Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki beragam destinasi wisata. Objek yang ditawarkan pun beragam di setiap destinasinya. Kali ini, kami akan membahas Jogja Exotarium yang ada di kota pelajar ini. Mini Zoo Jogja Exotarium Education Center Mini Zoo Jogja Exotarium Education Center atau yang lebih dikenal dengan Jogja Exotarium ini merupakan kebun binatang mini yang dikemas sebagai taman wisata edukasi yang menjadi wahana pengetahuan tentang satwa. Destinasi ini diresmikan pada 23 Desember 2017 oleh anggota DPD RI dari Yogyakarta, GKR Hemas didampingi Bupati Sleman, Sri Purnomo, Wakil Bupati Sleman, Sri Muslidatun serta Direktur Mini Zoo Jogja Education Center, Drh Akbar Taruna. Jogja Exotarium ini ditujukan untuk mengembangbiakan satwa, terutama satwa langka yang terancam punah. Sehingga pada generasi selanjutnya dapat melihat satwa-satwa tersebut langsung dan bukan hanya lewat gambar. Destinasi ini memiliki luas yang mencapai 9 hektar yang diisi dengan berbagai wahana bermain dan juga kebun binatang mininya. Karna terdapat brand "education center" di namanya, tempat ini selain tempat rekreasi keluarga, di sini bisa menjadi ajang pendidikan terutama terkait dengan satwa. Mini Zoo Jogja Exotarium Education Center Destinasi ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang beragam, seperti kolam renang anak, kolam tangkap ikan, tubing anak, edukasi perikanan, edukasi peternakan, edukasi pertanian, outbond taining hingga cafe dan resto serta spot selfi. Banyak sekali peserta outbond dan fieldtrip yang berkunjung dan bermain di destinasi Jogja Exotarium ini. Tempat yang masih berbenah ini mempunyai banyak instalansi dan upgrade fasilitas yang akan diadakan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu fasilitas yang akan ada di masa depan adalah camping ground dan arena jemparingan. Jogja Exotarium terus mengembangkan fasilitas agar bukan hanya anak-anak saja yang dapat bermain outbound. Flying fox juga akan rencananya di pasang agar menambah fasilitas destinasi ini. Jogja Exotarium tiap hari membatasi kunjungan outbond dan fieldtrip maksimal 300 orang per hari. Hal ini dilakukan untuk tetap mengedepankan pelayanan. Setiap dua pemandu
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki beragam destinasi wisata. Objek yang ditawarkan pun beragam di setiap destinasinya. Kali ini, kami akan membahas Jogja Exotarium yang ada di kota pelajar ini. Mini Zoo Jogja Exotarium Education Center Mini Zoo Jogja Exotarium Education Center atau yang lebih dikenal dengan Jogja Exotarium ini merupakan kebun binatang mini yang dikemas sebagai
Suka bermain air? Suka dengan air yang jernih dan biru? Di Yogyakarta, tepatnya di daerah Sleman, terdapat pemandian alam terbuka. Dengan airnya yang bersih dan jernih membuat pengunjung yang datang tidak sabar untuk mesuk ke airnya yang dingin. Airnya yang berwarna biru, menghipnotis siapapun yang datang akan ingin kembali. Blue Lagoon merupakan salah satu tempat wisata yang digemari wisatawan. Destinasi ini tentunya tidak kalah menariknya dari Blue Lagoon di Islandia. Destinasi wisata Blue Lagoon ini merupakan tempat wisata yang mulai terkenal tahun 2014. Destinasi wisata ini di populerkan setelah kedatangan mahasiswa UGM yang sedang KKN ketempat ini. Pada 22 Maret 2015 akhirnya diresmikan oleh Bupati Sleman yang tepat pada hari peringatan air sedunia. Blue Lagoon sendiri merupakan sungai alami yang memiliki warna alami biru dan dikelilingi oleh rumpun bambu yang lebat dan asri. Nama Blue Lagoon ini sebenarnya hanya nama yang populer agar masyarakat tertarik mengunjungi destinasi ini. Nama sebenarnya adalah Tirta Budi. Cerita masyarakat di sana, nama "Budi" diambil dari seseorang yang meninggal di sini yang terkena penyaki ayan yang dideritanya. Saat musim hujan, wisatawan memang tak bisa menikmati birunya air kolam. Namun bukan berarti lantas tak ada yang bisa dilakukan. Wisatawan bisa meminjam pelampung dan menyewa ban di pengelola. Dengan ban dan pelampung, wisatawan bisa berseluncur di bendungan batu yang ada di sekitar kolam. Tentu saja, saat musim hujan, air kolam akan melimpah. Oleh karena itu wisatwan harus ekstra hati-hati. Puas berenang dan berendam, wisatawan yang datang bisa menjajal sensasi pijat dengan medium air yang keluar dari pancuran. Lokasi pancuran yang biasa digunakan wisatawan untuk terapi pijat adalah pancuran yang paling tinggi, yang berada di sebelah Sendang Lanang. Puas berenang, berendam, dan bermain air, tak lengkap jika wisatawan tak mencicipi sajian kuliner yang dijual di sekitar area objek wisata. Beragam kuliner ndeso seperti jajan pasar dan sega wiwit, hingga nasi kucing bisa
Suka bermain air? Suka dengan air yang jernih dan biru? Di Yogyakarta, tepatnya di daerah Sleman, terdapat pemandian alam terbuka. Dengan airnya yang bersih dan jernih membuat pengunjung yang datang tidak sabar untuk mesuk ke airnya yang dingin. Airnya yang berwarna biru, menghipnotis siapapun yang datang akan ingin kembali. Blue Lagoon merupakan salah satu tempat
