Jogjakarta memiliki banyak sekali kekayaan alam dan beragam. Kota pelajar ini menjadi tempat yang cocok untuk wisatawan yang menyukai traveling karena di Yogyakarta tersedia berbagai tempat wisata yang menarik dan memiliki keindahan yang cocok untuk dikujungi. Di Yogyakarta terdapat beberapa tempat yang cocok untuk dikunjungi salah satunya adalah Gunungkidul. Gunungkidul terkenal dengan pantai-pantainya yang memukau seperti Pantai Kukup, Pantai Krakal, Pantai Indrayanti, dan masih banyak lagi. Di Gunungkidul juga terdapat gua-gua yang sangat indah karena gunung kidul terdiri atas gunung atau perbukitan kapur. Salah satu gua tersebut adalah Gua Kalisuci. Gua ini dinamakan Kalisuci kaena air yang mengalir dibagian bawah sangat jernih. Goa Kalisuci Goa kalisuci merupakan obyek wisata alam di Gunungkidul, yaitu susur sungai rafting sekaligus susur gua atau cave tubing. kawasan goa kalisuci ini merupakan wisata susur goa yang pertama di Indonesia. Jadi kawasan goa kalisuci ini telah terlebih dahulu ada sebelum Goa Pindul terkenal. Kalisuci ini merupakan salah satu tempat wisata yang banyak digemari oleh para pecinta alam yang menyukai tantangan. Untuk menjaga keselamatan wisatawan Cave Tubing kawasan karst hanya dibuka pada saat musim kemarau, saat musim hujan Cave Tubing tidak dibuka karena volume air akan naik. Jadi jika Anda akan mengunjungi Kalisuci untuk mencoba Cave Tubing sebiknya datang ketika musim kemarau. Apa yang bisa dilakukan? Banyak sekali kegiatan yang bisa Anda lakukan di Kalisuci salah satunya adalah Cave Tubing dengan arum jeram(rafting) di dalam bawah tanah, untuk wisatawan yang ingin menikmati keindahan menyusuri sungai tersebut. Berbagai fasilitas yang lengkap untuk melakukan cave tubing dintaranya ban pelampung, jaket pelampung, dan helm keselamatan itu sudah disediakan oleh pemandu wisata disana. Melakukan kegiatan Cave Tubing di Kalisuci wisatawan bisa menyaksikan indahnya pegunungan karst yang ada di Gunungkidul. Ditambah lagi wisatawan juga bisa merasakan derasnya air di sungai Kalisuci yang menantang. Selama perjalanan menyusuri sungai kalisuci pemandu wisata
Jogjakarta memiliki banyak sekali kekayaan alam dan beragam. Kota pelajar ini menjadi tempat yang cocok untuk wisatawan yang menyukai traveling karena di Yogyakarta tersedia berbagai tempat wisata yang menarik dan memiliki keindahan yang cocok untuk dikujungi. Di Yogyakarta terdapat beberapa tempat yang cocok untuk dikunjungi salah satunya adalah Gunungkidul. Gunungkidul terkenal dengan pantai-pantainya yang memukau
Bila membahas kekayaan yang di Kota Yogyakarta, tentu saja tidak akan ada habisnya. Kekayaan alam buatan maupun kekayaan alamnya sangat beragam dan banyak sekali tentunya. Apakah anda menyukai pantai tapi hanya untuk berfoto saja? Tidak suka main basah-basahan di pantai? Di pantai Nguluran menjadi salah satu solusinya. Disini tersedia spot foto kekinian yang berlatar laut. Spot -spot foto 1.Teras Kaca Wisatawan juga dapat menguji nyali dan adrenalin di teras kaca ini. Bergaya diatas kaca yang bawahnya langsung jurang dengan suara ombak yang kencang. Meski terlihat menantang, banyak wisatawan yang sudah berfoto di teras kaca ini. Meskipun terbuat dari kaca, wisatawan tidak perlu khawatir dengan keamanannya. Kaca di teras kaca ini memiliki tebal hingga 1,3 cm dan disangga dengan besi yang kuat di bawahnya. Demi keamanannya juga, wisatawan yang berfoto di teras kaca ini harus mengikuti peraturan yang ada. 2. Glass Boat Pantai ini tidak hanya menawarkan satu