Bila membahas kekayaan yang di Kota Yogyakarta, tentu saja tidak akan ada habisnya. Kekayaan alam buatan maupun kekayaan alamnya sangat beragam dan banyak sekali tentunya. Memiliki lima kabupaten dengan sumberdaya alam yang unik di masing-masing tempatnya, membuat Yogyakarta memiliki tujuan wisata yang beragam. Yogyakarta menjadi tempat tujuan wisata yang banyak didatangi wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Dengan keramtamahan masyarakat membuat wisatawan yang datang tertarik untuk datang kembali ke Yogyakarta. Kulon Progo tidak kalah dengan kabupaten yang lain. Kabupaten ini juga memiliki destinasi-destinasi yang beragam dan menarik tentunya. Salah satu destiansi wisatanya adalah Pantai Congot. Pantai Congot adalah pantai yang berada di paling ujung Yogyakarta, berbatasan dengan Purworejo, Jawa Tengah. Pantai Congot Pantai ini dianggap oleh warga sekitar dan wisatawan sebagai pantai yang sangat kental sebagai kawasan nelayan, karena pantai ini menjadi tempat berlabuhnya para nelayan di Kulon Progo. Pemandangan yang tidak akan dimiliki oleh beberapa pantai yang ada di Kulon Progo. Wisatawan yang berkunjung bisa membeli ikan-ikan yang segar disini. Disarankan membeli pada saat nelayan datang. Karena, harga yang diberikan masih bisa murah daripada wisatawan membelinya di tempat pelelangan ikan. Salah satu efek dari bermuaranya Sungai Bogowonto ke pantai ini adalah jenis ikan yang berada di sini pun beragam. Mulai dari ikan air asin, air payau, hingga air tawar pun ada. Kondisi seperti inilah yang disukai oleh para pemancing. Oleh karena itu, jangan heran bila kawasan ini banyak berdatangan pemancing-pemancing dengan senjata yang sangat lengkap. Keindahan Pantai Congot Ketika berkunjung ke pantai, tentu saja tidak lupa untuk mengabadikannya dengan berfoto. Ombak biru dan pasir putih menjadi sajian utama yang akan dinikmati wisatawan. Ditambah dengan beberapa karang yang mempesona. Selain itu, bibir pantai yang cukup luas, membuat wisatawan bisa melakukan apa pun disini. Waktu yang paling tepat berkunjung ke pantai adalah pagi atau sore hari, pada saat matahari tidak
Bila membahas kekayaan yang di Kota Yogyakarta, tentu saja tidak akan ada habisnya. Kekayaan alam buatan maupun kekayaan alamnya sangat beragam dan banyak sekali tentunya. Memiliki lima kabupaten dengan sumberdaya alam yang unik di masing-masing tempatnya, membuat Yogyakarta memiliki tujuan wisata yang beragam. Yogyakarta menjadi tempat tujuan wisata yang banyak didatangi wisatawan dari dalam maupun
Kulonprogo memiliki banyak destinasi wisata alam yang indah dan beragam. Mulai dari pantai, air terjun, curug, hutan, pegunungan, sungai dan masih banyak lagi. Khususnya yang berada di pegunungan menoreh.Wildlife Rescue Wildlife Rescue Wildlife Rescue Di Kulonprogo juga memiliki suatu tempat yang berbeda, yaitu Pusat Penyelamatan Satwa Yogyakarta atau PPSJ atau yang lebih dikenal dengan nama Wildlife Resque Centre Jogja. Wildlife Resque Centre Jogja didirikan pada Juni 2010 oleh YKAY (Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta) yang bekerja sama dengan Putri Yogyakarta. Wildlife Resque Centre Jogja adalah sebuah lembaga atau yayasan non-profit yang bergerak di bidang