Siapa tak mengakui keindahan pantai di Gunungkidul? Salah satunya ialah Pantai Sarangan. Pantai ini mempunyai garis pantai yang pendek sekitar 200 meter dan berbentuk sedikit melengkung. Pantai ini belum terlalu ramai dikunjungi wisatawan, meskipun tidak terlalu ramai, Pantai ini juga tidak terlalu sepi. Bahkan daya tarik dari pantai ini membuatnya semakin terpancar. Karakteristik pantai ini seperti Pantai Krakal, berpasir putih bersih serta bebatuan di pinggir pantai. Lokasi Pantai Sarangan mudah untuk ditemukan/lokasinya mudah dicari, Pantai Sarangan berlokasi di Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul. Namun biasanya banyak orang mengira bahwa Pantai Sarangan adalah Pantai Krakal, karena letaknya hanya terpisahkan oleh bukit sekitar 3-4 meter. Rute Dari Kota Yogyakarta, Lokasi Pantai Sarangan berada sekitar 70 km dari arah Kota Yogyakarta dengan jarak tempuh sekitar 2 jam perjalanan. Untuk mengetahui arahnya pun Anda bisa memanfaatkan google map, namun jika jaringan internet kurang stabil bisa saja rute tersebut akan hilang sebelum sampai lokasi tujuan. Namun yang perlu diingat dimana lokasi pantai ini tidak jauh dari Pantai Krakal, ini berarti Anda hanya perlu mengikuti rute atau penunjuk jalan ke Pantai Krakal. Selain itu lokasi pantai juga masih searah dengan Pantai Sepanjang. So, anda tidak perlu khawatir akan mengalami kesulitan untuk menemukan lokasi. Fasilitas Fasilitas yang ada disini cukup lengkap, ada tempat ibadah, kamar mandi, penginapan juga warung penjajak makanan. Hanya saja lingkungan pantai ini jarang ada tanaman/pohon yang bisa dijadikan untuk meneduh dari sengatan matahari. Mungkin penanaman pohon jenis tanaman seperti cemara laut, cemara udang atau ketapang bisa menjadi solusi atas masalah tersebut. Tiket masuk Untuk Tiket masuk ke kawasan Pantai Sarangan ini sudah termasuk tiket masuk sepanjang pantai dari Pantai Baron hingga Pantai Poktunggal Rp.10.000; per orang dan anda akan dikenakan biaya parkir untuk sepeda motor Rp. 3.000; mobil. Rp. 5.000. Jadi ketika anda ingin melakukan tour jogja ke Pantai Sarangan sebaiknya sekaligus
Siapa tak mengakui keindahan pantai di Gunungkidul? Salah satunya ialah Pantai Sarangan. Pantai ini mempunyai garis pantai yang pendek sekitar 200 meter dan berbentuk sedikit melengkung. Pantai ini belum terlalu ramai dikunjungi wisatawan, meskipun tidak terlalu ramai, Pantai ini juga tidak terlalu sepi. Bahkan daya tarik dari pantai ini membuatnya semakin terpancar. Karakteristik pantai ini
Lagi-lagi wisata air terjun. Ya, air terjun di Daerah Istimewa Yogyakarta memang menarik dan tak habis dieksplorasi. Nah, air terjun yang sedang ramai dibicarakan sekarang adalah Air Terjun Randusari. Di dekat air terjun ini, terdapat pohon besar, yakni pohon randu atau kapuk. Oleh karena itu, air terjun ini dinamakan Randusari. Sedangkan, kata “sari” berasal dari bahasa Jawa yang berarti utama. Dahulu, air di tempat ini dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai sumber air bersih. Lambat laun, air terjun ini dijadikan tempat wisata karena potensinya memang besar. Dengan ketinggian sekitar 15 meter, suara gemericik pun tercipta dari Air Terjun Randusari. Dipandu dengan suasana yang segar dan pemandangan yang hijau, pengunjung dapat bermain-main sepuas hati. Sebab, kedalaman