spot saja. Ada glass boat, kapal yang terbuat dari kaca. Kapal kaca ini juga sama dengan teras kaca, terletak di atas tebing yang menjorok kelaut. Kalau membayangkan haluan kapal dengan laut di depannya, tentu saja akan terlintas film Titanic bukan? Dengan kencangnya angin dan berada di tepi jurang, membuat kapal ini seperti berayun-ayun. Cukup memacu adrenalin bukan? Tapi jangan takut dengan keamanannya, sudah pasti sangat aman untuk wisatawan. Jangan lupa untuk selalu menjaga keamanan dengan megikuti perturannya juga ya! 3. Jogja Swing Jika ingin yang lebih menantang, tentu saja ada. Jogja swing ini berupa ayunan yang memiliki tali panjang yang dipasang di sisi tebing. Ketika berayun, wisatawan akan merasakan tubuh terhempas ke jurang dan menuju laut lepas. Tertarik untuk mencoba? Tidak perlu khawatir akan kemanannya. Jogja Swing ini sudah dilengkapi dengan berbagai pengaman yang kuat tentu saja. Jadi pengunjung yang menaikinya tidak perlu bermuka tegang yaa saat menaikinya.. 4. Becak
Bila membahas kekayaan yang di Kota Yogyakarta, tentu saja tidak akan ada habisnya. Kekayaan alam buatan maupun kekayaan alamnya sangat beragam dan banyak sekali tentunya. Apakah anda menyukai pantai tapi hanya untuk berfoto saja? Tidak suka main basah-basahan di pantai? Di pantai Nguluran menjadi salah satu solusinya. Disini tersedia spot foto kekinian yang berlatar laut.
Saat liburan memang asik kalau bermain air bukan? Di Gunungkidul, Yogyakarta terdapat sebuah wisata alam berupa air terjun dengan pemandangan alamnya yang indah. Tempat ini mampu membuat wisatawan yang datang mengagumi keindahan dan kemegahannya. Tempat wisata ini yaitu Air Terjun Sri Gethuk. Pada saat musim kemarau bukannya menjadi kering tetapi berubah warna menjadi kehijauan, sangat jernih dan tenang. Tempat wisata Air Terjun Sri Gethuk ini dikelola oleh masyarakat. Meskipun dikelola oleh masyarakat secara sederhana, namun tempat ini amat membekas di hati pengunjung yang datang. Kualitas dan keselamatannya tetap diperhatikan oleh pengelola. Air terjun ini berada di tepi Sungai Oya sehingga untuk menikmatinya harus menyelusuri sungai dengan rakit. Masyarakat sekitar sering menyebut air terjun ini sebagai Air Terjun Slempret, karena letaknya berada di kawasan Slempret. Nama Slempret sendiri berasal dari legenda yang ada di Desa Bleberan. Mitos Yogyakarta memiliki banyak sekali mitos dan kepercayaan serta tradisi yang masih dipercaya sampai sekarang. Begitu pula di air terjun ini. Ada sebuah mitos yang mengatakan bahwa kawasan ini merupakan kerajaan jin, dengan raja yang bernama Anggo Menduro. Raja ini menyukai musik tradisional jawa. Konon katanya di Air Terjun Sri Gethuk ini menjadi tempat disimpannya peralatan gamelan tersebut. Menurut kesaksian wisatawan yang berkunjung ke air terjun ini, mereka mendengar alunan permainan gamelan yang tidak terlalu pelan maupun terlalu kencang. Jika mendekati ke suara tersebut maka alunan musiknya akan menghilang. Apakah kalian pernah mendengarnya? Masyarakat sekitar percaya bahwa suara gamelan adalah permainan musik dari Anggo Meduro. Tapi tidak perlu khawatir, jika wisatawan tetap menjaga tingkah dan tutur kata serta tidak mengganggu, maka wisatawan dapat menikmati wisata ini dengan nyaman. Air terjun ini memiliki tiga mata air yaitu mata air Ngandong, Dong Poh, dan Ngumbul. Ketiga mata air ini akan mengalir menjadi satu kemudian jatuh menuruni tebing bebatuan karst. Tebing ini memiliki tinggi hingga 50 meter. Suasana Suasana
