Memiliki lima kabupaten dengan sumberdaya alam yang unik di masing-masing tempatnya, membuat Yogyakarta memiliki tujuan wisata yang beragam. Yogyakarta menjadi tempat tujuan wisata yang banyak didatangi wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Dengan keramtamahan masyarakat membuat wisatawan yang datang tertarik untuk datang kembali ke Yogyakarta. Gunungkidul menjadi salah satu penyumbang destinasi pantai yang indah dan unik. Salah satunya adalah Pantai Ngandong. Pantai Ngandong sering disebut sebagai surga tersembunyi karena lokasinya tak banyak diketahui oleh para wisatawan. Nama Pantai Ngandong sendiri belum terlalu tenar seperti pasir putih lainnya di Gunungkidul. Namun pesona Pantai Ngandong patut menjadi list utama untuk mengisi akhir pekan. Pantai ini bersebalahan dengan Pantai Sundak. Pantai Sundak dan Pantai Ngandong ini berada di area yang sama tetapi dipisah dengan sebuah bukit besar. Dari pantai ini pula, tidak jauh letaknya dari Pantai Indrayanti, tepatnya terletak di sebelah barat laut dari pantai Indrayanti. Pantai Ngandong termasuk pantai yang kecil namun mempunyai ciri khas tersendiri yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Meskipun demikian belum banyak wisatawan yang mengetahui destinasi wisata pantai ini. Pantai ini ramai penunjung ketika musim liburan, namun sepi ketika hari-hari biasa. Something to do Di pantai ini, ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan. Apa saja? 1. Bermain kano Pantai Ngandong tak hanya menyuguhkan keindahan alam saja. Pantai yang memiliki pasir putih tersebut juga menawarkan wisata menggunakan kapal kano yang disewakan kepada para pengunjung. Bagi wisatawan yang ingin mencoba bermain kano, pantai Ngandong bisa menjadi salah satu tujuan alternatif untuk menjalankannya. Air laut di pantai ini sangat bersahabat sehingga aman bagi setiap pengunjung termasuk untuk bermain kano. wisatawan akan dikenai biaya sebesar Rp50.000 untuk menyewa perahu kano dan tanpa dibatasi waktu. 2. Pelabuhan nelayan tradisional Pantai Ngandong merupakan tempat berlabuhnya perahu maupun kapal para nelayan sekitar. Pengunjung bukan hanya disuguhi pemandangan alam yang eksotis namun juga aktifitas nelayan
Memiliki lima kabupaten dengan sumberdaya alam yang unik di masing-masing tempatnya, membuat Yogyakarta memiliki tujuan wisata yang beragam. Yogyakarta menjadi tempat tujuan wisata yang banyak didatangi wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Dengan keramtamahan masyarakat membuat wisatawan yang datang tertarik untuk datang kembali ke Yogyakarta. Gunungkidul menjadi salah satu penyumbang destinasi pantai yang indah dan
Wisata alam memang selalu menjadi pilihan tempat liburan untuk menghilangkan kejenuhan. Suara angin, gemercik air, udara sejuk dan hijaunya pepohonan membuat hati tenang. Berbicara tentang wisata alam, di Bogor ada salah satu wisata alam yang bisa kamu kunjungi yaitu Curug Ciburial yang ada di Babakan Madang. Ciburial dalam bahasa Sunda berarti air yang keluar dari bawah. Seperi halnya air curug yang jatuh ke ketinggian, akan masuk ke kedalaman air di bawahnya lalu muncul kembali dalam bentuk gelombang. Curug Ciburial ini merupakan induk atau asal air yang mengali ke Curug Leuwi Hejo. Tak terbayang bukan, bagaimana alaminya Curug Ciburial. Curug Leuwi Hejo saja sudah banyak yang memuji kealamian airnya, apalagi ada curug lain yang lebih ke hulu dan memang agak sulit untuk dijangkau. Selain itu, Curug Ciburial ini tidak terlalu banyak pelancong. Perjalanan trekking ke Curug Ciburial memang membutuhkan tenaga. Jalanan licin dan harus mau berbasah ria menyusuri sungai adalah syarat untuk