konservasi satwa liat yang terancam punah dan dilindungi. Kegiatan utama di kawasan ini adalah penyelamatan dan perlindungan satwa, di sini para satwa akan direhabilitasi. Selain itu tujuan sampingan dari berdirinya WRC Jogja ini yakni memberdayakan masyarakat sekitar dan bersosialisasi mengenai satwa liar. Saat ini WRC Jogja menampung sekitar 165 hewan dan jumlah itu akan terus bertambah. Hewan yang akan dijumpi di Wildlife Resque Centre Jogja ini adalah orangutan, owa Jawa, monyet, beruk, kera, beruang madu, elang, beo, kaswari dan baerbagai hewan lainnya. WRC Jogja adalah tempat perlindungan bagi beragam satwa liar Indonesia yang telah diselamatkan dari perdagangan hewan peliharaan ilegal di pulau Jawa. Hewan-hewan diselamatkan dari dipelihara secara ilegal, biasanya sebagai hewan peliharaan dan biasanya telah disimpan dalam kondisi yang sangat tidak layak dan tidak sehat. Mereka mungkin berasal dari pedagang hewan peliharaan yang eksotis, pemilik pribadi, bisnis komersial tanpa izin seperti restoran atau kebun binatang ilegal dan kadang-kadang dicegat perang penawaran online. Mereka dibawa ke WRC oleh Forest Rangers, LSM lain, polisi Indonesia, atau pemilik pribadi yang menyumbangkannya sendiri jika mereka tidak bisa lagi merawat binatang itu. Apa yang menarik? Hal yang menarik dari tempat ini adalh terdapatnya kubah atau Dome (orangudome) raksasa, yang lingkarannya didalamnya sudah di setting sedemikian rupa agar mirip dengan alam, sesui
Kulonprogo memiliki banyak destinasi wisata alam yang indah dan beragam. Mulai dari pantai, air terjun, curug, hutan, pegunungan, sungai dan masih banyak lagi. Khususnya yang berada di pegunungan menoreh.Wildlife Rescue Wildlife Rescue Wildlife Rescue Di Kulonprogo juga memiliki suatu tempat yang berbeda, yaitu Pusat Penyelamatan Satwa Yogyakarta atau PPSJ atau yang lebih dikenal dengan nama
Di Kabupaten Kulonprogo sedang gencar-gencarnya mempromosikan daerah tujuan wisata yang mereka punya. Apalagi Kulonprogo memiliki Bandar Udara Internasional Yogyakarta yang sudah aktif. Dengan adanya sebuah bandara baru tentu saja membawa banyak keuntungan bagi Kabupaten Kulonprogo. Termasuk sebuah tempat wisata alam yang apik dan menarik yang bernama Kedung Pedut. Obyek yang satu ini adalah berupa air terjun dua warna yang berlokasi di Pegunungan Menoreh. Air Terjun Kedung Pedut atau biasa disebut Curug Kedung Pedut berasal dari istilah bahasa Jawa. Curug yang berarti air terjun, kedung berarti kubangan atau kolam, dan pedut berarti kabut. Karena letak dari Kedung Pedut ini dan cukup tersembunyi itu menjadi daya tarik bagi Air Terjun Kedung Pedut ini. Dengan warnanya yang unik, yakni biru toska dan putih jernih, serta keberadaannya yang dibuat seperti tempat bermain main air tradisional, dengan fasilitas alat bermain seperti papan seluncur kayu, pancuran bambu, dan masih banyak lagi. Dan tentunya juga faktor pesona keindahan alamnya yang luar biasa yang membuat wisatawan ingin berkunjung ke destinasi ini. Nah, karena letaknya di Pegunungan Menoreh, kamu harus berjuang mendaki dan menuruni perbukitan. Selain itu jalanan yang dilalui pun juga belum terlalu bagus, artinya beberapa jalan beraspal dalam kondisi rusak dan masih dalam proses