Saat liburan memang asik kalau bermain air bukan? Di Gunungkidul, Yogyakarta terdapat sebuah wisata alam berupa air terjun dengan pemandangan alamnya yang indah. Tempat ini mampu membuat wisatawan yang datang mengagumi keindahan dan kemegahannya. Tempat wisata ini yaitu Air Terjun Sri Gethuk. Pada saat musim kemarau bukannya menjadi kering tetapi berubah warna menjadi kehijauan, sangat
Campa.com- Jogja memiliki magnet yang kuat bagi mereka yang pernah mengunjungi Jogja. Suasana dan keindahannya melekat dihati semua orang, termasuk destinasi wisatanya. Aura tradisionalnya membuat semua orang nyaman dan ingin kembali ke Jogja. De Mangol merupakan obyek wisata baru di Jogja yang terletak di kawasan perbukitan Kabupaten Gunung Kidul. Tempat wisata ini menawarkan keindahan pesona alam khas perbukitan kota Jogja dari ketinggian yang dapat dinikmati wisatawan. Selain itu wisatawan dapat menikmati berbagai spot foto bertemakan gardu pandang. Gardu Pandang De Mangol memang terkenal menjadi salah satu tempat wisata hunting foto terbaru di Jogja. Jadi disana wisatawan tidak hanya disuguhi keindahan alamnya saja, namun wisatawan juga akan di hibur dengan berbagai spot foto. Gardu Pandang Mangol Kencana Jogja berada di dataran tinggi Jogja di antara persawahan yang tentunya memiliki udara yang sejuk dengan panorama yang indah. View alam perbukitan serta persawahan ditambah dengan kerlap-kerlip lampu sendu membuat suasana begitu menenangkan. Tak heran jika De Mangol Jogja ini menjadi tempat nongkrong favorit di Jogja para pasangan muda. Secara wisata De Mangol Jogja sangat indah dan romantis, tentunya sangat cocok untuk tempat kumpul bersama keluarga, komunitas, ataupun reunian yang kece. Destinasi ini berkonsep perpaduan tempat makan yang memiliki spot foto berlatar pemandangan alam kota Jogja dari ketinggian. Wisatawan disana akan disuguhi berbagai spot foto instagramable, spot foto tersebut antara lain gardu pandang, spot kursi keren, spot sepeda, spot foto kotak telephone dan masih banyak lagi lainnya. Pokoknya disetiap sudut De Mangol Jogja sangat cocok untuk mengabadikan momen dengan berswafoto. Tertarik? Selain spot foto De Mangol Jogja, tempat ini juga menyediakan berbagai menu makanan yang harganya terjangkau, tidak bikin kantong kering tentunya. Menu De Mangol Jogja sangat beragam dan pastinya tak mengecewakan lidah. Disamping itu fasilitasnya juga lengkap dan harga tiket masuk De Mangol Jogja juga murah. Fasilitasnya apa saja? Fasilitas De Mangol pastinya tidak terlepas
Campa.com– Jogja memiliki magnet yang kuat bagi mereka yang pernah mengunjungi Jogja. Suasana dan keindahannya melekat dihati semua orang, termasuk destinasi wisatanya. Aura tradisionalnya membuat semua orang nyaman dan ingin kembali ke Jogja. De Mangol merupakan obyek wisata baru di Jogja yang terletak di kawasan perbukitan Kabupaten Gunung Kidul. Tempat wisata ini menawarkan keindahan pesona alam
Ada yang tau lirik lagu ini? "Ademe gunung merapi purbo. Melu krungu swaramu ngomongke opo. Ademe gunung merapi purbo. Sing ning langgran Wonosari Jogjakarta." Begitu sepenggal lirik lagu 'Banyu Langit' karya Didi Kempot, yang mengambil cerita tentang Gunung Api Purba Nglanggeran berdampak postif bagi perkembangan wisata di sana. Gunung Nglanggeran adalah sebuah gunung di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Gunung ini merupakan suatu gunung api purba yang terbentuk sekitar 0,6-70 juta tahun yang lalu atau yang memiliki umur tersier (Oligo-Miosen). Gunung Nglanggeran memiliki batuan yang sangat