menikmati keindahan Curug Ciburial. Ketika sampai, rasa lelah Anda akan dibayar langsung bahkan sebelum menikmati dinginnya air Curug Ciburial. Lihat saja di media sosial, Instagram misalnya, para pelancong terlihat sumringah dengan pose-pose indah berlatar Curug Ciburial dan kealamian kawasan sekitarnya. Trekking ke Curug Ciburial dengan menyusuri sungai tergolong aman. Penduduk atau pengelola sudah memberikan kemudahan dengan menyediakan alat bantu tali di beberapa lokasi yang sulit dilewati. Namun bagi petualang sejati, keindahan alam bukan saja di tempat tujuan, setiap langkah perjalanan merupakan tempat wisata yang tak henti-hentinya menimbulkan decak kagum. Curug Ciburial merupakan keindahan alam dengan dua air terjun saling berdekatan. Satu air terjun lebih tinggi dari yang satunya. Bagian bawah keduanya membentuk kolam penampungan yang merupakan tempat berenang atau hanya bermain air sekadarnya. Berada di Curug Ciburial merupakan keistimewaan tersendiri bagi pelancong. Batu-batu di sekitar curug juga sebagai tempat memandang lepas ke arah air yang tak henti-hentinya bergemuruh. Semua tempat di Curug Ciburial lokasi tepat
Wisata alam memang selalu menjadi pilihan tempat liburan untuk menghilangkan kejenuhan. Suara angin, gemercik air, udara sejuk dan hijaunya pepohonan membuat hati tenang. Berbicara tentang wisata alam, di Bogor ada salah satu wisata alam yang bisa kamu kunjungi yaitu Curug Ciburial yang ada di Babakan Madang. Ciburial dalam bahasa Sunda berarti air yang keluar dari
Jogjakarta memiliki banyak sekali destinasi wisata. Mulai dari wisata budaya, alam, edukasi, religi dan yang lainnya. Tidak habis-habisnya tempat yang biasa saja kemudian disulap sedemikian rupa menjadi menarik dan dijual sebagai destinasi wisata. Di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta ini memiliki banyak sekali kekayaan alam yang masih asri. Salah satu destinasi alam yang ada di kabupaten ini adalah Taman Sungai Mudal. Ekowisata ini sangat cocok untuk wisatawan yang menyukai wisata air, petualangan sekaligus mempelajari ilmu alam. Destinasi ini seperti surga tersembunyi di Kulon Progo. Letak tempatnya yang berada masuk di dalam hutan, sehingga suasana asri begitu terasa. Meskipun jauh dari pusat kota, wisatawan rela datang demi menikmati indahnya objek wisata ini. Baca juga: https://campatour.com/kedung-pedut-air-terjun-cantik/ Awal mula Taman Sungai Mudal Mudal adalah sebuah mata air yang memancar dari kedalaman gua di kawasan Girimulyo, Kulon Progo. Dinamakan Mudal karena sumber air ini selalu memancarkan air sepanjang tahun hingga dapat mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga sekitar melalui pipa-pipa. Aliran airnya yang jernih juga meluap membentuk aliran sungai serta melewati air terjun dengan nama serupa, kemudian berlanjut hingga Air Terjun Kembang Soka dan Air Terjun Kedung Pedut yang letaknya lebih rendah. Dahulunya, objek wisata ini merupakan daerah sungai yang terbengkalai serta ditumbuhi semak belukar yang lebat. Dan kini, sungai sepanjang 600 meter ini telah bersih dari semak belukar dan semakin dipercantik. Tempat ini merupakan air terjun yang berundak undak. Yang tidak terlalu tinggi, namun berada di beberapa tempat. Mengalir indah menuju ke sungai dan kolam yang ada di sekitarnya. Menikmati keindahan Taman Sungai Mudal ini memiliki keindahan yang begitu mempesona. Airnya yang jernih berwarna hijau tosca di dalam kolam yang dibuat oleh pengelola destiasi ini sangat mengundang untuk bermain air. Kedalaman kolam ini mulai dari 1 meter hingga 2 meter. Keindahan kolam air ini didukung dengan indahnya alam sekitar yang juga masih asri.