perbaikan. Tetapi, meskipun perjalanan yang panjang ini akan terbayarkan dengan pemandangan hamparan sawah yang hijau dan luas. Selain itu di sepanjang perjalanan, kamu juga akan melalui sejunlah obyek wisata lainnya, yakni Gunung Lanang, Goa Kiskendo, serta Goa Seplawan. Di sepanjang jalan juga terdapat beberapa papan petunjuk arah ke beberapa obyek wisata baru yang tengah dikembangkan. Di Kedung Pedut ini secara keseluruhan terdapat 5 kedung atau mata air, yaitu Kedung Anyes, Kedung Lanang, Kedung Wedok, Kedung Merak, dan Kedung Merang. Kelima kedung tersebut memiliki kedalaman yang tidak sama, yakni antara 2-5 meter. Wisatawan diperbolehkan mandi di dalam kolam mata airnya. Jika kamu berkunjung ke sana, rasakanlah kesejukan airnya yang berwarna biru
Di Kabupaten Kulonprogo sedang gencar-gencarnya mempromosikan daerah tujuan wisata yang mereka punya. Apalagi Kulonprogo memiliki Bandar Udara Internasional Yogyakarta yang sudah aktif. Dengan adanya sebuah bandara baru tentu saja membawa banyak keuntungan bagi Kabupaten Kulonprogo. Termasuk sebuah tempat wisata alam yang apik dan menarik yang bernama Kedung Pedut. Obyek yang satu ini adalah berupa air
Puncak Gunung Lanang termasuk salah satu daya tarik Kulon Progo. Sebenarnya, ada dua Gunung Lanang, yakni Astana lingga yang berada di dekat Pantai Glagah dan di perbukitan Menoreh. Gunung lanang di perbukitan Menorehlah yang akan kita bahas. Konon, kawasan puncak Gunung Lanang ini dijadikan tempat pertapaan Kyai Lanang dan Nyi Rantam Sari. Bahkan, hingga sekarang, gua yang dulu sebagai tempat semedi pun masih dugunakan oleh masyarakat untuk hal itu pula. Kyai Lanang bersemedi di dekat puncak gunung. Sedangkan, Nyi Rantam Sari bersemedi di bawah puncaknya. Mitosnya, barang siapa bersemedi dengan membawa gula merah (gula Jawa) dan gula tersebut mampu dibakar menggunakan korek api, maka orang tersebut akan mendapatkan kesaktian. Dari Gunung Lanang, pengunjung dapat menikmati keindahan deburan ombak Samudra Hindia di sebelah selatan, walaupun hanya samar-samar. Namun, untuk melihat hal menakjubkan tersebut, ada banyak anak tangga yang harus dilalui oleh pengunjung. Pengunjung juga harus tracking berjalan menyusuri jalan setapak yang terbilang lumayan terjal. Untuk itu, pengunjung harus hati-hati dan waspada, serta berkonsentrasi. Pada pagi hari, pengunjung bisa menikmati pemandangan, udara segar, dan suasana ketika matahari terbit di Puncak Gunung Lanang. Sedangkan, ketika sore hari, warna jingga dari mata hari terbenam pun membawa kita pada suasana romantis. Nah, dari Gunung Lanang ini, pengunjung juga bisa melihat Kota Wates dari ketinggian dan beberapa view gunung secara jelas, di antaranya Gunung Merapi dan Merbabu. Nah, tidak asyik bila tempat wisata tidak ada spot fotonya. Di Puncak Gunung Lanang ini, terdapat pula spot foto yang menarik. Bahkan, ada tiga titik spot foto sebagai tempat mengabadikan moment berlibur bersama saudara maupun teman-teman, sembari menikmati keindahan alam bangsa ini. Gunung Lanang berada di Dusun Sibolong, Desa Jatimulyo, Girimulyo, KulonProgo, DIY. Untuk memasuki objek wisata ini, pengunjung dikenakan tarif retribusi sebesar 3.000,- rupiah per orang. Biaya parkirnya pun terjangkau, yakni sebesar 2.000,- rupiah untuk motor dan