Campa.com- Anda suka dengan sejarah-sejarah kerajaan? Di daerah lereng Gunung Merapi, tepatnya di Pakem, Kaliurang, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Terdapat sebuah museum yang menampilkan budaya dan kehidupan para bangsawan pada Dinasti Mataram, pada saat Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Praja Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman. Di museum ini juga menyimpan koleksi batik dari Yogyakarta maupun Surakarta. Museum ini juga memamerkan raja-raja beserta permaisurinya dengan pakaian yang dikenakannya sehari-hari. Museum Ullen Sentalu didirikan oleh keluarga Haryono yang mewarisi kebudayaan Jawa secara turun-temurun dari keluarga dan lingkungan tempat tinggalnya. Beliau merupakan keturunan bangsawan yang dikenal sangat dekat dengan keluarga Kraton Yogyakarta dan Surakarta. Museum Ullen Sentalu merupakan kependekan dari “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku” yang memiliki arti “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”. Filosofi tersebut diambil dari sebuah lampu minyak yang biasa dipergunakan saat pertunjukan wayang kulit. Museum Ullen Sentalu merupakan sebuah konsep dari misi pelestarian nilai dan martabat budaya Jawa. Merupakan suatu komunikator dari suatu kekayaan warisan tangible dan khususnya intangible, sehingga terjadi pertemuan antara pewaris dan warisan budaya. Apa yang unik dari museum ini? Saat berkunjung ke Museum Ullen Sentalu ini, akan berasa hawa dingin dan sejuknya lereng Gunung Merapi. Di sini juga terasa hening, damai serta khidmat karna menyatu dengan alam pegunungan. Area ini memiliki luas sampai 1,2 hektar yang dikembangkan secara bertahap. Area ini bernama nDalem Kaswargan atau Rumah Surga, dimana Museum Ullen Sentalu berada. Saat menuju artshop, restourant atau menuju ruang pameran, jalannya dibuat berupa kelokan, undakan, serta labirin yang akan memberikan nuansa nostalgia, perenungan dan keindahan. Beberapa bagian bangunan serta gapura, dinding tembok, taman dan juga kolam, mencerminkan keagungan kebudayaan pada masa silam. Unsur bangunan Jawa terlihat dari bentuk dan struktur bangunan yang bergaya indis dan post-mo yang menciptakan kemegahan dari kebudayaan Jawa. Di museum ini mengoleksi lukisan dan foto-foto tokoh
Campa.com– Anda suka dengan sejarah-sejarah kerajaan? Di daerah lereng Gunung Merapi, tepatnya di Pakem, Kaliurang, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Terdapat sebuah museum yang menampilkan budaya dan kehidupan para bangsawan pada Dinasti Mataram, pada saat Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Praja Mangkunegaran, dan Kadipaten Pakualaman. Di museum ini juga menyimpan koleksi batik dari Yogyakarta maupun Surakarta.
Yogyakarta memiliki sebuah destinasi budaya yang indah dan megah yang berada di sebuah bukit pada ketinggian 196 meter dari permukaan laut. Situs tersebut adalah Situs Ratu Baka atau Candi Boko. Sejarahnya apa? Situs Ratu Boko adalah situs pubakala yang merupakan kompleks sejumlah sisa bangunan yang berada kira-kira 3 km di sebelah selatan dari kompleks Candi Prambanan, 18 km sebelah timur Kota Surakarta. Luas situs ini secara keseluruhan mencapai 25 ha. Situs ini diperkiraan sudah dipergunakan pada abad ke-8 pada Wangsa Sailendra dari Kerajaan Medang yang beragama Buddha, kemudian diambil oleh raja-raja Mataram Hindu. Peralihan kepemilikan kompleks Ratu Boko ini dipengaruhi Hinduisme dan Buddhisme. Dilihat dari pola peletakan sisa-sisa bangunan, diduga kuat situs ini merupakan bekas keraton. Pendapat ini berdasarkan pada kenyataan bahwa kompleks ini bukan candi atau bangunan dengan sifat religius, melainkan sebuah istana berbenteng dengan bukti adanya sisa dinding benteng dan parit kering sebagai struktur pertahanan. Sisa-sisa permukiman penduduk juga ditemukan di sekitar lokasi situs ini. Nama "Ratu Boko" berasal dari legenda masyarakat setempat. Ratu Boko dalam bahasa Jawa yang berarti harafiah: "raja bangau" adalah ayah dari Roro Jonggrang, yang juga menjadi nama candi utama pada kompleks Candi Prambanan. Kompleks bangunan ini dikaitkan dengan legenda rakyat setempat Roro Jonggrang. Situs ini memiliki perbedaan dengan peninggalan yang lain, Ratu Boko ini adalah kompleks yang profan, lengkap dengan gerbang masuk, pendopo, tempat tinggal, pemandian, hingga pagar. Di lereng bukit tempat situs ini, terdapat dua gua yang di sebut Gua Lanang (laki-laki) dan Gua Wadon (perempuan). Gua Lanang terletak di sebelah timur laut 'padebanan' merupakan lorong persegi. Sedangkan Gua Wadon terletak 20 meter kearah ternggara 'paseban' memiliki ukuran yang lebih kecil. Apa keunikan disini? Ketika berada di situs Ratu Boko ini, harus memberi tiket dulu tentunya dan bisa menyewa seorang guide yang akan memandu para wisatawan dan akan menceritakan legenda
Yogyakarta memiliki sebuah destinasi budaya yang indah dan megah yang berada di sebuah bukit pada ketinggian 196 meter dari permukaan laut. Situs tersebut adalah Situs Ratu Baka atau Candi Boko. Sejarahnya apa? Situs Ratu Boko adalah situs pubakala yang merupakan kompleks sejumlah sisa bangunan yang berada kira-kira 3 km di sebelah selatan dari kompleks