Gunungkidul memang surganya pantai di Yogyakarta. Salah satu pantai yang wajib dikunjungi ialah Pantai Kayu Arum. Memang, pantai ini belum terkenal, tetapi keindahannya tak bisa dipandang sebelah mata. Suasana eksotis dan asri dengan pasir putih yang lembut, sepoi angin, dan ombak yang menghantam-hantam tebing karang membuat Pantai ini layak menjadi destinasi wisata yang harus ada di list. Air laut pantai ini berwarna biru, memanjakan mata siapa pun yang memandang. Selain itu, pengunjung dapat melihat hewan-hewan laut, sepertiikan-ikan kecil, ubur-ubur, gurita, dan lain sebagainya. Bermain pasi di sekitar pantai juga tak kalah menarik. Bagi kita yang suka memancing, pantai ini juga bisa menjadi referensi. Pasalnya, terlihat banyak ikan di laut dekat pantai ini, mulai dari yang berukuran kecil hingga besar. Meskipun berukuran kecil, pantai ini sangat cocok sebagai tempat camping dan berkumpul bersama teman dan keluarga. Lantaran tidak menyediakan tempat penyewaan kebutuhan camping, ada baiknya pengunjung membawa peralatan dan kebutuhan sendiri. Tentu saja, tidak lupa kita harus selalu menjaga kebersihan agar keindahan pantai ini tidak rusak. Hal yang perlu diperhatikan lagi ialah pengunjung tidak diizinkan untuk berenang di pantai ini. Dua bukit dan batuan karang mengapit kanan dan kiri Pantai Kayu Arum menjadi background yang bagus untuk berfoto. Bila ingin menikmati sunset yang indah atau matahari terbit yang romantis, maka pengunjung bisa berjalan sedikit dari Pantai Kayu Arum menuju Baron Technopark. Pantai ini berlokasi di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Memang, pantai ini jauh dari pusat kota. Bahkan, untuk menuju ke sana, pengunjung harus melewati jalan tanah berbatu sekitar satu setengah kilometer sebelum pantai. Selanjutnya, pengunjung juga harus berjalan kaku lagi sekitar empat kilometer dari parkiran. Meskipun begitu, perjalanan panjang itu akan terbayar dengan keindahan dan pesona Pantai yang menakjubkan. Untuk masuk ke Pantai Kayu Arum, wisatawan dikenakan biaya sebesar 10.000,- rupiah per orang, sudah termasuk tiket
Gunungkidul memang surganya pantai di Yogyakarta. Salah satu pantai yang wajib dikunjungi ialah Pantai Kayu Arum. Memang, pantai ini belum terkenal, tetapi keindahannya tak bisa dipandang sebelah mata. Suasana eksotis dan asri dengan pasir putih yang lembut, sepoi angin, dan ombak yang menghantam-hantam tebing karang membuat Pantai ini layak menjadi destinasi wisata yang harus ada
Deretan pantai yang indah bisa ditemukan di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Di antara deretan pantai indah itu, ada satu pantai yang baru dibuka, yaitu Pantai Sedahan. Tak kalah keindahannya dengan pantai yang telah lebih dulu dikenal, Pantai Sedahan memiliki potensi wisata yang sangat luar biasa. Meskipun baru saja diperkenalkan, Pantai Sedahan sebenarnya memiliki garis pantai yang terbilang cukup panjang dan luas. Keindahan pantai ini semakin diperjelas dengan adanya dua tebing yang ada pada sisi kanan dan kiri, sehingga seolah diapit oleh tebing berbatu yang indah. Pasir di pantai ini juga putih dan bersih seperti pantai lain di Gunungkidul. Saat sampai di pantai ini, pengunjung langsung disuguhkan dengan keindahan air laut yang biru dan jernih. Pancaran sinar matahari menambah keelokan Pantai Sedahan dengan desiran ombak yang mampu mengusir gundah. Di sini, selain menikmati pemandangan alam yang indah, pengunjung juga bisa bermain air, melihat-lihat berbagai hewan laut, dan mandi di pantai. Tentu saja, pengunjung harus memperhatikan keselamatan dan tidak mandi saat ombak sedang pasang atau tinggi. Selain untuk berwisata menikmati