Puncak Gunung Lanang termasuk salah satu daya tarik Kulon Progo. Sebenarnya, ada dua Gunung Lanang, yakni Astana lingga yang berada di dekat Pantai Glagah dan di perbukitan Menoreh. Gunung lanang di perbukitan Menorehlah yang akan kita bahas. Konon, kawasan puncak Gunung Lanang ini dijadikan tempat pertapaan Kyai Lanang dan Nyi Rantam Sari. Bahkan, hingga
Mau menikmati wisata bernuansa pegunungan di Yogyakarta? Salah satunya ialah Puncak Dipowono. Objek wisata ini selalu ramai, baik ketika liburan maupun hari biasa. Meskipun begitu, suasananya tetap nyaman dan sangat sejuk. Pengunjung dapat menikmati hamparan perbukitan menoreh dari ketinggian di Puncak Dipowono. Di arah selatan, pengunjung juga bisa menikmati keindahan panorama Waduk Sermo dan sekitarnya yang berupa hutan. Nah, lebih jauh lagi, pengunjung dapat melihat Pantai Selatan. Jika dirangkum, berada di puncak ini bisa menikmati pemandangan alam yang eksotis yang tak terlupakan. Baca Juga: 2h1m Paket Jogja Kalibiru Eksotisme Yang Tak Terlupakan Nah, ada pula spot foto di atas pohon di Puncak Dipowono ini. Dari spot ini, pengunjung bisa berfoto dengan background Kecamatan Wates dan Waduk Sermo. Atau, boleh juga menikmati sunset pada sore hari, lho. Terdapat pula gardu pandang dengan berbagai macam bentuk, mulai dari yang berbentuk biasa hingga perahu. Dulu, daerah Puncak Dipowono merupakan hutan tandus. Warga setempat pun berinisiatif untuk menjadikannya objek wisata. Kini, terbukti bahwa puncak ini memiliki pemandangan eksotis yang tak terlupakan . Beberapa waktu lalu, Puncak Dipowono diresmikan oleh Bupati Kulon Progo. Objek wisata ini hampir mirip dengan objek wisata Kalibiru yang sama-sama memiliki spot berlatar belakang Waduk Sermo. Kelompok hutan kemasyarakatan Sido Akur bekerja sama dengan warga setempat untuk mengembangkan objek wisata ini. Mereka melengkapi fasilitas di objek wisata ini dengan berbagai wahana, di antaranya seperti flying fox dan tempat untuk outbound. Bagi pengunjung yang ingin camping, ada tempatnya juga, lho. Pastikan cuaca cerah sebelum mengunjungi Puncak Dipowono. Selain itu, jangan lupa membawa bekal, seperti makanan, air minum, dan lain sebagainya. Siapkan pula fisik dan kendaraan agar kondisi badan terjaga, juga perjalanan lancar serta selalu berhati-hati. Lokasi dan Rute Puncak Dipowono berada di Jl. Clereng Tamanan KM. 6, Desa Hargowilis, Kokap, Clapar 2, Hargowilis, Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Harga tiket masuk
Mau menikmati wisata bernuansa pegunungan di Yogyakarta? Salah satunya ialah Puncak Dipowono. Objek wisata ini selalu ramai, baik ketika liburan maupun hari biasa. Meskipun begitu, suasananya tetap nyaman dan sangat sejuk. Pengunjung dapat menikmati hamparan perbukitan menoreh dari ketinggian di Puncak Dipowono. Di arah selatan, pengunjung juga bisa menikmati keindahan panorama Waduk Sermo dan sekitarnya
