Jogjakarta memiliki banyak sekali peninggalan sejarah. Tentu saja dengan banyak peninggalan sejarah, banyak ja museum-museum di kota pelajar ini. Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang Museum Monumen Jogja Kembali atau biasa disebut Monjali. Museum Monumen Jogja Kembali Museum Monumen Jogja Kembali atau biasa disebut Monjali adalah sebuah museum sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia yang ada di kota Yogyakarta dan dikelola oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Museum yang berada di bagian utara kota ini banyak dikunjungi oleh para pelajar dalam acara darmawisata. Museum Monumen dengan bentuk kerucut ini terdiri dari 3 lantai dan dilengkapi dengan ruang perpustakaan serta ruang serbaguna. Pada rana pintu masuk dituliskan sejumlah 422 nama pahlawan yang gugur di daerah Wehrkreise III (RIS) antara tanggal 19 Desember 1948 sampai dengan 29 Juni 1949. Dalam 4 ruang museum di lantai 1 terdapat benda-benda koleksi: realia, replika, foto, dokumen, heraldika, berbagai jenis senjata, bentuk evokatif dapur umum dalam suasana perang kemerdekaan 1945-1949. Tandu dan dokar atau kereta kuda yang pernah dipergunakan oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman juga disimpan di ruang museum nomor 2. Selama berstatus ibu kota, Yogyakarta juga menjadi tempat terjadinya aneka peristiwa bersejarah, termasuk pertempuran untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari tangan Belanda. Selain sejarahnya, Monjali juga beridiri di posisi yang istimewa dan tak bisa dibilang sembarangan. Monumen ini masih berada pada garis poros imajiner yang menghubungkan Gunung Merapi, Tugu Jogja, Keraton, dan Laut Selatan. Sejarah Monumen Yogya Kembali Monumen Yogya Kembali dibangun pada tanggal 29 Juni 1985 dengan upacara tradisional penanaman kepala kerbau dan peletakan batu pertama oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII. Gagasan untuk mendirikan monumen ini dilontarkan oleh kolonel Soegiarto, selaku walikotamadya Yogyakarta pada tahun 1983. Nama Yogya Kembali dipilih dengan maksud sebagai tetenger (peringatan) dari peristiwa sejarah ditariknya tentara pendudukan Belanda dari ibu kota RI Yogyakarta pada waktu
Jogjakarta memiliki banyak sekali peninggalan sejarah. Tentu saja dengan banyak peninggalan sejarah, banyak ja museum-museum di kota pelajar ini. Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang Museum Monumen Jogja Kembali atau biasa disebut Monjali. Museum Monumen Jogja Kembali Museum Monumen Jogja Kembali atau biasa disebut Monjali adalah sebuah museum sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia
Bogor sebagai kota hujan memang identik dengan panoraman alam yang sejuk dengan banyaknya daerah pegunungan dan hutan sehingga tempat ini cocok dijadikan tempat wisata. Bogor memang sangat cocok disebut sebagai kota wisata alam. Berbagai tempat wisata alam di Bogor siap memanjakan para wisatawan yang ingin melepas penat. Bogor terkenal dengan tempat wisata alamnya yang disebut curug atau air terjun. Bogor memiliki banyak sekali curug dan masing-masing dari curug dan tersebut mempunyai ciri khas dan keunikannya masing-masing. Salah satu curug atau air terjun yang ada di Bogor adalah Curug Cikuluwung. Curug Cikuluwung ini merupakan wisata alam curug yang cukup unik dan menarin untuk dikunjungi. Pasalnya, curug ini berada di tengah lembah berbatu. Curug ini dikelilingi tebing bebatauan alami yang membuatnya terlihat elok dan sangat indah. Karena keindahan yang dimiliki , banyak wisatawan yang mengunjungi curug ini untuk melepas penat maupun menghabiskan waktu. Baca juga:Â https://campatour.com/tours/tracking-curug-cibaliung/ Pesona Curug Cikuluwung Curug Cikuluwung Bogor memiliki banyak pesona