarau dan cukup deras pada musim penghujan. Di sekitar Air Terjun ini, terdapat taman bermain untuk anak-anak. Sehingga, para orang tua juga banyak yang mengajak serta anak-anak mereka untuk berlibur di sini. Menariknya lagi, di sini juga terdapat monyet ekor panjang liar yang hidup di sekitar air terjun. Tentu saja, ini juga dapat menjadi wisata edukasi bagi anak-anak yang belum mengetahui dan melihat secara langsung hewan mamalia tersebut. Berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat, Air Terjun Tlogo Muncar pernah dijadikan tempat mandi oleh Cewi Condrokirono yang merupakan salah satu putri
Berbicara soal wisata alam, Yogyakarta tidak diragukan. Di daerah yang terkenal dengan sebutan kota pelajar ini, banyak sekali wisata alam yang dapat dijumpai. Mulai dari wisata pantai, desa wisata, bukit, hutan, goa, hingga air terjun dapat ditemui di Jogja. Demi keindahannya, keaslian dan keasrian wisata-wisata alam tersebut tetap dijaga dengan baik. Salah satu wisata alam
Salah satu dampak era digitalisasi adalah semakin diburunya tempat-tempat kekinian yang instagramable. Tak heran jika banyak destinasi wisata yang menawarkan spot-spot foto unik dan menarik menjadi daya tarik tersendiri bagi kaula muda. Tujuannya, tentu saja ingin eksis di media sosial, atau sekadar ingin mengoleksi foto-foto yang bagus. Di Jogja, terdapat banyak destinasi wisata yang unik dan menarik, sekaligus menawarkan spot foto yang sangat Instagramable. Salah satunya adalah Snack Wonderland. Selain itu, Jogja juga memiliki beberapa destinasi wisata serupa, yakni Upside Down World dan Ice Cream World Jogja. Sesuai dengan namanya, Snack Wonderland merupakan destinasi wisata fotografi indoor dengan tema snack. Destinasi ini mulai dibuka pada tanggal 19 Oktober 2018, sehingga masih tergolong wisata baru di Jogja. Meskipun masih baru, destinasi ini sangat menarik minta pengunjung, sehingga dapat dikatakan mampu bersaing dengan destinasi indoor lain di Jogja. Pasalnya, spot-spot foto yang ada di Snack Wonderland begitu unik dan hasil fotonya sangat kece jika diunggah di sosial media. Saat pengunjung masuk nuansa snack terasa begitu kental. Di dalamnya, terdapat banyak spot foto menarik yang dijamin bisa bikin koleksi foto di media sosial semakin menarik. Berbagai ornamen snack terpasang di berbagai sudut dan tempat. Beberapa ornamen snack yang dapat ditemui di sana antara lain cokelat, macaroon, permen, ice cream, dan masih banyak lain yang lain. Ornamen di desain dengan unik, lucu, dan sangat menggemaskan. Sehingga, suasana yang ada di dalam Snack Wonderland mampu menjadikan suasana hati menjadi lebih ceria dan senang. Snack Wonderland sangat cocok untuk anak muda generasi milenial. Namun, bukan berarti tidak cocok dikunjungi oleh orang dewasa maupun anak-anak. Anak-anak dan orang dewasa juga bisa menjadikan Snack Wonderland sebagai alternatif wisata menarik selain wisata alam. Di sini, pengunjung dapat menemukan 27 spot yang bisa dikunjungi secara bebas. Tidak hanya spot snack, di sini juga menyediakan spot foto berupa bola-bola lucu dan
Salah satu dampak era digitalisasi adalah semakin diburunya tempat-tempat kekinian yang instagramable. Tak heran jika banyak destinasi wisata yang menawarkan spot-spot foto unik dan menarik menjadi daya tarik tersendiri bagi kaula muda. Tujuannya, tentu saja ingin eksis di media sosial, atau sekadar ingin mengoleksi foto-foto yang bagus. Di Jogja, terdapat banyak destinasi wisata yang unik
Berbicara tentang Jogja, selain Gudeg dan Bakpia, tentu saja yang terlintas di ingatan adalah banyaknya lokasi wisata, baik indoor maupun outdoor. Dari hari ke hari, Jogja selalu berusaha memberi pengalaman baru bagi wisatawan untuk berkunjung di berbagai destinasi wisata yang ada. Untuk menarik minat wisatawan, Jogja sering menawarkan destinasi wisata baru demi menuruti jiwa-jiwa milenial yang selalu ingin eksis di media sosial. Nah, bagi kalian yang suka bereksperimen di berbagai destinasi wisata di Jogja, kalian wajib mengunjungi spot foto Instagramable banget yang terbaru saat ini. Destinasi wisata yang satu ini adalah Ice Cream World Jogja. Destinasi baru ini merupakan wisata indoor yang baru dibuka pada tanggal 13 Februari 2018 dan selalu ramai menjadi tujuan wisata indoor di Jogja. Sesuai dengan namanya, destinasi ini dipenuhi dengan spot foto yang bernuansa kental dengan berbagai bentuk dan jenis ice cream. Dengan berbagai pernak-perniknya, Ice Cream World menjadi studio foto yang menarik bagi para pengunjung. Sebagian besar, pengunjung yang datang adalah kaum muda dan keluarga baru yang mengajak serta anaknya, Sebelumnya, Ice Cream World juga telah hadir di beberapa kota besar di Indonesia, misalnya Semarang dan Bali. Destinasi wisata indoor ini merupakan buah karya Ice Cream World Group. Wisata yang sedang hits ini didesain dengan interior unik, ceria, dan menyenangkan. Tak heran jika pengunjung dibuat gemas saat berada di dalamnya. Wisata yang Instagramable ini memiliki 11 ruangan. Masing-masing ruangan merupakan spot foto berbeda dengan tema unik dan menarik. Saat memasuki masing-masing ruangan, pengunjung akan dimanjakan dengan suasana penuh ice cream, sehingga betah berlama-lama. Namun, dari 11 ruangan itu, ada beberapa diantaranya yang menjadi favorit pengunjung, yaitu ruangan dengan tema ice cream cone dan kolam yang terdapat marshmallow berukuran besar. Selain anak muda, destinasi wisata indoor ini juga sangat diminati oleh anak-anak. Ruangan dengan desain makanan ringan yang digemari anak-anak juga menjadi salah satu spot
Berbicara tentang Jogja, selain Gudeg dan Bakpia, tentu saja yang terlintas di ingatan adalah banyaknya lokasi wisata, baik indoor maupun outdoor. Dari hari ke hari, Jogja selalu berusaha memberi pengalaman baru bagi wisatawan untuk berkunjung di berbagai destinasi wisata yang ada. Untuk menarik minat wisatawan, Jogja sering menawarkan destinasi wisata baru demi menuruti jiwa-jiwa milenial