Jogjakarta memiliki banyak sekali destinasi wisata. Mulai dari wisata budaya, alam, edukasi, religi dan yang lainnya. Tidak habis-habisnya tempat yang biasa saja kemudian disulap sedemikian rupa menjadi menarik dan dijual sebagai destinasi wisata. Di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta ini memiliki banyak sekali kekayaan alam yang masih asri. Salah satu destinasi alam yang ada di kabupaten
Jogjakarta memiliki banyak sekali destinasi wisata. Mulai dari wisata budaya, alam, edukasi, religi dan yang lainnya. Tidak habis-habisnya tempat yang biasa saja kemudian disulap sedemikian rupa menjadi menarik dan dijual sebagai destinasi wisata. Kalinampu Natural Park, Taman Bunga Bertema Jepang Di Kabupaten Bantul terdapat destinasi baru lagi, yaitu Kalinampu Natural Park. Destinasi ini dibuka pada bulan oktober 2019. Taman ini menawarkan tepian sungai Opak serta keindahan tanaman enceng gondok yang sedang berbunga. Kalinampu Natural Park, Taman Bunga Bertema Jepang Meskipun tanaman eceng gondok ini merupakan hama, namun dengan bunganya yang berwarna ungu yang cerah menjadikan tepian sungai Opak ini indah dan instagramable. Kalinampu Natural Park, Taman Bunga Bertema Jepang Untuk membuat taman ini memiliki nuansa Jepang, pengelola tempat wisata tersebut memberikan beberapa properti seperti lampu dan gerbang Torii yang menjadi ciri khas negara tersebut. Kalinampu Natural Park, Taman Bunga Bertema Jepang Jadi untuk wisatawan yang ingin berfoto ala negeri sakura tersebut tidak perlu jauh-jauh ke Jepang untuk berfoto dan menghabiskan banyak uang. Cukup dengan mengunjungi Kalinampu Natural Park wisatawan sudah dapat merasa seperti mengunjungi Jepang. Kalinampu Natural Park, Taman Bunga Bertema Jepang Apa saja yang bisa dilakukan di taman ini? 1.Berfoto ala Jepang lengkap dengan bajunya. Di Kalinampu Natural Park ini tersedia penyewaan baju khas Jepang. Tersedia Kimono dan Yukata yang bisa disewa. Selain itu terdapat juga payung untuk menambah properti saat berfoto. 2. Naik perahu berkeliling Kalinampu Natural Park Selain berselfie ria, terdapat aktifitas lain yang ditawarkan di taman ini. Kalinampu Natural Park ini menawarkan sensasi mengelilingi Sungai Opak dengan perahu getek. Perahu itu pun juga dibentuk menyesuaikan konsep ala Jepang dengan warna cat merah mencoloknya. Bagian atas perahu getek itu juga memiliki ornamen khas dengan bertuliskan Jepang. Lokasi dan rute Untuk wisatawan yang tertarik mengunjungi Kalinampu Natural Park, lokasinya berada di Dusun Kalinampu, Desa Seloharjo, Kecamatan
Jogjakarta memiliki banyak sekali destinasi wisata. Mulai dari wisata budaya, alam, edukasi, religi dan yang lainnya. Tidak habis-habisnya tempat yang biasa saja kemudian disulap sedemikian rupa menjadi menarik dan dijual sebagai destinasi wisata. Kalinampu Natural Park, Taman Bunga Bertema Jepang Di Kabupaten Bantul terdapat destinasi baru lagi, yaitu Kalinampu Natural Park. Destinasi ini dibuka pada
Bogor atau kota hujan merupakan kota yang mencirikan romantisme. Mungkin hampir sama dengan Kota Bandung dimana Dilan menampakan jejak sejarahnya yang diceritakan oleh Pidi Baiq melalui karya – karyanya. Kota Bogor seringkali menjadi salah satu sweet escape bagi masyarakat Indonesia yang ingin melepaskan penatnya sekaligus mengajak keluarga atau pasangannya berlibur. Hal tersebut masuk akal karena selain kota ini mencirikan romatisme, Kota Bogor juga memiliki banyak sekali destinasi wisata yang bisa dijamah. Wisata tersebut bisa berbentuk taman hiburan dan kebun binatang, kuliner dan wisata alam serperti Curug Cakrawardan.a. Pesona Curug Cakrawardana Wisata alam yang cukup terkenal di Kota Bogor adalah curug, dan salah satu curug yang memiliki