air terjun ini hanya sekitar satu hingga dua meter. Namun, pengunjung harus tetap berhati-hati karena batu-batu di sekitar tempat ini licin. Selain itu, pengunjung bisa bersantai menggunakan hammock. Daya tarik lain dari Air Terjun Randusari ialah dua air terjun yang mengalir bersebelahan seperti air terjun kembar. Mata air Ngreboh menjadi mata air dari mata air Ngreboh. Nah, mata air ini biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengairan warga di sekitarnya. Pada musim kemarau pun, mata air ini tidak mengering, tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitarnya. Berada di atas hammock sembari merasakan angin yang sepoi dan menikmati gemericik air membuat pengunjung merasa tenang. Selain itu, bisa juga berfoto ria, mengabadikan moment yang belum tentu bisa terulang. Air Terjun ini berada di Dusun Rejosari, Desa Jatimulyo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Namun Air Terjun ini lumayan jauh dari pusat Kota Yogyakarta. Dengan biaya masuk sebesar 2.000,- rupiah per orang, pengunjung bisa menikmati keindahan air terjun ini. Untuk biaya parkir, pengujung dikenai biaya sebesar 2.000,- rupiah untuk motor dan 5.000,- rupiah untuk mobil. Fasilitas air terjun ini pun cukup memadai, di antaranya gazebo, toilet umum, tempat sampah, dan warung
Lagi-lagi wisata air terjun. Ya, air terjun di Daerah Istimewa Yogyakarta memang menarik dan tak habis dieksplorasi. Nah, air terjun yang sedang ramai dibicarakan sekarang adalah Air Terjun Randusari. Di dekat air terjun ini, terdapat pohon besar, yakni pohon randu atau kapuk. Oleh karena itu, air terjun ini dinamakan Randusari. Sedangkan, kata “sari” berasal dari
Banyak wisata alam yang indah di Yogyakarta, termasuk daerah Kulon Progo. Tak hanya mengandalkan panorama alamnya yang menakjubkan, wisata di sana juga kaya sejarah. salah satunya ialah Puncak Widosari. Konon, Gunung Widosari ini merupakan tempat pertapaan pahlawan nasional bangsa kita, yaitu Pangeran Diponegoro. Dibuka sejak tahun 2012, pada saat itu akses jalannya masih berupa tanah yang licin berpagar bambu seadanya. Dengan ketinggian sekitar 1.017 mdpl, puncak ini memikat siapa pun yang berkunjung. Daya tarik dan kekhasan Puncak Widosari adanya sebongkah baru berukuran besar yang amat unik. Hal ini menjadikan puncak ini semakin unik. Di samping batu raksasa ini, ada gardu pandang atau beberapa spot foto. Selain itu, pengunjung pun bisa menikmati gagahnya Gunung Merapi, anggunnya Gunung Merbabu, dan eksotisnya bibit pantai Laut Selatan dari puncak ini. Bila ingin refreshing dan menikmati kesegaran alam, maka Puncak Widosari sangat cocok dikunjungi. Bagi penghobi fotografi, panorama di sana juga tidak bisa dilewatkan. Sebab, suguhan hamparan hijau yang luas itu layak diabadikan. Pohon yang berjumlah ribuan di bawah puncak ini pun terlihat jelas pada saat cuaca cerah dan tidak berembun. Memanjakan mata wisatawan yang terbiasa dengan hiruk-pikuk dan hinggar-bingar perkotaan. Selain itu, mengambil foto dengan berlatar belakang bongkahan batu besar juga tak kalah menarik. Pada waktu tertentu, warga masyarakat di Puncak Widosari mengadakan sebuah acara, yakni nyadran dan merti dusun sebelum bulan Ramadhan tiba. Bila beruntung, pengunjung bisa menyaksikan acara ini. Nah, sebagaimana puncak pegunungan