keindahannya, pengunjung juga dapat menikmati suasana tenang dan nyaman di pantai ini sembari memancing. Tidak jarang ditemui ada pengunjung yang rela datang dari jauh hanya ingin merasakan sensasi memancing di pantai yang indah, tenang, dan nyaman ini. Keunikan lain yang ada di pantai ini dan tidak dimiliki oleh pantai lain di Gunungkidul adalah adanya penyu yang bertelur di pantai ini. Sudah terbukti banyak warga yang mengetahui bahwa di sini ada beberapa penyu langka yang datang untuk bertelur. Karena masih tergolong sepi, pengunjung dapat camping di pantai ini tanpa ada polusi manusia berlebihan seperti pantai lain yang telah lama di kenal. Sehingga, pengunjung benar-benar dapat menikmati suasana malam di pantai yang hening penuh dengan energi positif dari alam. Jika memutuskan camping, jangan lewatkan asyiknya susur pantai dari Pantai Sedahan menuju Pantai Jungwok. Sepanjang perjalanan,
Deretan pantai yang indah bisa ditemukan di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Di antara deretan pantai indah itu, ada satu pantai yang baru dibuka, yaitu Pantai Sedahan. Tak kalah keindahannya dengan pantai yang telah lebih dulu dikenal, Pantai Sedahan memiliki potensi wisata yang sangat luar biasa. Meskipun baru saja diperkenalkan, Pantai Sedahan sebenarnya memiliki garis pantai yang
Jika kita berkunjung ke suatu daerah, lokasi yang hampir selalu ada adalah Alun-Alun. Ya, tak terkecuali di Jogja, orang akan menemukan Alun-Alun di kota pelajar ini. Bahkan, Keraton Yogyakarta memiliki dua Alun-Alun, yaitu Alun-Alun Selatan (Kidul) dan Alun-Alun Utara. Sesuai namanya, Alun-Alun Utara terletak di sebelah utara Keraton, dan Alun-Alun Kidul terletak di sebelah selatan Keraton. Meskipun sama-sama alun-alun, tetapi keduanya berbeda secara fungsi. Alun-Alun Utara sering digunakan sebagai lokasi untuk mengadakan kegiatan besar yang bersifat massal diantaranya adalah setiap jumat sabtu diadakan Sodoran atau pertandingan menggunakan tombak tumpul kemudian menaiki kuda, kedua saling menyerang. Atau alun-alun utara juga digunakan Pepe atau protes kepada Raja atau Sultan dengan cara massa berkumpul di alun-alun dan berdiam diri, hingga raja mendatangi untuk menanyakan hal yang menjadi tuntutan masyarakat. Selain itu kegiatan massal lain adalah Rampog Macan sebuah pertunjukan beradu dengan hewan buas harimau. Fungsi lain tentunya Alun-Alun Utara lebih difungsikan sebagai pintu gerbang masuknya para tamu Sultan yang ingin menemui beliau, untuk itu dibangun bangunan-bangunan pendopo atau joglo yang berada di beberapa titik mengelilingi alun-alun utara, fungsinya adalah sebagai tempat transit untuk istirahat dikarenakan jaman dahulu perjalanan hanya menggunakan kuda atau jalan kaki. Sedangkan, Alun-Alun Kidul kabarnya digunakan untuk tempat istirahat bagi dewa dan untuk menenangkan hati. Selain itu, konon Alun-Alun Kidul dulu dijadikan lokasi untuk berlatih para prajurit keraton untuk persiapan perang dan pertahanan atau yang di sebut sebagai kegiatan Gladhi Yudha. 5 Aktivitas Seru yang bisa kamu lakuin di Alun-Alun Kidul 1. Aktivitas Seru dan Unik Masangin Berawal digunakan sebagai tempat melatih konsentrasi prajurit dengan mata tertutup, Alun-Alun Kidul memiliki mitos unik yang masih dipercaya hingga saat ini. Yaitu, jika ada orang yang dapat berjalan lurus melewati di antara dua pohon beringin, maka keinginannya akan terwujud atau kegiatan ini dikenal dengan Masangin. Untuk melakukan kegiatan ini tentunya Anda harus meggunakan