panorama indah adalah Curug Cakrawardana. Curug ini kini tengah menjadi perbincangan dikalangan traveller karena masih belum terekspose atau terkenla di media sosial. Selain memiliki pemandangan yang memukau, Curug Cakrawardana juga ditunjang oleh berbagai fasilitas yang memungkin kamu untuk betah berlama – lama di curug tersebut. Fasilitas tersebut adalah lahan parkir yang luas, kamar ganti dan bilas, gazebo (tempat istirahat), penginapan, rumah makan serta spot instagrammable yang akan menambah stok foto untuk feed IG kamu. Pict by: https://jejakpiknik.com/ Harga Tiket dan Parkir Curug Cakrawardana Curug Cakrawardana ini memang memiliki panorama indah dan fasilitas penunjang yang lengkap, namun tahukah kamu harga tiket untuk bisa menikmati itu semua? Sejujurnya kamu gak perlu khawatir karena untuk bisa menikmati Curug Cakrawardana ini, kamu hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 10.000 (weekday) dan Rp 15.000 (weekend) untuk tiket masuknya. Selain tiket masuk, kamu juga perlu meminta bantuan orang lain untuk menjaga kendaraan kamu, maka dari itu tarif parkir untuk roda dua adalah Rp 5.000 dan Rp 10.000 untuk roda empat. Cukup murahkan kan? Dengan tarif yang tidak mahal, kamu dan orang yang kamu cintai bisa menikmati pemandangan yang sangat memukau serta tidak menutup kemungkinan kamu berenang di aliran air terjun asli dari pegunungan yang
Bogor atau kota hujan merupakan kota yang mencirikan romantisme. Mungkin hampir sama dengan Kota Bandung dimana Dilan menampakan jejak sejarahnya yang diceritakan oleh Pidi Baiq melalui karya – karyanya. Kota Bogor seringkali menjadi salah satu sweet escape bagi masyarakat Indonesia yang ingin melepaskan penatnya sekaligus mengajak keluarga atau pasangannya berlibur. Hal tersebut masuk akal karena selain kota
Selama berabad-abad yang lalu, kawasan utara Yogyakarta menjadi pusat peradaban Kerajaan Mataram kuno. Candi ini dibangun pada abad ke-9 pada masa pemerintahan raja Rakai Garung pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini merupakan candi Hindu dan pada saat itu candi ini menjadi tempat pemujaan kepada Dewa Siwa. Candi ini berdiri dengan megahnya di kaki Gunung Merapi. Suatu saat Gunung Merapi meletus secara besar-besaran pada awal abad ke-11, kemungkinan tahun 1006 dan memporak-porandakan daerah sekitar gunung tersebut dan mengubur Candi Sambisari ini. Candi ini terkubur sangat dalam hingga beribu tahun lamanya. Awal mula penemuan Candi ini ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani di Desa Sambisari bernama Karyowinangun. Beliau saat yang saat itu sedang mencangkul, kemudian mata cangkulnya terbetur baru yang mempunyai ukiran. Setelah diteliti oleh Dinas Kepurbakalaan, akhirnya diketahui bahwa batu tersebut merupakan komponen candi dan dilakukan eskavasi alias penggalian lanjutan. Perlu waktu nyaris 3 windu untuk merampungkan proses eskavasi hingga rekonstruksi bangunan. Ditemukan pada tahun 1966, candi ini baru selesai dipugar pada tahun 1987. Sesuai dengan nama desa tempat ia ditemukan, candi ini pun diberi nama Candi Sambisari. Letak candi ini berada lebih rendah 6,5 meter daripada permukaan tanah disekitarnya. Bangunan Bangunan candi utama dikelilingi oleh pagar batu dengan ukuran 50 m x 48 m. Di kompleks candi ini mempunyai candi utama yang didampingi oleh tiga candi perwara atau pendamping. Pada bagian luar dinding bangunan utama terdapat lima relung. Di sebelah utara terdapat patung Durga Mahisasuramardini, yang merupakan istri dari Dewa Syiwa, dengan 8 tangan yang masing-masing menggenggam senjata. Sebelah timur terdapat patung Ganesha, selatan terdapat patung Agastya, dan di sebelah barat terdapat dua patung dewa penjaga pintu yaitu Mahakala dan Nandiswara. Di dalam candi utama terdapat Lingga dan Yoni dengan ukuran cukup besar. Latar Belakang Keagamaan di candi Sambisari, bilik candi tidak ditempati arca Siwa Mahadewa, tetapi dalam