yang dapat dinikmati wisatawan. Jernih, Bersih, sejuk, segar, teduh dan tenang itulah kata yang dapat di simpulkan dari wisata alam Curug Cikuluwung. Bahkan banyak orang menganggap Curug Cikuluwung sebagai Green Canyonnya Bogor. Bersih dan segarnya air terjun Cikuluwung yang langsung dari suber mata air pegunungan Gunung Salak Bogor akan mengembalikan semangat. Jernihnya air di curug ini pula yang menjadi pembicaraan dan daya tarik wisatawan. Salah satu yang menjadi populernya Curug Cikuluwung ialah tebing tebing menjulang tinggi yang mengelilingi air terjun. Berenang dan berendam ditengah tengah tebing tebing tinggi tentu akan menciptakan sensasi yang menenangkan. Selain itu pemandangan alam disekitaran air terjun yang indah dan mempesona tentu sangat cocok untuk tempat hunting foto dengan berswasfoto instagramable. Hawa sejuk khas kawasan Gunung Salak yang menyejukkan juga akan menemani para wisatawan. Pepohonan yang mengelilingi curug Cikuluwung juga menambah suasana menjadi asri dan juga berguna untuk mengurangi panas dari teriknya matahari. Lokasi
Bogor sebagai kota hujan memang identik dengan panoraman alam yang sejuk dengan banyaknya daerah pegunungan dan hutan sehingga tempat ini cocok dijadikan tempat wisata. Bogor memang sangat cocok disebut sebagai kota wisata alam. Berbagai tempat wisata alam di Bogor siap memanjakan para wisatawan yang ingin melepas penat. Bogor terkenal dengan tempat wisata alamnya yang disebut
Jaman sekarang ngopi menjadi tren yang ada dikalangan anak-anak milenial. Menikmati kopi sambil berkumpul dengan teman-teman menjadi pilihan bagus di akhir pekan. Di tambah dengan tempatnya yang cozy dan instagramable tentu saja akan betah berlama-lama. Kali ini kami akan membahas salah satu tempat nongkrong minum kopi yang estetik. Namanya adalah Coffee Angkasa. Destinasi ini berada di Kulon Progo tepatnya di Bukit Pule Payung Kulon Progo. Coffee Angkasa sebenarnya spot terbaru Wisata Bukit Pule Payung yang merupakan spot ngopi sembari menikmati view perbukitan dari ketinggian. Wisata ini merupakan destinasi wisata di kawasan perbukitan menoreh Kulon Progo yang sampai sekarang masih populer. Apalagi ditambah dengan spot barunya yang bernama Coffee Angkasa ini, tentu membuat wisata Bukit Pule Payung semakin ramai pengunjung. Pesona Coffee Angkasa Coffee Angkasa merupakan salah satu tempat nongkrong baru yang berada di kabupaten kulon progo yogyakarta. tempat ini memiliki konsep kekinian yang menawarkan kenikmatan ngopi diatas Bukit Menoreh Kulon Progo. Tempatnya yang instragramable menjadikan tempat ini cepat ramai didatangi pengunjung. Cafe cantik ini menyuguhkan pemandangan indah berupa hamparan perbukitan dan waduk sermo nan eksotis. di cafe ini wisatawan dapat melihat sunset cantik sekaligus romantisnya malam hari penuh bintang. Sejauh mata memandang, wisatawan dapat melihat perbukitan yang masih hijau dan asri. Cafe ini memiliki konsep outdoor berupa panggung terbuka yang terbuat dari papan kayu, membuat wisatawan yang datang bisa ngopi saambil lesehan yang sudah dilengkapi dengan meja, karpet dan juga bean bag. Spot Coffee Angkasa ini berada di tepi jurang sehingga view yang terlihat adalah hamparan hutan dan pegunungan yang luas. Di samping itu suasana destinasi ini sangat sejuk dan asri sehingga membuat destinasi ini cocok untuk bersantai dan melepas penat. Fasilitas Coffee Angkasa Coffee Angkasa Jogja telah memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Uniknya Coffee Angkasa Jogja juga memiliki area glamping alias glamour camping. Selain itu ada juga fasilitas umum seperti