lainnya, di puncak ini, pengunjung juga bisa menikmati keindahan sunrise dan segarnya suasana pagi bila berkunjung pada pagi hari. Sedangkan, bila datang pada sore hari, pengunjung bisa menikmati romantisme jingga dari matahari terbenam. Menjelang malam, lampu-lampu Kota Yogyakarta, Magelang, juga Purworejo gemerlapan seperti bintang. Namun, hal yang harus diperhatikan ialah pengunjung harus berhati-hati karena terdapat jurang yang dalam di sisi-sisi di puncak ini. Puncak Widosari berada di Dusun Tritis,
Banyak wisata alam yang indah di Yogyakarta, termasuk daerah Kulon Progo. Tak hanya mengandalkan panorama alamnya yang menakjubkan, wisata di sana juga kaya sejarah. salah satunya ialah Puncak Widosari. Konon, Gunung Widosari ini merupakan tempat pertapaan pahlawan nasional bangsa kita, yaitu Pangeran Diponegoro. Dibuka sejak tahun 2012, pada saat itu akses jalannya masih berupa tanah
Tak hanya pantai, Gunung Kidul, Yogyakarta, juga mempunyai Taman Hutan Raya. Taman hutan ini diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono pada tahun 2012 dengan luas sekitar 634 hektar. 6,2 hektar kawasan ini adalah area penangkaran rusa timor (Cervus Timorensis) yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta dan kelompok tani di sekitarnya. Hingga saat ini, terdapat sebanyak lebih dari 30 ekor rusa timor. Ada juga Arboretum seluas 10,7 hektar dengan berbagai tanaman hutan. Tak hanya itu, persemaian dan pabrik pengelolaan minyak kayu putih “Sendang Mole” ada di kawasan ini. Taman Hutan Raya sering digunakan sebagai wilayah konservasi penelitian yang berada di Yogyakarta. Bahkan, banyak peneliti dari luar Yogyakarta datang karena berbagai flora dan faunanya. Terlebih, tempat ini didukung oleh berbagai potensi kawasan yang terkenal, seperti Hutan Wanagama, yang merupakan area pendidikan dan penelitian. Salah satu vegetasi di kawasan Taman Hutan Raya ialah tanaman yang meranggas pada musim kemarau. Pada musim seperti itu, hutan akan tampak lebih terbuka. Uniknya, bagian tepi hutan tetap hijau karena mengalir sungai Oyo. Berbagai bibit tanaman juga dikembangkan di Taman Hutan Raya, di antaranya tanaman tati, mahoni, kayu putih, dan jambu mete. Dengan jumlah produksi lebih dari dua juta bibit per tahun, berbagi tanam ini merupakan program reboisasi. Bila ingin bermain dengan rusa, menyentuh dan memberinya makan, pengunjung bisa menuju penangkaran rusa. Hewan-hewan liar itu berada di kandang berukuran 40x40 meter yang berada di sebelah timur area persemaian. Selain rusa, ada juga burung madu srigati, elang ular bido, alap-alap sapi, elang alpacina, raja udang, burung madu kelapa, cucak kutilang, dan kepodang. Taman Hutan Raya dibagi menjadi 3 zona. Zona 1 terdiri atas atraksi gajah, areal cycling, kuliner gantung, cultur show, dan camping ground. Sedangkan, zona 2 terdiri atas pabrik minyak kayu putih, persemaian, research centre, serta pusat indukan rusa. Sementara itu, zona 3 merupakan
Tak hanya pantai, Gunung Kidul, Yogyakarta, juga mempunyai Taman Hutan Raya. Taman hutan ini diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono pada tahun 2012 dengan luas sekitar 634 hektar. 6,2 hektar kawasan ini adalah area penangkaran rusa timor (Cervus Timorensis) yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta dan kelompok tani di sekitarnya. Hingga