Jika kita berkunjung ke suatu daerah, lokasi yang hampir selalu ada adalah Alun-Alun. Ya, tak terkecuali di Jogja, orang akan menemukan Alun-Alun di kota pelajar ini. Bahkan, Keraton Yogyakarta memiliki dua Alun-Alun, yaitu Alun-Alun Selatan (Kidul) dan Alun-Alun Utara. Sesuai namanya, Alun-Alun Utara terletak di sebelah utara Keraton, dan Alun-Alun Kidul terletak di sebelah selatan
Jika mendengar wisata di Bantul, Jogja, apa yang terpikirkan oleh kalian? Pantai Parangtritis? Ya, jawaban tersebut tidak salah. Namun, jangan salah ya, karena banyak sekali destinasi wisata di Bantul yang bisa dikunjungi selain Pantai Parangtritis. Salah satu destinasi yang bisa dikunjungi di Bantul adalah Air Terjun Tuwondo. Saat ini, air terjun ini masih dalam masa pengembangan sebagai objek wisata baru di Bantul yang berbasis pedesaan alami. Uniknya, air terjun yang satu ini memiliki bentuk seperti tangga yang terbuat dari batu. Sehingga, nama Tuwondo disematkan untuk air terjun ini yang berarti “watu” dan “ondo”. Dalam bahasa Indonesia, artinya adalah batu bertangga. Keunikan lain yang ditemui di air terjun ini adalah aliran airnya yang terbelah menjadi dua. Air mengalir melewati batu-batu bertangga sejumlah tiga tingkat. Masing-masing tingkat memiliki ketinggian kurang lebih 3 sampai 5 meter. Selain itu, pepohonan jati di sekitar air terjun juga menambah keindahan alam yang terpancar dengan jelas. Saat sampai di kawasan ini, pengunjung akan menemukan banyak himbauan agar tidak bersandar di dinding yang ada di sekitar Air Terjun Tuwondo. Karena, hal itu berbahaya dan demi keamanan pengunjung itu sendiri. Seperti sebagian besar air terjun di Jogja, debit air di sini juga sangat tergantung dengan musim. Tentu saja, pada musim hujan debit airnya semakin besar dan keruh. Namun, keruhnya air di air terjun ini memang disebabkan adanya partikel tanah merah yang terdapat di dalam aliran air. Jika dibandingkan dengan air terjun lain, memang di sini airnya lebih keruh. Destinasi wisata Air Terjun Tuwondo ini masih dikelola secara manual oleh penduduk sekitar dan karang taruna. Sehingga, belum ditemukan fasilitas yang lengkap seperti objek wisata lain di Jogja. Namun, oleh karena itu pula, pengunjung masih diberlakukan tarif suka rela, baik untuk memasuki kawasan ini maupun untuk parkir. Mengunjungi Air Terjun Tuwondo saat masih alami tentu akan memberi kesan tersendiri bagi pengunjung.
Jika mendengar wisata di Bantul, Jogja, apa yang terpikirkan oleh kalian? Pantai Parangtritis? Ya, jawaban tersebut tidak salah. Namun, jangan salah ya, karena banyak sekali destinasi wisata di Bantul yang bisa dikunjungi selain Pantai Parangtritis. Salah satu destinasi yang bisa dikunjungi di Bantul adalah Air Terjun Tuwondo. Saat ini, air terjun ini masih dalam masa
Bosen dengan segala aktivitas sehari-hari yang membuat penat? Berwisata adalah salah satu solusi tepat agar pikiran kembali segar. Salah satu lokasi wisata paling direkomendasikan di Jogja adalah Puncak Suroloyo. Puncak ini merupakan yang paling tinggi di Perbukitan Menoreh. Ketinggian Puncak Suroloyo lebih dari 2000 meter di atas permukaan laut. Uniknya, puncak ini membentang dari Yogyakarta hingga Jawa Tengah. Dari Puncak Suroloyo ini, pengunjung dapat melihat pemandangan kota Jogja dari atas. Selain kota Jogja, pengunjung juga dapat melihat pemandangan Candi Borobudur. Pengunjung dapat menikmati pemandangan dari ketinggian dengan duduk di pendopo atau gardu yang telah disediakan. Pendopo yang paling bawah bernama Suroloyo, sedangkan pendopo kedua terletak sekitar 200 meter dari Suroloyo ke arah barat. Dari pendopo kedua, pemandangan yang dapat dilihat adalah Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro. Untuk menuju pendopo ke tiga, pengunjung harus sedikit melakukan pendakian sekitar 200 meter. Pendakian dilakukan dengan menaiki anak