khas karena didominasi oleh aglomerat dan breksi gunung api. Bagaimana sejarahnya? Bukit Nglanggeran konon merupakan tempat menghukum warga desa yang ceroboh merusak wayang. Asal kata nglanggeran adalah nglanggar yang mempunyai arti melanggar. Pada ratusan tahun yang lalu, penduduk desa sekitar mengundang seorang dalang untuk mengadakan pesta syukuran hasil panen. Akan tetapi para warga desa melakukan hal ceroboh. Mereka mencoba merusak wayang si dalang. Dalang murka dan mengutuk warga desa menjadi sosok wayang dan dibuang ke Bukit Nglanggeran. Ada beberapa bebatuan besar yang menurut cerita warga sekitar digunakan untuk tempat pertapaan warga. Warga sekitar mengatakan bahwa menurut kepercayaan, Gunung Nglanggeran dijaga oleh Kyai Ongko Wijoyo serta tokoh pewayangan Punokawan. Pada malam tahun baru Jawa atau Jumat Kliwon, beberapa orang memilih semadi di pucuk gunung. Di Gunung Nglanggeran ini pula warga pernah menemukan arca mirip Ken Dedes. Bukit Nglanggeran konon merupakan tempat menghukum warga desa yang ceroboh merusak wayang. Asal kata nglanggeran adalah nglanggar yang mempunyai arti melanggar. Pada ratusan tahun yang lalu, penduduk desa sekitar mengundang seorang dalang untuk mengadakan pesta syukuran hasil panen. Akan tetapi para warga desa melakukan hal ceroboh. Mereka mencoba merusak wayang si dalang. Dalang murka dan mengutuk warga desa menjadi sosok wayang dan dibuang ke Bukit Nglanggeran. Ada beberapa bebatuan besar yang menurut cerita warga sekitar digunakan untuk tempat pertapaan warga.
Ada yang tau lirik lagu ini? “Ademe gunung merapi purbo. Melu krungu swaramu ngomongke opo. Ademe gunung merapi purbo. Sing ning langgran Wonosari Jogjakarta.” Begitu sepenggal lirik lagu ‘Banyu Langit’ karya Didi Kempot, yang mengambil cerita tentang Gunung Api Purba Nglanggeran berdampak postif bagi perkembangan wisata di sana. Gunung Nglanggeran adalah sebuah gunung di Daerah
Goa Tanding yang berada di Gunungkidul mungkin bisa dikatakan gua terindah bila dibandingkan dengan gua lainnya yang berada di sekitarnya. Goa Tanding memiliki lorong sungai bawah tanah yang lebih panjang dan ruangan lebih besar. Asal usul nama Goa Tanding berawal dari salah satu warga Bejiharjo bernama Harto Tanding yang ingin membuat sumur. Tanah sudah digali, tetapi airnya tidak kunjung keluar. Semakin dalam digali, linggis Mbak Harto menembus rongga yang berada di perut bumi. Hingga, ia menemukan gua ini secara tidak sengaja. Pada awalnya, tidak ada akses keluar dan masuk Goa Tanding. Akses itu hanya melewati sumur Mbak Harto. Nah, lantaran situasi di dalam gua ini bahkan melebihi Goa Pindul, maka diberi nama Goa Tanding, selain diambil juga dari nama Mbah Harto Tanding. Pengunjung dapat menyusuri sungai bawah tanah menggunakan perahu karet di Goa Tanding. Kedalamannya mencapai 4 meter dengan tinggi 5 hingga 16 meter. Sedangkan, lebarnya sekitar 4 hingga 9 meter sesuai kontur gua. Nah, jarak susurnya mencapai 460 meter dengan durasi penyusuran sekitar 1 hingga 30 menit. Terdapat barisan stalaktit yang masih aktif bergelantungan di atap Goa Tanding. Ketika disorot menggunakan lampu senter, kelap-kelip kristal itu tampak indah. Sekitar 20 meter dari gua, pengunjung harus turun ke bawah dari arah pintu masuk. Nah, di sana, pengunjung baru bisa melihat dari luar keindahan Gua Tanding dan memulai pengarungan Gua Tanding seperti halnya rafting tetapi tidak ada arus di dalam Gua Tanding. Ada satu lokasi yang Anda bisa melihat cahaya masuk seperti halnya cahaya dari surga yang masuk dari sebuah lubang yang terbentuk dari galian Mbah Harto Tanding. Spot ini lah yang biasanya buat foto karena unik karena terdapat cahaya yang masuk ditengah-tengah gelap gulitanya gua. Spot lain untuk foto adalah staklaktit raksasa yang terdapat di salah satu spot foto yang meneluarkan butiran cahaya kristal jika di sorot menggunakan cahaya. Lokasi