Jaman sekarang ngopi menjadi tren yang ada dikalangan anak-anak milenial. Menikmati kopi sambil berkumpul dengan teman-teman menjadi pilihan bagus di akhir pekan. Di tambah dengan tempatnya yang cozy dan instagramable tentu saja akan betah berlama-lama. Kali ini kami akan membahas salah satu tempat nongkrong minum kopi yang estetik. Namanya adalah Coffee Angkasa. Destinasi ini berada
Bogor sebagai kota hujan memang identik dengan panoraman alam yang sejuk dengan banyaknya daerah pegunungan dan hutan sehingga tempat ini cocok dijadikan tempat wisata. Bogor memiliki banyak sekali curug dan leuwi. Masing-masing dari curug dan luewi ersebut mempunyai ciri khas dan keunikannya masing-masing. Curug Bidadari adalah sebuah objek wisata yang berada di kawasan Sentul Paradise Park. Curug berarti air terjun, lokasinya di kota Bogor dengan akses mudah dari Jakarta. Air terjun Bidadari menawarkan keindahan alami air terjun di daerah perbukitan yang asri. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 40 – 75 meter dengan lebar 7 meter. Dahulu, dikenal sebagai Curug Bojong Koneng, sesuai nama desa tempat air terjun ini berada. Airnya bersumber dari kumpulan mata air alami hutan lindung di daerah tersebut. Munculnya pelangi di air terjun ini, menumbuhkan kepercayaan tentang asal usul nama Curug Bidadari. Pelangi tersebut dipercaya sebagai jembatan bagi tujuh bidadari untuk turun mandi di sini. Menurut cerita lokal, dari sinilah asal penamaan air terjun ini menjadi Curug Bidadari. Perjalanan yang perlu ditempuh dari tempat parkir menuju air terjun tidaklah terlalu jauh. Pihak pengelola sudah membuat tangga-tangga dan jembatan kecil sebagai akses untuk memudahkan wisatawan. Ada juga sebuah cerukan dangkal yang berfungsi sebagai pintu air di musim penghujan. Tepat di bawah Air Terjun Bidadari ada taman air dengan luas sekitar 6.000 m². Waterpark didesain layaknya pantai dengan panjang 150 meter dilengkapi pasir putih dari Bangka. Air di area ini berasal dari pegunungan, itulah mengapa airnya sangat dingin. Tempat ini cocok untuk keluarga, khususnya yang berlibur bersama anak-anak. Kolam di sisi kiri tergolong dangkal, sangat cocok untuk area bermain air. Waterpark ini menjadi kolam bermain anak untuk berenang,  bermain pelampung, dan sepeda air. Di ujung kolam dilengkapi juga dengan seluncuran air seperti halnya pada waterboom. Water park ini sangat eksotis dengan latar belakang pemandangan alam yang menghijau dan asri. Diharapkan
Bogor sebagai kota hujan memang identik dengan panoraman alam yang sejuk dengan banyaknya daerah pegunungan dan hutan sehingga tempat ini cocok dijadikan tempat wisata. Bogor memiliki banyak sekali curug dan leuwi. Masing-masing dari curug dan luewi ersebut mempunyai ciri khas dan keunikannya masing-masing. Curug Bidadari adalah sebuah objek wisata yang berada di kawasan Sentul Paradise
Memiliki lima kabupaten dengan sumberdaya alam yang unik di masing-masing tempatnya, membuat Yogyakarta memiliki tujuan wisata yang beragam. Yogyakarta menjadi tempat tujuan wisata yang banyak didatangi wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Dengan keramtamahan masyarakat membuat wisatawan yang datang tertarik untuk datang kembali ke Yogyakarta. Gunungkidul menjadi salah satu penyumbang destinasi pantai yang indah dan unik. Salah satunya adalah Pantai Ngandong. Pantai Ngandong sering disebut sebagai surga tersembunyi karena lokasinya tak banyak diketahui oleh para wisatawan. Nama Pantai Ngandong sendiri belum terlalu tenar seperti pasir putih lainnya di Gunungkidul. Namun pesona Pantai Ngandong patut menjadi list utama untuk mengisi akhir pekan. Pantai ini bersebalahan dengan Pantai Sundak. Pantai Sundak dan Pantai Ngandong ini berada di area yang sama tetapi dipisah dengan sebuah bukit besar. Dari pantai ini pula, tidak jauh letaknya dari Pantai Indrayanti, tepatnya terletak di sebelah barat laut