Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak sekali peninggalan-peninggalan sejarah. Entah itu peningalan Belanda, saksi bisu sisa perang, bahkan peninggalan Kraton Yogyakarta sendiri. Kraton Yogyakarta juga memiliki banyak sekali peninggalan yang masih bisa dilihat hingga sekarang. Salah satu di antaranya adalah situs Warungboto. Situs Warungboto merupakan salah satu destinasi peninggalan sejarah yang emakin populer dan menjadi tempat hunting foto bagi kaum milenial. Situs ini menjadi semakin populer ketika putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu bersama Bobby Nasution melakukan foto pre-wedding dan tersebar di instagram. Setelah tersebarnya foto itu, tempat ini mulai ramai dikunjungi oleh kaum milenial dan menjadi spot foto. Awal mula Pada awalnya, Situs Warungboto adalah sebuah pesanggrahan dan pemandian karena di tempat tersebut terdapat sebuah umbul atau sumber mata air. Menurut salah satu pengageng Keraton Yogyakarta bernama K.R.T. Jatiningrat, Situs Warungboto adalah petilasan yang mulai dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I dan pembangunannya diteruskan pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono II. Sebelum direnovasi, situs ini hanyalah reruntuhan dan puing bangunan yang kurang terawat. Setelah dilakukan pemugaran dan renovasi oleh BPCB DIY (Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta) yang selesai pada tanggal 23 Desember 2016, bangunan Situs Warungboto kini dapat dinikmati oleh masyarakat Yogyakarta ataupun wisatawan yang sedang berlibur di Yogyakarta. Sekilas Sejarah Ketika memerintah Kasultanan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono I tersebut lantas membangun keraton dengan berbagai sarana dan prasarana untuk mendukung keberlangsungan eksistensi kekuasaan kerajaannya. Beberapa pembangunan yang dilakukan atas perintah dari Sri Sultan Hamengku Buwono I antara lain pembangunan cepuri (benteng keliling yang berada di dalam keraton) maupun pembangunan baluwarti (benteng keliling yang berada di luar keraton), pembangunan jagang (parit), pembangunan pesanggrahan (taman), serta pembangunan beberapa pemukiman yang diperuntukkan bagi para abdi dalem kasultanan. Adapun beberapa pesanggrahan di Yogyakarta yang dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I antara lain Pesanggrahan
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak sekali peninggalan-peninggalan sejarah. Entah itu peningalan Belanda, saksi bisu sisa perang, bahkan peninggalan Kraton Yogyakarta sendiri. Kraton Yogyakarta juga memiliki banyak sekali peninggalan yang masih bisa dilihat hingga sekarang. Salah satu di antaranya adalah situs Warungboto. Situs Warungboto merupakan salah satu destinasi peninggalan sejarah yang emakin populer dan menjadi tempat
Saat liburan memang asik kalau bermain air bukan? Di Gunungkidul, Yogyakarta terdapat sebuah wisata alam berupa air terjun dengan pemandangan alamnya yang indah. Tempat ini mampu membuat wisatawan yang datang mengagumi keindahan dan kemegahannya. Tempat wisata ini yaitu Air Terjun Sri Gethuk. Pada saat musim kemarau bukannya menjadi kering tetapi berubah warna menjadi kehijauan, sangat jernih dan tenang. Tempat wisata Air Terjun Sri Gethuk ini dikelola oleh masyarakat. Meskipun dikelola oleh masyarakat secara sederhana, namun tempat ini amat membekas di hati pengunjung yang datang. Kualitas dan keselamatannya tetap diperhatikan oleh pengelola. Air terjun ini berada di tepi Sungai Oya sehingga untuk menikmatinya harus menyelusuri sungai dengan rakit. Masyarakat sekitar sering menyebut air terjun ini sebagai Air Terjun Slempret, karena letaknya berada di kawasan Slempret. Nama Slempret sendiri berasal dari legenda yang ada di Desa Bleberan. Mitos Yogyakarta memiliki banyak sekali mitos dan kepercayaan serta tradisi yang masih dipercaya sampai sekarang. Begitu pula di air terjun ini. Ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa kawasan ini merupakan kerajaan jin, dengan raja yang bernama Anggo Menduro. Raja ini menyukai musik tradisional jawa. Konon katanya di Air Terjun Sri Gethuk ini menjadi tempat disimpannya peralatan gamelan tersebut. Menurut kesaksian wisatawan yang berkunjung ke air terjun ini, mereka mendengar alunan permainan gamelan yang tidak terlalu pelan maupun terlalu kencang. Jika mendekati ke suara tersebut maka alunan musiknya akan menghilang. Apakah kalian pernah mendengarnya? Masyarakat sekitar percaya bahwa suara gamelan adalah permainan musik dari Anggo Meduro. Tapi tidak perlu khawatir, jika wisatawan tetap menjaga tingkah dan tutur kata serta tidak mengganggu, maka wisatawan dapat menikmati wisata ini dengan nyaman. Air terjun ini memiliki tiga mata air yaitu mata air Ngandong, Dong Poh, dan Ngumbul. Ketiga mata air ini akan mengalir menjadi satu kemudian jatuh menuruni tebing bebatuan karst. Tebing ini memiliki tinggi hingga 50 meter. Suasana Suasana
Saat liburan memang asik kalau bermain air bukan? Di Gunungkidul, Yogyakarta terdapat sebuah wisata alam berupa air terjun dengan pemandangan alamnya yang indah. Tempat ini mampu membuat wisatawan yang datang mengagumi keindahan dan kemegahannya. Tempat wisata ini yaitu Air Terjun Sri Gethuk. Pada saat musim kemarau bukannya menjadi kering tetapi berubah warna menjadi kehijauan, sangat
Siapa tak mengakui keindahan pantai di Gunungkidul? Salah satunya ialah Pantai Sarangan. Pantai ini mempunyai garis pantai yang pendek sekitar 200 meter dan berbentuk sedikit melengkung. Pantai ini belum terlalu ramai dikunjungi wisatawan, meskipun tidak terlalu ramai, Pantai ini juga tidak terlalu sepi. Bahkan daya tarik dari pantai ini membuatnya semakin terpancar. Karakteristik pantai ini seperti Pantai Krakal, berpasir putih bersih serta bebatuan di pinggir pantai. Lokasi Pantai Sarangan mudah untuk ditemukan/lokasinya mudah dicari, Pantai Sarangan berlokasi di Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul. Namun biasanya banyak orang mengira bahwa Pantai Sarangan adalah Pantai Krakal, karena letaknya hanya terpisahkan oleh bukit sekitar 3-4 meter. Rute Dari Kota Yogyakarta, Lokasi Pantai Sarangan berada sekitar 70 km dari arah Kota Yogyakarta dengan jarak tempuh sekitar 2 jam perjalanan. Untuk mengetahui arahnya pun Anda bisa memanfaatkan google map, namun jika jaringan internet kurang stabil bisa saja rute tersebut akan hilang sebelum sampai lokasi tujuan. Namun yang perlu diingat dimana lokasi pantai ini tidak jauh dari Pantai Krakal, ini berarti Anda hanya perlu mengikuti rute atau penunjuk jalan ke Pantai Krakal. Selain itu lokasi pantai juga masih searah dengan Pantai Sepanjang. So, anda tidak perlu khawatir akan mengalami kesulitan untuk menemukan lokasi. Fasilitas Fasilitas yang ada disini cukup lengkap, ada tempat ibadah, kamar mandi, penginapan juga warung penjajak makanan. Hanya saja lingkungan pantai ini jarang ada tanaman/pohon yang bisa dijadikan untuk meneduh dari sengatan matahari. Mungkin penanaman pohon jenis tanaman seperti cemara laut, cemara udang atau ketapang bisa menjadi solusi atas masalah tersebut. Tiket masuk Untuk Tiket masuk ke kawasan Pantai Sarangan ini sudah termasuk tiket masuk sepanjang pantai dari Pantai Baron hingga Pantai Poktunggal Rp.10.000; per orang dan anda akan dikenakan biaya parkir untuk sepeda motor Rp. 3.000; mobil. Rp. 5.000. Jadi ketika anda ingin melakukan tour jogja ke Pantai Sarangan sebaiknya sekaligus