Goa Tanding yang berada di Gunungkidul mungkin bisa dikatakan gua terindah bila dibandingkan dengan gua lainnya yang berada di sekitarnya. Goa Tanding memiliki lorong sungai bawah tanah yang lebih panjang dan ruangan lebih besar. Asal usul nama Goa Tanding berawal dari salah satu warga Bejiharjo bernama Harto Tanding yang ingin membuat sumur. Tanah sudah digali,
Salah satu tempat wisata menakjubkan sekaligus tempat belajar yang ada di Gunung Kidul, Yogyakarta ialah Hutan Wanagama. Pada awalnya, hutan ini amat tandus akibat penebangan pohon secara liar yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Prof. Oemi Han’im yang merasa harus ada perbaikan memelopori penghijauan hutan ini. Ia pun menanam pohon di lahan seluas 10 Ha. Hal ini menarik perhatian berbagai pihak, khususnya pencinta lingkungan dan pemerintah. Pada akhirnya, mereka bekerja sama melakukan reboisasi hingga seluas 600 Ha. Kini, hutan tandus itu menjadi hijau. Hutan Wanagama merupakan hutan yang unik. Sebab, di dalamnya terdapat berbagai jenis tanaman dari berbagai daerah. Sehingga, hutan ini juga disebut sebagai miniatur hutan. Pohon akasianya termasuk dalam Hutan Tanaman Industri dan berpotensi sebagai bubur kayu yang merupakan bahan dari beberapa perusahaan besar. Ada pula deretan pohon minyak kayu putih dan atsiri yang berguna untuk menghangatkan badan. Berbagai pohon lainnya, seperti eboni, cendana, murbei, jati, dan lainnya juga terdapat di hutan ini. Tak hanya berbagai tanaman, di hutan ini juga dihuni oleh berbagai jenis hewan, seperti unggas, kera, serta beberapa jenis reptil. Kebutuhan air di hutan ini bersumber dari 3 sungai, yakni Oyo, Sendang Ayu, dan Banyu Tibo. Adanya ketiga sungai ini memberi kesan sejuk, sedangkan suara gemericiknya membuat hati tenang. Nah, salah satu hal menarik yang terdapat di Hutan Wanagama ialah salah satu pohon yang membuat hutan ini mendunia, yakni pohon jati (Tectona Grandis) yang ditanam oleh pangeran Charles pada tahun 1989. Konon, pohon ini memiliki hubungan erat dengan Pangeran Charles. Pasalnya, pada saat Pangeran Charles mengumumkan perpisahannya dengan Putri Diana, pohon yang waktu itu masih setinggi 1 meter ini mengering, seakan ikut merasakan kesedihan atas perpisahan itu. Hutan ini membuat para pengunjung merasakan nuansa alam yang kental. Hutan Wanagama ini beralamat di Desa Banaran, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Biaya masuk
Salah satu tempat wisata menakjubkan sekaligus tempat belajar yang ada di Gunung Kidul, Yogyakarta ialah Hutan Wanagama. Pada awalnya, hutan ini amat tandus akibat penebangan pohon secara liar yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Prof. Oemi Han’im yang merasa harus ada perbaikan memelopori penghijauan hutan ini. Ia pun menanam pohon di lahan seluas