dari pantai Indrayanti. Pantai Ngandong termasuk pantai yang kecil namun mempunyai ciri khas tersendiri yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Meskipun demikian belum banyak wisatawan yang mengetahui destinasi wisata pantai ini. Pantai ini ramai penunjung ketika musim liburan, namun sepi ketika hari-hari biasa. Something to do Di pantai ini, ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan. Apa saja? 1. Bermain kano Pantai Ngandong tak hanya menyuguhkan keindahan alam saja. Pantai yang memiliki pasir putih tersebut juga menawarkan wisata menggunakan kapal kano yang disewakan kepada para pengunjung. Bagi wisatawan yang ingin mencoba bermain kano, pantai Ngandong bisa menjadi salah satu tujuan alternatif untuk menjalankannya. Air laut di pantai ini sangat bersahabat sehingga aman bagi setiap pengunjung termasuk untuk bermain kano. wisatawan akan dikenai biaya sebesar Rp50.000 untuk menyewa perahu kano dan tanpa dibatasi waktu. 2. Pelabuhan nelayan tradisional Pantai Ngandong merupakan tempat berlabuhnya perahu maupun kapal para nelayan sekitar. Pengunjung bukan hanya disuguhi pemandangan alam yang eksotis namun juga aktifitas nelayan
Memiliki lima kabupaten dengan sumberdaya alam yang unik di masing-masing tempatnya, membuat Yogyakarta memiliki tujuan wisata yang beragam. Yogyakarta menjadi tempat tujuan wisata yang banyak didatangi wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Dengan keramtamahan masyarakat membuat wisatawan yang datang tertarik untuk datang kembali ke Yogyakarta. Gunungkidul menjadi salah satu penyumbang destinasi pantai yang indah dan
Jogjakarta memiliki banyak sekali destinasi wisata. Mulai dari wisata budaya, alam, edukasi, religi dan yang lainnya. Tidak habis-habisnya tempat yang biasa saja kemudian disulap sedemikian rupa menjadi menarik dan dijual sebagai destinasi wisata. Di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta ini memiliki banyak sekali kekayaan alam yang masih asri. Salah satu destinasi alam yang ada di kabupaten ini adalah Taman Sungai Mudal. Ekowisata ini sangat cocok untuk wisatawan yang menyukai wisata air, petualangan sekaligus mempelajari ilmu alam. Destinasi ini seperti surga tersembunyi di Kulon Progo. Letak tempatnya yang berada masuk di dalam hutan, sehingga suasana asri begitu terasa. Meskipun jauh dari pusat kota, wisatawan rela datang demi menikmati indahnya objek wisata ini. Baca juga: https://campatour.com/kedung-pedut-air-terjun-cantik/ Awal mula Taman Sungai Mudal Mudal adalah sebuah mata air yang memancar dari kedalaman gua di kawasan Girimulyo, Kulon Progo. Dinamakan Mudal karena sumber air ini selalu memancarkan air sepanjang tahun hingga dapat mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga sekitar melalui pipa-pipa. Aliran airnya yang jernih juga meluap membentuk aliran sungai serta melewati air terjun dengan nama serupa, kemudian berlanjut hingga Air Terjun Kembang Soka dan Air Terjun Kedung Pedut yang letaknya lebih rendah. Dahulunya, objek wisata ini merupakan daerah sungai yang terbengkalai serta ditumbuhi semak belukar yang lebat. Dan kini, sungai sepanjang 600 meter ini telah bersih dari semak belukar dan semakin dipercantik. Tempat ini merupakan air terjun yang berundak undak. Yang tidak terlalu tinggi, namun berada di beberapa tempat. Mengalir indah menuju ke sungai dan kolam yang ada di sekitarnya. Menikmati keindahan Taman Sungai Mudal ini memiliki keindahan yang begitu mempesona. Airnya yang jernih berwarna hijau tosca di dalam kolam yang dibuat oleh pengelola destiasi ini sangat mengundang untuk bermain air. Kedalaman kolam ini mulai dari 1 meter hingga 2 meter. Keindahan kolam air ini didukung dengan indahnya alam sekitar yang juga masih asri.