Siapa tak mengakui keindahan pantai di Gunungkidul? Salah satunya ialah Pantai Sarangan. Pantai ini mempunyai garis pantai yang pendek sekitar 200 meter dan berbentuk sedikit melengkung. Pantai ini belum terlalu ramai dikunjungi wisatawan, meskipun tidak terlalu ramai, Pantai ini juga tidak terlalu sepi. Bahkan daya tarik dari pantai ini membuatnya semakin terpancar. Karakteristik pantai ini
Salah satu tempat wisata menarik di Kabupaten Bantul ialah Goa Gajah Mangunan. Di dalam Gua ini, terdapat batu yang menyerupai gajah. Dari situlah nama gua ini berasal. Gua horisontal ini mempunyai kedalaman sekitar 200 meter. Namun, belum ada yang tahu kedalaman pastinya. Sebab, ada tumpukan tanah di sebagian gua, sehingga jalan yang dilalui sempit. Di sepanjang Gua Gajah Mangunan ini, terdapat stalaktit dan stalakmit. Terdapat sebuah pohon besar berada di ujung Goa Gajah Mangunan. Bahkan, tingginya menjulang hingga keluar gua. Semak-semak juga tumbuh di dalam gua ini. Hal ini akibat atap dan tanah yang gua yang runtuh, sehingga tanaman di atasnya bisa masuk ke dalam gua. Dan, bila dilihat-lihat, maka seperti hutan kecil di dalam gua. Sungguh menakjubkan! Dari pintu masuk hingga pintu keluar, jaraknya sekitar 200 meter saja. Gua Gajah Mangunan memiliki mulut gua yang besar dan lebar. Ruangan besar di dalamnya memiliki jalan kecil untuk susur gua. Pengunjung harus merunduk ketika melewatinya karena ukurannya hanya sekitar 1 meter. Lorong atau jalan kecil ini, oleh penduduk, diberi nama Lorong Ular. Untuk memasuki Goa Gajah Mangunan pengunjung harus membawa atau menyewa alat penerangan/senter karena kondisi sangat gelap. Nah, salah satu hal menarik yang ada di gua ini ialah cahaya dari surga. Cahaya ini berupa fenomena sinar matahari yang masuk ke dalam gua melalui lubang, yang berada di atasnya. Cahaya ini seolah-olah seperti sorotan lampu di dalam ruangan yang sangat gelap. Ada baiknya, wisatawan berkunjung pada jam 12 siang. Sebab, sinar matahari yang masuk ke dalam gua datang dari arah barat. Pada sore hari, sinar matahari itu menerobos masuk gua dengan maksimal. Apalagi, bila cuaca sedang cerah, maka keindahan fenomena ini pun dapat dinikmati dengan maksimal pula. Sedangkan, di sekeliling gua ini, udaranya sangat sejuk. Hal ini membuat wisatawan betah berlama-lama di sana. Goa Gajah Mangunan berada di Dusun Lemah Abang,
Salah satu tempat wisata menarik di Kabupaten Bantul ialah Goa Gajah Mangunan. Di dalam Gua ini, terdapat batu yang menyerupai gajah. Dari situlah nama gua ini berasal. Gua horisontal ini mempunyai kedalaman sekitar 200 meter. Namun, belum ada yang tahu kedalaman pastinya. Sebab, ada tumpukan tanah di sebagian gua, sehingga jalan yang dilalui sempit. Di
Salah satu Wisata Alam di Yogyakarta yang berada di Gunungkidul adalah Watu Amben. Tepatnya, berada di salah satu Puncak Bukit Seribu, yakni di dekat Bukit Bintang. Nama wisata ini diambil dari Bahasa Jawa yang memiliki makna tempat tidur yang terbuat dari batu. Sesuai dengan namanya, di sini terdapat batu yang bentuknya mirip dengan tempat tidur atau ranjang. Uniknya, batu ini terletak di tepi jurang yang mana kedalaman jurang dapat mencapai ratusan meter. Karena masih tergolong baru, lokasi wisata ini belum banyak dikunjungi oleh wisatawan. Meskipun demikian, pemandangan yang disuguhkan tidak dapat dipandang sebelah mata. Pemandangan yang sangat