tangga yang telah disiapkan. Pendopo ketiga bernama Kaendran yang mana dari sini pengunjung dapat melihat keindahan Pantai Glagah Kulon Progo. Selain menyuguhkan keindahan alam, Puncak Suroloyo juga terdapat sebuah cerita sejarah. Dulu kala, konon di Puncak ini Raden Mas Rangsang mendapat gelar Sultan Agung Hanyokrokusumo. Setelah mendapat wangsit, ia melakukan pertapaan di puncak ini. Dibalik keindahan yang dimiliki Puncak Suroloyo ternyata puncak ini memiliki suatu misteri. Yaitu sebuah mitos bahwa Puncak Suroloyo sudah ada sejak dulu dan di puncah tersebut merupaka tampat bekas Raden Mas Rangsang memiliki gelar Sultan Agung Hanyokrokusumo. Di ini Raden Mas Rangsang melakukan pertapaan setelah dia menerima sebuah wangsit. Meskipun menyuguhkan pemandangan yang sangat indah, rupanya untuk masuk ke destinasi wisata alam ini hanya dikenakan harga tiket yang sangat murah. Pengunjung hanya perlu membayar 2.000 rupiah. Jika tidak ingin terlalu capek saat menuju puncak, pengunjung dapat menyewa ojek dari pertigaan Bendo. Tarifnya untuk pulang pergi adalah sekitar 50.000 rupiah. Biaya parkir yang
Bosen dengan segala aktivitas sehari-hari yang membuat penat? Berwisata adalah salah satu solusi tepat agar pikiran kembali segar. Salah satu lokasi wisata paling direkomendasikan di Jogja adalah Puncak Suroloyo. Puncak ini merupakan yang paling tinggi di Perbukitan Menoreh. Ketinggian Puncak Suroloyo lebih dari 2000 meter di atas permukaan laut. Uniknya, puncak ini membentang dari Yogyakarta
Bantul merupakan salah satu kabupaten yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain dikenal dengan Pantai Parangtritis, Bantul juga memiliki banyak destinasi wisata alam lain yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah Grojogan Pucung. Destinasi yang satu ini berupa air terjun yang berada di tengah hutan belantara dan belum banyak mendapat sentuhan pihak pengelola. Daya tarik destinasi yang sering disebut juga Air Terjun Grojogan Pucung ini adalah airnya yang jernih dan alirannya yang deras. Selain itu, aliran airnya juga stabil dan tidak cepat berubah-ubah karena sumber airnya langsung berasal dari air yang ada di atasnya. Air terjun ini semakin indah karena ada pepohonan yang hijau dan rindang di sekitarnya. Uniknya, kontur air terjun ini bertingkat, sehingga mampu melukiskan keindahan yang luar biasa. Grojogan Puncung memiliki ketinggian sekitar 15 meter yang aliran airnya langsung jatuh ke dasar kolam di bawahnya. Kolam inilah yang menjadi favorit pengunjung untuk berenang dan bermain air. Karena, kedalamannya hanya 7 meter membuat kolam ini tidak berbahaya jika digunakan untuk berenang dan bermain air. Warna bebatuan yang putih dan cerah di sekitar air terjun membuat pemandangan semakin mempesona. Batuan putih tersebut dikarenakan merupakan jenis batuan kapur. Baik pada musim kemarau maupun penghujan, debit air di sini tidak mengalami perubahan berarti. Sehingga, pengunjung bebas berkunjung kapan saja. Namun, jika ingin berenang, sebaiknya pengunjung datang pada saat musim kemarau karena airnya jernih dan lebih segar. Selain itu, di sini juga merupakan spot foto bagus untuk mendapatkan foto berlatar belakang pemandangan alam yang indah dan alami. Untuk mengunjungi lokasi ini, pengunjung belum dikenakan biaya resmi. Namun, karena dikelola oleh masyarakat sekitar, pengunjung diwajibkan membayar seikhlasnya. Dana tersebut juga digunakan sebagai modal untuk mengembangkan lokasi wisata, bukan sepenuhnya untuk kepentingan pribadi masyarakat sekitar. Karena masih dalam proses pengembangan secara manual, Grojogan Pucung belum memiliki fasilitas lengkap seperti destinasi wisata lain di Jogja.