Jogjakarta memiliki banyak sekali destinasi wisata. Mulai dari wisata budaya, alam, edukasi, religi dan yang lainnya. Tidak habis-habisnya tempat yang biasa saja kemudian disulap sedemikian rupa menjadi menarik dan dijual sebagai destinasi wisata. Di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta ini memiliki banyak sekali kekayaan alam yang masih asri. Salah satu destinasi alam yang ada di kabupaten
Jogjakarta memiliki banyak sekali destinasi wisata. Mulai dari wisata budaya, alam, edukasi, religi dan yang lainnya. Tidak habis-habisnya tempat yang biasa saja kemudian disulap sedemikian rupa menjadi menarik dan dijual sebagai destinasi wisata. Kalinampu Natural Park, Taman Bunga Bertema Jepang Di Kabupaten Bantul terdapat destinasi baru lagi, yaitu Kalinampu Natural Park. Destinasi ini dibuka pada bulan oktober 2019. Taman ini menawarkan tepian sungai Opak serta keindahan tanaman enceng gondok yang sedang berbunga. Kalinampu Natural Park, Taman Bunga Bertema Jepang Meskipun tanaman eceng gondok ini merupakan hama, namun dengan bunganya yang berwarna ungu yang cerah menjadikan tepian sungai Opak ini indah dan instagramable. Kalinampu Natural Park, Taman Bunga Bertema Jepang Untuk membuat taman ini memiliki nuansa Jepang, pengelola tempat wisata tersebut memberikan beberapa properti seperti lampu dan gerbang Torii yang menjadi ciri khas negara tersebut. Kalinampu Natural Park, Taman Bunga Bertema Jepang Jadi untuk wisatawan yang ingin berfoto ala negeri sakura tersebut tidak perlu jauh-jauh ke Jepang untuk berfoto dan menghabiskan banyak uang. Cukup dengan mengunjungi Kalinampu Natural Park wisatawan sudah dapat merasa seperti mengunjungi Jepang. Kalinampu Natural Park, Taman Bunga Bertema Jepang Apa saja yang bisa dilakukan di taman ini? 1.Berfoto ala Jepang lengkap dengan bajunya. Di Kalinampu Natural Park ini tersedia penyewaan baju khas Jepang. Tersedia Kimono dan Yukata yang bisa disewa. Selain itu terdapat juga payung untuk menambah properti saat berfoto. 2. Naik perahu berkeliling Kalinampu Natural Park Selain berselfie ria, terdapat aktifitas lain yang ditawarkan di taman ini. Kalinampu Natural Park ini menawarkan sensasi mengelilingi Sungai Opak dengan perahu getek. Perahu itu pun juga dibentuk menyesuaikan konsep ala Jepang dengan warna cat merah mencoloknya. Bagian atas perahu getek itu juga memiliki ornamen khas dengan bertuliskan Jepang. Lokasi dan rute Untuk wisatawan yang tertarik mengunjungi Kalinampu Natural Park, lokasinya berada di Dusun Kalinampu, Desa Seloharjo, Kecamatan
Jogjakarta memiliki banyak sekali destinasi wisata. Mulai dari wisata budaya, alam, edukasi, religi dan yang lainnya. Tidak habis-habisnya tempat yang biasa saja kemudian disulap sedemikian rupa menjadi menarik dan dijual sebagai destinasi wisata. Kalinampu Natural Park, Taman Bunga Bertema Jepang Di Kabupaten Bantul terdapat destinasi baru lagi, yaitu Kalinampu Natural Park. Destinasi ini dibuka pada