indah dan menarik untuk dikunjungi menjadi rekomendasi pas bagi kalian yang ingin melepas penat. Sebelum dijadikan lokasi wisata, Watu Amben sering dijadikan tempat istirahat bagi petani yang sedang mencari pakan untuk ternak mereka. Tentu saja, tempat ini dipilih karena keindahan alamnya yang memukau sehingga bisa menghilangkan rasa capek setelah mencari rumput. Dari sini, kalian bisa melihat indahnya kota Jogja dari ketinggian. Saat cuaca sedang mendukung, kalian juga bisa melihat indahnya Gunung Merapi, Sumbing, dan Merbabu. Tak kalah menarik, sunset di sini juga terkenal sangat indah dan menawan. Udara yang sejuk dan pemandangan yang indah menjadi perpaduan sempurna bagi pengunjung yang ingin berwisata. Selain itu, lokasi ini juga sangat pas untuk berswafoto sebagai pelengkap koleksi di galeri ponsel maupun di media sosial. Tidak hanya siang hari, pengunjung juga bisa menangkap gambar pada malam hari. Lampu yang menghiasi kota Joga seperti bintang yang bertaburan di angkasa. Indah sekali tentunya. Di sini, pengunjung juga bisa menemukan beberapa gazebo yang dapat digunakan sebagai tempat untuk bersantai. Atau, dapat pula menikmati pemandangan indah ditemani makanan khas yang disediakan di warung sekitar Watu Amben. Kabar baiknya, pengunjung tidak dikenakan biaya untuk bisa menikmati keindahan alam dari Watu Amben ini. Tetapi, pengunjung perlu membayar parker 2.000 rupiah untuk motor dan
Salah satu Wisata Alam di Yogyakarta yang berada di Gunungkidul adalah Watu Amben. Tepatnya, berada di salah satu Puncak Bukit Seribu, yakni di dekat Bukit Bintang. Nama wisata ini diambil dari Bahasa Jawa yang memiliki makna tempat tidur yang terbuat dari batu. Sesuai dengan namanya, di sini terdapat batu yang bentuknya mirip dengan tempat tidur
Jika kita berkunjung ke suatu daerah, lokasi yang hampir selalu ada adalah Alun-Alun. Ya, tak terkecuali di Jogja, orang akan menemukan Alun-Alun di kota pelajar ini. Bahkan, Keraton Yogyakarta memiliki dua Alun-Alun, yaitu Alun-Alun Selatan (Kidul) dan Alun-Alun Utara. Sesuai namanya, Alun-Alun Utara terletak di sebelah utara Keraton, dan Alun-Alun Kidul terletak di sebelah selatan Keraton. Meskipun sama-sama alun-alun, tetapi keduanya berbeda secara fungsi. Alun-Alun Utara sering digunakan sebagai lokasi untuk mengadakan kegiatan besar yang bersifat massal diantaranya adalah setiap jumat sabtu diadakan Sodoran atau pertandingan menggunakan tombak tumpul kemudian menaiki kuda, kedua saling menyerang. Atau alun-alun utara juga digunakan Pepe atau protes kepada Raja atau Sultan dengan cara massa berkumpul di alun-alun dan berdiam diri, hingga raja mendatangi untuk menanyakan hal yang menjadi tuntutan masyarakat. Selain itu kegiatan massal lain adalah Rampog Macan sebuah pertunjukan beradu dengan hewan buas harimau. Fungsi lain tentunya Alun-Alun Utara lebih difungsikan sebagai pintu gerbang masuknya para tamu Sultan yang ingin menemui beliau, untuk itu dibangun bangunan-bangunan pendopo atau joglo yang berada di beberapa titik mengelilingi alun-alun utara, fungsinya adalah sebagai tempat transit untuk istirahat dikarenakan jaman dahulu perjalanan hanya menggunakan kuda atau jalan kaki. Sedangkan, Alun-Alun Kidul kabarnya digunakan untuk tempat istirahat bagi dewa dan untuk menenangkan hati. Selain itu, konon Alun-Alun Kidul dulu dijadikan lokasi untuk berlatih para prajurit keraton untuk persiapan perang dan pertahanan atau yang di sebut sebagai kegiatan Gladhi Yudha. 5 Aktivitas Seru yang bisa kamu lakuin di Alun-Alun Kidul 1. Aktivitas Seru dan Unik Masangin Berawal digunakan sebagai tempat melatih konsentrasi prajurit dengan mata tertutup, Alun-Alun Kidul memiliki mitos unik yang masih dipercaya hingga saat ini. Yaitu, jika ada orang yang dapat berjalan lurus melewati di antara dua pohon beringin, maka keinginannya akan terwujud atau kegiatan ini dikenal dengan Masangin. Untuk melakukan kegiatan ini tentunya Anda harus meggunakan