Berbagai tempat wisata di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, juga layak untuk dieksplorasi. Nah, di kabupaten ini terdapat banyak peninggalan bersejarah berupa candi, salah satunya ialah Candi Gebang. Candi Gebang diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno, yakni pada abad ke-8 Masehi, di bawah kepemimpinan Wangsa Sanjaya. Pada sekitar tahun 1936, warga menemukan patung Ganesha. Selajutnya, para arkeolog mulai melakukan penelitian di sekitar tempat ditemukannya patung Ganesha tersebut. Ternyata, memang benar terdapat candi. Kemudian, candi ini mengalami pemugaran pertama yang dipimpin oleh Van Romondt pada tahun 1937 hingga 1939. Candi Gebang seluas 5,25x5,25 meter ini berdiri di atas kaki bangunan setinggi sekitar 2 meter. Tinggi keseluruhan candi ialah 8 meter, sedangkan bahan dasarnya berupa batu andesit. Candi ini mempunyai ciri khas berupa puncak berbentuk lingga tegak di atas seroja. Hal ini mempunyai keunikan dan daya tarik tersendiri. Di kiri dan kanan pintu masuk candi yang terletak di sisi timur, terdapat relung tempat arca. Di relung sebelah utara, terdapat arca nandiswara, sedangkan di sebelah selatan kosong. Konon, terdapat arca Mahakala di dalam relung yang kosong itu. Sementara itu, di sisi barat, terdapat relung berisi arca Ganesha yang sedang duduk di atas yoni dengan belalai mengarah ke utara. Selain itu, keunikan lainnya ialah tidak adanya tangga untuk naik ke selasar di permukaan kaki candi. Namun, di candi lainnya, terdapat tangga berbentuk batu berundak yang menghubungkan kaki candi dengan ruangan utama. Meskipun begitu, terdapat dugaan bahwa tangga di candi Gebang terbuat dari kayu atau bahan lain yang mudah rapuh. Namun, belum da informasi jelas tentang tidak adanya tangga ini. Taman yang tertata rapi menambah keeksotisan dan keindahan Candi Gebang. Banyak pohon rindang dan bangku taman yang membuat pengunjung lebih nyaman beristirahat ketika lelah berkeliling candi. Lokasi Candi Gebang berada di Dusun Gebang, Kelurahan Widomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk masuk ke Candi
Berbagai tempat wisata di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, juga layak untuk dieksplorasi. Nah, di kabupaten ini terdapat banyak peninggalan bersejarah berupa candi, salah satunya ialah Candi Gebang. Candi Gebang diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno, yakni pada abad ke-8 Masehi, di bawah kepemimpinan Wangsa Sanjaya. Pada sekitar tahun 1936, warga menemukan patung Ganesha. Selajutnya, para
Salah satu tempat wisata menarik di Kabupaten Bantul ialah Goa Gajah Mangunan. Di dalam Gua ini, terdapat batu yang menyerupai gajah. Dari situlah nama gua ini berasal. Gua horisontal ini mempunyai kedalaman sekitar 200 meter. Namun, belum ada yang tahu kedalaman pastinya. Sebab, ada tumpukan tanah di sebagian gua, sehingga jalan yang dilalui sempit. Di sepanjang Gua Gajah Mangunan ini, terdapat stalaktit dan stalakmit. Terdapat sebuah pohon besar berada di ujung Goa Gajah Mangunan. Bahkan, tingginya menjulang hingga keluar gua. Semak-semak juga tumbuh di dalam gua ini. Hal ini akibat atap dan tanah yang gua yang runtuh, sehingga tanaman di atasnya bisa masuk ke dalam gua. Dan, bila dilihat-lihat, maka seperti hutan kecil di dalam