Wisata di Yogyakarta memang bervariasi, menarik, dan tak habis dieksplorasi. Salah satu objek wisata yang sedang hits, yang berada di Kabupaten Kulon Progo ialah Bukit Isis Nglinggo. Nama aslinya ialah Bukit Ngisis. Namun, kini, bukit ini lebih dikenal dengan nama Bukit Isis. Dalam bahasa Jawa, “isis” bermakna sejuk. Sehingga, Bukit Isis bisa diartikan sebagai bukit yang memiliki suasana sejuk. Lantaran suasananya yang sejuk dan segar ala pegunungan itu, Bukit Isis sangat cocok untuk dikunjungi. Hamparan kebun teh dan pepohonan hijau di sepanjang Menoreh menambah keindahan dan keanggunan tempat ini. Hal yang tidak bisa lepas dari objek wisata alam ialah spot foto. Nah, Bukit Isis ini pun mempunyai spot foto yang unik. Sehingga, para pemburu foto, seperti fotografer dan penggila Instagram, berbondong-bondong mengabadikan suasana perbukitan hijau yang menakjubkan itu. Di Bukit Isis, terdapat ayunan yang sering kali menjadi spot incaran pengunjung. Sebab, tak hanya untuk bermain, ayunan ini juga sebagai sarana untuk melihat pemandangan alam di bukit ini. Pada musim liburan, Bukit Isis semakin ramai. Oleh karena itu, pengelola selalu bekerja ekstra untuk memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan para wisatawan. Ada baiknya, mengunjungi bukit ini pada pagi atau sore hari. Ini adalah waktu yang sangat tepat untuk melihat keindahan matahari terbit dan tenggelam. Bahkan, bila beruntung, maka pengunjung bisa melihat Gunung Sumbing, Sindoro, Merapi, dan merbabu dari ketinggian bukit ini. Nah, warga setempat mengungkapkan bahwa objek wisata ini akan dijadikan camping ground. Tentu, ini sangat menyenangkan. Bukit Isis berada di Nglinggo Barat, Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta. Harga tiket untuk memasuki objek wisata ini cukup murah, yakni sebesar 3.000,- per orang. Sedangkan, untuk parkir, pengunjung hanya dikenakan biaya sebesar 2.000,- untuk motor dan 5.000,- untuk mobil. Fasilitas yang ditawarkan pun cukup lengkap, di antaranya spot foto, toilet, persewaan rumah pohon, gardu pandang, dan area parkir. Bila tertarik dan ingin mengunjungi Bukit
Wisata di Yogyakarta memang bervariasi, menarik, dan tak habis dieksplorasi. Salah satu objek wisata yang sedang hits, yang berada di Kabupaten Kulon Progo ialah Bukit Isis Nglinggo. Nama aslinya ialah Bukit Ngisis. Namun, kini, bukit ini lebih dikenal dengan nama Bukit Isis. Dalam bahasa Jawa, “isis” bermakna sejuk. Sehingga, Bukit Isis bisa diartikan sebagai bukit
Salah satu wisata unik yang wajib dikunjungi di Kulon Progo, Yogyakarta, ialah Air Terjun Grojogan Sewu. Grojogan Sewu berarti “seribu pancuran”. Disebut Grojogan sewu karena air terjun ini memiliki debit air yang besar, sehingga seperti seribu pancuran. Konon, air terjun ini berkaitan erat dengan legenda pewayangan Mahabharata. Ceritanya, Prabu Kresna meminta kakaknya, yaitu Prabu Baladewa untuk bertapa di air terjun ini. Hal ini bertujuan agar kakaknya tidak ikut berperang. Sebab, pada saat itu, perang besar yang disebut Baratayuda akan terjadi. Prabu Kresna pun berpikir bahwa suara gemuruh dari air terjun ini mampu meredam suara peperangan itu. Perang besar itu pun terjadi. Namun, benar saja, Prabu Baladewa tidak mengetahui peristiwa tersebut sedang berlangsung dan terus bertapa. Air Terjun Grojogan Sewu, Keelokan Wisata Alam Kulon Progo Asal mula Air Terjun Grojogan Sewu ini dikenal oleh wisatawan yaitu karena program wisata anak-anak KKN dari UGM. Lalu menjadi berkembang dengan ide dari Pak Dukuh