Jika kita berkunjung ke suatu daerah, lokasi yang hampir selalu ada adalah Alun-Alun. Ya, tak terkecuali di Jogja, orang akan menemukan Alun-Alun di kota pelajar ini. Bahkan, Keraton Yogyakarta memiliki dua Alun-Alun, yaitu Alun-Alun Selatan (Kidul) dan Alun-Alun Utara. Sesuai namanya, Alun-Alun Utara terletak di sebelah utara Keraton, dan Alun-Alun Kidul terletak di sebelah selatan
Sebelum didirikan beberapa wisata ramah anak di Jogja, telah hadir beberapa desa yang dikembangkan menjadi wisata edukasi... Yap! Salah satunya adalah Desa Wisata Kembang Arum. Desa Wisata Kembang Arum terletak di Kembangarum 13, Donokerto, Turi, Wetan Kali, Donokerto, Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55551. Pemukiman yang indah ini memiliki lahan yang cukup luas sekitar 22 hektar dan desa ini juga mendapatkan penghargaan menjadi pemenang juara 1 dalam Festival Desa Wisata tahun 2008. Nah dari situ, mulailah semakin dikembangkan berbagai kegiatan sebagai wisata beredukasi sehingga belajar ke alam secara langsung akan membuat inteligensi dan motorik anak berkembang. Seperti apa aktivitas kegiatan alam di Desa Wisata Kembang Arum ? Suasana Desa Kembang Arum yang tenang, asri, dengan udara segar, dan suasana pedesaan yang masih khas menjadi daya tarik tersendiri, sehingga kerap kali desa ini dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan berbagai event. Maka dari itu, desa ini memiliki 1 rumah yang khusus digunakan untuk penyelenggaraan event. Aktivitas yang ada di lokasi wisata ini bermacam – macam seperti aktivitas alam, aktivitas wahana dan lain – lain. Aktivitas yang telah di sediakan dapat anda nikmati bersama dengan keluarga untuk bersenang – senang, memberikan edukasi ke anak, serta menghabiskan waktu bersama yang akan menyatuhkan keluarga. Berbagai wahana yang dimiliki salah satu nya yaitu wahana outbound. Apa saja wahana outbound itu? Flying Fox (Arsitayogyakarta.com) Permainan yang satu ini ditujukan untuk memacu adrenalin anda dan anak, dari ketinggian sekitar 5 meter, ditambah lagi anda dapat merasakan segarnya udara desa dengan pemandangan yang indah hlo. Tapi tenang, tentunya wisata ini aman karena dibantu oleh pemandu profesional dan menggunakan peralatan standard. Jembatan Layang (kotajogja.com) Pada kegiatan kali ini akan dihadapkan pada sebuah jembatan yang berada di atas kolam air, dan anda akan ditantang untuk melewati jembatan tersebut. Yak tentunya kegiatan ini akan membantu anda dan anak
Sebelum didirikan beberapa wisata ramah anak di Jogja, telah hadir beberapa desa yang dikembangkan menjadi wisata edukasi… Yap! Salah satunya adalah Desa Wisata Kembang Arum. Desa Wisata Kembang Arum terletak di Kembangarum 13, Donokerto, Turi, Wetan Kali, Donokerto, Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55551. Pemukiman yang indah ini memiliki lahan yang cukup luas sekitar