Tak hanya pantai, Gunung Kidul, Yogyakarta, juga mempunyai Taman Hutan Raya. Taman hutan ini diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono pada tahun 2012 dengan luas sekitar 634 hektar. 6,2 hektar kawasan ini adalah area penangkaran rusa timor (Cervus Timorensis) yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta dan kelompok tani di sekitarnya. Hingga saat ini, terdapat sebanyak lebih dari 30 ekor rusa timor. Ada juga Arboretum seluas 10,7 hektar dengan berbagai tanaman hutan. Tak hanya itu, persemaian dan pabrik pengelolaan minyak kayu putih “Sendang Mole” ada di kawasan ini. Taman Hutan Raya sering digunakan sebagai wilayah konservasi penelitian yang berada di Yogyakarta. Bahkan, banyak peneliti dari luar Yogyakarta datang karena berbagai flora dan faunanya. Terlebih, tempat ini didukung oleh berbagai potensi kawasan yang terkenal, seperti Hutan Wanagama, yang merupakan area pendidikan dan penelitian. Salah satu vegetasi di kawasan Taman Hutan Raya ialah tanaman yang meranggas pada musim kemarau. Pada musim seperti itu, hutan akan tampak lebih terbuka. Uniknya, bagian tepi hutan tetap hijau karena mengalir sungai Oyo. Berbagai bibit tanaman juga dikembangkan di Taman Hutan Raya, di antaranya tanaman tati, mahoni, kayu putih, dan jambu mete. Dengan jumlah produksi lebih dari dua juta bibit per tahun, berbagi tanam ini merupakan program reboisasi. Bila ingin bermain dengan rusa, menyentuh dan memberinya makan, pengunjung bisa menuju penangkaran rusa. Hewan-hewan liar itu berada di kandang berukuran 40x40 meter yang berada di sebelah timur area persemaian. Selain rusa, ada juga burung madu srigati, elang ular bido, alap-alap sapi, elang alpacina, raja udang, burung madu kelapa, cucak kutilang, dan kepodang. Taman Hutan Raya dibagi menjadi 3 zona. Zona 1 terdiri atas atraksi gajah, areal cycling, kuliner gantung, cultur show, dan camping ground. Sedangkan, zona 2 terdiri atas pabrik minyak kayu putih, persemaian, research centre, serta pusat indukan rusa. Sementara itu, zona 3 merupakan
Tak hanya pantai, Gunung Kidul, Yogyakarta, juga mempunyai Taman Hutan Raya. Taman hutan ini diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono pada tahun 2012 dengan luas sekitar 634 hektar. 6,2 hektar kawasan ini adalah area penangkaran rusa timor (Cervus Timorensis) yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta dan kelompok tani di sekitarnya. Hingga
Siapa bilang di Gunung Kidul, Yogyakarta, hanya pantainya yang indah? Pada tanggal 19 Februari 2013, Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan salah satu objek wisata di daerah Gunung Kidul yang tak kalah menakjubkannya, yakni Embung Nglanggeran. Embung Nglanggeran merupakan telaga buatan. Namun, soal keindahan, embung ini tidak bisa diremehkan. Berada di sekitar Gunung Api Purba Nglanggeran, embung atau telaga ini mempunyai fungsi utama mengairi kebun buah yang berada di daerah sekitarnya. Pemandangan di Embung Nglanggeran Bila ingin mencapai embung ini, maka para pengunjung harus menaiki anak tangga berjumlah puluhan dan berkelok-kelok. Namun, lelahnya perjalanan itu akan terbayar ketika telah berada di atasnya. Nah, tepat di bawah embung inilah, terdapat perkebunan buah milik warga yang dialiri air embung tersebut. Oleh karena itu, tempat wisata ini juga disebut kebun Buah Nglanggeran. Embung Nglangeran ini dikelilingi oleh tebing-tebing dari Gunung Api Purba Nglanggeran. Menurut penduduk di sekitarnya, telaga buatan ini tercipta dari sebuah bukit yang dipotong sedemikian rupa hingga menjadi telaga. Baca Juga: Picnic Trip with Campa Van Semburat Senja di Embung Nglanggeran Gunung Kidul Desain Embung Nglanggeran ini pun terbilang bagus. Di beberapa sisi telaga, terpasang instalasi yang mengalirkan air dari telaga ini ke area persawahan dan perkebunan warga. Dengan luas area sekitar 60x60 meter, telaga ini pun menarik