Selama berabad-abad yang lalu, kawasan utara Yogyakarta menjadi pusat peradaban Kerajaan Mataram kuno. Candi ini dibangun pada abad ke-9 pada masa pemerintahan raja Rakai Garung pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini merupakan candi Hindu dan pada saat itu candi ini menjadi tempat pemujaan kepada Dewa Siwa. Candi ini berdiri dengan megahnya di kaki Gunung
Bagi anda yang bertempat tinggal di lokasi yang jauh dari laut, namun berkeinginan melakukan petualangan dan menyelam di alam bebas. Maka anda bisa mencoba menjelajahi pemandangan bawah air di Curug Leuwi Cepet. Di Bogor juga terdapat sebuah tempat wisata yang tidak kalah mempesonanya dari Green Canyon yang ada di Pangandaran loh. Ya, Leuwi Cepet adalah wisata alam yang menyuguhkan kejernihan air sungai, Leuwi Cepet ini berada dalam satu kawasan dengan Leuwi Hejo dan Curug Barong,salah satu kegiatan yang menyenangkan dan sayang dilewatkan ketika anda berada di lokasi Leuwi Cepet ialah berenang dan berendam sambil menikmati pemandangan sekitar yang cantik dan menakjubkan. Leuwi Cepet menyediakan area bagi anda yang ingin menguji adrenalin dengan melompat dari ketinggian tebing ke muara sungai.dengan melakukan lompatan dari tebing tentu dapat memberikan sensasi yang luar biasa bagi anda yang belum pernah mencobanya. Pict by: https://kaskus.co.id/ Di Leuwi Cepet anda mendapati aliran sungai yang jernih dengan bebatuan besar dan arus yang deras. Untuk kedalaman Leuwi Cepet ini berkisaran sepinggang orang dewasa sampai hampir 2 meter. Jadi, sangat harus hati-hati bagi anda yang membawa anak di bawah umur. Dengan aliran suangi leuwi cepet yang jernih,Tentu dapat menghilangkan kepenatan yang anda rasakan selama perjalanan menuju lokasi wisata alam ini. Anda bisa berenang dan berendam dengan segarnya air di air terjun cepet. Akan tetapi,anda juga perlu extra hati-hati jika arusnya deras walaupun disana terdapat tali untuk berpegangan melawan arus menuju arah hulu sungai. Untuk tiket masuk curug leuwi cepet tiket masuk di kenakan biaya sebesar Rp.10.000 Namun ada yang perlu di perhatikan ketika anda melakukan penyelaman di leuwi cepet. Pastikan anda melakukan penyelaman di leuwi cepet ini. Pastikan anda untuk tidak menyelam sendiri,yaitu minimal berdua.Mengapa? Sebab, untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Misalnya saja jika dalm kondisi yang darurat,maka akan segera ada orang yang membantu anda.Memang tantangan menyelam di leuwi
Bagi anda yang bertempat tinggal di lokasi yang jauh dari laut, namun berkeinginan melakukan petualangan dan menyelam di alam bebas. Maka anda bisa mencoba menjelajahi pemandangan bawah air di Curug Leuwi Cepet. Di Bogor juga terdapat sebuah tempat wisata yang tidak kalah mempesonanya dari Green Canyon yang ada di Pangandaran loh. Ya, Leuwi Cepet adalah
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak sekali peninggalan-peninggalan sejarah. Entah itu peningalan Belanda, saksi bisu sisa perang, bahkan peninggalan Kraton Yogyakarta sendiri. Kraton Yogyakarta juga memiliki banyak sekali peninggalan yang masih bisa dilihat hingga sekarang. Salah satu di antaranya adalah situs Warungboto. Situs Warungboto merupakan salah satu destinasi peninggalan sejarah yang emakin populer dan menjadi tempat hunting foto bagi kaum milenial. Situs ini menjadi semakin populer ketika putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu bersama Bobby Nasution melakukan foto pre-wedding dan tersebar di instagram. Setelah tersebarnya foto itu, tempat