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selain dikenal sebagai kota pelajar, juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata. Destinasi wisata sejarah, budaya, kuliner, kekinian, hingga wisata alam. Salah satu wisata alam yang menonjol di Jogja adalah desa wisata. Desa wisata banyak ditemukan di setiap Kabupaten di Jogja. Salah satunya adalah Desa Wisata Kelor. Desa Wisata ini terletak di Kabupaten Sleman, DIY. Seperti desa wisata pada umumnya, Desa Wisata Kelor menawarkan suasana desa yang asri, damai, indah, dan penuh budaya. Di sini, umumnya masyarakat bekerja sebagai petani, peternak, dan juga ada yang budidaya jamur. Tanaman yang tertata rapi dan indah langsung menyambut siapa pun yang datang. Penduduknya sangat ramah dan lingkungan benar-benar dijaga senyaman mungkin agar pengunjung betah berlama-lama di desa ini. Yang membuat Desa Wisata Kelor semakin lengkap adalah adanya sungai yang airnya sangat jernih dan udaranya yang sejuk. Melalui sungai ini, pengunjung dapat berkeliling desa dengan menyusurinya. Kicauan burung di sekitar sungai menambah suasana asri pedesaan yang damai. Selain pemandangan desa yang begitu memukau, pihak pengelola juga menyediakan beberapa fasilitas yang dapat digunakan oleh pengunjung. Beberapa diantaranya adalah area untuk perkemahan yang disediakan khusus bagi organisasi atau kelompok yang ingin berkemah, berkegiatan, sekaligus berwisata. Selain itu, ada pula lokasi khusus untuk kegiatan outbond yang tentu saja mengusung tema-tema pedesaan. Salah satu wahana outbond yang banyak diminati adalah flaying fox. Desa Wisata Kelor juga menyediakan rumah joglo yang dibangun di tengah kerumunan rumah penduduk di Desa tersebut. Desain rumah joglo tersebut sangat tradisional karena terbuat dari kayu jati dengan gaya Jawa. Rumah ini disewakan bagi para pengunjung yang ingin berwisata dan menginap. Selain rumah joglo, ada pula homestay yang juga disewakan untuk pengunjung. Untuk berkunjung ke Desa Wisata Kelor tidak dikenakan biaya. Namun, jika ingin menikmati sensasi outbond, pengunjung dikenakan tarif sesuai dengan paket yang ditawarkan. Tarifnya bermacam-macam dan dapat disesuaikan pula dengan
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selain dikenal sebagai kota pelajar, juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata. Destinasi wisata sejarah, budaya, kuliner, kekinian, hingga wisata alam. Salah satu wisata alam yang menonjol di Jogja adalah desa wisata. Desa wisata banyak ditemukan di setiap Kabupaten di Jogja. Salah satunya adalah Desa Wisata Kelor. Desa Wisata ini terletak di
Pecinta traveling pasti setuju jika Jogja memiliki banyak destinasi wisata yang beragam. Semuanya menarik untuk dikunjungi dan selalu memikat hati para pengunjungnya. Destinasi wisata yang dapat dikunjungi mulai dari yang sudah sangat dikenal hingga yang masih baru dan diresmikan. Bahkan, ada pula destinasi wisata yang belum banyak campur tangan pihak pengelola, sehingga begitu alami dan asri. Salah satu lokasi wisata yang menarik untuk dikunjungi dan masih alami adalah Goa Jepang Bantul. Goa ini memiliki pemandangan alam yang luar biasa dan mempesona. Letak Goa Jepang Bantul sekitar 400-500 meter di atas permukaan laut. Uniknya, Goa ini dibangun dari bahan beton yang kuat, sehingga sampai saat ini masih berdiri dengan kokohnya. Berlokasi di Bukit Pundong, Goa Jepang Bantul juga dikenal dengan Goa Jepang Pundong. Dari Goa ini pula, pengunjung dapat menikmati keindahan Pantai Parangtritis dari ketinggian. Suasananya yang sejuk dan indah, ditambah hembusan angin dari laut yang sepoi-sepoi membuat banyak pengunjung betah berlama-lama di Gua Jepang Bantul hanya sekadar duduk dan menikmati keindahan alam. Akses untuk menuju Goa Jepang Bantul cukup mudah untuk dilalui. Namun, tidak dipungkiri bahwa untuk mencapai Goa ini, pengunjung harus berhati-hati karena jalan yang dilalui berupa tanjakan dan tikungan yang cukup tajam. Alamat lengkap Goa Jepang Bantul