Bogor atau kota hujan merupakan kota yang mencirikan romantisme. Mungkin hampir sama dengan Kota Bandung dimana Dilan menampakan jejak sejarahnya yang diceritakan oleh Pidi Baiq melalui karya – karyanya. Kota Bogor seringkali menjadi salah satu sweet escape bagi masyarakat Indonesia yang ingin melepaskan penatnya sekaligus mengajak keluarga atau pasangannya berlibur. Hal tersebut masuk akal karena selain kota ini mencirikan romatisme, Kota Bogor juga memiliki banyak sekali destinasi wisata yang bisa dijamah. Wisata tersebut bisa berbentuk taman hiburan dan kebun binatang, kuliner dan wisata alam serperti Curug Cakrawardan.a. Pesona Curug Cakrawardana Wisata alam yang cukup terkenal di Kota Bogor adalah curug, dan salah satu curug yang memiliki panorama indah adalah Curug Cakrawardana. Curug ini kini tengah menjadi perbincangan dikalangan traveller karena masih belum terekspose atau terkenla di media sosial. Selain memiliki pemandangan yang memukau, Curug Cakrawardana juga ditunjang oleh berbagai fasilitas yang memungkin kamu untuk betah berlama – lama di curug tersebut. Fasilitas tersebut adalah lahan parkir yang luas, kamar ganti dan bilas, gazebo (tempat istirahat), penginapan, rumah makan serta spot instagrammable yang akan menambah stok foto untuk feed IG kamu. Pict by: https://jejakpiknik.com/ Harga Tiket dan Parkir Curug Cakrawardana Curug Cakrawardana ini memang memiliki panorama indah dan fasilitas penunjang yang lengkap, namun tahukah kamu harga tiket untuk bisa menikmati itu semua? Sejujurnya kamu gak perlu khawatir karena untuk bisa menikmati Curug Cakrawardana ini, kamu hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 10.000 (weekday) dan Rp 15.000 (weekend) untuk tiket masuknya. Selain tiket masuk, kamu juga perlu meminta bantuan orang lain untuk menjaga kendaraan kamu, maka dari itu tarif parkir untuk roda dua adalah Rp 5.000 dan Rp 10.000 untuk roda empat. Cukup murahkan kan? Dengan tarif yang tidak mahal, kamu dan orang yang kamu cintai bisa menikmati pemandangan yang sangat memukau serta tidak menutup kemungkinan kamu berenang di aliran air terjun asli dari pegunungan yang
Bogor atau kota hujan merupakan kota yang mencirikan romantisme. Mungkin hampir sama dengan Kota Bandung dimana Dilan menampakan jejak sejarahnya yang diceritakan oleh Pidi Baiq melalui karya – karyanya. Kota Bogor seringkali menjadi salah satu sweet escape bagi masyarakat Indonesia yang ingin melepaskan penatnya sekaligus mengajak keluarga atau pasangannya berlibur. Hal tersebut masuk akal karena selain kota
Selama berabad-abad yang lalu, kawasan utara Yogyakarta menjadi pusat peradaban Kerajaan Mataram kuno. Candi ini dibangun pada abad ke-9 pada masa pemerintahan raja Rakai Garung pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini merupakan candi Hindu dan pada saat itu candi ini menjadi tempat pemujaan kepada Dewa Siwa. Candi ini berdiri dengan megahnya di kaki Gunung Merapi. Suatu saat Gunung Merapi meletus secara besar-besaran pada awal abad ke-11, kemungkinan tahun 1006 dan memporak-porandakan daerah sekitar gunung tersebut dan mengubur Candi Sambisari ini. Candi ini terkubur sangat dalam hingga beribu tahun lamanya. Awal mula penemuan Candi ini ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani di Desa Sambisari bernama Karyowinangun. Beliau saat yang saat itu sedang mencangkul, kemudian mata cangkulnya terbetur baru yang mempunyai ukiran. Setelah diteliti oleh Dinas Kepurbakalaan, akhirnya diketahui bahwa batu tersebut merupakan komponen candi dan dilakukan eskavasi alias penggalian lanjutan. Perlu waktu nyaris 3 windu untuk merampungkan proses eskavasi hingga rekonstruksi bangunan. Ditemukan pada tahun 1966, candi ini baru selesai dipugar pada tahun 1987. Sesuai dengan nama desa tempat ia ditemukan, candi ini pun diberi nama Candi Sambisari. Letak candi ini berada lebih rendah 6,5 meter daripada permukaan tanah disekitarnya. Bangunan Bangunan candi utama dikelilingi oleh pagar batu dengan ukuran 50 m x 