ini mulai ramai dikunjungi oleh kaum milenial dan menjadi spot foto. Awal mula Pada awalnya, Situs Warungboto adalah sebuah pesanggrahan dan pemandian karena di tempat tersebut terdapat sebuah umbul atau sumber mata air. Menurut salah satu pengageng Keraton Yogyakarta bernama K.R.T. Jatiningrat, Situs Warungboto adalah petilasan yang mulai dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I dan pembangunannya diteruskan pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono II. Sebelum direnovasi, situs ini hanyalah reruntuhan dan puing bangunan yang kurang terawat. Setelah dilakukan pemugaran dan renovasi oleh BPCB DIY (Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta) yang selesai pada tanggal 23 Desember 2016, bangunan Situs Warungboto kini dapat dinikmati oleh masyarakat Yogyakarta ataupun wisatawan yang sedang berlibur di Yogyakarta. Sekilas Sejarah Ketika memerintah Kasultanan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono I tersebut lantas membangun keraton dengan berbagai sarana dan prasarana untuk mendukung keberlangsungan eksistensi kekuasaan kerajaannya. Beberapa pembangunan yang dilakukan atas perintah dari Sri Sultan Hamengku Buwono I antara lain pembangunan cepuri (benteng keliling yang berada di dalam keraton) maupun pembangunan baluwarti (benteng keliling yang berada di luar keraton), pembangunan jagang (parit), pembangunan pesanggrahan (taman), serta pembangunan beberapa pemukiman yang diperuntukkan bagi para abdi dalem kasultanan. Adapun beberapa pesanggrahan di Yogyakarta yang dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I antara lain Pesanggrahan
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak sekali peninggalan-peninggalan sejarah. Entah itu peningalan Belanda, saksi bisu sisa perang, bahkan peninggalan Kraton Yogyakarta sendiri. Kraton Yogyakarta juga memiliki banyak sekali peninggalan yang masih bisa dilihat hingga sekarang. Salah satu di antaranya adalah situs Warungboto. Situs Warungboto merupakan salah satu destinasi peninggalan sejarah yang emakin populer dan menjadi tempat
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak sekali museum. Berbagai jenis museum ada disini. Ada museum kebudayaan, musem kesenian, museum jaman Belanda, Museum TNI, Museum perjuangan, dan berbagai macam museum lainnya. Kali ini kami akan membahas mengenai sebuah museum yang berada di Yogyakarta. Museum tersebut adalah Museum Sonobudoyo. Museum Negeri Sonobudoyo merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, mempunyai fungsi pengelolaan benda museum yang memiliki nilai budaya ilmiah, meliputi koleksi pengembangan dan bimbingan edukatif kultural. Sedangkan tugasnya adalah mengumpulkan, merawat, pengawetan, melaksanakan penelitian, pelayanan pustaka, bimbingan edukatif kultural serta penyajian benda koleksi Museum Negeri Sonobudoyo. Museum ini berlokasi di tempat yang sangat strategis, yaitu pusat kota Yogyakarta. Museum Negeri Sonobudoyo berada dalam lingkungan Pusat Budaya Yogyakarta yang banyak mendapatkan perhatian dari berbagai pihak baik dari dalam maupun luar negeri. Museum ini diresmikan pada tanggal 6 November 1935, oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dengan ditandai Candrasengkala “Kayu Winayang Ing Brahmana Budha”. Keberadaan museum erat hubungannya dengan sebuah yayasan masa Kolonial Java Institut dibidang kebudayaan Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Pada tahun 1974 Museum Sonobudoyo sempat diserahkan ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kemudian setelah adanya kebijaksanaan otonomi daerah, pengelolaan museum ini kembali diserahkan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Yogyakarta. Museum Sonobudoyo