gua. Sungguh menakjubkan! Dari pintu masuk hingga pintu keluar, jaraknya sekitar 200 meter saja. Gua Gajah Mangunan memiliki mulut gua yang besar dan lebar. Ruangan besar di dalamnya memiliki jalan kecil untuk susur gua. Pengunjung harus merunduk ketika melewatinya karena ukurannya hanya sekitar 1 meter. Lorong atau jalan kecil ini, oleh penduduk, diberi nama Lorong Ular. Untuk memasuki Goa Gajah Mangunan pengunjung harus membawa atau menyewa alat penerangan/senter karena kondisi sangat gelap. Nah, salah satu hal menarik yang ada di gua ini ialah cahaya dari surga. Cahaya ini berupa fenomena sinar matahari yang masuk ke dalam gua melalui lubang, yang berada di atasnya. Cahaya ini seolah-olah seperti sorotan lampu di dalam ruangan yang sangat gelap. Ada baiknya, wisatawan berkunjung pada jam 12 siang. Sebab, sinar matahari yang masuk ke dalam gua datang dari arah barat. Pada sore hari, sinar matahari itu menerobos masuk gua dengan maksimal. Apalagi, bila cuaca sedang cerah, maka keindahan fenomena ini pun dapat dinikmati dengan maksimal pula. Sedangkan, di sekeliling gua ini, udaranya sangat sejuk. Hal ini membuat wisatawan betah berlama-lama di sana. Goa Gajah Mangunan berada di Dusun Lemah Abang,
Salah satu tempat wisata menarik di Kabupaten Bantul ialah Goa Gajah Mangunan. Di dalam Gua ini, terdapat batu yang menyerupai gajah. Dari situlah nama gua ini berasal. Gua horisontal ini mempunyai kedalaman sekitar 200 meter. Namun, belum ada yang tahu kedalaman pastinya. Sebab, ada tumpukan tanah di sebagian gua, sehingga jalan yang dilalui sempit. Di
Keindahan Kabupaten Bantul juga tak kalah dengan kabupaten lainnya di Yogyakarta. Salah satu objek wisata yang sekaligus media pembelajaran sejarah ialah Goa Selarong Bantul. Goa Selarong memang terkenal. Sebab, selain keindahannya, gua ini merupakan bekas benteng pertahanan Pangeran Diponegoro beserta pasukannya. Dari kisah ini, gua ini juga disebut sebagai Goa Diponegoro. Bahkan, di gapura gua ini ada patung Pangeran Diponegoro yang memakai jubah hitam sedang naik kuda. Patung ini sebagai simbol keberanian Pangeran Diponegoro dalam mempertahankan bangsa ini melawan tentara Belanda. Sedangkan, di dekat tempat parkit, terdapat patung Pangeran Diponegoro yang memakai jubah berwarna putih. Goa Selarong berada di bukit kapur berketinggian kurang lebih 35 meter dikelilingi pohon-pohon rindang dan lebat. Memang, gua ini letaknya terbilang curam. Bahkan, untuk mencapai gua ini, pengunjung harus melalui ratusan anak tangga sejauh 400 meter. Goa Selarong ini memiliki ketinggian tidak lebih dari 2 meter, sedangkan lebarnya hanya 3 meter. Sementara itu, panjangnya pun sekitar 3 meter. Goa Selarong ini berbentuk bukit batu. Ada dua lubang di bukit itu. Nah, ketika zaman penjajahan dulu, kedua lubang ini menjadi tempat persembunyian Pangeran Diponegoro beserta pasukannya dari kejaran Belanda. Kisah awal mula gua ini ialah ketika Pangeran Diponegoro kalah dalam hal senjata serta pasukan. Di dalam Goa Selarong Bantul ini, Pangeran Doponegoro menyusun strategi perang gerilya. Bila dilihat dari liar, gua ini tampak buntu. Namun, pada saat Pangeran Diponegoro beserta pasukannya memasuki gua ini, tidak tampak dari luar. Perang yang berlangsung sejak tahun 1825 hingga 1830 ini berakhir dengan ditangkapnya Pangeran Diponegoro, yang lalu diasingkan ke Makasar oleh Belanda. DI pengasingan itu, Pangeran Diponegoro wafat. Konon, banyak orang mengatakan bahwa Goa Selarong Bantul merupakan tempat angker. Pada malam Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon, terdengar suara gamelan ditabuh dari gua itu. Selain itu, kabarnya, ada semacam larangan yang berlaku ketika mendatangi gua ini, yakni tidak diperbolehkan untuk