Bantul merupakan salah satu kabupaten yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain dikenal dengan Pantai Parangtritis, Bantul juga memiliki banyak destinasi wisata alam lain yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah Grojogan Pucung. Destinasi yang satu ini berupa air terjun yang berada di tengah hutan belantara dan belum banyak mendapat sentuhan pihak pengelola. Daya tarik
Sebelum didirikan beberapa wisata ramah anak di Jogja, telah hadir beberapa desa yang dikembangkan menjadi wisata edukasi... Yap! Salah satunya adalah Desa Wisata Kembang Arum. Desa Wisata Kembang Arum terletak di Kembangarum 13, Donokerto, Turi, Wetan Kali, Donokerto, Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55551. Pemukiman yang indah ini memiliki lahan yang cukup luas sekitar 22 hektar dan desa ini juga mendapatkan penghargaan menjadi pemenang juara 1 dalam Festival Desa Wisata tahun 2008. Nah dari situ, mulailah semakin dikembangkan berbagai kegiatan sebagai wisata beredukasi sehingga belajar ke alam secara langsung akan membuat inteligensi dan motorik anak berkembang. Seperti apa aktivitas kegiatan alam di Desa Wisata Kembang Arum ? Suasana Desa Kembang Arum yang tenang, asri, dengan udara segar, dan suasana pedesaan yang masih khas menjadi daya tarik tersendiri, sehingga kerap kali desa ini dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan berbagai event. Maka dari itu, desa ini memiliki 1 rumah yang khusus digunakan untuk penyelenggaraan event. Aktivitas yang ada di lokasi wisata ini bermacam – macam seperti aktivitas alam, aktivitas wahana dan lain – lain. Aktivitas yang telah di sediakan dapat anda nikmati bersama dengan keluarga untuk bersenang – senang, memberikan edukasi ke anak, serta menghabiskan waktu bersama yang akan menyatuhkan keluarga. Berbagai wahana yang dimiliki salah satu nya yaitu wahana outbound. Apa saja wahana outbound itu? Flying Fox (Arsitayogyakarta.com) Permainan yang satu ini ditujukan untuk memacu adrenalin anda dan anak, dari ketinggian sekitar 5 meter, ditambah lagi anda dapat merasakan segarnya udara desa dengan pemandangan yang indah hlo. Tapi tenang, tentunya wisata ini aman karena dibantu oleh pemandu profesional dan menggunakan peralatan standard. Jembatan Layang (kotajogja.com) Pada kegiatan kali ini akan dihadapkan pada sebuah jembatan yang berada di atas kolam air, dan anda akan ditantang untuk melewati jembatan tersebut. Yak tentunya kegiatan ini akan membantu anda dan anak
Sebelum didirikan beberapa wisata ramah anak di Jogja, telah hadir beberapa desa yang dikembangkan menjadi wisata edukasi… Yap! Salah satunya adalah Desa Wisata Kembang Arum. Desa Wisata Kembang Arum terletak di Kembangarum 13, Donokerto, Turi, Wetan Kali, Donokerto, Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55551. Pemukiman yang indah ini memiliki lahan yang cukup luas sekitar
Berbicara tentang desa wisata, di Yogyakarta adalah surganya. Salah satu wisata alam ini sangat digemari oleh pengunjung karena banyak hal yang dapat dilakukan. Selain berlibur dan menghilangkan penat, berwisata ke desa wisata juga dapat dijadikan sarana edukasi, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Desa Wisata Brayut Salah satu desa wisata yang banyak dikunjungi di Jogja adalah Desa Wisata Brayut. Terletak di Kabupaten Sleman, Kecamatan Sleman. desa wisata ini sangat sejuk dan memperlihatkan pemandangan alam yang khas pedesaan. Di sini, salah satu keunggulan yang ditonjolkan adalah pertaniannya yang bagus. Karena, sebagian besar penduduk di Desa Brayut memiliki mata pencaharian sebagai petani. Suhu udara di desa wisata ini tergolong sejuk, yakni 26 derajat celcius. Hal itu dikarenakan letaknya berada di ketinggian sekitar 243 di atas permukaan laut. Sejarah terbentuknya Desa Brayut tidak terlepas dari Bapak Budi Utomo seorang Dosen Akindo dan pengajar bahasa di Lembaga Pendidikan Bahasa Indonesia untuk orang asing di Turi, Sleman. Karena untuk mengajarkan bahasa perlu aktivitas interaksi dengan masyarakat lokal, maka beliau selaku tuan rumah Desa Brayut melihat potensi yang terdapat di desa nya tersebut, maka beliau untuk mengedukasi masyarakat untuk menjadi tuan rumah bagi tamu-tamu asing perlu adanya lembaga. Untuk itu beliau membuat Yayasan Ani-ani di Desa Brayut. Sejak itulah desa Brayut mulai dikenal untuk orang-orang asing melalui lembaga bahasa ini. Perkembangan selanjutnya tidak hanya tamu asing yang datang tetapi wisatawan lokal dan pelajarpun mulai mengunjungi desa Brayut. 