setempat. Tempat wisata ini mulai menjadi viral dan dikenal banyak orang sejak tahun 2015. Sejak saat itu maka sering berdatangan pengunjung ke Air Terjun Grojogan Sewu di Kulon Progo. Setelah sampai di lokasi retribusi Air Terjun Grojogan Sewu, kamu perlu berjalan kaki sekitar 200 meter. Suara air terjun sangat menjernihkan kepala yang penat dan saat kamu sampai di lokasi, suguhan kecantikan Air Terjun Grojokan Sewu ini akan terbayar. Lamanya waktu tempuh dan jarak lokasi yang jauh dari kota Yogyakarta pun tak terasa. Selain pemandangan alam yang mempesona, berbagai hal, seperti air yang jernih, udara yang sejuk, perbukitan yang asri, dan suasana yang segar merupakan daya tarik Gerojokan Sewu. Banyak orang mengunjungi air terjun ini pada sore hari, yakni pada pukul tiga hingga sore hari. Air terjun ini berpadu dengan embung beraliran air berwarna kebiru-biruan. Hal ini membuat Gerojokan Sewu tampak cantik dan eksotis. Pada pagi hari, ada kabut di atas
Salah satu wisata unik yang wajib dikunjungi di Kulon Progo, Yogyakarta, ialah Air Terjun Grojogan Sewu. Grojogan Sewu berarti “seribu pancuran”. Disebut Grojogan sewu karena air terjun ini memiliki debit air yang besar, sehingga seperti seribu pancuran. Konon, air terjun ini berkaitan erat dengan legenda pewayangan Mahabharata. Ceritanya, Prabu Kresna meminta kakaknya, yaitu Prabu Baladewa
Banyak wisata alam yang indah di Yogyakarta, termasuk daerah Kulon Progo. Tak hanya mengandalkan panorama alamnya yang menakjubkan, wisata di sana juga kaya sejarah. salah satunya ialah Puncak Widosari. Konon, Gunung Widosari ini merupakan tempat pertapaan pahlawan nasional bangsa kita, yaitu Pangeran Diponegoro. Dibuka sejak tahun 2012, pada saat itu akses jalannya masih berupa tanah yang licin berpagar bambu seadanya. Dengan ketinggian sekitar 1.017 mdpl, puncak ini memikat siapa pun yang berkunjung. Daya tarik dan kekhasan Puncak Widosari adanya sebongkah baru berukuran besar yang amat unik. Hal ini menjadikan puncak ini semakin unik. Di samping batu raksasa ini, ada gardu pandang atau beberapa spot foto. Selain itu, pengunjung pun bisa menikmati gagahnya Gunung Merapi, anggunnya Gunung Merbabu, dan eksotisnya bibit pantai Laut Selatan dari puncak ini. Bila ingin refreshing dan menikmati kesegaran alam, maka Puncak Widosari sangat cocok dikunjungi. Bagi penghobi fotografi, panorama di sana juga tidak bisa dilewatkan. Sebab, suguhan hamparan hijau yang luas itu layak diabadikan. Pohon yang berjumlah ribuan di bawah puncak ini pun terlihat jelas pada saat cuaca cerah dan tidak berembun. Memanjakan mata wisatawan yang terbiasa dengan hiruk-pikuk dan hinggar-bingar perkotaan. Selain itu, mengambil foto dengan berlatar belakang bongkahan batu besar juga tak kalah menarik. Pada waktu tertentu, warga masyarakat di Puncak Widosari mengadakan sebuah acara, yakni nyadran dan merti dusun sebelum bulan Ramadhan tiba. Bila beruntung, pengunjung bisa menyaksikan acara ini. Nah, sebagaimana puncak pegunungan lainnya, di puncak ini, pengunjung juga bisa menikmati keindahan sunrise dan segarnya suasana pagi bila berkunjung pada pagi hari. Sedangkan, bila datang pada sore hari, pengunjung bisa menikmati romantisme jingga dari matahari terbenam. Menjelang malam, lampu-lampu Kota Yogyakarta, Magelang, juga Purworejo gemerlapan seperti bintang. Namun, hal yang harus diperhatikan ialah pengunjung harus berhati-hati karena terdapat jurang yang dalam di sisi-sisi di puncak ini. Puncak Widosari berada di Dusun Tritis,