dan mampu menghipnotis pengunjungnya. Bila datang ke Embung Nglanggeran pada pagi hari, pengunjung bisa menyaksikan matahari terbit dari tampak dari kejauhan dan indahnya pemandangan dengan latar lembah hijau yang berkabut. Nah, moment mengesankan lainnya ialah bila mengunjungi objek wisata ini pada sore hari. Saat musim kemarau, matahari terbenam menjadi momen yang dinanti. Hal itu terjadi karena langit cenderung lebih cerah sehingga ufuk barat lebih besar kemungkinannya untuk terlihat ketika matahari terbenam. Dari di pinggir Embung pengunjung bisa menikmati senja tanpa terhalang oleh pepohonan, bukit atau apapun. Hal Yang Tidak Boleh dilakukan di Embung
Siapa bilang di Gunung Kidul, Yogyakarta, hanya pantainya yang indah? Pada tanggal 19 Februari 2013, Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan salah satu objek wisata di daerah Gunung Kidul yang tak kalah menakjubkannya, yakni Embung Nglanggeran. Embung Nglanggeran merupakan telaga buatan. Namun, soal keindahan, embung ini tidak bisa diremehkan. Berada di sekitar Gunung Api Purba
Salah satu pantai di Gunung Kidul, Yogyakarta, yang menakjubkan ialah Pantai Watu Kodok. Pasirnya yang putih dan air yang berwarna biru membuat pantai ini tampak eksotis. Selain itu, batu karang yang terjal menjadi daya tarik dan keunikan tersendiri di pantai ini. Lantaran masih baru, pantai ini masih sangat alami dan lestari. Sehingga, cocok untuk menghabiskan liburan bersama teman atau keluarga. Asal mula nama Pantai Watu Kodok karena adanya dua batu karang yang berbentuk menyerupai kodok di sisi barat dan timur pantai. Sehingga, dua batu karang ini menjadi ikon Pantai Watu Kodok. Di sekitar pantai, banyak terdapat pohon cemara udang dan pandan laut. Pengunjung bisa berteduh di bawah pepohonan itu sembari menikmati suasana pantai. Selain itu, pengunjung boleh berenang, tetapi harus berhati-hati karena ombak di pantai ini sama berbahayanya seperti pantai lainnya. Di Pantai Watu Kodok, terdapat spot foto yang instagramable serta area camping. Keindahan pantai yang menakjubkan layak dipasang di sosial media. Sedangkan, bagi pengunjung yang ingin bermalam, tidak perlu khawatir karena ada keamanan yang menjaga area pantai. Area Pantai ini memang bisa dikatakan sepi pengunjung dan seperti surga tersembunyi, pasalnya selain akses jalan masuk menuju pantai ini yang tidak memungkinkan bus pariwisata memasuki area ini dikarenakan hanya cukup dilalui satu mobil saja dan harus bergantian jika ada dua mobil yang berpapasan. Sepinya pengunjung justru membuat alam Pantai Watu Kodok menjadi terjaga dari hiruk pikuk wisatawan. Di Pantai ini juga terdapat private resort yang mengangkat tema natural. Resort yang bernama Villa Watu Kodok, unikmya villa ini dibangun diatas bukit-bukit kecil-kecil yang mengelilingi pantai Watu Kodok. Konsep bangunan Joglo atau limasan di padukan dengan lingkungan alam sekitar menjadikan villa Watu Kodok sangat nyaman ditinggali. kebanyakan hanya turis asing yang menginap disana. Memanjakan mata dengan keindahan pantai, menghirup aroma laut, menikmati angin sepoi, dan menenangkan pikiran sejenak bisa menjadi pelepas stres. Lantaran
Salah satu pantai di Gunung Kidul, Yogyakarta, yang menakjubkan ialah Pantai Watu Kodok. Pasirnya yang putih dan air yang berwarna biru membuat pantai ini tampak eksotis. Selain itu, batu karang yang terjal menjadi daya tarik dan keunikan tersendiri di pantai ini. Lantaran masih baru, pantai ini masih sangat alami dan lestari. Sehingga, cocok untuk menghabiskan