sebagai museum provinsi kedepannya diharapkan akan menjadi gambaran dari fungsi museum dalam hal pelayanan dan optimalisasi fungsi, dengan melihat potensi yang dimiliki, sehingga akan mempunyai prospek dan peluang untuk lebih dikembangkan dan ditingkatkan, dalam rangka menghadapi persaingan baik pada level Nasional maupun Internasional. Koleksi Museum ini bersifat umum dan memiliki 10 jenis koleksi, yaitu: Koleksi Geologi Koleksi Biologi Koleksi Etnografi Koleksi Arkeologi Koleksi Historika Koleksi Numismatika Koleksi Filologika Koleksi Keramologika Koleksi Seni rupa Koleksi Teknologi Selain menyimpan koleksi budaya dan sejarah, museum ini juga menyimpan koleksi keramik pada zaman Neolitik dan patung perunggu, beberapa macam bentuk wayang kulit,
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak sekali museum. Berbagai jenis museum ada disini. Ada museum kebudayaan, musem kesenian, museum jaman Belanda, Museum TNI, Museum perjuangan, dan berbagai macam museum lainnya. Kali ini kami akan membahas mengenai sebuah museum yang berada di Yogyakarta. Museum tersebut adalah Museum Sonobudoyo. Museum Negeri Sonobudoyo merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah pada
Saat liburan memang asik kalau bermain air bukan? Di Gunungkidul, Yogyakarta terdapat sebuah wisata alam berupa air terjun dengan pemandangan alamnya yang indah. Tempat ini mampu membuat wisatawan yang datang mengagumi keindahan dan kemegahannya. Tempat wisata ini yaitu Air Terjun Sri Gethuk. Pada saat musim kemarau bukannya menjadi kering tetapi berubah warna menjadi kehijauan, sangat jernih dan tenang. Tempat wisata Air Terjun Sri Gethuk ini dikelola oleh masyarakat. Meskipun dikelola oleh masyarakat secara sederhana, namun tempat ini amat membekas di hati pengunjung yang datang. Kualitas dan keselamatannya tetap diperhatikan oleh pengelola. Air terjun ini berada di tepi Sungai Oya sehingga untuk menikmatinya harus menyelusuri sungai dengan rakit. Masyarakat sekitar sering menyebut air terjun ini sebagai Air Terjun Slempret, karena letaknya berada di kawasan Slempret. Nama Slempret sendiri berasal dari legenda yang ada di Desa Bleberan. Mitos Yogyakarta memiliki banyak sekali mitos dan kepercayaan serta tradisi yang masih dipercaya sampai sekarang. Begitu pula di air terjun ini. Ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa kawasan ini merupakan kerajaan jin, dengan raja yang bernama Anggo Menduro. Raja ini menyukai musik tradisional jawa. Konon katanya di Air Terjun Sri Gethuk ini menjadi tempat disimpannya peralatan gamelan tersebut. Menurut kesaksian wisatawan yang berkunjung ke air terjun ini, mereka mendengar alunan permainan gamelan yang tidak terlalu pelan maupun terlalu kencang. Jika mendekati ke suara tersebut maka alunan musiknya akan menghilang. Apakah kalian pernah mendengarnya? Masyarakat sekitar percaya bahwa suara gamelan adalah permainan musik dari Anggo Meduro. Tapi tidak perlu khawatir, jika wisatawan tetap menjaga tingkah dan tutur kata serta tidak mengganggu, maka wisatawan dapat menikmati wisata ini dengan nyaman. Air terjun ini memiliki tiga mata air yaitu mata air Ngandong, Dong Poh, dan Ngumbul. Ketiga mata air ini akan mengalir menjadi satu kemudian jatuh menuruni tebing bebatuan karst. Tebing ini memiliki tinggi hingga 50 meter. Suasana Suasana
Saat liburan memang asik kalau bermain air bukan? Di Gunungkidul, Yogyakarta terdapat sebuah wisata alam berupa air terjun dengan pemandangan alamnya yang indah. Tempat ini mampu membuat wisatawan yang datang mengagumi keindahan dan kemegahannya. Tempat wisata ini yaitu Air Terjun Sri Gethuk. Pada saat musim kemarau bukannya menjadi kering tetapi berubah warna menjadi kehijauan, sangat