adalah berlokasi di Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul. DIY. Saat ini, belum dikenakan biaya untuk masuk ke kawasan Goa Jepang ini. Dengan demikian, kalian dapat dengan puas mengakses Goa, baik untuk liburan maupun menggali sisa sejarah zaman Jepang menduduki Indonesia dulu. Namun, jika pengunjung ingin mengambil foto untuk kenang-kenangan, dikenakan biaya sebesar 3.000. Sedangkan, biaya lain yang harus kalian keluarkan adalah untuk jasa parkir, yakni 2.000 untuk motor dan 5.000 untuk mobil. Di sepanjang perjalanan menuju Goa ini, kalian akan disuguhkan pemandangan alam yang luar biasa indah. Hijaunya deretan sawah dan pepohonan menyambut sepanjang mata memandang. Sehingga, kesan dan suasana
Pecinta traveling pasti setuju jika Jogja memiliki banyak destinasi wisata yang beragam. Semuanya menarik untuk dikunjungi dan selalu memikat hati para pengunjungnya. Destinasi wisata yang dapat dikunjungi mulai dari yang sudah sangat dikenal hingga yang masih baru dan diresmikan. Bahkan, ada pula destinasi wisata yang belum banyak campur tangan pihak pengelola, sehingga begitu alami dan
Salah satu wisata kuliner di Jogja yang wajib dikunjungi adalah Pasar Kaki Langit. Di sini, pengunjung dapat mencicipi berbagai macam makanan tradisional khas Jogja. Pasar Kaki Langit adalah salah satu Desa Wisata yang sangat dikenal di Jogja dan terletak di Dusun Mangunan. Nama destinasi ini terbilang cukup unik. Penamaan Pasar Kaki Langit didasarkan pada lokasinya yang memang terletak di kawasan perbukitan di Dlingo Imogiri. Selain berkunjung ke sini, pengunjung juga bisa mampir ke destinasi Hutan Pinus Asri, Lintang Sewu, dan Watu Goyang. Karena, letak Pasar ini memang dekat dengan destinasi-destinasi tersebut. Destinasi wisata kuliner Pasar Kaki Langit didirikan atas gagasan dari Generasi Pesona Indonesia (GenPi) Yogyakarta. Organisasi ini merupakan perkumpulan anak muda di Yogyakarta yang ingin mempromosikan berbagai destinasi menarik yang ada di Indonesia. Berkat ide cemerlang dari GenPi, Pasar ini berhasil menjadi daya tarik wisatawan karena unik dan berbeda dengan destinasi wisata lain yang ada di Jogja. Di Pasar ini terdapat 12 lapak yang semuanya menjual makanan tradisional. Tentu saja, salah satu tujuan didirikannya wisata ini adalah untuk melindungi eksistensi kuliner tradisional agar tidak ditelan perkembangan zaman. Uniknya lagi, proses jual beli di pasar ini tidak menggunakan uang, melainkan menggunakan koin yang terbuat dari kayu. Cara jual beli ini mengadopsi dari zaman Majapahit. Diketahui, bahwa pada zaman Majapahit dulu menggunakan pecahan genting atau kreweng untuk melakukan jual beli. Namun, di Pasar Kaki Langit ini dimodifikasi menggunakan koin yang terbuat dari kayu. Setiap pengunjung wajib menukar rupiah dengan koin kayu. Nantinya, koin kayu ini digunakan membeli berbagai kuliner tradisional oleh pengunjung. Setiap penjaga lapak telah diberi edukasi oleh pihak pengelola tentang peraturan jual beli menggunakan koin kayu tersebut. Kuliner tradisional yang bisa dijumpai di Pasar ini antara lain tiwul, nasi merah, nasi jagung, ketela rebus, getuk, bubur, dan lain sebagainya. Selain makanan tradisional, di sini juga ditemui minuman tradisional. Jadi,
Salah satu wisata kuliner di Jogja yang wajib dikunjungi adalah Pasar Kaki Langit. Di sini, pengunjung dapat mencicipi berbagai macam makanan tradisional khas Jogja. Pasar Kaki Langit adalah salah satu Desa Wisata yang sangat dikenal di Jogja dan terletak di Dusun Mangunan. Nama destinasi ini terbilang cukup unik. Penamaan Pasar Kaki Langit didasarkan pada lokasinya