48 m. Di kompleks candi ini mempunyai candi utama yang didampingi oleh tiga candi perwara atau pendamping. Pada bagian luar dinding bangunan utama terdapat lima relung. Di sebelah utara terdapat patung Durga Mahisasuramardini, yang merupakan istri dari Dewa Syiwa, dengan 8 tangan yang masing-masing menggenggam senjata. Sebelah timur terdapat patung Ganesha, selatan terdapat patung Agastya, dan di sebelah barat terdapat dua patung dewa penjaga pintu yaitu Mahakala dan Nandiswara. Di dalam candi utama terdapat Lingga dan Yoni dengan ukuran cukup besar. Latar Belakang Keagamaan di candi Sambisari, bilik candi tidak ditempati arca Siwa Mahadewa, tetapi dalam
Selama berabad-abad yang lalu, kawasan utara Yogyakarta menjadi pusat peradaban Kerajaan Mataram kuno. Candi ini dibangun pada abad ke-9 pada masa pemerintahan raja Rakai Garung pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini merupakan candi Hindu dan pada saat itu candi ini menjadi tempat pemujaan kepada Dewa Siwa. Candi ini berdiri dengan megahnya di kaki Gunung
Bagi anda yang bertempat tinggal di lokasi yang jauh dari laut, namun berkeinginan melakukan petualangan dan menyelam di alam bebas. Maka anda bisa mencoba menjelajahi pemandangan bawah air di Curug Leuwi Cepet. Di Bogor juga terdapat sebuah tempat wisata yang tidak kalah mempesonanya dari Green Canyon yang ada di Pangandaran loh. Ya, Leuwi Cepet adalah wisata alam yang menyuguhkan kejernihan air sungai, Leuwi Cepet ini berada dalam satu kawasan dengan Leuwi Hejo dan Curug Barong,salah satu kegiatan yang menyenangkan dan sayang dilewatkan ketika anda berada di lokasi Leuwi Cepet ialah berenang dan berendam sambil menikmati pemandangan sekitar yang cantik dan menakjubkan. Leuwi Cepet menyediakan area bagi anda yang ingin menguji adrenalin dengan melompat dari ketinggian tebing ke muara sungai.dengan melakukan lompatan dari tebing tentu dapat memberikan sensasi yang luar biasa bagi anda yang belum pernah mencobanya. Pict by: https://kaskus.co.id/ Di Leuwi Cepet anda mendapati aliran sungai yang jernih dengan bebatuan besar dan arus yang deras. Untuk kedalaman Leuwi Cepet ini berkisaran sepinggang orang dewasa sampai hampir 2 meter. Jadi, sangat harus hati-hati bagi anda yang membawa anak di bawah umur. Dengan aliran suangi leuwi cepet yang jernih,Tentu dapat menghilangkan kepenatan yang anda rasakan selama perjalanan menuju lokasi wisata alam ini. Anda bisa berenang dan berendam dengan segarnya air di air terjun cepet. Akan tetapi,anda juga perlu extra hati-hati jika arusnya deras walaupun disana terdapat tali untuk berpegangan melawan arus menuju arah hulu sungai. Untuk tiket masuk curug leuwi cepet tiket masuk di kenakan biaya sebesar Rp.10.000 Namun ada yang perlu di perhatikan ketika anda melakukan penyelaman di leuwi cepet. Pastikan anda melakukan penyelaman di leuwi cepet ini. Pastikan anda untuk tidak menyelam sendiri,yaitu minimal berdua.Mengapa? Sebab, untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Misalnya saja jika dalm kondisi yang darurat,maka akan segera ada orang yang membantu anda.Memang tantangan menyelam di leuwi
Bagi anda yang bertempat tinggal di lokasi yang jauh dari laut, namun berkeinginan melakukan petualangan dan menyelam di alam bebas. Maka anda bisa mencoba menjelajahi pemandangan bawah air di Curug Leuwi Cepet. Di Bogor juga terdapat sebuah tempat wisata yang tidak kalah mempesonanya dari Green Canyon yang ada di Pangandaran loh. Ya, Leuwi Cepet adalah