Banyak wisata alam yang indah di Yogyakarta, termasuk daerah Kulon Progo. Tak hanya mengandalkan panorama alamnya yang menakjubkan, wisata di sana juga kaya sejarah. salah satunya ialah Puncak Widosari. Konon, Gunung Widosari ini merupakan tempat pertapaan pahlawan nasional bangsa kita, yaitu Pangeran Diponegoro. Dibuka sejak tahun 2012, pada saat itu akses jalannya masih berupa tanah
Apa hanya Pantai Glagah saja yang ada di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta? Tentu saja tidak! Kulon Progo juga dikenal surganya pantai, selain di Gunungkidul dan Bantul. Selain Pantai Glagah, Kulon Progo memiliki banyak pantai lain yang tidak kalah indah, diantaranya Pantai Bugel, Pantai Congot dan Pantai Pasir Kadilangu. Pantai Pasir Kadilangu merupakan destinasi wisata yang banyak dikunjungi karena potensi keindahannya sangat memukau. Di sini, pengunjung tidak akan menjumpai pantai dengan pasir putih seperti di Gunungkidul. Pemandangan yang terlihat adalah hamparan mangrove yang hijau dan rindang, sehingga menyejukkan setiap mata yang memandangnya. Adanya tanaman mangrove di sini bukan hanya sebagai pemikat wisatawan, tetapi juga mahasiswa dan peneliti yang ingin meneliti untuk keperluan studi. Meskipun memiliki potensi wisata yang luar biasa, ternyata pengelolaan wisata ini belum ditopang oleh pemerintah. Hingga saat ini, pengelolaan dan pengembangan pantai baru dilakukan oleh warga sekitar. Namun, meskipun dikelola oleh warga, perkembangan Pantai Pasir Kadilangu tergolong pesat. Hasil dari pengelolaan ini pun dapat menopang kehidupan warga sekitar. Di sini, pengunjung dapat berkeliling hutan mangrove melewati jalan setapak yang terbuat dari kayu. Selain itu, pengunjung juga bisa menyewa perahu yang disewakan oleh warga sekitar. Jika ingin berkunjung, sebaiknya pada pagi dan sore hari. Karena, pada waktu-waktu inilah udara tidak terlalu panas, sehingga pengunjung dapat bersantai menikmati keindahan alam di hutan mangrove. Selain itu, pada sore hari, pengunjung dapat melihat indahnya sunset dengan latar belakang air di pantai dan langit yang indah. Bagi generasi milenial, di sini juga ada lho spot foto yang sengaja disediakan oleh warga sekitar agar pengunjung dapat mengabadikan momen liburan sepuasnya. Material untuk membangun spot foto ini adalah bambu yang dibentuk dengan unik. Sehingga, sangat bagus untuk menghasilkan foto terbaik. Beberapa bentuk spot foto yang bisa ditemui di sini adalah jembatan seperti yang ada di Queensboro Bridge di New York, kerang berukuran besar, rumah pohon,
Apa hanya Pantai Glagah saja yang ada di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta? Tentu saja tidak! Kulon Progo juga dikenal surganya pantai, selain di Gunungkidul dan Bantul. Selain Pantai Glagah, Kulon Progo memiliki banyak pantai lain yang tidak kalah indah, diantaranya Pantai Bugel, Pantai Congot dan Pantai Pasir Kadilangu. Pantai Pasir Kadilangu merupakan destinasi wisata yang