Keindahan Kabupaten Bantul juga tak kalah dengan kabupaten lainnya di Yogyakarta. Salah satu objek wisata yang sekaligus media pembelajaran sejarah ialah Goa Selarong Bantul. Goa Selarong memang terkenal. Sebab, selain keindahannya, gua ini merupakan bekas benteng pertahanan Pangeran Diponegoro beserta pasukannya. Dari kisah ini, gua ini juga disebut sebagai Goa Diponegoro. Bahkan, di gapura gua
Gunungkidul memang surganya pantai di Yogyakarta. Salah satu pantai yang wajib dikunjungi ialah Pantai Kayu Arum. Memang, pantai ini belum terkenal, tetapi keindahannya tak bisa dipandang sebelah mata. Suasana eksotis dan asri dengan pasir putih yang lembut, sepoi angin, dan ombak yang menghantam-hantam tebing karang membuat Pantai ini layak menjadi destinasi wisata yang harus ada di list. Air laut pantai ini berwarna biru, memanjakan mata siapa pun yang memandang. Selain itu, pengunjung dapat melihat hewan-hewan laut, sepertiikan-ikan kecil, ubur-ubur, gurita, dan lain sebagainya. Bermain pasi di sekitar pantai juga tak kalah menarik. Bagi kita yang suka memancing, pantai ini juga bisa menjadi referensi. Pasalnya, terlihat banyak ikan di laut dekat pantai ini, mulai dari yang berukuran kecil hingga besar. Meskipun berukuran kecil, pantai ini sangat cocok sebagai tempat camping dan berkumpul bersama teman dan keluarga. Lantaran tidak menyediakan tempat penyewaan kebutuhan camping, ada baiknya pengunjung membawa peralatan dan kebutuhan sendiri. Tentu saja, tidak lupa kita harus selalu menjaga kebersihan agar keindahan pantai ini tidak rusak. Hal yang perlu diperhatikan lagi ialah pengunjung tidak diizinkan untuk berenang di pantai ini. Dua bukit dan batuan karang mengapit kanan dan kiri Pantai Kayu Arum menjadi background yang bagus untuk berfoto. Bila ingin menikmati sunset yang indah atau matahari terbit yang romantis, maka pengunjung bisa berjalan sedikit dari Pantai Kayu Arum menuju Baron Technopark. Pantai ini berlokasi di Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Memang, pantai ini jauh dari pusat kota. Bahkan, untuk menuju ke sana, pengunjung harus melewati jalan tanah berbatu sekitar satu setengah kilometer sebelum pantai. Selanjutnya, pengunjung juga harus berjalan kaku lagi sekitar empat kilometer dari parkiran. Meskipun begitu, perjalanan panjang itu akan terbayar dengan keindahan dan pesona Pantai yang menakjubkan. Untuk masuk ke Pantai Kayu Arum, wisatawan dikenakan biaya sebesar 10.000,- rupiah per orang, sudah termasuk tiket
Gunungkidul memang surganya pantai di Yogyakarta. Salah satu pantai yang wajib dikunjungi ialah Pantai Kayu Arum. Memang, pantai ini belum terkenal, tetapi keindahannya tak bisa dipandang sebelah mata. Suasana eksotis dan asri dengan pasir putih yang lembut, sepoi angin, dan ombak yang menghantam-hantam tebing karang membuat Pantai ini layak menjadi destinasi wisata yang harus ada