10 Kegiatan Yang Wisatawan Lakukan di Desa Brayut 1 Belajar Bercocok Tani Desa Wisata Brayut merupakan tempat bagi pengunjung yang ingin mengetahui cara bertani yang baik dan benar. Selain itu, pengunjung juga bisa belajar secara langsung cara bercocok tanam dengan mengikuti kegiatan penduduk Desa Brayut saat bertani. Desa Brayut mempunyai paket-paket aktivitas bertani untuk wisatawan yaitu paket membajak sawah dengan menggunakan alat Bajak Tradisional berupa sapi dan perlengkapannya. Kegiatan
Berbicara tentang desa wisata, di Yogyakarta adalah surganya. Salah satu wisata alam ini sangat digemari oleh pengunjung karena banyak hal yang dapat dilakukan. Selain berlibur dan menghilangkan penat, berwisata ke desa wisata juga dapat dijadikan sarana edukasi, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Desa Wisata Brayut Salah satu desa wisata yang banyak dikunjungi di Jogja
Berbicara soal wisata alam, sepertinya Jogja adalah juaranya. Salah satu wisata alam di Jogja yang begitu menarik perhatian adalah Waduk Sermo yang berlokasi di Kulon Progo. Waduk dengan luas 157 hektar itu dibangun sejak tahun 1994 dan diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 November 1996. Saat proses pembangunannya, pemerintah mengadakan program transmigrasi ke Tak Toi Bengkulu sebanyak kurang lebih 100 kk. Tujuan pembangunan waduk ini adalah untuk irigasi, PDAM, hingga keperluan sehari-hari. Tak tanggung-tanggung, luas area yang disuplai oleh Waduk Sermo adalah sekitar 7.152 Ha. Dilihat dari luas dan fungsinya, pembangunan Waduk ini memerlukan dana yang tidak sedikit. Saat itu, kurang lebih sebanyak 22 miliar rupiah dikeluarkan untuk membangunnya. Selain yang telah disebutkan, Waduk ini juga digunakan sebagai tempat latihan lomba dayung, lomba dayung kelas nasional maupun kelas internasional. Di sini pula dijadikan tempat latihan Akademi Angkatan Udara (AAU). Tak ketinggalan, para akademisi juga menjadikan kawasan Waduk Sermo sebagai Evaluasi Geologi Teknik dan kerentanan gerakan tanah. Fungsi lain dari Waduk Sermo adalah sebagai lokasi wisata yang menonjolkan pemandangan alam dari ketinggian sehingga begitu memukau. Spot-spot foto menarik dapat kalian temukan di Waduk ini. Salah satu spot foto yang paling menarik perhatian adalah foto di atas papan kayu yang terletak di atas pohon. Dari spot ini, pengunjung dapat berswafoto dengan latar belakang pemandangan alam berupa waduk pepohonan hijau yang indah. Bagi yang hobi memancing, kalian juga dapat berburu ikan predator yang hidup di Waduk Sermo ini. Ikan ini dikenal juga dengan nama ‘Setan Merah’. Ikan ini menjadi incaran utama bagi orang yang sering memancing di Waduk Sermo. Bagi kalian yang takut dengan ketinggian, kalian tidak perlu khawatir. Kalian bisa menyewa perahu yang disediakan oleh pihak pengelola untuk menyusuri beberapa bagian waduk. Kalian dapat merasakan menaiki perahu yang ditemani dengan keindahan alam yang sejuk dan segar. Untuk mendapatkan pemandangan terbaik,
Berbicara soal wisata alam, sepertinya Jogja adalah juaranya. Salah satu wisata alam di Jogja yang begitu menarik perhatian adalah Waduk Sermo yang berlokasi di Kulon Progo. Waduk dengan luas 157 hektar itu dibangun sejak tahun 1994 dan diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 November 1996. Saat proses pembangunannya, pemerintah mengadakan program transmigrasi ke